Menu

 

Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan

Selesai Juga Zoomnya




Selesai juga! Kegelisahan panjang akhirnya berhenti!

Perasaan tak menentu ketika jadwal zoom telah dibuat. Maju mundur ... mundur maju. Aih bahasa apa ini!

Memberanikan diri sebagai host di zoom, kalau tidak ada yang pertama tentu tidak akan ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. 

Berani!

Akhirnya, hari yang dinanti tiba juga.


Ahhhh! Kesalahan itu muncul. Sudah buat jadwal zoom malah masuk ke zoom kedua. Ternyata dibuat jadwal zoom baru.


Tapi, yah sudahlah. Jadi mengerti kesalahan. Rasanya memang belum berteman dengan zoom. Mau kembali ke "teman lama" saja si Google meet yang gratis dan ramah.

Pelajaran pertama yang didapat

- Enggak usah ngoyo

- Share Flyer biasa aja secukupnya

- Enggak semua orang sama ketersediaan waktunya

- Pilih platform yang enggak bikin seperti dikejar sekuriti.

- Belajar menjadi Host dan mencoba aplikasi


Dan yang terpenting, ada mujizat yang terjadi disetiap pergerakkan kita.

Dapat teman baru sebagai sepuluh penulis baru.



Love, Audy

Share:

Pencuri yang Mengendap-endap

 


Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.




Seperti Biasa hampir setiap hari ada Leader meeting. Walaupun tidak setiap hari sih. Tergantung Teteh apa ada meeting lain. Beliau sibuk banget sebagai penulis dan pebisnis. Bahasa kerennya apa yaa? Apa Mompreneur?

Sudah tahu sih tahun 2022 ada perbedaan di setiap kelas atau platform Indscript Creative. Salah satunya ada sharing di grup leader. Dalam hati sih bilang oh barangkali ada leader baru, jadi ada sesi perkenalan. Ok!

Dari pagi sudah minta ijin mau mandi pagi, ternyata belum dapat ijin.

 "Boleh, tapi cuci muka saja."

"Mau keramas, boleh?"

"Boleh, rambutnya aja. Tundukkin kepala, cuci rambutnya."

Mendengar jawaban seperti ini, bikin geli sendiri. Gimana caranya cuci rambut atau keramas tanpa membasahkan badan hahaha. Sudah pasti semua kedinginan. Terang aja kan harus buka baju semua biar enggak basah. Ada-ada saja obrolan pagi ini.

Akhirnya, ya ga ngapa-ngapain. Langsung nemenin sarapan pagi. Rawan kalau jam segini ngomongin bisnis online pagi hari. Walaupun boleh ngikutin zoom tanpa buka kamera dan pakai hearphone satu sisi. Untung ...! jalannya ga miring sebelah hahaha.

Sebelum denger ijin dulu. Beritahu tema hari ini apa saja. Kadang lagi nemenin sarapan, sudah masuk sharing Leader. Beruntung hari ini agak smooth karena beberapa hari sudah di woro- woro kalau banyak jadwal zoom dan apa saja kegiatan yang akan dilakukan.

Persetujuan itu penting. Jadi tidak seperti pencuri yang berjalan mengendap-endap.


Love, Audy

Share:

Berani Hanya Takut WiFi Mati Aja

 





Ceritadiri.com
~ Menjadi host di zoom yang akan diadakan membuat ketakutan sendiri.
Share:

Bertanya Memori Mama di Tahun 1993

 


"Terus, Ma!"

"Ya namanya Kinichi Honda! Teman mama waktu di Australia. Ada juga teman dari Thailand, Jerman, Switzerland, China, Jepang banyak deh. 

"Ada yang naksir atau ditaksir, Ma?"

Hihihi anak remaja di rumah ngejar mama. Bertanya tentang masa muda dulu. Mau bercerita banyak, sedikit sungkan karena pacar terahir yang sekarang jadi suami  sedang mondar-mandir di sekitaran kompor.

Iyaa ... pada minta digorengkan sosis dan chicken nugget, enggak  gimana jadi nyambung ke teman-teman lama waktu ikut kursus bahasa Inggris di Australia. Jadinya teringat deh cerita zaman dulu.

"Ada photonya, Ma? Mau lihat. Ada ceritanya?"

"Ada dong! Satu buku ditulis." Sambil berpikir apa ada tulisan yang musti disensor enggak yaa! Sebelum dikasih ke para remaja yang pengen denger cerita mamanya.

Kebetulan kedua remaja senang main game, atau yang berbau Jepang. Sehingga waktu mama menyinggung nama temen kebangsaan Jepang, semua pada ngejar mamanya.

Musti dicari dulu nih album yang disimpan.

Semoga ada pembelajaraan yang didapat. Berharap tulisan enggak perlu disensor. Berbahaya kalau ada. Hehehe namanya buku diary sudah pasti ada kata-kata cinta bertebaran.



Love, Audy

Share:

Mulai Menulis

 



"Ada yang hubungi mama, Dek! Tanya kelas anak. Mamakan enggak tahu karena belum daftarin. Adek maukan ikut nulis!"

Tangan putri kecilku tetap saja mengusap layar tab.

"Main apa ya, Dek? Seru sepertinya. Mama enggak bisa main kayak gitu. Adek jagoan yaa!"

Kembali lagi ke subyek yang utama.

"Mau pilih judul yang mana, Dek? Mau dua-duanya? Tenang aja kan ada mama. Nanti sama mama diajarin. Maukan!"

"Yaaa ...!"
Secepat kilat mama daftar.

"Sudah daftar ya, Dek. Tinggal masuk grup."

Pembicaraan pagi ini selesai. Wush step pertama selesai.

Tinggal gimana caranya suruh masuk Telegram.

Sudah makan siang, sepertinya cukup kenyang.
"Telegramnya sudah masuk belum, Dek? Sini mama ajarin caranya. Nah, ini ada linknya. Masuk deh! Sambil mengajarkan cara masuknya. Biar gampang Adek bikin folder."

Kebiasaan mama jadi mentor tiba-tiba kambuh hwhwhw. Ngajarin deh bikin folder.

"Mama di grup ada apa ini!" Hihihi ada nama tante Diah Octivita muncul.

"Enggak apa-apa, lagi ngobrol saja. Coba sapa, Dek. Bilang halo nama saya Abigail Thalia Nataprawira dipanggil Gyle aja  (pake nama pena yang mendadak dibuat, biar sama seperti mama ada nama pena)

"Ga mauuuu ... sambil masuk kamar kunci pintu!"

"Halah ... Ronde kedua selesai. Nunggu Ronde ketiga."

Bersambung ...🤪


Love, Audy

Share:

Kilas Balik Renungan Diri



Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. 




Sedikit keluhan di pagi akhir tahun karena terlambat bangun.

 "Ya ampun!"

Kalimat "kesiangan" sudah pernah dengar hehehe

Sudah bangun, tapi tarikkan selimut lebih kuat.

Mata masih mengantuk karena tidur larut. 

Ada yang dikejar tadi malam. Ternyata episode terahirnya tidak ada. Belum muncul. Uaaa sedikit jemgkel. Karena sudah bela-belain " melotot sampai jam 12 hanya mengejar episode terahir.

Kebiasaan jelek di diri ini kalau mengejar Drama film itu harus tahu episode terahirnya. Apakah happy ending atau sad ending. 

Yang biasanya mengecek  berapa episode yang muncul tetapi tidak dilakukan. Sehingga merasa kesal dan jadinya memble ga ada bagian akhir.

Nah, kira-kira begitulah moment perasaan yang timbul  di tanggal 30 Kemaren. 

Sekarang ini memasuki tanggal terahir di hari jumat ini, kok merasa proyektor film seperti bermain di pelupuk mata. Slide demi slide tiba-tiba berjejer di depan mata. Apa yang sudah terjadi dan pencapaian apa yang belum didapat. 

Ada rasa perih dalam hati, ketika slide perjalanan kesedihan muncul. Rasanya berkecamuk. Yang sudah terjadi, ya sudah! Biarkan berlalu.

Kehidupan itu kalau diumpamakan sebuah  puzzle. Harus berpikir keras untuk menyatukan potongan yang ada. Sehingga menjadi sebuah gambaran kehidupan yang sempurna.


Baca Juga 


Apakah puzzel kehidupan kita semua sudah tersusun  rapih? 

Terima kasih  Tuhan, bisa menjejakkan kehidupan di akhir tahun ini. Berharap belas kasihan-Mu untuk kehidupan baru dan lebih baik di Tahun depan. 

Doa dipanjatkan selalu untuk kesehatan diri dan keluarga.

Tentu saja dengan slide yang ada ternyata hanya kesehatan yang prima di dalam kehidupan ini yang terpenting.


Love, Audy

Memory





Share:

Bersyukur Selalu






Kaget sedikit sih hehehe.
Gayanya ... merasa karya diri bagus hehehe. Eits, masa enggak percaya diri?

Percaya diri itu penting. Yang tidak pernah terpikirkan cuma ada pemilihan desain terbaik.

Mencari ide di kelas yang diikuti kadang suka blank. Mau mendesign apa. 

Cara mencari ide, pertama hanya mencoret di Canva kosong. Apa saja. Setelah itu tiba-tiba datang ide itu tanpa disadari. Akhirnya jadi seperti design Canva yang terbaik.

Senang banget. Rasanya mau ikut lagi kelas ini. Masalahnya harus satu persatu ikut kelas. Kebanyakkan ikut jam pribadi menjadi ga karuan. Yang ada Hubby mulai melotot karena diri ini ga hisa bagi waktu sesuai dengan jadwal yang dibikin sendiri.

Ah, nikmat banget hidup yang diberi Tuhan Yesus untuk diriku.
Bersyukur ....

Love Audy


 

Share:

Karya Diri



Selamat Natal 2021
Untuk diriku.

Sampai juga di tanggal merah di Bulan Desember.

Semoga umur panjang untuk diriku.


Lihat photo diri di atas dengan frame cantik, suatu kebanggaan karena bisa menjadi Canva Contributor.

Iya, frame yang dimaksud dijual ke Canva dan di apresiasi. Seperti hal yang ini :



Mengikuti kelas Canva salah satunya untuk lebih membuka wawasan. Sekalian menambah skill tentang Canva. Karena sebagai penulis Ebook memerlukan Canva sebagai pembuat Cover. Juga kontent untuk yang lainnya.

Kalau sudah buat kontent suka lupa. Tapi yah begitulah kalau sudah senang.

Berharap bisa selalu sehat dan tetap semangat, dimasa sekarang menjelang 55 tahun. Enggak muluk-muluk hanya kesehatan yang diminta.

Semoga di tahun depan bisa berkarya lebih lagi.

Selamat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022


Love, Audy



 

Share:

Nyeri Yang Bikin Curhat

 



Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Share:

Dibalik Kelemahan ada Ketangguhan



Perempuan diciptakan lemah gemulai.

Kadang meneteskan air mata kesedihan. 

Kadang tangguh.

Berhenti sejenak, merenung.

Mengapa Tuhan menciptakan perempuan?

Ternyata perempuan adalah manusia yang kuat. Karena air mata yang diteteskan sanggup menghapus kelemahan di dalam hati.

Baca Juga 



Love, Audy


Share:

Belajar Menikmati

 



Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
Share:

Mulai Dari Dasar di Tingkat Sepuluh








Awal bulan sudah berjalan seperti biasa. Layaknya bulan lalu. 

Seperti keadaan manusia. Selalu berubah setiap waktu. Rasanya sih tidak berubah kalau diperhatikan. 

Diibaratkan grafik kadang terlihat seperti tidak berubah. Masih di titik 0 tapii ... titik 0 yang terlihat itu di tingkat berapa? Enggak mungkin masih di tingkat dasar, bisa -bisa di tingkat sepuluh.

Kadang merasa stuck, tidak bergerak masih jalan di tempat. Kita tidak bisa melihat diri kita sendiri. Hanya orang lain yang bisa menilai diri kita bagaimana.

Selagi masih diberi nafas,  teruslah bergerak memberikan sikap yang terbaik. Lakukan semua hal hanya untuk kemuliaan Tuhan. Jangan tanggung-tanggung.

Apa yang kita lakukan hari ini, akan kita tuai dimasa depan. Jadi jangan berputus asa kalau masuk dalam masalah berat. Anggap saja ketika masalah itu datanberarti Tuhan sedang mengunjungi kita.


Love, Audy

Share:

Tidak Bergantung Dengan Jam Terbang Semua Bisa

 



Membuat suatu tulisan kadang membutuhkan waktu juga. Kecuali memang ada moment yang akan ditulis. Seperti yang sering diucapkan para miss di kelas atau Channel Kenal Ebook.

"Enggak bisa nulis. Bingung mau nulis apa! Enggak ada semangat." Begitu kira-kira tanggapan dari semua kalau diajak menulis.

Kalaulah mereka tahu. Menulis sama saja dengan berbicara hanya dituliskan saja di sebuah kertas. Gampangkan!

Setiap hari kan ngobrol. Nah, itu yang dicatat di kertas.

Kalau sudah mengetahui cara menulis sudah pasti nanti tidak akan berhenti menulis. Cari waktu yang dijadwalkan untuk menulis di sebuah blog. harus menepati janji dengan diri sendiri untuk membuat sebuah tulisan. Tidak usah indah, seadanya saja. Karena cara menulis akan berubah seiringnya waktu. Penulis yang sudah lama atau jam terbangnya sudah tinggi masih juga ada kesalahan. Jadi tidak ada yang sempurna.

Setiap waktu yang sudah dijadwalkan, siapkan diri di depan laptop atau handphone dan membuka blog. Mulai dengan menulis apa yang ada dipikiran. Apa saja boleh! Nanti dari situ akan muncul kalimat bersambungnya. Atau lihat photo yang pernah diambil, nanti dari melihat photo itu akan keluar kata-kata untuk mulai dituliskan.


Love, Audy

Share:

Lebih mengenal lagi Sedikit






Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Share:

Tambah Pelajaran Baru








PR kedua yang baru selesai hampir pkl. 22.00 ngulik dari siang dengan banyaknya distraction.

Sepertinya gampang kalau lihat gambar. Ternyata sulit juga. Apa karena baru pertama kali jadi belum tahu tricknya. 

Kadang mencapai satu tujuan atau melakukan sesuatu suka menduga-duga. Belum apa-apa sudah menyerah. Ternyata kalau sudah melakukan cuma bilang "oh, begitu saja!"

Nah, semua harus dilakukan dulu yaa!

Mengikuti pelajaran Canva begitu menyenangkan. Sepertinya sudah tahu standard di Canva tetapi rupanya masih banya element yang belum diketahui.
Kalau dipikirkan sebetulnya Canva ini khusus untuk orng-orang yang mengerti tentang art, karena diperlukan sense of art.

Bisa saja sih seperti saya yang tidak pintar menggambar, berusaha saja.

Untuk spesial gambar rumah, rasanya lumayan pegel juga menumpukkan layer garis, satu demi satu. Rasanya enggak sabar. Tetapi berusaha saja.

Yang di rumah tertawa saja melihat gambar ibundanya hehehe. Apalagi suami yang arsitek senym-senyum saja melihat proses menumpuk garis di Canva.



Love, Audy❤️

Share:

Mengenal Kebiasaan Baru

 




Pindah ke tempat yang baru selalu harus mempersiapkan kebutuhan apa yang harus dihapalkan.

Yang pertama tentu tentang informasi kesehatan. Mulai dari tempat beli obat, vitamin. Kalau tidak ada informasi bisa beli obat lebih mahal di apotik yang satu. Ternyata ada apotik yang lebih murah. Nah, sepertinya sepele tapi penting ya.

Lihat sekitar rumah, apa yang terpenting? Ada Koperasi, juga dibuat minimarket yang ada fotokopiny. Catat!

Ada Minimarket Indomaret, dengan berjalan kaki lebkur 7 menit. Lebih lengkap, walaupun tidak seperti Supermarket.

Tempat berobat ada juga seperti puskesmas. Nah, ngobrolin tentang ini, apakah memakai BPJS atau Umum. 


BPJS harus daftar dulu. Cek kelebiham puskesmas ini. Kadang kalau tidak cocok bisa pindah ke tempat lain.yang penting ada pilihan Faskes.

Kalau sudah begini install Aplikasi BPJS yaa ... namanya JKN mobile. Lumayan fiturnya.

Bisa cek ketersediaan tempat tidur di  rumah sakit.

Kalau sudah beres semua urusan kebutuhan. Nah dicoba!

Seperti  beberapa hari ini lagi Batuk pilek plus lumbar 5 sedang nyeri dicoba dong pergi ke BPJS yang ada di Klinik Sumirat dekat Rs. Borromeus.

Kembali dulu deh ceritanya, karena belum mengetahui posisi Klink BPJS jadi saya searching via Google. Hanya karena nama yang terkenal jadi pilih tempat itu. Ternyata waktu di datangi sepi sih lumayan bersih masalahnya ga ada Klinik gigi. Padahal klinik ini penting banget buat anak-anak yang masih dalam pertumbuhan. Akhirnya ... nah itulah enaknya kalau punya aplikasi mobile jadi hanya kutak-katik di handphone memindahkan Klink Pratama Faskes ke tempat yang lain ... walaupun menunggu tiga bulan untuk alamat Faskes baru. Its worthed


Mencoba Klinik Pratama Surya Sumirat. Diperkirakan ramai! Ternyata tidak. Menurut saya sepi hanya beberapa saja pasien yang ada. Barangkali sekalian jumlah pengantar. Mau dibilang sesuai dengan selera, yaa relatiflah namanya juga Klinik gratisan yang disediakan pemerintah. Eits Bayar dong! hehehe bulanan maksud saya. TST lah! 

Dokter wanita yang tersedia dan masih muda. Cukup baik dalam pelayanan dan komunikatif sih menurut saya.  Bersyukur pilih klinik ini karena ada pilihan Klinik giginya. Masalahnya kalau berobat ke klinik BPJS tidak bisa langsung masuk ke Klinik Umum atau Klinik Gigi, harus pilih salah satu.  Jadi kalau pilih Klinik umum baru bisa keesokkan harinya pilih Klinik Gigi.

Begitupun juga dalam pengobatan. Misalnya sekarang sakit apa? Nah, itu saja yang di obati. Kalau minta rujukkan misalnya untuk fisioterapi harus bertanya esok hari ke dokter. Hihihi aneh yaa.

Informasi dari dokter,  BPJS hanya akan menerima satu keluhan saja satu hari. Ahhh! Sesuai uang yang keluar yaa!

Begitu pun dengan Klinik gigi sama. Ada kriteria untuk pengobatan gigi, kalau tidak sesuai akau dirujuk ke tempat lain. Seperti yang dialami suami saya, beliau di rujuk ke Rs. Bungsu karena penanganan tidak bisa di klinik Pratama. Ada pilihan lain bisa ke Rs. Halmahera tapi menunggu bisa bulanan karena semua GRATIS.

 Sedangkan.RS. Bungsu yang ditunjuk bayar setengah. Sakit gigi sekarang nunggu berbulan-bulan untuk dipanggil.gimana itu ceritanya. Menyedihkan.

Akhirnya, ambil keputusan ya sudah berbayar yang setengah saja. Sedih deh hati ini ....

Ceritanya mau minta rujukkan Fisioterapi, tapi harus bertanya keesokkan harinya. Mencoba langsung ke rs borromeus ternyata ada prosedurnya harus ke dokter dulu untuk minta surat rujukkan. Yah sama saja. Kalau begini harus ke dokter bpjs saja gratis daripada harus ke dokter spesiali syaraf berapa tuh duitnya. Kalau suami masih kerja dan dibayar bulanan its ok. Tapikan sekarang sudah pensiun dan sebagai arsitek freelance sayang duitnya hehehe walaupun bisa bayar jugaa. 

Sakit di lumbar sudah beberapa hari ditahan. Nyerah deh. Cari klinik yang cepat aja ga usah rujuk2.  Browsing klinik swasta yang ga usah nanya riwayat kesehatan akhirnya dapat juga.

Seperti biasa di urut dan di sinar

Leher yang kaku juga dirawat. Suami yang tadinya enggak mau akhirnya mau juga di rawat bagian lehernya. 

"Ibu dan bapak harus rajin ya berolah raga. Semua pada kaku ototnya!"  Jadi geli sendiri dengan pernyataan sang Fisioterapis.

Ahh, speechless!

Hari ini hampir setengah hari main ke luar rumah. PR menunggu, grup belum diperhatikan secara benar.

Semangat belajar lagi!


Love, Audy




Share:

Jadi Mentor Harus Galak?




Kata Teteh,
"Nih yang udah nyaman ga usah mikirin apa-apa! Ngapain mau ngajar ebook!"

Ah teteh enggak tahu, aku tuh kalau enggak ngajar kayak ga ada tujuan hidup. Kadang mual kalau enggak ada yg dikerjakan. Emang siih banyakan nonton Drakor. Cuma kalau udah semingguan rasanya blank. Cobain deh pakai sepatu aku!

Akhirnya, enggak tahu gimana caranya sekarang jadi mentor Ebook. 

Barangkali darah keturunan sekarang berbicara. Kalau ditilik kebelakang keluarga dari Ambon kebanyakan guru.

Hahaha geli sendiri. Orang Ambon kalau ngajar galak katanya!

Buat kelas untuk para perempuan sampai sekarang belum ketemu selahnya.

Dituruti enggak bergerak juga ambil keputusan baru. Share materi hanya tiga hari setelah itu praktek sebulan.

Apa boleh buat karena masuk Google nunggu verifikasi dua belas hari.  Kalau sampai akhir bulan ga ada hasil, yaa ditinggal 🛵🌬  

Nahhh galakkan!

Cuma prakteknya jam bicara bisa tuh 24jam. Hubby udah mulai kasih warning. 
"Atur jam bicaranya!" Hihihi kayak dokter aja.
"Ok ok, Pa!"

Kayaknya kalau diterapkan kelas yang udah berjalan enggak mungkin. Mulai aja dengan kelas yabg baru.

Setiap kelas rasanya momennya berbeda. 
Banyak pelajaran yang di dapat dari setiap individu.

Ah, para perempuan pintar.


Love, Audy







Share:

Yang Penting Semangat





Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.




Mengajar dan Belajar

Apalagi pelajaran yang diikuti mengasyikkan. Terkadang sampai lupa waktu karena terlalu asyik.

Sesuatu yang seru itu susah mau diberhentikan.




Seperti minggu ini, full pembelajaran dari Canva. Dua kelas diikuti. Kelas Poster film dan kontributor Canva. 

Berhasil menyelesaikan kelas poster film. Sekarang sedang mengikuti kelas Canva Contributor. Ada bonus Canva Affiliate belum dikerjakan. Kok malah mandek.








Ikut kelas Canva Contributor, sudah berhasil upload foto dan diterima. 




Enggak bisa gambar ga kehilangan akal. Kan sudah pernah ikut kelas belajar Photography  jadi bisa upload foto cantik yang sudah ada.

Flashback dikit ... upload photo ternyata tidak sama dengan waktu ikut Challenge Photography

Biasanya untuk satu photo suka di rapihkan alias di editing jadi kekurangannya hilang. 

Ehh, ternyata di Canva Contributor enggak diterima. Mencoba lagi dengan yang asli, malah diterima omg. Rupanya ...!




Yang tadinya udah malas jadi semangat lagi.

Di keluarga semua pintar gambar, aku juga bisa sih cuma enggak passion banget. 

Diminta tolong buat gambar malah ga pada mau. Memble deh. 

Yah sudahlah. 

Akhirnya photo hasil jepretan sendiri di coba. Wahh diterima senangnya.

Kalau nanti ada waktu santai ... ps banyak sih waktu santainya cuma ada malesnya hihihi. Mau dicoba lagi daftar Canva Affiliate biar tambah apet gitu.

Semangat buat yang tidak muda lagi. Semua bisa kok dilakukan asal ... mauuuu.


Love, Audy


Share:

Jika Aku Jadi Kupu-Kupu

 



Kalau disamakan dengan kupu-kupu "it's Ok-lah." Cantik rupanya, coba deh perhatikan.

Bisa terbang kesana kemari dengan indahnya.

Membayangkan diri ini melayang di udara melihat ke bawah, "hei kamu yang ada di sana! Apa yang sedang kamu lakukan?" Kayaknya seperti itu bertanya kepada yang ada di bawah sana.

Melihat setiap pergerakan para manusia. Ada yang berjalan, ada yang berlari, ada yang melakukan kegiatan bekerja di kantor, di pasar dan dimana saja.

Bersyukur bisa terbang, tidak merasakan kesusahan manusia di bawah. 

Ah, Tuhan menyesuaikan masalah dengan masing-masing kehidupan.

Iih hujan ... terpaksa mencari tempat berteduh. 

Rasa tidak puas mulai terasa. 

Ternyata masih enak menjadi manusia. Tidak usah terbang ke sana kemari

Aku hanya bisa dipandang saja untuk kecantikkanku bukan dari cara hidupku.



Love, Audy


Share:

Lakukanlah!

 



Tambah umur tambah lemes.

Benar enggak ya?

Dalam artian "lemes" di sini bukan arti sebenarnya yaaa.

Merasa sudah tidak punya kemampuan kalau bisa dibilang sih!

Apalagi yang sudah punya anak-anak dewasa, rasanya ya sudahlah nikmati saja nunggu dari anak-anak saja.

Enggak salah juga sih! 

Sudah cape ya, Moms? 

Mulai dari anak-anak baru lahir. Sepertinya ilmu yang ada di para mama-mama diturunkan ke anak-anak. Rasanya pengen semuanya diturunkan ke mereka. Sehingga ilmu yang ada di mama semua selesai.

Di umur sekarang terus disuruh belajar, duh waktu santai untukku kapan? Kalau bisa menjerit, udah dari tadi jeritan kencang terdengar hahaha ....

Beruntunglah ketemu tempat belajar yang sesuai. Harus terus menambah ilmu biar otak kecil di kepala masih bisa berfungsi.

Bersyukur yaaa. Tuhan kasih otak untuk berpikir.

Semoga apa yang kita pelajari dapat kita wariskan untuk anak-anak.


Semangat.


Love, Audy


Share:

AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement