Menu

 

Belajar Kosongkan Gelas


Menerapkan cara baru dalam menulis itu tidak mudah. Pakai kata nggak atau tidak  tergantung mood saja. 
Menurut PUEBI boleh saja asal di miringkan. 

Belajar menulis sepertinya gampang, pas sudah praktek nya... wow... tidak terbayangkan!

Belajar Ejaan. Tanda kutip. Tanda tanya dan banyak lagi. Sambil belajar mengenal satu-satu aku coba praktekkan disini.
Semoga benar. 

Kecuali kamu yang baca bisa kasih komen kesalahanku dimana. Terimakasih.🙏

Teringat suatu ungkapan yang aku dapat dulu... dari  Leader di salah satu bisnis kecantikkan. Coba ' kosongkan gelas', untuk mendapat ilmu yang baru. 

Pertama-tama, aku merasa bingung! Maksudnya apa ya? 

Dalam artian apa hubungannya gelas dengan pikiran ku. Ha... ha... ha...  Diumpamakan pikiranku itu sebuah gelas. Yang berisi dengan berbagai macam  pikiran, atau ilmu yang sudah didapatkan. Tinggalkan semuanya. Isi dengan pelajaran yang baru. Terima saja, jangan banyak perlawanan. 

Jangan diperbandingkan dengan ilmu yang sudah ada. Bentrokkan terus!

Akhirnya ... 'gelas' yang ada bisa terisi dengan ilmu yang baru. Berandai-andai, di otak kita banyak ruangan kosong. Setiap kamar berisi ilmu yang kita dapatkan. Kalau sudah penuh, buka lagi ruangan yang baru. Dan seterusnya. Yang penting jangan melawan untuk menerima hal yang baru. 

Dijaman globalisasi seperti sekarang, yang merasa "angkatan tua", dituntut untuk lebih meng-upgrade diri. Walaupun rasanya sudah malas untuk belajar ilmu baru, karena rasanya pikiran sudah terlalu penuh. Maunya berjalan sesuai kriteria yang dia tahu. Cukuplah tidak usah macam-macam. 

Tidak mau berlomba dengan perubahan jaman? Ditertawakan mau? Kalau tidak mau, jangan marah kalau dibilang 'bodoh'.

Ada penelitian yang  membagi-bagi kriteria untuk umur  yang sudah tidak mau belajar, dan yang masih mau belajar. Beruntung nya aku termasuk "angkatan tua", yang masih mau belajar. "Haus" rasanya. Semua ilmu yang ada ingin dipelajari semua. Kecuali ilmu matematika yaa! Ha..ha..ha... Ilmu ini memang sudah tidak bersahabat dari dulu. 'Ntah karena sudah antipati atau memang nggak mau kenal saja.
Tapi yah sudahlah. Sudah lewat. Sudah tidak dipakai lagi. Kecuali penambahan, pengurangan, pembagian. Sudah menjadi standar dipakai di kehidupan sehari-hari.

Dengan sisa umur yang masih Tuhan ijinkan, sampai hari ini. Cepat-cepat belajar sesuatu yang baru. Atau apa memang jalan hidupku di umur begini baru Tuhan tunjukkan jalannya, "Talenta mu disini, nak!"

Puji Tuhan aku masih di beri kesempatan untuk berkarya. Meninggal kan sesuatu yang bisa dikenang untuk keturunanku. 


Love, Audy

Klik 👉👉 All about Me


audyjo.blogspot.com
Bsd, 21 May 2020










Share:

AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement