Slogan keren dari SMP Santa Ursula yang ditunjukkan dengan 3 jari dan diakhiri dengan mendekatkan tangan ke kening seperti memberi hormat.
Anak-anak Harus Bisa
Sarapan Di Rumah Bata
Coba Yuuk!
Sudah Dirawat?
Yang Cantik Yaaa!
Slogan keren dari SMP Santa Ursula yang ditunjukkan dengan 3 jari dan diakhiri dengan mendekatkan tangan ke kening seperti memberi hormat.
Tinggal di daerah dingin penampilan berubah pola makan minum, cara berpakaian apalagi.
Biasanya menikmati baju kaos plus celana pendek bersantai, duh ... duh ... bye bye.
Udara bisa di temperatur 15° sd 29° paling kerasa dingin itu subuh kepagi biasanya pukul 05.00 subuh misalnya 18° eh ... pukul 06.00 bisa ke 17° sampai sekarang masih berpikir, kan tambah terang udara kok tambah dingin hem ... apa karena dalam ruangan ya?
Mudah-mudahan dapat penjelasan nih enggak ngerti pelajaran cuaca. Lol
Baju hangat yang enggak kepake di daerah panas sekarang mulai dikeluarkan diangin-angin. Di tinggal dalam lemari 12 tahun masih bagus juga hehehe. 'Kan aku apik orangnya.
Timbul rasa penasaran, siapa sih yang buat baju hangat atau nama keren nya sweater.
Sejarah Sweater
Sebuah sweater menurut definisi adalah top rajutan, dan pakaian rajutan telah ada sekitar waktu yang sangat lama. Jadi jawaban nyata untuk yang menemukan sweater adalah jawaban yang sama untuk "yang menemukan merajut".
Sejarah Awal Merajut di Eropa
Item rajutan paling awal di Eropa dibuat oleh Knitters Muslim dipekerjakan oleh Spanyol keluarga kerajaan Kristen.
Bukti ketrampilan merajut dapat dilihat pada beberapa item yang ditemukan di makam Biara Santa María la Real de Las Huelgas, sebuah biara kerajaan, dekat Burgos, Spanyol.
Merajut
(bahasa Inggris: knitting) adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru.
Menulis rajutan tanpa praktek bikinnya kadang enggak kebayang.
Semoga bisa menambah info ya.
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me
Reff:
"Papa Wifi lemot!" Terdengar teriakan dari dua remaja yang sedang main online di kamar masing- masing.
yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
Awalnya dari kepo jadi terjun ke dunia penulisan di platform blog ini.
Ragu-ragu sudah pasti.
Serasa masuk "rimba antah berantah "berjalan kesana kemari. Tidak mengerti. "Meraba dalam kegelapan".
Cuma ada tekad dalam hati, ayo berani!
Mencoba mendaftar, ikutin saja alur yang disarankan.
Mulai menulis sedikit bingung karena copy paste dari blog pribadi yang sudah ada, tidak bisa di paste semua di kolom yang disediakan.
Belajar terus ... mengulik aplikasi yang baru. Ternyata ....
Copy paste hanya bisa sebahagian sisanya harus diketik di kontennya.
Buat pemula seperti aku yang belajar sendiri bingung. Buka informasi di You tube sama saja enggak ada cara menulis konten di aplikasi.
Kalau lihat konten yang sudah banyak "asam garam" kan ada tulisan selanjutnya atau read more ke halaman 1, 2 ,3 dst.
Nah ini yang bikin bingung. Eh gimana bisa banyak kolomnya. Berpikir oh ... barangkali nulis di satu kolom terus buka kolom baru. Copy link antar konten misalnya konten kolom 1 di masukkan ke 2 atau sebaliknya.
Kepo tulisan teman yang lain di aplikasi. Hem ... bisa ... bisa. Semangat.
Rasanya banyak tulisan yang ingin dibagi, tinggal di copy paste dan ditulis ulang.
Ah mau kasih saran buat platform blog ini. Coba dong di upgrade lagi aplikasinya untuk penulisan, supaya bisa copy paste tulisan dari aplikasi penulisan yang lain lebih panjang ..., maksudnya karakter huruf diperbanyak hehehe.
Terus maju Kompasiana
Love, Audy
'dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun.
Bosan ...!
Rasanya mau berteriak kencang di pantai.
Dada terasa sesak.
Kegiatan setiap hari sama terus.
Semua kegiatan atau hobby mulai di korek-korek. Dikeluarkan dari tempatnya.
Si kecil mau juga mencoba hobby yang lain.
Beberapa hari ini mulai mencoba menjahit. Menjahit dengan tangan. Sudah lama hobby dan penghasilan dari jahit terlupakan. Label jahit sudah ada lama dibuat mengikuti nama pribadi gelma🐝
Ceritanya mau buat taplak. Mulai menggali ide di "kepala". Ide si kecil boleh juga. Enggak terbayang tadinya. Apa yang digambar di kertas di aplikasikan di kain. Lebih rumit sedikit untuk menjahit. Akhirnya minta bantuan mama untuk menjahit. Biasa hahaha.
Selesai kepala beruang ... lucu juga bentuknya cantik. Masih lanjut dipikirkan ide tambahan lainnya.
Pekerjaan mama terbengkalai sedikit. Kehabisan ide jadinya. Semangat.
Cari tempat yang bisa untuk menjahit karena mata sudah tidak terlalu jelas. Ambil posisi di samping jendela besar di kamar... matahari bersinar terang.
Dapat juga beberapa patchwork untuk pola, sepertinya buat bunga.
Ah terlupakan beberapa jam. Tidak terasa menjelang malam. Terbengkalai urusan dapur.
Kalau sudah mulai malas untuk berhenti, apa daya kena omelan hahaha.
Besok harus mengatur waktu dengan lebih baik lagi.
Coba yuk, hobby lain. Coba deh ingat-ingat apa yang pernah dilakukan di waktu senggang.
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me
Dok.pribadi
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Tersedak sedikit ... membaca tulisan seseorang. Aih ternyata yaa ... setiap orang itu berbeda persepsinya. Susah juga.
Apalagi tulisan itu menyindir diri yang suka bandel-bandel.
"Discipline saved China"
"Ignorance killed USA"
"Religion killed India"
Dan ada yang nambahin :
Apa yang terjadi kalau Negara yang cuek, beragama, dan tidak patuh? Banyak yang menjawab : Indonesia.
Membaca tulisan orang yang di forward, jadi mikir juga. Apakah begitu pemikiran orang di luar sana? Seluruh dunia.
Apa pandangan mereka karena orang Indonesia kurang pendidikan? Ah enggak tahulah!
Berpikir secara dewasa ..., ok lah. Tetapi apa semua orang sama pemikirannya? Menurut Anda "bagaimana sih berpikir dewasa itu?"
"Apa pikiran Anda sama dengan saya?"
Ui ..., berat ngomongnya hehehw. Cari yang ringan aja ya. Yang berat biar blog sebelah aja hahaha. Enggak mau pusing sama yang berat-berat. Bukan pikiranku kok! Pikiran orang lain yang mau berpikir berat.
Balik lagi dengan pernyataan di Facebook tersebut sebagai rakyat Indonesia yang mengerti patuh saja dengan perintah pemerintah. Yang pasti terbaik untuk rakyatnya bener enggak?
Dalam kesempitan ada juga kesempatan. Barangkali dilihat dari perspektif kaca mata yang berbeda barangkali.
Vaksin dijual! Lah! Lalalala ....
Ada dua kubu jawaban sih menurut aku. Maksudnya di rumah aku hehehe.
1. Vaksin kan gratis itu kata Pak Presiden.
2. Ada di puskemas.
Kalau pendapat yang lain
1. Ga apa2 jadi gampang nyarinya ga usah ngantri.
2. Bayar boleh, tapi jangan mahal.
Kalau dirangkum sama aku. Pengen sih dapat yang gratis dan juga gampang dapatnya, enggak usah ngantri. Bisa menunggu seminggu untuk dipanggil vaksin. Keburu kondisi badan berubah-rubah.
Dan kayak aku ini orangnya ga mau ngantri. Ribet.
Kalau memang pelayanan bagus bolehlah bayar sedikit aja jangan mahal. Kalau buat satu orang ga kerasa. Kalau lah lebih dari satu wow bisa jut ... jut ... terkejut, lol.
Semoga cepat berlalu pandemi ini. Butek ..., kalau keponakkanku bilang "gabut" hahaha enggak tahu bahasa apa ini.
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me
Pernah enggak ada pengalaman yang bikin Anda sadar "kok rasanya waktu cepat berlalu, aku belum ngapa ngapain."
Rasanya di pikiran sudah diatur, apa yang harus dilakukan. Semalaman memikirkan apa yang harus dilakukan esok hari. Baru tersadar kalau hari sudah terlewatkan tanpa disadari.
Kadang berpikir ulang, kenapa hal ini terjadi? Rasanya kalau di pikirkan kembali rencana sudah disusun dengan baik dan sudah pasti sesuai dengan jadwal.
Pernah dapat kejadian seperti ini?
Terus apa yang Anda lakukan?
Yang paling gampang, membuat rencana ulang ..., iya ... rencana ulang lagi untuk keesokkan hari.
Terus? Berhasil?
Kadang berhasil, tetapi kadang juga tidak. Kembali lagi ke niat diri.
Banyak tantangan atau gangguan yang terjadi sewaktu akan melakukan kegiatan yang sudah disusun di kepala.
Gangguan yang terjadi biasanya enggak jauh-jauh dari suasana di sekitar kita. Yang paling sering biasanya dari keluarga. Keluarga inti kita. Suami dan anak-anak.
Terus gimana dong mengatur waktunya?
Ambil contoh untuk kehidupan pribadi aku hehehe ambil kutipan dari grup ibu-ibu gimana cara mengatur waktu kalau sebagai isteri, juga seorang ibu mempunyai kerja sampingan. Business Women gitu bahasa kerennya.
1. Biasanya mengevaluasi apa sih kegiatan yang kita lakukan.
2. Waktu yang sering kita pakai. Maksudnya kapan waktu kita sibuk.
3. Waktu sebagai isteri atau sebagai ibu kapan? Eits ... jangan lupa Me Time yaa ....
Ih ... sebagai perempuan harus ada waktu buat menyenangkan diri sendiri. Kan kita juga adalah manusia. Perlu ke salon, nonton, menghayal buat buku hehehe namanya juga penulis.
4. Yang terpenting membuat jadwal tertulis hitam di atas putih. Iya schedule yang biasanya kita tempel di dinding. Terserah dimana saja yaa asal bisa terlihat orang rumah. Khususnya keluarga inti kita.
5. Setelah menulis jadwal. Jangan lupa beritahu seluruh keluarga tentang jadwal yang kita buat.
6. Kelupaan nih! Sebelum buat jadwal samakan dulu irama kegiatan keluarga nya. Misalnya anak-anak sekolah jam berapa, selesai jam berapa. Sehingga kita harus mengatur jadwal keluarga juga. Sehingga tidak bertabrakan jadwal kita.
7. Dan yang terpenting "satpam" yang selalu menjerit, alias alarm di telepon genggam harus diatur sesuai waktu atau jadwal yang telah dibuat.
8. Jadwal kegiatan kadang bukan patokkan untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada. Fleksibel saja. Yang penting kita tahu setiap alarm berbunyi apa jadwal yang harus kita selesaikan.
9. Tetap kegiatan bersama keluarga selalu nomer satu.
10. Evaluasi ... evaluasi selalu.
Enggak salah juga sih membuat jadwal kegiatan. Hanya untuk mengatur kegiatan yang akan dilakukan. Minimal kita tahu apa yang sudah kita dapat.
Hari ini kegiatan Anda apa?
Sudah di jadwalkan?
Semoga semua sesuai harapan yaa?
Di sini masih bergulat dengan jadwal kegiatan yang tidak menentu. Karena masih liburan panjang. Jadi kerjanyanya santai. Kecuali sewaktu pembantu tidak masuk hampir sebulan. Kegiatan masak memasak setiap hari diusahakan sebelum jam 10 pagi. Karena ibunda makan siang. Kalau enggak lemes gemetaran.
Ah sudahlah. Nikmati aja. Kan udah masuk masa pensiun.
Semoga kita sehat selalu.
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me
Drakor oh drakor
Cape rasanya ....
Padahal yang dirasakan hanya memilih program Televisi.
Sebetulnya bukan buat diri sendiri. Karena di rumah sebagai anak pertama yang diminta bantuan ..., jadilah ..., kok kayak bagian pemasaran. Lol.
Memilih itu sulit karena ujungnya ya aku ga dapat channel Tv hahaha ....
Pilihan mau TV aja atau tambah internet.
Loh di rumah kan udah ada internet dan TV. Iya betul masalah cuma satu, enggak ada channel S-One. Itu loh channel Korea.
Biar Ibunda bisa dapat channel kesukaan berarti yang ada di rumah diganti semua.
Mencari yang pas dapat nih. Tapi kok bayar lagi buat instal dan bla ... bla ... repot banget. Malah jadi nambah biaya.
Sampai 2 hari mikirin mateng-mateng permintaan Ibunda.
Ya sudahlah ... ambil yang khusus TV aja, bayar di muka buat setahun dulu baru tahun kedua bayar perbulan dibawah 50rb an.
Alahasil aku? Tetep ga ada channel TV di kamar atas tapi tetap dapat internet dikit-dikit hahaha.
Gara-gara Ibunda mau channel drakor bikin puyeng tiga hari. Memilih yang pas di kantong.
Ya sudah deh, pilih yang bagus aja. Alhasil sore ini rencana akan dipasang. Uui ...
Selamat hari selasa.
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
Sudah beberapa hari ini rasanya melow. Tiap hari khususnya pas azan magrib terdengar bunyi pengumuman dari mesjid. Telah berpulang ... Semoga amal ibadah ....
Di grup whatsapp juga begitu banyak berita yang membuat tambah tertekan.
Teman sekolah pergi satu persatu ... hati ini tambah bagaimana.
Rasanya apakah aku sudah dekat juga?
Menguatkan hati untuk bisa menerima kenyataan yang ada.
Berdoa meminta kemurahan Tuhan untuk diberikan umur panjang sehat terus.
Di masa Pandemi tetap menjaga jarak, imun tubuh, berdoa. Istirahat yang cukup, walaupun kelelahan sering melanda karena pembantu rumah tangga sedang sakit. Katanya sih sakit batuk. Hampir 3 minggu belum masuk. Semoga cepat sehat.
Doa untuk Keluarga selalu dipanjatkan.
Semoga keleyengan ini cepat berlalu.
Love, Audy
Klik 👉👉 All about Me