Kiriman Barang Oleh Kurir Tidak Dikenal
![]() |
Kiriman Barang Oleh Kurir Tidak Dikenal
Sudah beberapa hari ini deg-degkan. Dapat notifikasi bahwa saya dapat kiriman barang. Dari nomer telepon yang enggak dikenal, bikin meragukan saja. apalagi diajak meng-klik link tautan.
Kalau dari profile di Whatsapp, perusahaan kirim barang yang terkenal. Tetapi menjadi tidak percaya, dengan tulisan yang mereka kirim. Diberitahukan kalau tulisan bukan dari perusahaan itu. Nah, bingungkan?
Kebiasaan kalau ada nomer handphone yang tidak dikenal, suka langsung di block. Nomer yang pertama saya block dengan menyertakan alasannya. Bahwa saya tidak mau mengisi form. Padahal tidak ada form, cuma diarahkan untuk klik sebuah link penerima kiriman barang dan menjawab iya.
Baca juga : Hamper vs Parcels
Takut Dengan Digital platform?
Beberapa kejadian yang saya ketahui. Ada yang jebol rekeningnya, atau diambil data dirinya, karena menekan tombol tautan.
Lagian saya pikir enggak ada kiriman barang untuk saya, kan ga ada yang dipesan.
Sebetulnya baru mau, belum dilakukan.
Yang heboh lagi bertanya di grup apa ada yang pesenin barang, alias mau kirim barang buat saya. Hehehe, lol.
Padahal kalau ditilik ke belakang, Founder KEO sudah pernah beri info akan dikirim penghargaan untuk saya. Saat itu saya diundang sebagai pemateri di Kelompok Emak Online.
Kiriman Barang dari KEO
Terima kasih buat Komunitas Emak Online, KEO dengan Foundernya, Mba Syahrini. Yang sudah mengirimkan buku dan piagam penghargaan. Namanya, Mba Syahrini, mengingatkan sama penyanyi terkenal saja.
Diundang di grup KEO, menjadi pemateri. Banyak juga yang bisa saya pelajari di grup emak ini. Bagaimana cara mereka berinteraksi. Dan pola yang dilakukan. Dari sini saya bisa mendapatkan ilmu baru yang saya terapkan di grup asuhan saya.
Baca juga : Paket, Bu!
'nd
Semoga ada undangan lagi buat menjadi pemateri. Sehingga dapat kiriman barang lagi hehehe, lol. Sudah ada undangan sih hehehe.
Love, Audy
Berjalan di Kenangan Lama
Berjalan jalan di kenangan lama,
Suniaraja Street
"Cuci mata yuk, cek keramik lantai!"
"Ayuk saja, mau ikut, " jawaban saya berikan, ketika Hubby mengajak main ke tempat kenangan profesinya.
Paling suka, keluar masuk toko di daerah kenangan ini. Melihat pemandangan lain daripada yang lain. Saya paling suka melihat-melihat apalagi yang keren modelnya. Kepengen kayak yang di televisi ada acara renovasi rumah Flip flop dan Two Brothers. Kerennn banget.
Harus Punya Sense Of Art?
Saya pikir semua yang bergerak dalam bidang designer atau rancang bangun harus mempunyai Sense of Art. Cie pakai bahasa Inggris. Kalau diterjemahkan berarti harus punya rasa artistik. Jadi kalau yang tercemplung ke bidang design tanpa sengaja apa bisa dibilang punya Sense of Art juga enggak ya? Ayooo kenapa bisa bilang gini hahaha pengalaman diri.
Beruntung darah berbicara, Sense of Art kental. Kalau mama pintar, tentu anak-anaknya pasti pintar. Uhui memuji diri sendiri, lol.
Penampilan Toko Gaya Lama
Sedikit kebingungan ketika mau mampir ke daerah ini. Semua jalur jalan berubah. Mulai dari pergantian arah. Mau masuk jalur lama ternyata dilarang. hanya terlihat larangan dari karton saja, tetapi ada tukang parkir yang melarang kami masuk.
Daerah kenangan ketika saya suka diajak Hubby main ke sini. Banyak pilihan Keramik, lampu, kran Air dan lainnya yang berhubungan dengan material bangunan. Katanya sih pilihan murah ada di sini.
"Itu tuh kayaknya coba kita masuk kesitu," ajak Hubby. kebetulan pas parkir, di belakang mobil ada satu toko yang sederhana. Biasa kalau lihat penampilan sederhana pasti enggak mahal, iya kan ehehhe. ternyataa ... pantesan enggak berkembang tokonya, pelayanannya jelek.
Baca juga: Historical
Pilihan Di Antara Banyak Toko
Karena banyak toko, kadang suka pakai feeling saja, heeem kayaknya toko ini bisa nih ditawar. Keluar masuk toko, suka bikin jengkel juga. Duh! Gimana enggak ketemu barang yang dimau, dan kalau ada enggak pas harga alias ga bisa ditawar.
'nd
Rasanya enggak bisa sekali ini saja datang, harus kesini lagi untuk survey supaya bisa dapat tempat atau toko yang bisa jadi langganan tetap. Apalagi kalau bisa murah harganya dan baik hati, maksudnya ramah terhadap pelanggan, benar enggak?
Uuk ah lapar setelah muter cara toko. Kepanansan. Mau cari makan siang dulu, tapi kok masih kenyang. Gegara pukul 10 makan snack timenya dengan siomay di pinggir jalan citarum. Ah, pulang saja makan di rumah.
Love, Audy.
Pilihan Investasi Yang Berbeda
Blink-blink yang berkilau selalu menjadi pilihan. Entah berlian atau permata, selalu menjadi teman setia buat para perempuan. Benar enggak ya?
Kalau masuk toko permata, dari jauh yang berkilau sudah pasti menarik perhatian.
Sebagai investasi permata blink-blink tidak terlalu umum peminatnya. Hanya sebahagian yang menyukai sebagai investasi. Menurut saya, emas masih menjadi pilihan aman untuk investasi. Bagaimana? Setuju dengan pendapat saya?
Emas Apa Sih?
Pilihan Jual Atau Gadai
Zaman Kemudahan
Pilihan Masih Tetap Emas
'nd
Landing Page Untuk Para Perempuan
Mengulik sesuatu yang menyenangkan suka lupa waktu. Rasanya tidak terasa satu hari sudah terlewatkan.
Tidak Tahu Mencari Tahu
Punya moto untuk diri sendiri, menyakinkan diri sendiri bahwa apa yang saya lakukan pasti bisa. Hanya bagaimana caranya yang harus dicari yang sesuai untuk mempelajarinya.Pernah enggak menemui kesulitan di dalam hidup ini, dalam artian bukan tentang kehidupan yaaa hehehe. Sudah pasti kalau soal kehidupan enggak akan habis ceritanya. Kita persempit saja persoalan pembelajaran untuk para ibu-ibu keren.
Landing Page yang simple
Ibu-ibu Doyan Bisnis
Bongkar Pasang untuk Pasangan
Trik Memindahkan Url Landing Page
'nd
Passive Income dari Rumah
Tahun berganti tahun. Cara berpikir masyarakat sekarang menjadi lebih simpel. Dengan banyaknya bisnis yang berbasis digital marketing, mencari uang lebih mudah.
Bisnis yang mudah, menjadi idaman para perempuan yang berhenti bekerja karena ada pilihan antara keluarga dan pekerjaan. Enggak muluk-muluk ketika ditawarin kerja sebagai Sales asuransi.
Sebagai tenaga dibidang Asuransi, hal yang pertama dilakukan harus mempunyai sertifikasi untuk menjual asuransi. Beberapa training diberikan, agar calon nasabah lebih percaya untuk penampilan para asuransi.
Begitu pula sebagai sales, setelah dapat sertifikasi, mulailah bisa berjualan. Kadang merasa ketir juga, ketika bertemu klien. Produk apa yang bisa ditawarkan. Salah satu produk yang sedang ramai dibicarakan adalah;
Fuse sebagai perusahaan Insurtech; perusahaan berbasis aplikasi digital mutahir, kemaren tanggal. 21 mei kemaren mengadakan acara dengan tema "Fuse Grand Business Opportunity Presentation."
Acara berlangsung mulai pukul 13.00- 15.00 tersebut bertempat di lt.3 Hotel Serela, Jalan L.L.R.E Martadinata no. 56 Bandung.
![]() |
Pic. By Hani |
Walaupun baru 5 tahun berdiri tapi sudah menjadi perusahaan terbesar di Indonesia dengan 70 ribu mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Asuransi mudah didapat, tersedia kapan saja dan terjangkau untuk siapa saja. Misinya menyebarkan platform teknologi mobile yang bisa menghubungkan semua perusahaan asuransi yang ada. Aplikasi ini dapat dipakai untuk membeli hingga mengklaim polis secara digital dari mana saja dan kapan pun.
Kenapa sih Fuse berbeda dengan asuransi lainnya? Visi dari Fuse sendiri meniti beratkan untuk para calon nasabahnya.
Sebagai Mitra Fuse diharapkan bisa
1. Memahami Detail Produk Asuransi Yang Ditawarkan
2. Memahami Kebutuhan Nasabah. Berikan perlindungan yang terbaik.
3. Mengedukasi Nasabah. Memberikan informasi tentang produk yang akan dipilih.
![]() |
Pic By Umi Aleeya |
Baca juga di Insurtech Fuse Berbasis Digital
Semoga para perempuan bisa lebih melek dari kekuatiran, bagaimana mengelola keuangan kerja.
Love, Audy
Idola Yang Selalu Ditunggu oleh Para Perempuan
"Wanita diciptakan istimewa. Tetap tegar meski nyaris menyerah,
tetap sabar meski ingin mengeluh, tetap kuat meski hampir terjatuh."
Enggak berlebihan judul yang ditulis di atas. Beliau salah satu orang di dalam kehidupan perjalanan diri ini.
Ketika rasanya diri ini sudah sampai pada level, "bisa apa aku? Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana masa depanku? Apa yang bisa aku lakukan sebagai seorang perempuan, apalagi sebagai ibu?
Banyak pikiran yang berkecamuk di kepala kecilku ini. Ketakutan sebagai perempuan yang tidak bekerja. Ada perasaan ketakutan tersendiri.
Diwaktu muda bekerja dan kemudian berhenti menjadi ibu rumah tangga biasa.
Semua pekerjaan yang kata orang identik dengan ibu rumah tangga hampir semua aku ikutin.
Kebiasaan jatuh bangun, dan gagal sepertinya sudah biasa. Hanya satu kata yang selalu mengganggu di hati, "malu!" karena belum pernah berhasil.
Malu karena hanya menghabiskan uang suami. Walaupun suami tidak pernah hitung-hitungan dengan diri ini. Suami tetap berprinsip "uangku adalah uangmu".
Beruntung di usaha online mempunyai leader yang dekat, sudah seperti saudara saja. Walaupun hanya bertemu di dunia maya, dan dua kali bertemu langsung.
Selain berbisnis di dunia kosmetik ternyata teman leader ini juga bergabung dengan grup ibu-ibu doyan bisnis dari Indscript Creative.
Dari teman bisnis online ini akhirnya bertemu dengan idola para perempuan pendiri Indscript Creative.
Walaupun ikutan masuk grup Ibu-ibu doyan bisnis. Belum tergerak untuk ikut menulis buku.
Waktu itu grup masih ada di Whatsapp, dan menjual Handsock.
Sebelum bergabung minta ijin dulu dengan idola para perempuan yaitu Ibu Indari Mastuti alias Teteh Indari sebagai owner perusahaan. Apakah boleh sebagai perempuan beragama bukan muslim ikut bergabung. Dan jawaban Beliau boleh asalkan perempuan.
Teman Leader yang sudah duluan di grup ini ternyata ikut juga di grup Bukuin Aja sebuah grup bisnis penulisan di bawah Indscript Creative. Melihat perjalanannya membuat buku. Satu buku terbit, eh bukunya yang lain terbit juga, buku solo. Keren! Penasaran deh!
Akhirnya, setelah masuk dunia penulisan menjadi lebih fokus di bidang tulis menulis. Seperti mendapat jalan atau mendapat inspirasi "aku bisa melakukan sesuatu".
Mendapat ilmu baru yang disharingkan Te Indari terus diaplikasikan di diri. Yang tadinya hanya menulis di blog dengan sembarangan sekarang sudah mulai mengerti arah tujuan penulisan. Walaupun saat itu hanya dua Antologi yang dihasilkan, tapi dampak dari pembelajaraan yang didapat sungguh dasyat.
Kalimat yang sering diucapkan Teteh Indari "Belajar dan terus belajar" menjadi cambuk untuk mengenal bidang lain selain penulisan.
Mulai dari membuat website yang dikhususkan untuk teman perempuan lain, mengembangkan penulisan dengan genre fiksi.
Dari pembelajaran penulisan solo bisa berkembang menjadi penulisan Ebook.
Jadi kalau mau dibilang siapa yang berjasa untuk pencapaian diri saat ini sudah pasti aku akan menunjuk idola para perempuan, Ibu Indari Mastuti.
Apalagi saat ini, diberikan kesempatan untuk menjadi mentor kelas membuat Ebook di Indscript Businesswomen University dan Indscript Creative sungguh pencapaian diri yang luar biasa.
Tidak mudah memang untuk bisa menyamakan irama dengan beliau yang mempunyai energi kuat dan berkharisma. Setiap hari sering ditunggu oleh para ibu pebisnis hanya untuk mendengarkan suaranya. Seperti "charging" untuk yang tidak bersemangat, begitu kata para ibu pebisnis.
Hanya doa dan selalu melakukan yang terbaik untuk membalas kebaikan beliau. Semoga perusahaan selalu sukses dan bisa melewati segala rintangan. Apalagi di masa pandemi sekarang ini.
Namun demikian yang paling penting di atas segalanya adalah doa untuk kesehatan Teteh Indari Mastuti dan Keluarga.
Sukses Selalu ya Teteh.
Love, Audy Jo
Idola Yang Ditunggu
Sebagai Mentor Tamu
Menjadi mentor tamu di grup LAAF24, sedikit merasa deg degkan. Karena pesertanya hampir 200 orang. Kalau dilihat dari pengikut facebook hampir 700 orang yang ada.
Seperti grup pada umumnya ada waktu grup on atau tidak. Tetapi enggak masalah.
Selesai memberikan tugas. Mustinya tugas dikirimkan ke Channel telegram biar gampang lihatnya. Ahh, ternyata lupaaa.
Membaca satu persatu tugas dari saya sebagai mentor tamu. Ternyata ... banyak cerita duka untuk sampai bisa berdiri di saat ini.
Tugas dari Kelas Ebook menulis
"Aku Siapa?"
Perjuangan untuk sampai di saat ini.
Memilih di antara tulisan yang dikirim lebih sulit. Namun demikian keputusan harus diambil.
Kenapa memilih tulisan itu?
Kadang membaca cerita diri itu simpel saja, memang semua orang sedih. Tapi kadang kesedihan itu bisa diceritakan dengan simple saja. Cerita yang ditutup dengan jenaka. Rasanya membaca perjalanan hidup yang menyedihkan tetapi terlihat bisa menghadapi dengan tegar.
Untuk miss yang belum berhasil akan dibuat satu Ebook Perjalanan Hidup yang begitu berwarna. Lagi berpikir buat Satu buku atau sepersepuluh nama atau ... masih ngambang.
Selamat buat pemenang Penulisan tugas dari kelas Ebook.
Love, Audy
Belajar Hal Yang Baru
sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
Mengikuti kelas berbayar murah banget. Senang dapat ilmu baru. Belajar menulis singkat dengan 300 kata.
Disangka hanya menulis sesuai permintaan. Ternyata tulisan yang diminta langsung mau dibuat buku. Ah, terperangah! Dikira hanya sebagai latihan saja. Ternyata sudah langsung di koreksi sama bagian editing untuk nanti di upload menjadi buku. Surprise!
Namanya juga kelas Gokil nulis, jadi yaa gokil deh!
Selain kelas menulis, ada juga kelas belajar you tube gokil juga.
Yang sudah buat you tube sejak 2013 dan belajar otodidak ternyata Channel salah arah.
Dibenahi sesuai arahan dari mba Ami dan teteh Indari dari Indscript Creative akhirnya. Jalannya di arahkan yang benar.
Channel harus mempunyai satu niche, satu tujuan. Apa yang mau di sharekan di you tube. Ohhh ternyata begitu!
Banyak pelajaran baru yang didapat. Sedikit keteteran di bagian penulisan blog. Ah tenaga tidak bisa dibagi-bagi. Keinginan banyak, tenaga kurang. Tapi sukaaa!
Apalagi di Instagram sedang buat even Photography untuk merayakan Ulang tahun Ananda cantik di keluarga. Seratus tujuhpuluh empat foto yang disetorkan. Bingung deh memilihnya!
Semua dinikmati saja.
Yuk ahh!
Love, Audy Jo
Menulis Konten Buat Pemula
Awalnya dari kepo jadi terjun ke dunia penulisan di platform blog ini.
Ragu-ragu sudah pasti.
Serasa masuk "rimba antah berantah "berjalan kesana kemari. Tidak mengerti. "Meraba dalam kegelapan".
Cuma ada tekad dalam hati, ayo berani!
Mencoba mendaftar, ikutin saja alur yang disarankan.
Mulai menulis sedikit bingung karena copy paste dari blog pribadi yang sudah ada, tidak bisa di paste semua di kolom yang disediakan.
Belajar terus ... mengulik aplikasi yang baru. Ternyata ....
Copy paste bisa sebahagian sisanya harus diketik di kontennya.
Buat pemula seperti aku yang belajar sendiri bingung. Buka informasi di You tube sama saja enggak ada cara menulis konten di aplikasi.
Kalau lihat konten yang sudah banyak "asam garam" kan ada tulisan selanjutnya atau read more ke halaman 1, 2 ,3 dst.
Nah ini yang bikin bingung. Eh gimana bisa banyak kolomnya. Berpikir oh ... barangkali nulis di satu kolom terus buka kolom baru. Copy link antar konten misalnya konten kolom 1 di masukkan ke 2 atau sebaliknya.
Kepo tulisan teman yang lain di aplikasi. Hem ... bisa ... bisa. Semangat.
Rasanya banyak tulisan yang ingin dibagi, tinggal di copy paste dan ditulis ulang.
Ah mau kasih saran buat platform blog ini. Coba dong di upgrade lagi aplikasinya untuk penulisan, supaya bisa tulisan dari aplikasi penulisan yang lain bisa lebih cantik lagi ..., maksudnya karakter huruf diperbanyak hehehe.
Terus maju Kompasiana.
Love, Audy
ceritadiri.com
Hunian Milenial versus Hunian Baby Boomer.
Hunian Vertikal |
Hunian Milenial versus Hunian Baby Boomer
Sebetulnya enggak tertarik dengan hunian vertikal. Apa karena masanya sudah lewat, jadi mobilitas kegiatan lebih banyak di luar rumah.
Lebih ke arah membugarkan diri.
Jadi kalau tinggal di tempat yang terlalu tinggi, rasanya lebih rumit. Walaupun ada barangkali ada tersedia tempat kebugaran.
Pernah sih, mencoba numpang tidur di apartemen adik dan keluarga besan ibunda. Kalau untuk seminggu masih oklah. Dengan fasilitas yang disediakan masih bisa menarik hati untuk tetap bertahan. Untuk anak-anak sih senang saja. Karena bisa berenang dengan suka-suka. Apalagi kalau huniannya yang mahal. Luas banget deh. Ada Dapur, ruang tamu, kamar mandi, tiga kamar tidur.
Semua fasilitas sudah tersedia. Mau masuk ke kamar juga. Ada penjaga khusus. Dan setiap penghuni harus memakai kartu kamar. Jadi tidak sembarang orang bisa naik ke kamar-kamar.
Rasanya sih dunia hanya milik kita. Enggak ada sapa dari tetangga kiri, kanan. Sepi ... sunyi.
Membuang sampah juga di tempat khusus. Jadi ada waktu tertentu yang akan di ambil di tempat tersebut.
Menurut suami yang seorang arsitek, hunian vertikal memang ditujukan untuk para milenial yang gaya hidupnya lebih simpel. Enggak suka ribet. Apalagi Hunian dibangun di lahan yang terbatas karena mahalnya lahan. Apalagi terletak di pusat kota yang mempunyai banyak lapangan kerja. Para karyawan memerlukan tempat tinggal yang lebih dekat dengan tempat kerja.
Sumber Ir.Tommy Nataprawira diolah Audy Jo dengan Canva |
Harga yang didapat dari sebuah hunian vertikal di tengah kota masih lebih murah daripada rumah yang ada di pinggiran kota. Waktu yang ditempuh menuju ke tempat kerja lebih cepat.
Sumber Ir.Tommy Nataprawira |
Walaupun pada kenyataannya. Punya hunian seperti ini ada biaya yang harus dikeluarkan juga. Seperti biaya bulanan untuk maintenance hunian, biasanya sudah termasuk air, listrik, sampah, keamanan.
Masalahnya yang sering terjadi antar tetangga biasanya kalau ada keributan biasanya terdengar jelas. Apalagi kalau ada kebocoran pipa air. Jadi, dituntut rasa solidaritas yang tinggi untuk bisa menerima perbedaan yang ada untuk mendapatkan kenyamanan bertetangga di hunian vertikal ini.
Jadi ... kalau dibilang tertarik yaa ... tiga puluh persenlah. Masih belum terlalu yakin dengan banyaknya hunian vertikal yang menjamur. Masih tetap lebih percaya dengan rumah kecil mungil. Yang kalau tiba-tiba ada gempa bisa berlari keluar menyelamatkan diri. Daripada berlari menuruni tangga dari tingkat lima belas.
Menghayalkan kejadian yang luar biasa. Kalau tiba-tiba suami dipanggil kerja di tempat lain bagaimana ya? Berpisah dengan keluarga. Mau tidak mau mencari tempat tinggal untuk diri sendiri. Pilihan hanya dua, tempat kost yang murah di pinggiran kota atau hunian vertikal dekat tempat kerja. Ah, jadi dilema deh.
Semangat milineal.
Love, Audy
Membedah Diri Sendiri
"Sepertinya senang menulis ya?" Begitu kira-kira pertanyaan yang sering dilontarkan setelah melihat tulisan saya dimedsos.
Biasanya saya jawab dengan kalimat standar, "Iya betul"
"Bagus gambarnya."
Saya merasa seperti di awang-awang dengan banyaknya pujian yang ditunjukkan.
Selain saya sebagai penulis, mengajar cara membuat Ebook, membuat konten video, juga penunjang penulisan seperti Canva, aplikasi gambar harus saya kuasai.
Baca juga : cara membuat Ebook
Semua saya pelajari dengan otodidak. Hanya karena penasaran! Semua saya pelajari tanpa bantuan orang lain. Pertanyaan dan jawaban biasanya saya tanya ke "Mbah Google"
Sebagai mentor kelas penulisan Ebook kadang merasa apa yang lakukan masih belum maksimal.
Barangkali kurang untuk iklannya, atau lebih sulit dimengerti apa yang saya materikan.
Melihat mentor kelas lain yang bersemangat, membuat sedikit iri di hati. Saya enggak mau munafik- lah.
Barangkali rejeki orang enggak pernah tertukar.
Masih bertanya dalam hati, "apasih mentor itu? Apa dengan coaching?"
Kalimat yang kadang diucapkan berulang kali oleh Ceo Indscript Creative Indari Mastuti. Salah satu mentor saya yang sangat saya idolakan. Dari beliau arah penulisan saya menjadi lebih baik, dan banyak perjalanan penulisan saya dimulai dari kelas penulisan yang beliau ajarkan. Seperti membuat penulisan solo, antologi, sampai penulisan Ebook yang sekarang saya tularkan kepada perempuan lain.

Beliau sebagai pemerhati perempuan, yang rajin memberikan ilmunya, keahliannya untuk memajukan semua perempuan. Walaupun kegiatannya banyak, tapi beliau masih ada waktu menambah ilmu untuk diri sendiri.
Mentor dan coaching rasanya hampir mirip sama-sama mengajar. Kalau dari kamus bahasa Inggris, mentor artinya pembimbing sedangkan coaching artinya pelatih.
Dalam mentoring terdapat evaluasi, sehingga peserta bisa meningkatkan kemampuan mereka dan belajar dari kesalahan yang telah lalu. Mentor mengarahkan peserta ke arah masa depan yang lebih baik. Sementara coaching, manfaatnya adalah untuk membantu Anda berpikir kreatif dalam mengembangkan ide untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Jadi setiap masalah dicari solusinya oleh diri sendiri. Coaching hanya memberikan pertanyaan apa yang harus diri kita lakukan, sehingga menemukan solusi sendiri.
Kalau yang saya tangkap, dari tulisan di atas, mentor sudah menetapkan tujuan, dan langkah yang harus dicapai," begini loh caranya!" Sedangkan coaching, lebih banyak bertanya, "tujuan kamu apa? Sudah ada ide untuk mencapai tujuan kamu?"
Setiap orang memang perlu menggali bakat di dirinya sendiri. Apa dia termasuk seorang mentor atau coaching. Rasanya saya mulai memilah-milah memori yang ada, bagaimana sebetulnya pengajaran yang pernah dilakukan, dan akhirnya saya melabelkan diri saya hari ini, sebagai seorang mentoring.
Entahlah kalau "jam terbang" saya sudah tinggi, barangkali bisa berubah. Siapa tahu!
AJ
Love, Audy Jo
Cek Tulisannya di Kompasiana
Wi-Fi Hemat Begini Caranya
"Papa Wifi lemot!" Terdengar teriakan dari dua remaja yang sedang main online di kamar masing- masing.
Kebiasaan kalau lagi serunya main game dan signal Wifi lemot, semua pada teriak. Sedangkan kalau sinyal bagus anteng tidak terdengar suaranya.
Sepertinya keluhan yang sama hampir setiap hari terdengar.
Sebelum pindah ke Bandung internet dan TV Kabel yang dipakai dari First media sebetulnya masalah juga tetap ada walaupun sudah ditambah Mbps. Untuk satu keluarga terdiri dari 4 orang rasanya 20 Mbps cukup tergantung pemakaiannya apa. Ternyata anak remaja lebih konsumtif dengan aplikasi game.
Sudah diberi Wifi masih kurang juga. Alhasil diberi juga Internet Plan My PRIO dari XL di telepon genggam yang bisa digunakan untuk keadaan darurat apabila sinyal dari Wifi menghilang. Tetapi masih kurang. Sebagai orang tua tidak bisa terus menerus menuruti kemauan anak untuk mengupgrade kecepatan Mbpsnya.
Berpindah daerah ada masalah tersendiri. Yang biasanya memakai First Media sekarang berganti Internet dan TV Kabel dari Megavision. Karena jaringan First Media belum ada di daerah tempat tinggal yang baru.
Internet yang digadang-gadangkan memakai teknologi "Fiber To The Home". Mengambil paket Gold dengan Speed (up to) 20Mbps. Masalah yang datang sedikit berbeda. Entah apa sama juga. Posisi modem di bawah tangga apa mempengaruhi daya jangkau sinyal internet.
Daripada menambah Speed atau kecepatan dicari alternatif lain untuk daya jangkau sinyal ke ruang atas.
Beli di toko online banyak pilihan Wifi repeater untuk memancarkan daya jangkauan seperti "TP-link Range Extender" yang bisa dipasang di stop kontak dan bisa dipindahkan di tempat yang memang membutuhkan kecepatan internet yang tinggi.
Masalah selesai?
Tetap belum sampai sekarang, karena yang pakai lebih dari 4 orang. Masih bertahan tidak mau menambah kecepatan internet. Harus bisa menahan diri di masa pandemi ini.
Diatur saja cara pemakaiannya. Apabila anak-anak sedang Daring yang tidak berkepentingan dilarang memakai Wifi utama. Tetapi harus memakai jaringan Internet service provider langsung atau mobile data sendiri di telepon genggam.
Setelah anak-anak selesai Daring baru bisa memakai Wifi utama bersama-sama.
Masalah selesai?
Tetap belum selesai. Tinggal menunggu siapa yang mengalah untuk menambah kecepatan daya lebih kencang dan "merogoh kantong lebih dalam" untuk memuaskan keinginan semua orang walaupun setiap Provider mempunyai slogan "produk kami super hemat".
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me
STB :
Set Top Box adalah alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV Analog biasa. ... Karena fungsi set top box adalah sebagai pengubah sinyal dari digital ke analog,sedangkan yang menangkap sinyalnya masih antena.