Tampilkan postingan dengan label Worklife. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Worklife. Tampilkan semua postingan

Dunia Kerja

 





Melangkah Masuk Ke Dunia Kerja

Ceritadiri.com ~ Melihat bagaimana perjuangan keponakan untuk bisa melangkahkan kaki ke dunia kerja. Rasanya ingin membantu tapi apa yang harus dilakukan. Sedangkan jaman antara saya dan dia berbeda. Kalau dulu melihat iklan dari koran sekarang dengan gampangnya bisa melihat dari gawai saja.

    Tetapi walaupun berbeda, tetap saja cara melamar pekerjaan hampir sama. Sebelum wawancara kadang hati berdebar, apa sih yang akan ditanyakan dalam wawancara? Biasanya yang mewawancarai seorang psikolog. Boleh enggak ya tanya nilai gaji yang ditawarkan, bagaimana mengatasi rasa gugup karena menjadi karyawan baru? Banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan pada saat wawancara. Tetapi dari beberapa informasi juga mengatakan tidak pantas untuk menanyakan nilai gaji di sebuah perusahaan.


    Langkah Pertama Menuju Kantor

    Idealnya untuk anak-anak yang telah selesai dari masa pendidikan bisa langsung bekerja kadang sulit juga, apalagi mengejar jenis pekerjaan yang tepat, sesuai keinginan.

    Langkah pertama menuju proses seleksi perlu direncanakan dengan matang. Apalagi ketika pertama kali menginjakan kaki di dunia kerja juga perlu persiapan khusus.

    Masalahnya, selain penampilan diri, baju, atau aksesoris yang dikenakan juga perlu diketahui. Memburu pekerjaan perlu trik, apalagi pekerjaan yang diinginkan. Kalau semua lancar bersiap-siap menghadapi lingkungan baru dan perlunya belajar beradaptasi diri.


    Kiat dalam Menghadapi Wawancara

    Kadang kita suka lupa mempersiapkan diri sewaktu mau diwawancarai. Yang pernah saya alami ketika diiwawancarai, darimana saya mengetahui perusahaan yang sedang saya datangi itu. 

    Menghadapi sesuatu yang baru kadang membuat gemetar walaupun sudah yang keberapa kali. 

    Kejelekkan saya itu suka perut mulas ketika akan melakukan sesuatu yang baru. Entah wawancara atau bertemu kelompok baru atau orang baru.

    Perlu mengecek ulang Pukul berapa harus diwawancarai, biar kita bisa mempersiapkan diri Sebelumnya. Apalagi sebagai seorang perempuan, mematut diri bisa mengambil waktu lebih lama.

    Jangan menulis pada saat wawancara belangsung! Kecuali memang diminta pewawancara untuk mencatat informasi penting. 

    Jangan berbohong! Misalnya ketika ditanya kesukaan disamakan dengan minat pewawancara.

    Ketika sudah diterima jangan lupa bertanya tentang tugas yang harus Dilakukan.


    * Sebelum Wawancara

    - Kenali perusahaan dan posisi yang dilamar

    - Bersikap optimis

    - Pastikan tempat, waktu dan nama pewawancara

    - Perhatikan penampilan dan tata krama

    * Ketika diwawancarai

    - Alat tulis dibawa

    - Menjadi diri sendiri

    - Bertanya  jika  Anda ditawari kesempatan


    Berburu Pekerjaan

    Selesai kuliah, saya ingin mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan saya. Banyak yang bilang itu hanya keberuntungan kalau bisa mendapat pekerjaan yang cocok. Tetapi pendapat ini tidak semua benar. Selama kita mengingini pekerjaan idaman ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

    * Menghubungi Kenalan

    Kalau jaman saya mencari pekerjaan, berlangganan koran itu harus. Beberapa lowongan biasanya di iklankan. Tetapi kadang suatu perusahaan tidak memasang iklan lowongan kerja di koran. Biasanya dari mulut ke mulut melalui karyawan yang bekerja. Barangkali dengan sistem ini mencari pegawai yang dipercaya lebih diuntungkan .


    * Mencari Informasi tentang ketrampilan yang dibutuhkan pada suatu jabatan

    Perusahaan kadang membuat iklan lowongan kerja yang lebih spesifik untuk mencari tenaga kerja yang mempunyai ketrampilan yang dibutuhkan untuk suatu jabatan tertentu. Untuk para pencari kerja hal seperti ini menjadi point tambahan kalau bisa mempunyai ketrampilan yang diinginkan. Misalnya seorang Akuntan harus mempunyai ketrampilan dalam akunting seperti hitung dagang atau kalau bisa mempunyai keahlian komputer dalam bidang keuangan. Hal ini bisa menjadi nilai lebih yang bisa ditawarkan ke perusahaan tersebut.


    * Mengenal Karakteristek Perusahaan yang Dituju

    Perlunya mencari informasi mengenai perusahaan yang menjadi idaman, kebiasan, budaya atau ciri khasnya. Kalau bisa kita juga sesuaikan dengan kebiasaan kita. Biasanya kalau kebiasaan yang sama kemungkinan diterima peluangnya lebih besar.


    * Menggunakan Referensi untuk Mendaftar

    Menggunakan nama seseorang sebagai referensi kadang menjadi point tambahan tersendiri. Apalagi kalau nama referensi itu bergerak juga dalam bidang yang sama dengan perusahaan yang sedang dituju. Kemungkinan untuk lebih dikenal lebih besar peluangnya. Sebelum menuliskan referensi seseorang, harus meminta izin terlebih dahulu.


    Kenali Lingkup Pekerjaan yang Dituju

    Pekerjaan apa yang menarik minat?

    Tergantung minat diri sendiri. Bidang apa yang inginkan? 

    Di bawah ini beberapa pekerjaan yang memilik ciri khas tertentu:


    * Pekerjaan Lapangan (outdoor)

    - Sudah pasti bekerja di lapangan dengan berbagai cuaca

    - Mempunyai jiwa petualang. Memang disarankan untuk yang muda dan masih kuat. Walaupun kadang yang saya ketahui ada juga yang sudah berumur karena banyaknya pengalaman hidupnya di lapangan.

    - Siap melakukan perjalanan.


    * Tenaga layanan pelanggan (customer service)

    - Bagian penerimaan pelanggan yang berada di garis depan selalu siap

    - Tidak baperan dalam menerima keluhan

    - Pintar mencari jalan keluar sewaktu mendapat keluhan

    - Ketrampilan komunikasi sangat diperlukan


    * Tenaga penjual 

    - Mempunyai pergaulan yang luas

    - Tidak baperan ketika ditolak pembeli

    - Aktif mencari calon pembeli

    - Harus mempunyai target pencapaian


    * Sekretaris

    - Bekerja secara teratur, rapi dan gesit

    - Fleksibel mengkuti irama kerja atasan

    - Bisa memegang rahasia

    - Siap bekerja mandiri


    * Tenaga Akuntansi

    - Senang bekerja dengan angka

    -Tertib mengkuti prosedur

    - Sangat peduli terhadap tenggat

    - Teliti dan detail


    'nd

    Kira-kira Anda masuk kriteria yang mana nih? 

    Kalau saya sih hampir semua saya sudah lakukan. Seperti kerja lapangan hampir mirip juga dengan sales, karena terjun langsung mencari nasabah. memang sih kalau dibilang lapangan konotasinya hampir mirip dengan lapangan sebetulnya. Misalnya begerak dalam bidang konstruksi dengan membangun rumah. Nah ini sih pekerjaan Hubby.

    Sedangkan Tenaga penjual pun pernah saya lakukan. 

    Jadi ingat pengalaman pertama kali saya bekerja. Usahanya bergerak dalam bidang jual beli juga arisan barang rumah tangga.

    Sebagai tenaga akuntasi pun saya lakukan. Walaupun tidak secara khusus bidang akuntasi tetapi pekerjaan saya lebih menitik beratkan pada perhitungan penjualan produk.

    Saya pikir semua kriteria pekerjaan di atas termasuk dalam bidang pendidikan saya sebagai Sekretaris! ha-ha-ha.

    Ternyata yaaa ... Sekeretaris is the best. Kadang, bisa dibilang juga sebagai seorang Direktur. Iya lah asistennya direktur sekretaris. Jadwal kerja seorang direktur, sekretaris yang buat. Kalaupun direktur berhalangan, sekretaris maju menggantikannya. Benar apa betul?



    Love, Audy



    Source/Ref:

    Femina ekstra no.28/XXV/17-23 Juli 1997

    Share:

    Kesetaraan

     




    Isteri Bekerja, Suami di Rumah


    Ceritadiri.com ~ Rasanya biasa saja. Dibolak balik juga sama saja.

    Share:

    Royalty

     




    "Akhirnya Dapat Royalty"


    Ceritadiri.com ~  Ah benar enggak ya?

    Share:

    Bisnis Utama Dari Rumah

     



    Setelah pensiun dari kerja kantoran, mencoba usaha sampingan dengan mencari proyek. 

    Share:

    Instant Payment Memudahkan Bisnis Para Ibu




    Ceritadiri.com - Kalau mau diceritakan, sama saja bikin malu.

    Share:

    Kiriman Barang Oleh Kurir Tidak Dikenal

     



    Kiriman Barang Oleh Kurir Tidak Dikenal


    Sudah beberapa hari ini deg-degkan. Dapat notifikasi bahwa saya dapat kiriman barang. Dari nomer telepon yang enggak dikenal, bikin meragukan saja. apalagi diajak meng-klik link tautan.

    Share:

    Mengisi Post di Blogger

     



    Mencari Isi Postingan yang Pas untuk Dibaca

    Melatih skill diri rasanya harus dimulai dari diri sendiri.

    Tadinya enggak mau juga buat sebuah website. Apalagi untuk tempat menulis. Anggapannya ya menulis di buku saja deh, seperti diary.
    Share:

    Berjalan di Kenangan Lama






    Berjalan jalan di kenangan lama,
    Suniaraja Street


    "Cuci mata yuk, cek keramik lantai!" 

    "Ayuk saja, mau ikut, " jawaban saya berikan, ketika Hubby mengajak main ke tempat kenangan  profesinya.

    Paling suka, keluar masuk toko di daerah kenangan ini. Melihat pemandangan lain daripada yang lain. Saya paling suka melihat-melihat apalagi yang keren modelnya. Kepengen kayak yang di televisi ada acara renovasi rumah Flip flop dan Two Brothers. Kerennn banget. 



    Harus Punya Sense Of Art?

    Saya pikir semua yang bergerak dalam bidang designer atau rancang bangun harus mempunyai Sense of Art. Cie pakai bahasa Inggris. Kalau diterjemahkan berarti harus punya rasa artistik. Jadi kalau yang tercemplung ke bidang design tanpa sengaja apa bisa dibilang punya Sense of Art juga enggak ya? Ayooo kenapa bisa bilang gini hahaha pengalaman diri.

    Beruntung darah berbicara, Sense of Art kental. Kalau mama pintar, tentu anak-anaknya pasti pintar. Uhui memuji diri sendiri, lol.


    Penampilan Toko Gaya Lama

    Sedikit kebingungan ketika mau mampir ke daerah ini. Semua jalur jalan berubah. Mulai dari pergantian arah. Mau masuk jalur lama ternyata dilarang. hanya terlihat larangan dari karton saja, tetapi ada tukang parkir yang melarang kami masuk.

    Daerah kenangan ketika saya suka diajak Hubby main ke sini. Banyak pilihan Keramik, lampu, kran Air dan lainnya yang berhubungan dengan material bangunan. Katanya sih pilihan murah ada di sini.

    "Itu tuh kayaknya coba kita masuk kesitu," ajak Hubby. kebetulan pas parkir, di belakang mobil ada satu toko yang sederhana. Biasa kalau lihat penampilan sederhana pasti enggak mahal, iya kan ehehhe. ternyataa ...  pantesan enggak berkembang tokonya, pelayanannya jelek.

    Baca juga:  Historical 

    Pilihan Di Antara Banyak Toko

    Karena banyak toko, kadang suka pakai feeling saja,  heeem kayaknya toko ini bisa nih ditawar. Keluar masuk toko, suka bikin jengkel juga. Duh! Gimana enggak ketemu barang yang dimau, dan kalau ada enggak pas harga alias ga bisa ditawar.

    Biasanya kalau sudah sampai "puncak" lelah baru deh ketemu toko yang pas. 

    "Mba harga ini berapa?" 
    "Oh sekian, Pak." Kata penjaga toko. 

    Saya dan hubby langsung berpandangan akhirnya ... ada yang langsung jual di bawah harga yang sudah kami rencanakan. Begitulah dasarnya memang mau lebih murah lagi hehehe ditawar dong. 




    "Maaf, Pak, Bu harganya sudah minim, kami tidak ambil untung banyak."

    Namanya juga berusaha, mau yang lebih murah. Saya rasa semua orang juga mau kalau ditawarkan harga murah. Lagian si mba bilang enggak ambil untung banyak, lah barusan ngomongnya enggak ambil untung banyak. Berartikan sudah dapat dong untungnya. Iiishh bisa saja. 




    'nd

    Rasanya enggak bisa sekali ini saja datang, harus kesini lagi untuk survey supaya bisa dapat tempat atau toko yang bisa jadi langganan tetap. Apalagi kalau bisa murah harganya dan baik hati, maksudnya ramah terhadap pelanggan, benar enggak?

    Uuk ah lapar setelah muter cara toko. Kepanansan. Mau cari makan siang dulu, tapi kok masih kenyang. Gegara pukul 10  makan snack timenya dengan siomay di pinggir jalan citarum. Ah, pulang saja makan di rumah.



    Love, Audy.


    Share:

    Pilihan Investasi Yang Berbeda





    Blink-blink yang berkilau selalu menjadi pilihan. Entah berlian atau permata, selalu menjadi teman setia buat para perempuan. Benar enggak ya?

    Kalau masuk toko permata, dari jauh yang berkilau sudah pasti menarik perhatian.

    Sebagai investasi permata blink-blink tidak terlalu umum peminatnya. Hanya sebahagian yang menyukai sebagai investasi. Menurut saya, emas masih menjadi pilihan aman untuk investasi. Bagaimana? Setuju dengan pendapat saya?

    Sudah dari dulu yang namanya emas itu sebuah investasi. Rasanya semua anak-anak khususnya anak perempuan diwanti-wanti untuk menyimpan emas sebagai investasi masa depan. Kalau sewaktu diperlukan, ada yang bisa diandalkan. Begitu nasihat ibunda.

    "Harga emas lagi naik!" Berita yang tersebar bikin deg-degkan saja. Penuh dengan kegembiraan. Saya rasa kalau yang emasnya banyak pasti gembira banget.

    Emas Apa Sih?

    Logam mulia berwarna kuning yang dapat ditempa dan dibentuk karena bersifat lunak. Warna kuningnya sebagai simbol kemakmuran. 

    Ada daya magnet untuk para perempuan melihatnya. Apalagi yang memakainya seperti terlihat lebih gemerlap. Blink ... blink.
    Angka 24 yang paling murni kadar karatnya. 

    Pilihan Jual Atau Gadai

    Buat yang enggak mau dijual emasnya ada tempat yang namanya Pegadaian. 
    Ada Pegadaian biasa atau Syariah. Biasanya bunganya tidak besar.

    Sayang juga sih kalau emas dijual. Tetapi repot juga, kalau harus menyicil tiap bulannya di Pegadaian.

    Toko emas yang ada juga, tidak mau rugi dalam usaha mereka. Dikala para konsumen ingin menjual emasnya, biasanya mereka harus melihat emas yang akan dijual, nanti baru  bisa diambil harga berapa yang pantas untuk dikalikan dengan berat emas tersebut. Biasanya satuan berat emas disebut gram.

    Zaman Kemudahan

    Lebih gampang untuk mengetahui harga pasaran segram emas melalui Google. Tinggal searching saja. "Emas hari ini".

    Harga emas di pasaran tidak sama dengan harga di toko, entahlah.
    Kadang bisa dipasaran satu gram dihargai rp.900.000 di toko dihargai rp.500.000 betapa jauh perbedaan harga yang terjadi. 

    Terus yang benar yang mana?

    Kalau memang butuh pada saat ini, tergantung perjanjian antara pembeli dan penjual.

    Berpatokan saja dengan harga pasaran. Berarti harus pintar bersilat lidah dengan pembeli emas yaaa.

    Ada yang bilang, ngapain juga investasi emas. Lebih baik main saham saja.

    Kalau dilihat investasi saham seperti bermain judi.  Sudah pasti enggak akan untung karena tidak direstui yang di atas.
    Namanya juga ingin mencari keuntungan secara cepat, apa saja bisa dilakukan.

    Pilihan Masih Tetap Emas

    Kalau begitu emas masih tetap menjadi pilihan dalam investasi.

    Yang beruntung memang kalau harga emas lagi naik. 

    Tetapi enggak terlalu jauh beda untuk kerugian yang ada, kalau mau menjual emas kembali.

    Dengan syarat jual di toko tempat membeli emas tersebut. Biasanya ada potongan.

    Kalau belum lama beli, harga emas masih mirip dengan harga beli, jika dijual kembali ada potongan 3-5 persen dari harga bon selama barang masih mulus, kinclong, dan tidak ada penyok atau kerusakan lainnya. 

    Bon pembelian, packaging karton product ( jika ada ) masih lengkap. 

    Tapi jika sudah agak lama bertahun-tahun, dan harga emas sudah naik banyak akan ikut harga pasaran dengan tetap lihat kondisi barang dan kelengkapannya 

    Bila hanya ingin menukar dengan model baru biasanya dilihat kondisi barabg yang mau ditukar. Apa masih mulus atau tidak. Setelah diperiksa baru bisa diambil keputusan untuk menetapkan harga jualnya.

    'nd

    Semua investasi bagus juga sih. Sah-sah saja mau ikut yang mana. Tergantung kebutuhan masing-masing saja. Dan sudah mengetahui resiko yang akan terjadi.

    Selamat berinvestasi.


    Love, Audy
    Share:

    Landing Page Untuk Para Perempuan






    Mengulik sesuatu yang menyenangkan suka lupa waktu. Rasanya tidak terasa satu hari sudah terlewatkan. 

    Tidak Tahu Mencari Tahu

    Punya moto untuk diri sendiri, menyakinkan diri sendiri bahwa apa yang saya lakukan pasti bisa. Hanya bagaimana caranya yang harus dicari yang sesuai untuk mempelajarinya.

    Pernah enggak menemui kesulitan di dalam hidup ini, dalam artian bukan tentang kehidupan yaaa hehehe. Sudah pasti kalau soal kehidupan enggak akan habis ceritanya. Kita persempit saja persoalan pembelajaran untuk para ibu-ibu keren.

    Ilmu baru harus sering dicari, supaya sebagai mama yang keren bisa menyeimbangi anak-anak mileneal sekarang. Sudah belajar apa nih, para mama?

    Landing Page yang simple

    Sedikit surprise sih ketika diminta sharing ilmu Landing Page, khususnya aplikasi dari Tribelio.
    Entahlah kebiasaan baik atau buruk. Saya suka mengajar dengan semangat. Hehehe kadang menyesal mengapa tidak dari dulu ya bertemu dengan komunitas tempat belajar. 



    Rasanya turunan darah pengajar sekarang timbul. Terlambat? Enggak juga. Selagi masih kuat ayooo saja belajar.

    Belajar platform baru seperti landing page sungguh menyenangkan. Dengan menempatkan berbagai gambar berwarna-warni dengan tulisan cantik membuat semangat untuk menguliknya. 

    Seringnya mengulik landing page ini, rasanya sedikit banyak hapal dengan komponen yang ada. Di Tribelio ada 7 komponen yang bisa dipakai. 

    Buat saya, Landing Page ini simpel banget. Memang sih untuk pemula sedikit bingung cara penempatannya. Aih, kayak saya enggak pernaha ketemu kalimat bingung saja hahaha. Sama! Saya juga bingung waktu pertama kali membuatnya.

    Baca juga: Harus Bisa Semua

    Ibu-ibu Doyan Bisnis

    Sebagai perempuan berbisnis sedikit banyak harus mengetahui apa yang dijualnya. bagaimana cara menjualnya. Menyarankan untuk memakai aplikasi ini memang tidak mudah. Karena banyak juga para perempuan yang canggih memaai platform lain. Enggak kehabisan akal juga sih, sok aja platform lain bisa kok ditempelkan urlnya di landing page Tribelio ini.





    Bongkar Pasang untuk Pasangan

    Eh, ternyata pasangan belum punya landing page. Pendaftar baru akan mendapatkan dua landing page  gratis.

    Saya berpikir karena masih ada satu, saya berikan kepada pasangan saya. Ternyata setelah dibuat yang keren, malah kebutuhan saya untuk memakai landing page ini bertambah. 

    Sebetulnya sudah saya tambah satu lagi yang berbayar. Penambahan landing page seharga 99 ribu untuk pemakaian satu bulan. Tetapi karena dirasa dua page saja cukup jadi yang berbayar tidak diperpanjang lagi pemakaiannya.

    Kebutuhan page yang gratis akhirnya satu harus mengalah dipindahkan ke email pasangan sendiri, jadi Beliau mempunyai landing page sendiri. 

    Trik Memindahkan Url Landing Page

    Triknya supaya sama pembuatannya, yang lama jangan dihapus dulu komponennya. Jangan lupa yang pertama kali dilakukan nama akun dan url ganti dulu, supaya url lama tetap bisa dipakai  di page baru. Jadi meskipun link sudah disebar tidak ada pengaruhnya. Orang masih bisa mengeklik url yang lama, tetapi dengan email baru. Bingung? Jangan bingung tinggal hubungi saya saja yaa hahaha.

    Akhirnya Landing Page untuk diri saya jadi juga. Dengan menempelkan portofolio yang dibuat Canva saya pikir cukup lumayan juga untuk memperkenalkan diri saya.

    'nd

    Setiap pembelajaran yang sudah didapat, biasanya saya simpan di tempat khusus, takut ada yang terlupakan. Sewaktu-waktu ilmu itu bisa dipelajari kembali.

    Untuk para perempuan berbisnis, sepertinya perlu untuk mempelajari Landing Page ini. Memudahkan untuk penjualan produk dan mendapatkan pembeli.

    Dengan adanya tombol CTA (Call To Action), yang  langsung masuk ke aplikasi Whatsapp. Sudah pasti orang yang mengeklik ingin membeli produk yang dijual.

    Ambil waktu membuat to do list, apa saja yang musti dikerjakan, untuk mengisi Landing Page. 

    Selamat mencoba ilmu baru ya buat teman perempuanku.


    Love, Audy





    Share:

    Passive Income dari Rumah

     




    Tahun berganti tahun. Cara berpikir masyarakat sekarang menjadi lebih simpel. Dengan banyaknya bisnis yang berbasis digital marketing, mencari uang lebih mudah.

    Bisnis yang mudah, menjadi idaman para perempuan yang berhenti bekerja karena ada pilihan antara keluarga dan pekerjaan. Enggak muluk-muluk ketika ditawarin kerja sebagai Sales asuransi.

    Sebagai tenaga dibidang Asuransi, hal yang pertama dilakukan harus mempunyai sertifikasi untuk menjual asuransi. Beberapa training diberikan, agar calon nasabah lebih percaya untuk penampilan para asuransi. 

    Begitu pula sebagai sales, setelah dapat sertifikasi, mulailah bisa berjualan. Kadang merasa ketir juga, ketika bertemu klien. Produk apa yang bisa ditawarkan. Salah satu produk yang sedang ramai dibicarakan adalah;

    Fuse sebagai perusahaan Insurtech; perusahaan berbasis aplikasi digital mutahir, kemaren tanggal. 21 mei kemaren mengadakan acara dengan tema "Fuse Grand Business Opportunity  Presentation."

    Acara berlangsung mulai pukul 13.00- 15.00 tersebut bertempat di lt.3  Hotel Serela, Jalan L.L.R.E Martadinata no. 56 Bandung.


    Pic. By Hani



    Walaupun baru 5 tahun berdiri tapi sudah menjadi perusahaan terbesar di Indonesia dengan 70 ribu mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Asuransi mudah didapat, tersedia kapan saja dan  terjangkau untuk siapa saja. Misinya menyebarkan platform teknologi mobile yang bisa menghubungkan semua perusahaan asuransi yang ada. Aplikasi ini dapat dipakai untuk membeli hingga mengklaim polis secara digital dari mana saja dan kapan pun.

    Kenapa sih Fuse berbeda dengan asuransi lainnya? Visi dari Fuse sendiri meniti beratkan untuk para calon nasabahnya. 

    Sebagai Mitra Fuse diharapkan bisa

    1. Memahami Detail Produk  Asuransi Yang Ditawarkan

    2. Memahami Kebutuhan Nasabah. Berikan perlindungan yang terbaik.

    3. Mengedukasi Nasabah. Memberikan informasi tentang produk yang akan dipilih.


    Pic By Umi Aleeya



    Baca juga di Insurtech Fuse Berbasis Digital 

    Semoga para perempuan bisa lebih melek dari kekuatiran, bagaimana mengelola keuangan kerja.


    Love, Audy

    Share:

    Jadwal Muncul Konten di Medsos





    Belajar mengenal medsos kayaknya ga ada habisnya. Setiap saat berubah terus. Jadi harus sering-sering perhatikan medsos yang diikuti.
    Share:

    Idola Yang Selalu Ditunggu oleh Para Perempuan






     "Wanita diciptakan istimewa. Tetap tegar meski nyaris menyerah, 

    tetap sabar meski ingin mengeluh, tetap kuat meski hampir terjatuh."




    Enggak berlebihan judul yang ditulis di atas. Beliau salah satu orang di dalam kehidupan perjalanan diri ini. 

    Ketika rasanya diri ini sudah sampai pada level, "bisa apa aku? Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana masa depanku? Apa yang bisa aku lakukan sebagai seorang perempuan, apalagi sebagai ibu?

    Banyak pikiran yang berkecamuk di kepala kecilku ini. Ketakutan sebagai perempuan yang tidak bekerja. Ada perasaan ketakutan tersendiri.

    Diwaktu muda bekerja dan kemudian berhenti menjadi ibu rumah tangga biasa. 

    Semua pekerjaan yang kata orang identik dengan ibu rumah tangga hampir semua aku ikutin.

    Kebiasaan jatuh bangun, dan gagal sepertinya sudah biasa. Hanya satu kata yang selalu mengganggu di hati, "malu!" karena belum pernah berhasil.

     Malu karena hanya menghabiskan uang suami. Walaupun suami tidak pernah hitung-hitungan dengan diri ini. Suami tetap berprinsip "uangku adalah uangmu".

    Beruntung di usaha online  mempunyai leader yang dekat, sudah seperti saudara saja. Walaupun hanya bertemu di dunia maya, dan dua kali bertemu langsung.

    Selain berbisnis di dunia kosmetik ternyata teman leader ini juga bergabung dengan grup ibu-ibu doyan bisnis dari Indscript Creative. 

    Dari teman bisnis online ini akhirnya bertemu dengan idola para perempuan pendiri Indscript Creative.

    Walaupun ikutan masuk grup Ibu-ibu doyan bisnis. Belum tergerak untuk ikut menulis buku.  

    Waktu itu grup masih ada di Whatsapp, dan menjual Handsock. 

    Sebelum bergabung minta ijin dulu dengan idola para perempuan yaitu Ibu Indari Mastuti alias Teteh Indari sebagai owner perusahaan. Apakah boleh sebagai perempuan beragama bukan muslim ikut bergabung. Dan jawaban Beliau boleh asalkan perempuan.

    Teman Leader yang sudah duluan di grup ini ternyata ikut juga di grup Bukuin Aja sebuah grup bisnis penulisan di bawah Indscript Creative.  Melihat perjalanannya membuat buku. Satu buku terbit, eh bukunya yang lain terbit juga, buku solo. Keren! Penasaran deh!

    Akhirnya, setelah masuk dunia penulisan menjadi lebih fokus di bidang tulis menulis. Seperti mendapat jalan atau mendapat inspirasi "aku bisa melakukan sesuatu". 

    Mendapat ilmu baru yang disharingkan Te Indari terus diaplikasikan di diri. Yang tadinya hanya menulis di blog dengan sembarangan sekarang sudah mulai mengerti arah tujuan penulisan. Walaupun saat itu hanya dua Antologi yang dihasilkan, tapi dampak dari pembelajaraan yang didapat sungguh dasyat.

    Kalimat yang sering diucapkan Teteh Indari "Belajar dan terus belajar" menjadi cambuk untuk mengenal bidang lain selain penulisan.

    Mulai dari membuat website yang dikhususkan untuk teman perempuan lain, mengembangkan penulisan dengan genre fiksi.

    Dari pembelajaran penulisan solo bisa berkembang menjadi penulisan Ebook.

    Jadi kalau mau dibilang siapa yang berjasa untuk pencapaian diri saat ini sudah pasti aku akan menunjuk idola para perempuan, Ibu Indari Mastuti.

    Apalagi saat ini, diberikan kesempatan untuk menjadi mentor kelas membuat Ebook di Indscript Businesswomen University dan Indscript Creative sungguh pencapaian diri yang luar biasa.

    Tidak mudah memang untuk bisa menyamakan irama dengan beliau yang mempunyai energi kuat dan berkharisma. Setiap hari sering ditunggu oleh para ibu pebisnis hanya untuk mendengarkan suaranya. Seperti "charging" untuk yang tidak bersemangat, begitu kata para ibu pebisnis.

    Hanya doa dan selalu melakukan yang terbaik untuk membalas kebaikan beliau. Semoga perusahaan selalu sukses dan bisa melewati segala rintangan. Apalagi di masa pandemi sekarang ini. 

    Namun demikian yang paling penting di atas segalanya adalah doa untuk kesehatan Teteh Indari Mastuti dan Keluarga.




    Sukses Selalu ya Teteh.

    Love, Audy Jo



    Share:

    Idola Yang Ditunggu














    Akhirnya, hari yang ditunggu datang juga.

    Persiapan sih sudah sejak daftar. Masalahnya udah tahu diri itu cantik kalau rambut panjang. Ehh dipotong malah ga pas wajahnya. Hehehe maklum yang potong bukan ahli lulusan salon. Tetapi guru bahasa inggris. Namanya juga gratis.

    Persiapan pakai baju, sepatu dan lainnya. 

    Pas harinya terlambat juga. Nunggu grab musti 11 menit sampai ke rumah. Diperhatikan di aplikasi "kok, dari 11 menit malah jadi 16menit. Kenapa gitu. Terpaksa di batalin. Naik gojek motor aja. Lima menit datang.

    "Pelan aja ya, Pak! Ga pernah naik motor!"

    Omelan dari hubbypun mulai terdengar. "Mustinya pakai baju yang sudah dipilih pertama, Ma! Jadi gampang naik motornya!"

    Hehehe begitulah namanya perempuan. Persiapan baju sudah dipilih. Tetapi pada akhirnya pilihan berbeda. Memakai sackdress tipis berwarna biru.

    Rambut sudah megar, naik motorkan harus pakai helm. Uhuhu jadi lepek deh. Jelekkk!

    Ya, sudahlah!

    Sampai juga akhirnya di tempat kopdar. Sambil meluruskan pinggang. Pegel ga pernah naik motor dengan duduk miring. Hehehe lebayy umur sudah tidak muda lagi banyak ngeluhnya!

    Setelah cuci tangan masuk dalam ruangan pertemuan. Kirain sudah mulai ga tahunya yang ditunggu belum datang. 

    Kalau tahu gitu santai saja sih. Benar juga kata hubby. "Santai saja, Ma!"

    Akhirnya, idola datang biasa dengan ada sharing dari tamu. Berfoto ria. Minta tanda tangan dan foto. Lebay.

    Biar saja. Kalau mau di tilik ke belakang. Hasil pertemanan dengan Indari Mastuti berawal dari penjualan handsock. Dan entah bisa sampai ke penulisan. Kayaknya karena lihat teman oriflame berhasil membuat buku antologi pertama. Kalau dilihat kayaknya seru deh!

    Setelah dapat foto, dan makan siang. Berpamitan.  Jadwal sembahyang. Sekalian pamit pulang.

    Pesen gocar mahal juga. Jadi ambil keputusan jalan kaki sedikit di jalan Lombok. Dapat juga harga empat puluh ribu. Pesan deh biar cepat sampai rumah.

    Lelah juga!

    Ealah, ada pesan. "Jangan lupa ya mba ada sharing pukul 3sore. Lihat waktu sekarang sudah pukul 2.30 ya ampun!

    Memberikan sharing tanpa persiapan matang jadi enggak karuan. Ampun. Mau buat video screen malah logonya ga kebaca. 

    Panikkk!

    Menenangkan diri. Meyelesaikan masalah. Akhirnya, Berhasil juga.

    Ah Sabtu yang melelahkan tapi puas.

    Love, Audy



     

    Share:

    Sebagai Mentor Tamu

     





    Menjadi mentor tamu di grup LAAF24, sedikit merasa deg degkan. Karena pesertanya hampir 200 orang. Kalau dilihat dari pengikut facebook hampir 700 orang yang ada.

    Seperti grup pada umumnya ada waktu grup on atau tidak. Tetapi enggak masalah.

    Selesai memberikan tugas. Mustinya tugas dikirimkan ke Channel telegram biar gampang lihatnya. Ahh, ternyata lupaaa.

    Membaca satu persatu tugas dari saya sebagai mentor tamu. Ternyata ... banyak cerita duka untuk sampai bisa berdiri di saat ini.

    Tugas dari Kelas Ebook menulis

    "Aku Siapa?"

    Perjuangan untuk sampai di saat ini.


    Memilih di antara tulisan yang dikirim lebih sulit. Namun demikian keputusan harus diambil.

    Kenapa memilih tulisan itu?

    Kadang membaca cerita diri itu simpel saja, memang semua orang sedih. Tapi kadang kesedihan itu bisa diceritakan dengan simple saja. Cerita yang ditutup dengan jenaka. Rasanya membaca perjalanan hidup yang menyedihkan tetapi terlihat bisa menghadapi dengan tegar. 

    Untuk miss yang belum berhasil akan dibuat satu Ebook Perjalanan Hidup yang begitu berwarna. Lagi berpikir buat Satu buku atau sepersepuluh nama atau ... masih ngambang. 

    Selamat buat pemenang Penulisan tugas dari kelas Ebook.



    Love, Audy



    Share:

    Belajar Hal Yang Baru




    sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, 




    Mengikuti kelas berbayar murah banget. Senang dapat ilmu baru. Belajar menulis singkat dengan 300 kata.  

    Disangka hanya menulis sesuai permintaan. Ternyata tulisan yang diminta langsung mau dibuat buku.  Ah, terperangah! Dikira hanya sebagai latihan saja. Ternyata sudah langsung di koreksi sama bagian editing untuk nanti di upload menjadi buku. Surprise!

    Namanya juga kelas Gokil nulis, jadi yaa gokil deh!

    Selain kelas menulis, ada juga kelas belajar you tube gokil juga.

    Yang sudah buat you tube sejak 2013 dan belajar otodidak ternyata Channel salah arah.

    Dibenahi sesuai arahan dari mba Ami dan teteh Indari dari Indscript Creative akhirnya. Jalannya di arahkan yang benar.

    Channel harus mempunyai satu niche, satu tujuan. Apa yang mau di sharekan di you tube. Ohhh ternyata begitu!

    Banyak pelajaran baru yang didapat. Sedikit keteteran di bagian penulisan blog. Ah tenaga tidak bisa dibagi-bagi. Keinginan banyak, tenaga kurang. Tapi sukaaa!

    Apalagi di Instagram sedang buat even Photography untuk merayakan Ulang tahun Ananda cantik di keluarga. Seratus tujuhpuluh empat foto yang disetorkan. Bingung deh memilihnya!


    Semua dinikmati saja.


    Yuk ahh!


    Love, Audy Jo


    Share:

    Menulis Konten Buat Pemula








     Awalnya dari kepo jadi terjun ke dunia penulisan di platform blog ini.

    Ragu-ragu sudah pasti. 

    Serasa masuk "rimba antah berantah "berjalan kesana kemari. Tidak mengerti. "Meraba dalam kegelapan". 

    Cuma ada tekad dalam hati, ayo berani! 

    Mencoba mendaftar, ikutin saja alur yang disarankan. 

    Mulai menulis sedikit bingung karena copy paste dari blog pribadi yang sudah ada, tidak bisa di paste semua di kolom yang disediakan. 

    Belajar terus ... mengulik aplikasi yang baru. Ternyata ....

    Copy paste  bisa sebahagian sisanya harus diketik di kontennya.

    Buat pemula seperti aku yang belajar sendiri bingung. Buka informasi di You tube sama saja enggak ada cara menulis konten di aplikasi. 

    Kalau lihat konten yang sudah banyak "asam garam" kan ada tulisan selanjutnya  atau read more ke halaman 1, 2 ,3 dst.

    Nah ini yang bikin bingung. Eh gimana bisa banyak kolomnya. Berpikir oh ... barangkali nulis di satu kolom terus buka kolom baru. Copy link antar konten misalnya konten kolom 1 di masukkan ke 2 atau sebaliknya.

    Kepo tulisan teman yang lain di aplikasi. Hem ... bisa ... bisa. Semangat.

    Rasanya banyak tulisan yang ingin dibagi, tinggal di copy paste dan ditulis ulang. 

    Ah mau kasih saran buat platform blog ini. Coba dong di upgrade lagi aplikasinya untuk penulisan, supaya bisa  tulisan dari aplikasi penulisan yang lain bisa lebih cantik lagi ..., maksudnya karakter huruf diperbanyak hehehe. 

    Terus maju Kompasiana.


    Love, Audy 

    ceritadiri.com


    Cek Tulisannya di Kompasiana

    Share:

    Hunian Milenial versus Hunian Baby Boomer.




    Hunian Vertikal


     

    Hunian Milenial versus Hunian Baby Boomer

    Sebetulnya enggak tertarik dengan hunian vertikal. Apa karena masanya sudah lewat, jadi mobilitas kegiatan lebih banyak di luar rumah.

    Lebih ke arah membugarkan diri.

    Jadi kalau tinggal di tempat yang terlalu tinggi, rasanya lebih rumit. Walaupun ada barangkali ada tersedia tempat kebugaran.

    Pernah sih, mencoba numpang tidur di apartemen adik dan keluarga besan ibunda. Kalau untuk seminggu masih oklah. Dengan fasilitas yang disediakan masih bisa menarik hati untuk tetap bertahan. Untuk anak-anak sih senang saja. Karena bisa berenang dengan suka-suka. Apalagi kalau huniannya yang mahal. Luas banget deh. Ada Dapur, ruang tamu, kamar mandi, tiga kamar tidur.

    Semua fasilitas sudah tersedia. Mau masuk ke kamar juga. Ada penjaga khusus. Dan setiap penghuni harus memakai kartu kamar. Jadi tidak sembarang orang bisa naik ke kamar-kamar. 

    Rasanya sih dunia hanya milik kita. Enggak ada sapa dari tetangga kiri, kanan. Sepi ... sunyi. 

    Membuang sampah juga di tempat khusus. Jadi ada waktu tertentu yang akan di ambil di tempat tersebut.

    Menurut suami yang seorang arsitek,  hunian vertikal memang ditujukan untuk para milenial yang gaya hidupnya lebih simpel. Enggak suka ribet. Apalagi Hunian dibangun di lahan yang terbatas karena mahalnya lahan. Apalagi terletak di pusat kota yang mempunyai banyak lapangan kerja. Para karyawan memerlukan tempat tinggal yang lebih dekat dengan tempat kerja.


    Sumber Ir.Tommy Nataprawira diolah Audy Jo dengan Canva


    Harga yang didapat dari sebuah hunian vertikal di tengah kota masih lebih murah daripada rumah yang ada di pinggiran kota. Waktu yang ditempuh menuju ke tempat kerja lebih cepat. 


    Sumber Ir.Tommy Nataprawira


    Walaupun pada kenyataannya. Punya hunian seperti ini ada biaya yang harus dikeluarkan juga. Seperti  biaya bulanan untuk maintenance hunian, biasanya sudah termasuk air, listrik, sampah, keamanan.

    Masalahnya yang sering terjadi antar tetangga biasanya kalau ada keributan biasanya  terdengar jelas. Apalagi kalau ada kebocoran pipa air. Jadi, dituntut rasa solidaritas yang tinggi untuk bisa menerima perbedaan yang ada untuk mendapatkan kenyamanan bertetangga di hunian vertikal ini.

    Jadi ... kalau dibilang tertarik yaa ... tiga puluh persenlah. Masih belum terlalu yakin dengan banyaknya hunian vertikal yang menjamur. Masih tetap lebih percaya dengan rumah kecil mungil. Yang kalau tiba-tiba ada gempa bisa berlari keluar menyelamatkan diri. Daripada berlari menuruni tangga dari tingkat lima belas.

    Menghayalkan kejadian yang luar biasa. Kalau tiba-tiba suami dipanggil kerja di tempat lain bagaimana ya? Berpisah dengan keluarga. Mau tidak mau mencari tempat tinggal untuk diri sendiri. Pilihan hanya dua, tempat kost yang murah di pinggiran kota atau hunian vertikal dekat tempat kerja. Ah, jadi dilema deh.

    Semangat milineal.


    Love, Audy



    Share:

    Membedah Diri Sendiri





    Membedah Diri Sendiri



    "Sepertinya senang menulis ya?" Begitu kira-kira pertanyaan yang sering dilontarkan setelah melihat tulisan saya dimedsos.

    Biasanya saya jawab dengan kalimat standar, "Iya betul"

    "Bagus gambarnya."

    Saya merasa seperti di awang-awang dengan banyaknya pujian yang ditunjukkan.

    Selain saya sebagai penulis, mengajar cara membuat Ebook, membuat konten video, juga penunjang penulisan seperti Canva, aplikasi gambar harus saya kuasai.


    Baca juga : cara membuat Ebook

    Semua saya pelajari dengan otodidak. Hanya karena penasaran! Semua saya pelajari tanpa bantuan orang lain. Pertanyaan dan jawaban biasanya saya tanya ke "Mbah Google"

    Sebagai mentor kelas penulisan Ebook kadang merasa apa yang lakukan masih belum maksimal.

    Barangkali kurang untuk iklannya, atau lebih sulit dimengerti apa yang saya materikan.

    Melihat mentor kelas lain yang bersemangat, membuat sedikit iri di hati. Saya enggak mau munafik- lah.

    Barangkali rejeki orang enggak pernah tertukar.

    Masih bertanya dalam hati, "apasih mentor itu? Apa dengan coaching?"

    Kalimat yang kadang diucapkan berulang kali oleh Ceo Indscript Creative Indari Mastuti. Salah satu mentor saya yang sangat saya idolakan. Dari beliau arah penulisan saya menjadi lebih baik, dan banyak perjalanan penulisan saya dimulai dari kelas penulisan yang beliau ajarkan. Seperti membuat penulisan solo, antologi, sampai penulisan Ebook yang sekarang saya tularkan kepada perempuan lain.













    Beliau sebagai pemerhati perempuan, yang rajin memberikan ilmunya, keahliannya untuk memajukan semua perempuan. Walaupun kegiatannya banyak, tapi beliau masih ada waktu menambah ilmu untuk diri sendiri.

    Mentor dan coaching rasanya hampir mirip sama-sama mengajar. Kalau dari kamus bahasa Inggris, mentor artinya pembimbing sedangkan coaching artinya pelatih.

    Dalam mentoring terdapat evaluasi, sehingga peserta bisa meningkatkan kemampuan mereka dan belajar dari kesalahan yang telah lalu. Mentor mengarahkan peserta ke arah masa depan yang lebih baik. Sementara coaching, manfaatnya adalah untuk membantu Anda berpikir kreatif dalam mengembangkan ide untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Jadi setiap masalah dicari solusinya oleh diri sendiri. Coaching hanya memberikan pertanyaan apa yang harus diri kita lakukan, sehingga menemukan solusi sendiri.

    Kalau yang saya tangkap, dari tulisan di atas, mentor sudah menetapkan tujuan, dan langkah yang harus dicapai," begini loh caranya!" Sedangkan coaching, lebih banyak bertanya, "tujuan kamu apa? Sudah ada ide untuk mencapai tujuan kamu?"

    Setiap orang memang perlu menggali bakat di dirinya sendiri. Apa dia termasuk seorang mentor atau coaching. Rasanya saya mulai memilah-milah memori yang ada, bagaimana sebetulnya pengajaran yang pernah dilakukan, dan akhirnya saya melabelkan diri saya hari ini, sebagai seorang mentoring.

    Entahlah kalau "jam terbang" saya sudah tinggi, barangkali bisa berubah. Siapa tahu!




    AJ

    Love, Audy Jo




    Cek Tulisannya di Kompasiana




    Share:

    Wi-Fi Hemat Begini Caranya

     





    BACA JUGA KOMPASIANA



    "Papa Wifi lemot!" Terdengar teriakan dari dua remaja yang sedang main online di kamar masing- masing.

    Share:
    Indonesia Website Awards

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement