Menu

 

Boss Perempuan Galak?




Audy Jo

"Enggak tahan aku , Ma!" Marcel tiba-tiba mengeluarkan suara di tengah keheningan malam.

Sambil menikmati waktu santai, berduaan bersama isterinya, melewati malam mingguan. Dia mengajak isterinya duduk di teras rumah sambil memandang gemerlapnya lampu di tengah kota.

Tadinya hanya ingin berbicara santai denga Irma, tetapi rasanya perasaan yang sudah ditahan dari pagi membludak keluar seperti rentetan senjata api yang ditembakkan.

Marcel yang bekerja di suatu perusahaan sudah tidak tahan lagi. Meskipun perusahaannya besar tetapi di divisinya penuh ketegangan. 

Sudah terkenal di semua divisi kalau bagian divisi tempat Marcel bekerja sering ada phk atau pegawai yang baru bekerja sebentar sudah mengundurkan diri.

Baca juga: Katebelece 

"Barangkali dia enggak pernah disayang ama suaminya?" Ada yang mulai menggosip.

"Bukannya dia belum nikah?" Mulai beberapa gosip mulai ramai diperbincangkan.

"Kalau belum nikah pantesan gayanya gitu. Cara menghadapi bawahan pria seperti membalas dendam. Apa dia pernah dikecewakan laki-laki?" 

"Sst ..., bukan itu saja ... ini loh .... "Tambah bumbu penyedap dari yang lain, sambil mengolok- ngolok.

Siapa sih yang sedang mereka bicarakan?

Ternyata si boss divisi pertamanan, tempat Marcel bekerja. Sudah terkenal boss perempuan ini sangat galak. Kalau sudah marah semua binatang piharaan di kebun binatang akan keluar dari 'kandang'.

Semua sudah hapal kalau ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan si boss dengan ringan saja ucapan 'berbau busuk' berhamburan. Saat ini Marcel yang kena batunya.

Mempunyai boss perempuan memang berbeda dengan boss laki-laki. Boss perempuan sudsh kodratnya lebih emosional. Kadang tidak bisa dikontrol.

Demikian halnya dengan bossnya Marcel. Denger-denger dia itu orang penting, paling dekat dengan pemilik perusahaan. Pantesan saja si boss kecil ini berani karena ada backingan boss besar. Padahal setahu Marcel perbuatan yang dilakukan boss kecil tidak diketahui jajajaran boss boss besar di perusahaan.

Baca juga : Rapat atau Rapet

Marcel pun akhirnya keluar dari perusahaan itu. Padahal kalau dia mau bertaham sedikit lagi semua kemarahannya akan hilang. Karena sejak itu, si boss kecil dikeluarkan oleh si boss besar. Biasa ... gunjingan itu terdengar sampai telinga pak boss besar. Meskipun ada embel-embel teman tetapi kalau merugikan perusahaan tentunya harus dikeluarkan dari pekerjaan.

Kabar beritanya tidak terdengar sampai sekarang. Kalau punya teman yang elit tentu dengan mudah dia bosa mendapatkan pekerjaan lain. Asal jangan bertemu dengan Marcel di perusahaan baru lainnya, hahaha.


Love, Audy

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement