Ceritadiri.com ~ Eaaa, sudah lama belanja, baru tahu namanya. Sudah tahu tapi lupa. Pernah dapat di searchingan Facebook.
Anak-anak Harus Bisa
Sarapan Di Rumah Bata
Coba Yuuk!
Sudah Dirawat?
Yang Cantik Yaaa!
Ceritadiri.com ~ Eaaa, sudah lama belanja, baru tahu namanya. Sudah tahu tapi lupa. Pernah dapat di searchingan Facebook.
Ceritadiri.com ~ Gayanya menulis judul yang agak berat. Belajar mengerti sistem refil alias isi ulang air kemasan. Hemmm! Sudah benar belum nih judul kalimatnya.
Ceritadiri.com ~ Yeaa ... udah beberapa hari pasien pertama, makannya sulit. Sekarang mulai banyak makannya.
Ceritadiri.com ~ "Ah, malas entar capek!" jawab saya ketika diajak belanja ke minimarket daerah perumahan, tempat tinggal di Bandung.
Ceritadiri.com - Tersenyum dan berbahagialah, sehingga anak Anda terlahir dengan karakter yang suka tersenyum dan berbahagia
"Masih muda jangan menunda yaa!"
Kebiasaan, kalau ketemu pasangan muda yang baru menikah. Rasanya seperti ada beban di hati. Harus secepatnya beritahu semua pasangan muda, jangan membuang waktu.
Tambah umur seorang wanita akan bertambah risikonya kalau hamil anak pertama. Seperti ada Hipertensi yang timbul.
Sesuai dengan anjuran pemerintah, kehamilan yang baik itu waktu umur 20 tahunan. Jangan masuk ke usia 35 tahun baru hamil.
Baca juga : Informasi Tentang Kehamilan Sehat
Tentu ada sebab musababnya kenapa seorang wanita dianjurkan hamil di bawah usia 30 tahun. Hal ini disebabkan adanya kerentanan keguguran sang janin yang sedang dikandung. Biasanya rahim yang sudah lemah.
Karena kurangnya edukasi yang diterima para wanita khususnya, jadi menganggap semua biasa saja. Padahal banyak faktor bisa mengikuti kehamilan yang di usia rentan atau risiko tinggi.
Salah satu risiko yang biasa terjadi pada kehamilan usia 30 tahun ke atas biasanya darah tinggi (hipertensi). Dimana pada saat mau melahirkan diambil keputusan harus di sesar.
Hipertensi yang dialami para ibu hamil disebut Preeklamsia
Preeklamsia merupakan kondisi tekanan darah tinggi atau Hipertensi ketika hamil pada usia 20 mingguan.
Kerentanan yang terjadi selain hipertensi seperti kecemasan yang datang. Sebetulnya ini pengalaman yang sebetulnya saya alami.
Kehamilan kedua di usia 40 tahunan timbul kecemasan setelah melahirkan. Ada rasa seperti mau menyendiri saja. Terkadang tidak mau memegang bayi. Memberikan air susu hanya bisa sampai usia 6 bulan. Ada rasa lemas sesudah menyusui.
Saat seperti ini hanya kasih sayang dari keluarga saja yang diperlukan. Kalau masih merasa cemas lebih baik secepatnya dibawa ke psikologi atau psikiater yang bisa memberikan obat penenang.
Sayang sebetulnya untuk ketidaktahuan penyakit hipertensi dan emosi wanita pada saat mereka memutuskan untuk mempunyai bayi.
Tidak ada informasi yang bisa mereka dapatkan secara akurat. Maksudnya, mereka bisa bertanya di tempat khusus seperti Klinik Kehamilan.
Sebetulnya mudah saja, semua orang bisa buka dari aplikasi digital seperti search di Google mengenai Kehamilan sehat. Tetapi rasanya tidak terlalu akurat. Tetap harus ada tempat tujuan.
Klinik Kehamilan yang bisa membantu para pasangan muda salah satunya seperti yang didirikan oleh Bapak Agus Jatmika Soegiarto PT. Kehamilan Sehat Sejahtera
Pic. By. Audy Jo |
![]() |
Pic. By Audy Jo |
![]() |
Pic. By Audy Jo |
![]() |
Pic By Audy Jo |
![]() |
Pic. By Audy Jo |
![]() |
Pic. By. Audy Jo |
Setiap manusia kadang suka melampau batasannya. Kalau sudah mengenai kesehatan tambah umur mustinya sudah mengerti apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Kebiasaan buruk yang susah hilang, meskipun sudah banyak "nilai merahnya". Sampai saat ini masih sering dilakukan.
Awalnya sesuai anjuran, dan takaran yang sudah dipersiapkan. Walaupun sampai sekarang takaran karbohidrat masih terus dilakukan dengan timbagan kue yang ada. Belajar menakar dengan feeling, meskipun tidak akurat
Jarang lihat berita.
Baca juga : Kembali Normal? Lepas Masker?
Ditantang untuk melepas masker. Saya tidak akan mengambil resiko, hanya karen permainan sepele.
Enggak bermanfaat main tebakkan gini. Nyawa jadi taruhannya.
Perlahan saja, enggak terburu-buru. Takuttt ... tiba-tiba lockdwon lagi.
Love, Audy
Ceritadiri.com
Dibilang berani, ya beranilah! Kalau terjadi Lockdown lagi siapa yang mau tanggung jawab?
Sudah beberapa hari hubby batuk pilek. Bertahan enggak ke dokter ngobatin sendiri pakai obat yang ada di rumah.
Mulai dari obat dokter yang masih ada stok sampai obat herbal semua dicoba.
Belum sembuh sih.
Sekarang, saya yang kena! Gimana enggak, tidur bareng srot ... srot ... di samping.
Sudah beberapa hari tulang ekor nyeri. Syaraf kejepitnya kumat uhuuu mau nangis rasanya. Eh, sudah menangis kok!
Padahal sudah lama enggak kambuh, kecuali syaraf di betis kanan saja yang kadang suka "narik" kedalam dagingnya.
Seperti kalau kita lagi minum juice alpukat pakai sedotan. Kadang si juice agak susah sedotnya. Nah, gitu deh rasanya daging di betis masuk ke dalam.
Nangis sedikit meraung dengan suara kecil. LOL. Coba deh ngebayangin hihihi. Enggak berani nangis jerit, entar di marahin ama hubby karena ada anak di kamar sebelah masih tidur.
Kalau gitu hubby langsung turun tangan, ambil minyak balsem khusus buat syaraf kaki, dan gosok-gosok seluruh betis sampe reda nyerinya.
Duh! Paling ga suka momen ini. Jadi suka kelelahan.
Ceritanya balik lagi ke syaraf kejepit tadi. Ini gara-gara ambil sabun jongkok di kamar mandi. Enggak jongkok sih cuma menunduk langsung.
Nasehat buat yang muda, jangan suka langsung menunduk lebih baik tekuk kaki dulu baru ambil barangnya.
Nah, udah nyeri sekarang kena pilek dan gatal sedikit di tenggorokan. Setiap bersin seperti ketarik tulang ekor mau nangis rasanya.
Serba salah duduk juga, apalagi di tempat tidur yang lembek tambah nyeri. Jadi harus di tempat yang lebih keras.
Tetapi show must go on. Banyak les online yang diambil. Bertahan saja sambil mengoles yang nyeri, dan srot ... srot ...
Semoga semua pada sehat yaa.
Love, Audy