Menu

 

Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan

Jejek ... Endorfin


"Cinta itu sederhana, jika kamu tidak mampu membuatnya tertawa, cukup tidak membuatnya terluka."

Heh! Injak!

Entahlah kekuatan apa ketika kaki bisa dihentakan ke tanah. 

Kalau diperagakan, di lantai rumah yaaa bunda hehehe.

Lebih rata enggak ada batu.

Takutnya, kaki menghantam batu malah jadi luka. Pakai sepatu atau sandal.

Bagaimana mengajarkan percaya diri pada anak.

Rasanya sudah mengerti, tetapi ... "masa seperti itu ga bisa." Begitu kira-kira rasa amarah kadang terlontarkan. 

Belajar hanya menanyakan dan tidak menggurui. 

Rasa ketidaksabaran tidak bisa tertahankan. Kalaulah kalimat "cepat dong!" bisa diucapkan. 

Ternyata ada ilmu dalam menghadapi anak remaja.

"Bagaimana bunda? Apakah anak remajanya begitu?" 

... Atau ....

Terlalu banyak perintah juga tidak baik. Begitu kata para pakar. 

Loh! Kalau tidak diberi instruksi nanti tidak tahu keinginan orang tuanya. 

Lebih baik bahasa halusnya diberitahu bukan diberi instruksi seperti perintah.

Mencari cara, bagaimana supaya pecaya diri muncul.

Tiba-tiba dapat ide, sambil berjalan kaki dihentak. Ada sensasi yang nyaman seperti endorfine tiba-tiba muncul.

... Dicoba bunda.

Masa remaja yang terjadi sekarang, lebih banyak ke arah pergaulan online. 

Mulai dari perkenalan, belajar, olah raga pun dilakukan secara online. 

Kadang kala mengetuk kamar anak remaja, 

... eh ternyata terkunci. 

"Sedang olah raga, Ma!" 

"Hah,  olah raga! Bagaimana caranya?"

Dengan bahasan anak remaja, yang lagi trend "masa pacaran".

"Sudah pada pacaran, Ma. Memang boleh?"

Mama tertegun, berpikir keras menjawab pertanyaan. 

... Takut salah.

"Memang mau pacaran?

Boleh saja. Tetapi lebih baik ajak berteman saja dulu.

Kumpulkan teman yang banyak. Kalau sudah waktunya boleh deh pilih-pilih."

"Iih, mama apaan tuh!"

Semoga jawaban yang disampaikan sesuai dengan keinginan anak remaja yaaa. 

Ada Saran dari para bunda di luar sana?


Love, Audy


Share:

Blog Kesayangan



Share:

Melawan Bosan





Ceritadiri.com  ~ Masa pandemi begini kalau enggak nambah ilmu bisa menjerit. 

Share:

Semangat di Level Tengah





tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah. 


Liburan rasanya nambah lelah, apa perasaan saya saja ya?

Sepertinya schedule suka berantakkan kalau libur. 

Hari libur biasanya buat menulis rapihkan blog buat ebook. 

Memang sebagian terlaksana, rasanya me-time kelamaan 

Nonton drama silat mandarin baru sampai ke seri 12 masih 12 lagi. 

Ampun ... LOL

Kalau dari segi kecantikkan,  ah sudahlah ga bisa berkata-kata.  

Yang terdekat bisa melihat kantung mata tambah tebal, melendung kalau balon mah, kata urang sunda.


BACA JUGA


Hari senin mau dipakai tidur ah! 

Buat rencana boleh dong hehehe.  

Sudah dua hari berkutat di dapur karena jadwal si  mbake, sabtu ga masuk. 

Minggu sih memang jadwal kosong, 

... biasanya dikirimi makanan.

Sekarang karena lagi pengetatan uang belanja semua di handle sendiri. 

Capeee? Tentu saja!

Walaupun kerja online, rasanya membagi-bagikan tenaga sedikit lelah juga. 

Salut buat para perempuan di luar sana yang bisa menghadapi tantangan kecil seperti ini.

Kembali hari senin, seperti mengisi batere energyzer lagi. 

Memompa semangat supaya engine berjalan langsung ke level tengah. 

Perlu mendorong semangat diri, supaya bisa terus berkarya.


Semangat!

Love, Audy

Share:

Rasa Pahit di Dalam Cokelat


 

Cokelat identik dengan manis. Ah, itu kan kalimat sudah biasa.

Share:

Mommy Bekerja




Jadwal masak setiap selasa, kamis dan minggu, karena si mbak ga masuk.


Kadang bingung mau masak. 

Iyalah yang masak suruh mikirin mau belanja apa. 

Walau yang belanja khusus hubby tercinta.

"Kalau tukang masak mau makan steak gimana ya?"

Ga kuku deh, yang musti dikasih makan ada 6 orang  4 remaja dalam masa pertumbuhan. Bertiga termasuk yang masak jadi semua 7.

Akhirnya, diputuskan masak soto saja deh. Plus tambahan gorengan bala-bala kata orang sunda mah!

Masak sambil memikirkan apa yang akan dilakukan ke depan. 

Bagaimana mengkordinir suatu grup, 
... bagaimana menghandle medsos. Banyak banget! 

Sambil berpikir tangan juga tidak lepas dari pisau mengiris sayuran yang akan dibuat bala-bala. 
Untung masak soto paling cepat dengan bumbu yang sudah jadi tinggal ditambah beberapa item.


Tangan menggoreng, tangan mengetik, tangan mencomot gorengan. 

Memang paling enak sambil masak sambil makan hasil sendiri. 
Pas tiba waktunya makan siang udah kenyang.


Kayaknya penyakit yang suka masak begitu, apa benar?

Ibunda kalau sudah pukul 10 sudah mulai mencari nasi dan lauk. 

Tetapi ga pernah ngomel sih kalau belum matang semua masakan. 
Seadanya saja asal bertemu nasi sudah ok. Kata beliau.

Eala ...  garam tinggal sedikit, kasih tahu bunda. Bunda mau ke warung tetangga. 

Asyiik ya ada warung beda beberapa rumah sih. Di jalan raya. 

Kalau rumah keluarga pas di jalan buntu menghadap pemandangan Bandung. 

Untung ga ngomel, biasanya kalimat sakti kalau garam habis itu "pamali ga boleh sampai habis".

Selesai juga tugas hari ini.

"Masak apa hari ini, Bunda?"


Love, Audy 
Share:

Mama Salah Ya?





"Malas ah mau pergi!"
Share:

Ngalor Ngidul yang Membuat Sehat

 




Nah, begitu kalau bertemu dan mengobrol secara langsung. 

Walaupun hanya secara online.

Tiba-tiba ide banyak bermunculan. 

Sesuaikan ide dengan yang ada di lapangan. 

Enggak ada salahnya sih, mencoba sesuatu yang baru. 

Yang penting ide itu di eksekusi. 

Jangan cuma wacana saja.

Di masa pandemi jarang bertemu seseorang, sehingga keinginan untuk berbicara banyak seperti tersendat.  

Melalui online rasanya beberapa ribu kata harus disalurkan hahaha malah bisa menjadi dominan dalam pembicaraan. 

Untung masih bisa mengerem, dan menata kembali pakem cara bicara yang benar.

Semogalah dimaafkan karena kelancangan yang ada. 

Terlalu antusias.

Senang mengetahui kalau pada sehat. 

Berdoa untuk yang sedang dalam musibah atau dalam perawatan karena sakit.

Kalau sudah mendengar kata sakit, rasanya yang di dalam hati ingin keluar mengadu. 

Entah yang akan diberondong tembakkan ribuan kata masih bisa menerima tidak?

Jadi ...?

Telan lagi rasa ingin mengadu itu. Mengadu saja ke Atas.

Mendapat energi baru setelah berbincang. 

Banyak hal ingin dilakukan. Untung langsung dieksekusi, 

... kalau malas sudah pasti menjadi dingin kembali semangat membara itu.

Semoga pandemi ini cepat berlalu dan bisa ngobrol secara bebas lagi.

Love, Audy yang rindu ngobrol ngalor ngidul di Bandung


Share:

Ternyata Umurku ...





Melemparkan kalimat tentang usia kadang banyak yang mengambil hikmahnya.

Seperti tersadar. Ternyata perjalanan hidup yang ada tidak pernah diperhatikan dengan bijaksana.

Tetapi memang seperti itu. Makanya kebanyakan kalimat bijaksana keluar dari mulut para sesepuh atau para tetua.

Benar enggak?

Sudah sampai di umur tertentu, sudah bisa mengucap syukur. Sudah sampai tahapan ternyata yang paling penting dari semua hanyalah kesehatan yang penting.

Coba direnungkan kembali kalau ada yang memilih kekayaan.

Benar juga sih. Saya juga berpikir seperti itu.  Tetapi setelah datang beberapa penyakit. Ternyata uang mengalir keluar terus. Kalau sudah begini pasrah dan mengucap syukur saja.

Bagaimana sudah mengucap syukur hari ini?


Love, Audy



Share:

Gong Xi Fa Cai






BACA JUGA


"Lah! Libur?"

Hari apa?

Pertanyaan beruntun karena terkaget. Sewaktu membangunkan  si kecil  untuk pergi sekolah.

"Imlek, Ma!"

"Kok mama ga tahu, ya?"

Begitulah kira-kira perasaan yang terjadi. Setelah dua tahun lebih tidak memperhatikan tanggal merah. 

Yang diperhatikan hanya hari berganti hari saja. Hari senin, selasa, rabu terus sampai kembali lagi ke hari senin. Tanpa terasa  yess sudah sebulan berlalu.

Kalau biasanya, sebelum pandemi terlihat warna merah keramaian di mall, sekarang hanya bisa melihat berita saja di televisi. Sepertinya sih ada ya di mall?

Kalau membaca kata Imlek, di benak sih indentik dengan warna merah dan uang. Hehehe benar enggak? Walaupun sudah tidak muda lagi masih berharap sih ada yang kasih angpao. Ahhh! Ibu ..., ibu!

Sebetulnya apa sih imlek itu?


Tahun Baru Imlek

Hari Raya Tradisional Tionghoa


Tahun Baru Imlek 

merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa.

Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama (Hanzi: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh (十五暝 元宵節) pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama).

Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī (除夕) yang berarti "malam pergantian tahun". Wikipedia


Dengan kalimat lain Imlek itu Tahun baru buat orang Tiongha. Meriah banget dengan kembang api dan petasan.

Seandainya saya duduk di pinggir sungai daerah pelabuhan Victoria Hongkong.


Kembang Api
Source wikipedia



Semoga harapan yang di minta terkabul semua. Enggak hanya yang merayakan imlek saja, harapan itu milik semua. Harapan yang terbaik untuk diri sendiri juga Keluarga.

Gong xi fa Chai





Share:

Minggu sama dengan Keluarga?


To3 Fam


Minggu kadang disebut, Hari bersama Keluarga.

Bersyukur kalau anak-anak masih mau diajak jalan bersama.

Tahapan mereka kecil masuk remaja, menuju dewasa berbeda.

Maunya nihhh, tetap apa kata mama dan papa. Bisa sih! Masalah hanya dicara berbicara dan nada bicara.

Kadang enggak pas. Hubby tanya, "dulu waktu kecil perlakuan ke orang tua, gimana?" Deg!

Selamat Pagiii


Love, Audy

Peluk cium buat keluarga🤗❤



Share:

Tetap Semangat Menjaga "Level Tengah"

 




Namanya juga cuap-cuap akoe, cerita diri. Jadi bahasan enggak jauh dengan penulis, benar enggak?

Seperti biasa kalau mau belanja agak lengkap harus "turun gunung" pergi ke supermarket lebih besar. Ada sih minimarket "dekat" rumah. Hihihi semua dikasih tanda kutip. Maksudnya "dekat" minimarket satu-satunya yang terdekat kalau jalan kaki yaaa 10 menit deh! Hemm kalau di kilometer berapa yaa? Nantilah saya ukur lagi. LoL

Menunggu jam buka, kadang kelewatan. Ampun mau masak jam berapa ini! 

Beda dengan tempat tinggal yang lama. Dekat rumah ada tukang sayur, mini market yang 24 jam. Rinduuu! Iih! apaan. bukan kampung sendiri tapi dirindukan. ya iyalah cari uang dapur di sana.

Ya sudahlah sekarang pembahasan di tempat tinggal baru saja.

Sudah pernah main belum ke Bukit Ligar Bandung? Yang sudah pernah pasti tahu lokasinya dan suasananya.


BACA JUGA


Kadang kalau sudah di rumah disuruh pergi lagi malasss. Sudah masuk rumah pengennya diamm aja ngadem. Dingin di dalam rumah.  Karena toko jauh mau enggak mau harus keluar.

Masih beruntung ada rumah yang jualan bahan sayuran dan bumbu dapur "dekat" rumah juga.

Masak jadi ga keburu pagi hari.

Masak apa hari ini?

Sudah dua hari masak Teriyaki hahaha. Permintaan ibunda. Karena Teriyaki pertama kurang kecapnya. Penasaran, minta yang kedua.


Happy weekend ah!


Love, Audy 

Share:

Ngontent Tiap Hari Ndalila



Rabu Parenting

Kenapa sih tiap hari ada judul?

Ahaaa pertanyaan asyik!

Ayoo kenapa?

Enggak kenapa-kenapa juga.

Namanya juga kelas menulis buku ... buku digital sooo harus banyak belajar menulis.

Enggak punya ideee!

Lah, kan udah dikasih tema ahh lope you. 

Setiap perjalanan hidupkan banyak, enggak mungkin masih diposisi bayik ajah. 

Kemonlah galiii cerita pengalaman sesuai temaaa yaaa

Cuscs nulisss!

Pssst ... udah belajar telegraphkan?

Telegraph? 

Iya ... Nulis BLOG di telegram seperti ini👇

KELAS EBOOK BULANAN


Buat content setiap hari, sedikit membutuhkan usaha. Apalagi tiba-tiba blank. Mau nulis apa?

Memang sih enak buat schedule untuk di upload di jam tertentu. Kadang yang kita share kok ga pas dengan suasana pas hari H nya.

Jadi suka dadakkan buatnya. Walaupun tetap buat schedule juga. Memudahkan saja.

Mempunyai banyak grup apalagi. Pengen berbeda enggak mau sama.

Lah! Wong orang di grup satu  kadang sama dengan di grup lain.

Bosen kali. LOL.

Semangat buat contentnya ahh!

Love, Audy



Share:

Membuka Wawasan

 



Tujuan awal diadakan proposal ini, untuk menambah wawasan para perempuan khususnya dan sebagai tujuan utama ingin memajukan literasi Indonesia.

Channel Kenal Ebook sebagai salah satu kelas pembelajaran di Indscript Creative  ingin juga turut serta memberikan pembelajaran gratis.

Mengajak masyarakat, khususnya para perempuan untuk belajar memang tidak mudah. Perlu usaha yang ekstra, membuat program yang pas dengan keinginan semua.

Walaupun rasanya sudah pas, masih ada yang belum puas. 

Tidak semua orang terpuaskan yaa! Enggak akan ada yang sama seratus persen.

Yang penting harus sampai kepada para perempuan, bahwa apa yang mereka pelajari untuk meningkatkan kemampuan diri lebih dari biasanya. Menjadi perempuan yang "Plus-Plus".

Bukan hanya sebagai ibu, pekerja kantoran, emak dasteran, emak talenan tetapi menjadi seorang super woman untuk keluarga dan khususnya untuk anak-anak. Sehingga mereka bisa berbangga melihat bundanya yang luar biasa.

Anak-anak itu akan menjadi pemimpin negara, perusahaan maupun para leader di negara tercinta, semua karena didikan bunda.

Perempuan yang banyak kebisaan diharapkan bisa membagi ilmunya untuk membantu yang lain. Harapan sih, semua tanpa materi yang dibayarkan alias gratis.

Mencari perempuan seperti itu memang tidak mudah. Bertanya satu dengan yang lain. "Mau mengajar di kelas saya?"

Kadang jawaban, "tidak bisa. Ah, malu. Sepertinya belum bisa. Males." Beragam jawaban bisa diucapkan.

Entahlah! Kalau dilihat dari jawaban di atas. Kok rasanya jadi seperti putus asa.

Kembali lagi, niat semula. Mau enggak memajukan pendidikan para perempuan Indonesia.

"Bagaimana? Kontribusi apa yang sudah diberikan, Bunda?"



Love, Audy




Share:

Tidak Ada Yang Mustahil






Dari tanggal 17 Januari sampai hari ini masih membuat dasar untuk suatu perusahaan. Rasanya seperti berputar. Frasanya seperti "terhantam deburan ombak yang keras"

Mencari teman seirama susah juga. Karena bermain di ladang baru. Beruntung bisa bertemu teman- teman yang mau membantu.

Dijalani saja dulu.

Mempunyai perusahaan AJPena dengan produk KaLBOO

tambah lama, tambah dalam ilmunya.

Mau nambah pelajaran nulis website, harus beres punya sendiri juga. Semangat yaa.

Mencoba lebih keras menempa diri. Walaupun kadang mencuri-curi waktu supaya bisa nonton film kesayangan. Kerja jadi double karena dua gadget dinyalakan. Satu laya laptop dan satu lagi layar handphone.

Begitulah multi talenta kata pepatah. Semua perempuan bisa mengerjakan semua hal secara bersamaan. Keren yaa Tuhan menciptakan perempuan. 

Hari ini apa yang sudah dikerjakan?


Love, Audy

Share:

Tetap Maju Saja






Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. 


Sudah beberapa hari, seperti berlari marathon ke sana kemari. 

Rasanya bingung tidak melihat tujuan.

Maunya cepat tapi tidak tahu arah mana yang mau dilalui.

Sekarang rasanya lebih tenang, mulai masuk irama seperti biasa dengan beberapa frekwensi tone yang sedikit Cresendo, tetapi it's ok.

Belajar terus belajar sesuatu yang baru. Guru yang paling dekat seperti  biasa cepat memberikan jawaban. Iya, betul mister Google. Semua pertanyaan ada jawabannya. Yang dipikir tidak ada, ternyata ada juga. Luar biasa banget mister Google. Siapa ya yang menciptakannya?

Sekarang siap-siap mencari teman untuk mulai melangkah. 

Deg-degkan juga. Jalani saja semoga berhasil. 

Semua ada awalnya, betul enggak?


Love, Audy



Share:

Setiap Pertumbuhan ada Kesusahannya Sendiri

 



Bangun dari rebahan Online dan pergi sekolah Onsite, butuh perjuangan. Hari pertama mendorong lebih keras, hari kedua mundur mogok rebahan lagi

Belajar menjadi orang tua yang sabar. Bisa?

Nah, kalau sudah ketemu kalimat ini, berpikir berulang kali. Perlu memakai sistem bagaimana? Dengan kemarahan atau kelembutan.

Belajar dari hubby walaupun kadang seperti "enggak benar" tetapi dicoba saja.

Tidak banyak bicara, hanya mengelus kepala dan punggung. "Kok, aku yang nangis!" Sentimental! Flash back jadi melihat bayi kecil sudah menjadi wanita dewasa.


Baca juga


"Barangkali sewaktu remaja bandel juga ya? Jadi sekarang merasakan perlakuan dulu terhadap orang tua!" Masa sih! Memang berlaku gitu hukum karma? Percaya? 

Entahlah!

Yang sudah berlalu, ya sudahlah mau kembali ke belakang enggak mungkin juga. Sekarsng menghadapi yang ada di depan. Perlakuan apa yang harus dilakukan.

Memang susah gampang mengajak remaja berkegiatan. Banyak alasan yang disodorkan.

Benar juga kalimat yang pernah didengar. "Jangan buru-buru menginginkan anak cepat besar, setiap pertumbuhan berbeda proses kesusahannya." Ohh ternyata ini maksudnya. Jadi yang punya anak balita nikmati saja yaa dengan kesusahan hari ini.


Love, Audy

Share:

Kepanikkan Melupakan Segalanya




Panik melanda, yang dipikirkan hanya Handphone dan laptop yang lagi dipakai.

Cara melarikan diri dengan barang bawaan sewaktu gempa melanda. 

Ngeri tapi malah ditertawakan.

 

Anak-anak tertawa geli melihat mama kabur dengan membawa laptop, earphone, power bank dan handphone. 

Kebiasaan membawa power bank kalau ke lantai bawah. 

Yang aneh tas enggak dibawa malah laptop yang dibawa.

Sebetulnya tidak mau dibawa karena gempa dimatikan dulu. Malah enggak mati saja powernya. Panik melanda, jadi dibawa saja dengan pikiran nanti dibawah akan dimatikan. 

Aneh bin ajaib yaa, saat panik melanda apa yang ada ditangan atau lagi dipegang itu yang dibawa kabur.

Ada kengerian ada pula lelucon yang bikin tertawa karena cara kabur menghadapi gempa.

Ternyata gempa terjadi di Banten dengan kekuatan Magnitudo 6.7  terasa di Jakarta dan Bandung.

Sampai malam hari ini berita di Televisi berisi tentang gempa yang terjadi masih berlanjut. Berita menunjuk gambar rumah yang rubuh.

Rasanya mau tidur malam ada ketakutan sendiri. Semoga semua aman-aman saja.



Love, Audy

Share:

Di Usia Senja

 




Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,

 

"Mama duluan ya!"

"Mau kemana, Ma? Sudah siap 

Sepertinya sih kalimat biasa saja. Percakapan antara suami istri di sela waktu santai berdua.

Di usia senja kerapkali pertanyaan itu sering dilontarkan. Kadang dengan arti yang lain.

Baca Juga

"Iya ... benar!" Di dalam kepasrahan sebagai manusia seringkali ada pertanyaan dan jawaban seperti itu. Berlomba-lomba mau menuju ke kekalan abadi alias pergi ke sorga. Eits, enggak mau destinasi yang lain ya!

Peluk cium selalu dilakukan. Kadangkala ketika mendekat pelukkan sedikit bergairah dilakukan. " Ihh, sakit dong! Terlalu kencang!" Jawabannya hanya," gemes, Ma!"

Bersyukur selalu untuk cinta yang selalu sayangku berikan.

Perjalanan pernikahan yang sebentar lagi memasuki usia 29 tahun rasanya seperti baru kemaren bertemu, berpacaran. Rasanya ingin mengulang kembali masa itu.

Baca juga

pernikahan awal yang disertai kerikil tajam dan membuat situasi tidak menyenangkan sudah terlewati dan sudah mengerti kesalahannya dimana. Membutuhkan waktu tahunan untuk bisa mempunyai pikiran yang sama-sama tenang dalam menghadapi rintangan dalam rumah tangga. Ah, seandainya dari tahun pertama pernikahan sudah mengerti!

Baca juga

Nasi sudah jadi bubur, masa lalu sudah tertinggal di belakang. Sekarang yang ada hanya masa depan yang akan disongsong. Melangkah tetap harus ke depan bukan kebelakang atau ke samping.

Sebagai anak pertama di keluarga sudah pasti egonya sama-sama tinggi jarang ada yang mau mengalah. Bersyukur, karena dia mau mengalah.

Belajar untuk menekan rasa superior di diri tidak mudah. Kadang mengambek masih bisa bertahan sampai 3 hari. 


Baca Juga


Kalau diingat barangkali hal ini menimbulkan berbagai penyakit di diri ini. Mulai tekanan darah di naik, sekarang gula naik. Rasanya ingin menjerit "kenapa aku Tuhan?"


Kalaulah bisa mengulang kembali!

 

Catatan kecil untuk pasangan muda, jangan menunggu perubahan itu datang di saat usia pernikahan kita sudah di atas sepuluh tahun. Minimal lima tahun harus sudah mulai saling mengerti dan berkomunikasi dengan cinta.

Selamat menikmati rasa di antara berdua.



Love, Audy


Share:

Akhirnya, Jadi Tulisan pertama

 


Sambungan 


Part ke 3.


Hahaha lucu buat edisi bersambung. Rasanya sih kalau dituliskan adegan jadi lebih cepat dibandingkan kehidupan nyata. Butuh berhari-hari setelah kata "mau"!


"Sudah menulis, De?"

"Sebentar, Ma!"

Terus mama mau bertanya? Bagaimana menurut bunda semua menghadapi anak remaja?

Beruntung ikut zoom parenting tiap selasa di grup Ibu Ibu Doyan Bisnis IIDB.  Sedikit banyak tahu cara berbicara dengan anak remaja. Walaupun kadang ga sabarrr. Ko begini, rasanya bukan begini cara ngobrolnya! Kelamaan! 

Begitu setiap kali akan mendekati anak remaja, buat outlinenya dulu hehehe emang penulis harus buat dulu tata caranya. Halah repot banget. Tetapi harus coba dilakukan.

Akhirnya, ada jawaban positip.

"Ya sudah, Ma!" Sedang dibuat. 

"Oh, ok, De." Dalam hati seperti apa ya yang mau dituliskan?

Sebagai mama rasanya hampir setiap hari mengingatkan. Mencari cara atau pola baru bagaimana cara mengingatkan tapi tidak menggurui. Ampun susah juga. Jadi kepikiran ibu guru di sekolah. Apa begitu juga enggak?

"Sudah ada GFormya? Mau submit, De?"

Masih beruntung, karena sebelum submit tulisan, dikirim ke mamanya.

Wah bisa juga menulis. Walaupun .... 

"Pakai huruf seperti contoh diawal paragraf cantik yaa? Kalau yang paragraf dibawahnya bagusnya pakai yang cantik juga."

Maksudnya? Ah, bunda jawab sendiri maksud pertanyaan mama ananda. Lol

Beruntung hari ini tanpa perlawanan. Akhirnya ... submit tulisan.

Beres.

Tinggal judul satu lagi yang belum mulai kelasnya.


Pssst ... mama lewat belakang kirim hasil pdf plus info lainnya ke kakak editor hehehe. Nah, ini kejelekkan mama enggak percayaan. Haduh!



Love, Audy

Share:

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement