Menu

 

Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan

Akhirnya ... Vaksinasi pertama.

 




"Untung saja ... cuek aja kita turun ke bawah." Begitu kira-kira sepotong cerita seru yang dilontarkan sang suami ketika mau di vaksinasi.

Sudah beberapa bulan di tempat yang baru, daerah yang udaranya beda banyak persiapan yang perlu dibenahi. Mulai dari adaptasi kondisi badan, makan, pola tidur, kebiasaan baru semua harus disesuaikan dan running well. 

Apalagi mulai dari awal dalam hal kesehatan. Berkas-berkas riwayat kesehatan tidak ada di Rumah Sakit manapun. Memindahkan BPJS membutuhkan waktu. Daftar Rumah Sakit untuk pegangan, sekalian dokter yang menangani harus hapal dengan kondisi badan. Capek mengulang dari awal ... bercerita lagi ... terus menerus. Rasanya berat tapi apa boleh buat harus dilakukan. Dari hasil raport merah sampai akhirnya dapat surat boleh vaksinasi.

Setelah semua berjalan baru mulai melihat keperluan yang lain, seperti vaksinasi ini.

Ikut daftar di dekat rumah, tidak ada quota. Sampai diajak saudara tidak dapat juga. Mau daftar yang tanpa antri minta KTP kota ih kok! 

Ternyata tidak mudah mau di vaksinasi.  Dapat link pertama. Sejak mulai daftar ditolak karena quota penuh. 

Masuk link kedua di tempat yang sama dan berhasil.

Dapat di tanggal 24 kemaren pukul 16 persiapan sudah dilakukan. Info dari yg pernah vaksinasi di tempat ini harus persiapan minum dan makan.

"Coba cek dulu kok ada info suruh datang!" Suami minta di cek WA nya karena ada info terbaru.

WA tempat daftar dengan link pertama ternyata ... tiba-tiba nyuruh datang karena bisa vaksinasi. Pertama bingung kok bisa mendadak. Ternyata ya .... Ada dapat info dari IG tentang "vaksinasi dimana" kalau ada pak menteri yang datang kesana dan sepi, jadi tiba-tiba mengundang yang sudah ditolak weleh ... weleh... memangnya semua orang pada santai pas dapat undangan mendadak.

Yang bingung tuh ... kan sudah dapat jadwal di link yg kedua, dan dapat jadwal tanggal dan waktu kok bisa suruh datang. Sampai sekarang ga habis pikir.

Jadi dari link pertama diundang dan dijadwalkan tgl. 26 untuk Vaksinasi yang mana tanggal 24 sudah terdaftar melalui link kedua untuk vaksin. Hihihi bingung engga bahasaku .... Aku juga bingung  hehehe.

Jadi diabaikan saja info dari link pertama yang awalnya sudah menolak karena quota ga ada.

Ajaibnya pada tanggal 24 sesuai daftar di link kedua hampir saja ditolak. 

Dimana-mana kalau diundang sudah harus siap dan datang sebelum acar dimulai benar enggak? Dapat jadwal pukul 16 otomatis dari rumah pukul 15 karena tidak terlalu jauh tempatnya dari rumah.

Di gerbang pintu masuk dicegat sama sekuriti, "Pak vaksin sudah habis jadi datang besok lagi!" Bengonglah terkaget dong! Wong jadwal pukul 16 kok jam 15:30 ditolak buat vaksinasi. Untung  ... masih ada untungnya. Suami ambil inisiatif " saya coba cek dulu ya pak kebawah!" Gedung Ganesha memang terletak seperti dilembah kalau dilihat. 

Sambil bertanya di sekitar gedung dimana tempat vaksinasi. Sepi ....

Akhirnya ketemu tempat vaksinasi itu. Enggak ada orang tambah bingung deh. Bertanya kepada petugas yang sudah pada santai. "Saya mau Vaksinasi dapat pukul 16 bagimana?" Begitu kira-kira pertanyaan suami. "Bapak dari komunitas atau umum?"

Dijawab dari "umum"

"Sebentar di cek dulu!"

Info yang didapat dari suami kok panitia seperti sudah tidak ada. Dan rata-rata seperti tidak siap, karena sewaktu pencatatan saling bertanya "ini nyatatnya bagaimana, terus gimana bla ... bla ...

"Silahkan bisa, Pak!" Tiba-tiba dari petugas mempersilahkan suami dan anak yang besar boleh vaksinasi bersama empat orang lainnya yang memang jadwal pukul 16.




Akhirnya selesai juga vaksinasi dengan tidak ada kendala setelah di observasi 15 menit.

Hanya ada sedikit tidak berkenan dengan cara pelayanan panitia yang ada mulai dari penjaga pintu di awal kedatangan sampai petugas yang memeriksa. 

Kenapa bisa dibilang begitu? Setahuku sewaktu cek tensi harus mengulang beberapa kali. Ini hanya satu kali dan tensi suami 160/100 mereka mengasumsikan "capek ya habis jalan, Pak?" So ... mustinya suruh istirahat dulu sebentar biasanya untuk diambil tekanan darah lagi beberapa menit kemudian. Nah di sini yang tidak. 

Bersyukur kedua yang terkasih tidak ada masalah. 

Semoga kita selalu sehat.

Giliran sang cewek-cewek jadwal vaksinasi. Lihat faskes yang bisa menerima Ibu dan anak.



Love, Audy

Cuap-cuap Akoe 

Share:

Wadah Masker Bolak Balik Tanpa Tali




Akhirnya ...

Model masker kain warna biru jadi juga. Walaupun tangan ini suka nakal hehehe maksudnya suka kebanyakkan ide yang mau dilakukan. Padahal sudah ada cara buatnya, tinggal ngikutin aja. 

Di "kepala" suka bertanya kalau "jalan" begini gimana? Jadinya bagaimana. Sudah mau selesai ternyata harus dibongkar lagi karena "jalan" baru salah. Iihh!

Kalau sudah ketemu selahnya cepat 20menit juga sudah beres. Pertama buat butuh beberapa menit karena belum tahu. Perlu beberapa kali setrika yang ternyata tidak perlu disterika, kecuali kain kusut banget yaa.

Ada kendala sedikit sewaktu sudah jadi. Masker kain tidak menempel dengan kencang di wajah. Tapi ah pengen gaya modis hehehe ....

Yuk buat :

1. Ambil masker yang cocok sama kita.



2. Lipat dua

3. Lebarkan 

4. Jiplak di kertas gambar bagian mukanya.



5. Untuk sisi tinggal diberi titik saja.



6. Hubungkan titik tersebut.




7. Gunting

8. Taruh di pola. Perlu 2 pola untuk depan belakang.

9. Tambah nat 1cm untuk jahit



10. Tindas pakai karbon di bagian jelek kain. Supaya rapih jahitannya. (Kalau aku ga suka mengulang dua kali kerja)



11. Jahit pinggiran

12. Jahit celah terus dibalik

13. Sisipkan di bagian yg bagus.


Untuk bagian celah :

1. Jiplak bagian sisi belakang masker. Lebih kurang 3cm nanti taruh dilipatan kain.

2. Butuh 2 lipatan untuk kiri dan kanan.








Ah susah jelasinnya 😆

Lihat u tubenya yuk!





Selamat mencoba


Love,  Audy

Ceritadiri.com

Note:

Dapat ide nih sebelum di balik, utk pinggiran dikasih karet elastis. Jadi pas dibalik pinggiran agak berkerut.



Share:

Perbedaan Itu Ada Walaupun Tidak Terlihat

 

 

Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka. 


Bertahan ... tetapi kalau ada perlakuan yang tidak adil ngapain juga dipertahankan.

Walaupun institusi sepertinya keren tetapi di dalamnya tidak mengenal kesopanan dalam hirarki ya sudahlah memang belum jodohnya.

***

Melewati sosialisasi seperti training sudah biasa, tetapi kalau ada perlakuan yang berbeda itu tidak biasa.

Memang sudah pilihan sendiri hanya mengambil lulusan D3 pada jaman itu, dengan harapan cepat kerja. Enggak berpikiran neko-neko yang penting cepat selesai kuliah dan empat adik juga bisa sekolah.

Berpikiran positif sih, tapi kalau ada perbedaan di depan mata bagaimana? Lebelnya sih Sekretaris Direktur, tapi perlakuan sejak mulai training seperti tidak terlihat.

 Apa karena pendidikan yang rendah?

Mencoba bertahan, daripada terbuang sia-sia beberapa tahun pengalaman kerja untuk melengkapi ketrampilan sebagai sekretaris yang baik. Akhirnya tak tertahankan karena tugas  sebagai sekretaris  menjadi cleaning service isi lemari file. 

Lah! memang ada cakupan kerja juga membereskan file. Eits ... membereskan dan membersihkan beda tipis hahaha.

Menyesal  yess .... Ada rasa sesal di hati karena meninggalkan pekerjaan yang paling disuka hanya karena ingin mempunyai momongan. Yang ternyata setelah meninggalkan pekerjaan itu masih menunggu lama untuk mendapatkan momongan.

Pekerjaan sebagai Sekretaris General Manager sebuah Hotel bintang 3 sangat mengesankan. Walaupun dengan label itu pekerjaan yang dilakukan hampir seperti "ibu rumah tangga yang mengurus rumah yang besar dengan banyak kamar dan anak banyak".

Tapi Aku suka.

Mulai dari awal kedatangan ketempat kerja untuk absensi. Melihat sekeliling "rumah", menerima laporan untuk diberikan ke atasan nanti sewaktu briefing. 

Sesuailah kerjaan sebagai sekretaris, merangkap semua urusan administrasi, keuangan, "urusan dapur" untuk restoran dan sebagai alarm untuk atasan "Pak GM" yang tidur di salah satu kamar Hotel yang sudah dianggap "rumah sendiri". 

Nah! Yang begini nih. Kalimat di atas diberikan garis merah bukan dalam arti negatif ya. Karena pak GM sangat baik hati. Kalau dilihat dari tugas sebagai sekretaris mustinya enggak sampai sebegitunya. Begitulah kalau belum punya isteri alias singleman perlu orang lain membangunkan. Eits ... banyak kok yang membangunkannya.

Hihihi senyum ... senyum dikit.

Setiap pekerjaan yang tidak sesuai dengan job desk tidak masalah buat orang seperti aku. Semua dengan senang hati dilakukan karena bisa menambah tulisan di kolom pengalaman curiculum vitae.

Yang terutama di hati tak tersakiti karena ada perbedaan dalam latar belakang pendidikan.




Love, Audy

Ceritadiri.com

All About Me



Share:

Yellow


 
Share:

Merubah BPJS Kesehatan Karena Pindah Domisili

 




Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.

 

Ceritadiri.com ~ Sedikit jengkel sih. 
Share:

Mencoba Bisnis Baru Untuk Membereskan Yang Belum Beres

 




Peyek ... peyek.

Punya bisnis baru mencoba berjualan peyek. Memang enak sih peyeknya hehhe bukan karena 'mbakku' yang bikin ya. Tapi sesuai dengan lidahku.

Berdua dengan adikku yang di Bandung mencoba memasarkan. 

Setiap berjualan enggak ngoyo juga, menikmati saja. Semua tergantung konsumen. Cuma kadang berpikir apa karena profile diriku jadi setiap aku share jualan cuma dilihat saja hahaha. Dipikir ya ampun beneran jualan apa cuma main-main jualan hehehe. 

Namanya juga pengen jadi bisnis woman kerennya. Barangkali pasarannya bukan untuk teman kali ya? Khusus jualan buat orang yang kenal profile aku.

Tujuannya sih memang pengen dapat uang buat sendiri maksudnya mau berdiri sendiri punya penghasilan. Sedih enggak sih kadang mau beli buat sendiri ga ada uang hahaha ... ngeles ... namanya ikut suami dsn enggak kerja ya resikonya begitu. Terima uang dari suami. Betul apa benul?

Gimana menurut para Sista yanga kayak aku? Mau beli bedak apa beha minta uangnya kemana hahaha ... terahir keluar pertanyaan perlu atau tidak perlu? 

Kembali lagi ke 'laptop' kata si pelawak itu. Kembali ke tujuan asal dapat uang dari suami untuk kebutuhan apa? Kebutuhan keluarga yang terpenting benarkan?

Sampai sekarang kalau jadi mahasiwa belum lulus juga nih buat keuangan keluarga masih ada minusnya, tinggal sedikit lagi sih. Doain ya biar cepat beres biar tenang hidupnya.

Kalau punya sharing boleh dong komen, biar nambah ilmu buat aku.

Have a nice Friday. Almost weekend.



Love, Audy.

Klik 👉👉 All about Me

Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop 

Renungan



Share:

Persepsi Yang Berbeda, Karena Tidak Mengerti




"Bu giginya sudah tinggal 20% jadi musti di onlay biar enggak gampang pecah." 



Begitu kira-kira percakapan dengan dokter gigi mengenai gigi yang sedang dirawat. Terletak di kiri atas. Memang kalau dilihat dan dirasa sendiri gigi bentuknya sudah menyudut kecil jadi tidak proporsional lagi perlu perawatan yang ekstra.

Menimbang-nimbang perkataan dokter gigi.

"Duh kayaknya repot yaa. Kalau nanti giginya sakit gimana susah deh rawatnya." Mencoba menolak dengan minta alternatif lain sepertinya tidak bisa karena tambalan gigi gampang pecah karena tidak kuat.




"Yah sudahlah ikut kata dokter saja." Maklum orang awam tidak mengerti. Ternyata setelah browsing di mbah Google ternyata ada perbedaan antara onlay, inlay dan disarung atau Crown hehehe.




Yuk belajar kalimat baru ....


 Inlay atau Onlay


Inlay dan onlay adalah jenis restorasi untuk memperbaiki kerusakan gigi akibat karies atau trauma gigi

Inlay merupakan tambalan gigi kecil yang diletakkan pada permukaan gigitan gigi 

sementara Onlay  menutupi gigi  yang lebih luas dan meliputi satu atau lebih tonjolan gigi. Smile Works




Semoga bermanfaat.




Love, Audy

Klik 👉👉 All about Me

Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop 


Cuplikan dari Google

Smile work 

Cobra Dental

Share:

Istilah Di Dalam Photography Banyak yang Belum Dimengerti

 



Ceritadiri.com ~ ROT in BW, apa itu!

Share:

Kemasan Pelindung Yang Dirakit

 



Barang yang seperti tidak berguna kalau dilihat di toko, karena memang untuk sehari-hari memang tidak kita butuhkan. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menyimpannya.

"Untuk apa kadangkala kita berpikir, seperti mengumpulkan sampah saja."

Kecuali untuk Aku yang suka kumpulin barang yang aneh. Lol.

Kalau ketemu kardus besar dan jarang ada pasti disimpan. Demikian juga, botol bekas selai yang lucu. Barang semua disimpan. Sampai akhirnya dengan berat hati dibuang karena tidak bisa dibawa pindahan rumah.

Sedikit kelabakan ketika kita harus packing barang yang ada dirumah supaya lebih mudah untuk diangkut. 

Mencari tempat jual beli perabotan rumah tangga tidak semudah itu, kebanyakan yang jual saja.

Kalau di daerah Kota Bandung ada tempat yang namanya Cibadak khusus jual semua kardus berbagai ukuran. Lebih mudah untuk memilih ukuran yang kita inginkan.

Sedangkan di BSD kebetulan searching di Google ada yang namanya BSD KARDUS di Jl. Rawa Buntu Utara sebelum Mesjid dekat Psr. Modern. Pilihan ukuran kardus tidak banyak, yang paling besar ukuran kardus bekas rokok ... ah bau rokok deh. Namun demikian, apa boleh buat.

Untuk  kardus yang berbau harum harus cari yang baru hehehe. Cari di Ikea hanya menemukan kardus cantik yang bisa di jinjing. Dengan ukuran minimalis karena sudah tidak menjual kardua yang lebih besar yah ...! Apa boleh buat.

Packing ... packing ...

Fyi :

Karton pertama kali diproduksi pada tahun 1817 Di Inggris. Pada saat itu diperlukan sebuah kemasan pelindung yang tidak terlalu memakan ruang pada bagasi kapal dan dapat dirakit untuk kemudian digunakan berulang-ulang sebagai bentuk penghematan pengeluaran jasa pengiriman akibat adanya perang. Wikipedia.

Karton atau Kardus

Mengutip dari    uspackagingandwrapping.com    asal mula kardus dimulai pada 1874. 

Ketika itu sedang terjadi industri besar-besaran di Amerika, memaksa para produsen mencari cara menyimpan barang dagangan dengan suatu wadah yang ringan dan tidak mudah rusak. 

Oliver Long orang yang pertama kali mematenkan kardus sebagai penemuannya, berawal dari sebuah kertas yang kemudian ditambahkan pada karton yang bergelombang yang pada akhirnya dikenal sebagai single face.

Pada tahun yang sama G Smyth berhasil melakukan pengembangan terhadap penemuan sebelumnya, yaitu dengan menambahkan dua lapisan liner di permukaan atas dan bawah dari kertas bergelombang, yang dinamakan Corrugated Board atau karton bergelombang.

Semoga bermanfaat yaa. 

Selamat Hari Senin.



Love, Audy

Klik 👉👉 All about Me



Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop




Dikutip dari Tagar.id

Google

Share:

Mempermudah Kehidupan Berumah Tangga

 




Ampos, ngamprak rasanya tidak bertenaga. Pasrah saja dengan kekuatan badan umur "Dilipuhta."

Memindahkan, mengatur barang, memposisikan supaya kelihatan cantik dan sesuai membutuhkan tenaga ekstra.

Bertemu dengan lemari besar rasanya ingin menjentikkan jari saja "sim sa la bim" langsung pindah ketempat yang diinginkan. Lol kebanyakan nonton fantasi jadi kebawa ke dunia nyata.

Tanpa sengaja melihat iklan di IG ada alat buat pindahin barang yang berat wah seru!

Jari jemari langsung berolah raga mencari informasi. Bisa beli juga di toko online harga kalau dilihat sesuai saja tergantung daerah belinya.


Yang musti diperhatikan kekuatan alat tersebut buat berapa kilo.

Kalau dipikir secara seksama melihat gambar dan secara nyata belum tentu sama, tetap harus melihat langsung. Dipegang bahannya baru bisa percaya.

Mencari di toko yang suka ada produk sejenis, seperti ACE Hardware ketemu juga masalahnya barang cuma ada satu, sepertinya sudah menunggu kami pembelinya hahaha.


Mover Tools untuk 200 kg 


Ihh langsung praktek pindahin lemari dari kayu jati. Gampang banget.




Walaupun mempermudah, tetap saja harus ada yang mengontrol pergerakannya kadangkala barang yang ada tidak sama sudutnya ada yang lebih pendek, jadi kedudukan di alatnya tidak pas sehingga alat mover bisa keluar.

Semoga bermanfaat yaa, sekarang pindahin barang enggak perlu kuatir, lebih mudah.



Love, Audy


Share:

Menahan Rasa Malu





Melakukan kegiatan yang menghasilkan sungguh membuat semangat untuk diri sendiri.

Yang biasanya hanya menerima uang dari gaji suami rasanya berbeda kalau bisa mendapat hasil  sendiri. 

Buat sist yang sama seperti akoe pernah enggak merasakan bedanya memakai uang suami dan uang yang dihasilkan sendiri. Walaupun dalam prakteknya 

Uang suami adalah uangku, Uangku adalah uangku

Sepertinya quote itu sudah bukan rahasia lagi. Memang kenyataannya demikian.

Perempuan itu matre?

Menurut opiniku, iya betul. Enggak munafik semua harus dibeli dengan uang. 

Belum pernah denger sih ada yang beli baju terus dikasih saja dari toko, atau mau makan enak duduk di restoran terus dikasih makan tanpa bayar ... asyik dong kalau dunia seperti ini ... semua saling memberi.

Apa saja yang bisa menguntungkan atau menghasilkan pasti dilakukan dengan catatan semua bisnis yang dijalankan halal yaa ....

Seperti bisnis yang sekarang dilakoni menjual snack atau camilan ringan. 

Nama kerennya sih sebagai afiliate atau reseller lumayan dapat laba dari selisih penjualan.

Sebelum dijual ada beberapa yang dicoba dulu. 

Walaupun sebetulnya untuk lidah diri yang sudah tidak muda lagi sebetulnya kurang pas, karena sudah mengurangi rasa asin, tetapi untuk yang masih suka jajanan seperti ini pasti cocok karena kalau sudah makan enggak bisa berhenti, sama seperti lidah ini yang sudah tidak muda lagi .... ouw penahanan diri atau self defense harus kuat dari godaan.

Sebagai Ibu yang tidak bekerja di kantoran, banyak bisnis yang bisa dilakukan. 

Kalau masih muda cie ... flasback dikit yaa. 

Dulu tuh bisa terima jahitan. Mulai dari baju biasa aja sampai baju kebaya atau baju pengantin mau aja diterima. 

Yang paling berkesan punya pelanggan bule, guru yang mengajar di Internasional School teman-teman adikku. Order buat baju terus saja enggak berhenti. Kata mereka jahitanku cocok, sesuai dengan  masalah badan mereka. Hehehe maksudnya big size. 

Sayang ... lagi enak-enaknya dapat uang harus berhenti. 

Terpaksa ..., karena adanya ultimatum dari suami. "Pilih jahit atau pilih anak!" 

Lagi banyak orderan aku hamil. 

Sudah nunggu sepuluh tahun untuk kehamilan pertama ini. 

Akhirnya, bisnis jahit ditinggalkan. 

Penyakit para penjahit itu kalau sudah berhenti jahit dan mau mulai lagi harus berhadapan dengan rasa malas. Harus bisa menembus rasa malas itu untuk sampai pada tahap mulai menjahit. Jadi dengan kata lain harus bertekad kuat.

Dengan berjalannya waktu, dan mempunyai dua buah hati, sekarang jahit menjahit dimulai lagi. Walaupun tidak menerima jahitan untuk umum, tetapi hanya menerima untuk orang terdekat saja. 

Rasanya banyak amat bikin usaha tapi belum ada yang berjalan dengan lancar.

Bakat terpendam menulis muncul di usai tidak muda lagi. Bisnis tulis menulis sampai sekarang dilakukan. 

Membuat beberapa E-Book jual di Google Play Book.

Membuat buku Antologi bersama teman penulis. 

Mengikuti berbagai lomba menulis cerpen. Ada yang menang ada yang tidak. 

Semua usaha dilakukan dari rumah saja. Sebagai penulis E-Book didampuk sebuah grup perempuan untuk menjadi mentor penulisan E-book, walaupun jarang ada peminatnya. 

Kalau sesuatu yang dilakukan dengan senang hati semua dirasakan gampang saja dan tidak menjadi beban ... benar enggak?

Sambil tetap menulis dan menjual tulisan, berbisnis pakaian, tas secara online, sekarang lagi mulai berbisnis peyek rumahan. 

Kebetulan "mbakku" pinter masak. Beliau orang jawa yang ulet. Sudah lama jualan peyek dan keringan kentang, kacang tapi hanya dijual di warung dekat rumah saja.




Dasar "otaknya" suka bisnis, kesempatan emas tidak boleh terlewatkan. Jadilah sekarang berjualan peyek. 

Menghubungi teman yang berbisnis makanan. Ada yang punya kantin makanan manado aku coba titip peyek yang kecil biar cepat lakunya. 

Mau masukkan ke Toko oleh-oleh yang besar susah juga. Didatangi jawabannya "iya boleh." 

Sampai di meja tempat penawaran, "ibu ini makanan sudah ada nomernya belum? nomer dari BPOM. 

"Oh belum ada, Pak." 

"Maaf, Kami tidak bisa terima." 

Hati ini rasanya berkecamuk rasa malu, marah semuanya jadi satu. 

Untungnya ... masih ada untungnya wajah ini memakai masker jadi tidak kelihatan perubahan raut wajah. 

Kalau sudah begini masih bersyukur ada masa PPKM, walaupun sedikit marah dan jengkel kalau tidak bisa menaruh peyek di kantin yang lebih besar lainnya karena mereka belum buka jualan menunggu masa PPKM berakhir.

Enggak patah semangat, cari info dari saudara yang lain, bagaimana bisa menjual peyek. 

Bersyukur ada harapan baru nih. Karena saudara kenal sama yang punya warung kecil di berbagai tempat. 

Sayangnya info yang didapat warung hanya menerima bungkusan peyek yang lebih kecil, sedangkan yang aku jual peyeknya bungkus besar. Walaupun demikian enggak patah semangat. 

Bongkar saja peyek besar menjadi bungkusan kecil dengan nama produk AJMar peyek.

Semangat ahh buat diriku.





Love, Audy

Klik 👉👉 All about Me





Share:

Semangat Berjalan di Jalurnya Kembali

 



Lol ... udah jalan kaki beberapa meter baru tersadar .... 

Lupa pakai masker!

Lihat hari ini matahari asyik banget jadi lupa. 

Terburu-buru kembali ke rumah, beruntung tidak ada yang menegur. Hahaha takut ditegur karena.suka menegur orang yang enggak pakai masker.



Paling suka berjalan mengelilingi taman dekat rumah, termasuk sepi ... olah raga murah ... banyak cahaya matahari walaupun hari ini lumayan digigit nyamuk karena kemaren hujan. Biasanya nyamuk sudah enggak keluar kalau matahari menyengat.

Bagaimana Sist ... bro sudah jalan pagi?

Sebetulnya perlu enggak sih jalan pagi atau jalan kaki?

Menurut info yang aku baca kalau kebanyakan duduk mengurangi usia kepadatan tulang 10 tahun, oh my ....



Kebiasaan lama duduk untuk mulai berjalan kaki susah ....

Akhirnya dipaksa, mulai dari berjalan 5menit, 10 menit, 15 menit sampai waktu yang sudah ditentukan 45 menit setiap hari.

Sebetulnya olah raga berjalan ini sudah setiap hari dilakukan di dalam rumah, jarang di luar rumah. Sekarang mencoba kembali berbenah diri ..., keluar dari tempurung. Semangat!


Ketika berjalan kaki, serangkaian gerakan dan mobilitas yang Anda lakukan akan memperlancar aliran darah di seluruh tubuh, serta menguatkan otot dan sendi. Selain itu, cairan sendi akan terus berproduksi selama Anda menggunakannya. Cairan sendi mengandung nutrisi penting untuk menjaga kesehatan sendi.klikdokter


Keuntungang yang didapat berjalan kaki menurut klikdokter:



1. Membantu penurunan  berat badan.

2. Meningkatkan kualitas tidur

3. Menurunkan tekanan darah.

4. Dapat Hidup lebih lama

5. Meningkatkan kesehatan jantung.

6. Kesehatan sendi terjaga.

7. Stress berkurang.

8. Mood jadi lebih baik.

9. Energi meningkat.

10. Melindungi kesehatan mata.


Nah gimana yuk saling memberi semangat. Kita mulai lagi kembali ke track yang benar.

Semangat ....




Love, Audy


Sumber klikdokter

Klik 👉👉 All about Me



Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop



Share:

Mau Yang Murah Atau Mahal






Ceritadiri.com ~ Sepatu Sneakers adalah sepatu yang dirancang untuk olahraga atau bentuk latihan fisik lainnya.
Share:

E-Book Rahasia Di Antara Kita





 

Setiap cerita ada yang terungkap dan ada yang hanya di bawa angin terbang ke angkasa. Begitupun rahasia di antara kita. Kamu hanya bisa menatap saja apa yang aku ungkapkan. Tak ada sepatah kata yang kau ucapkan. Kau siap menampung segala keluh kesahku. Tak ada nasihat yang bisa kau berikan, kecuali tiba-tiba tangan ini menyentuhmu dengan nama judul yang sesuai dengan jawaban untuk harapanku. Aku merasa aman di sekelilingmu. Kalauh kau bisa bercerita bagaimana kau bisa hadir di dalam keluarga besarku. Bagaimana nenek moyangku terhadap dirimu. Sahabat terbaikku. Jagalah rahasia yang terjadi di sini.

~ Audy Jo ~



Bandung, 

Toko buku itu sudah lama berdiri. Hampir lima generasi tinggal di sana. Menjadi saksi bisu setiap kejadian yang terjadi di lingkungan jalan Cihapit. Dengan jendela berwarna putih lebar yang menghadap ke timur. Setiap pagi cahaya mentari menyinari langsung kedalam toko. Menghangatkan setiap buku yang kedinginan sejak malam hari. Kalaulah buku itu bisa bicara, betapa ucapan terima kasih tak henti-henti diucapkannya setiap hari.

Toko tadinya tidak begitu besar, sekarang ditambah beberapa ruangan, ada beberapa tempat yang  ditata ulang rapih dengan sentuhan yang modern.

Siapa saja yang datang pasti ingin berlama-lama di dalam toko buku. Beberapa kursi dan sofa tersedia untuk menopang bisnis toko buku, membuat rasa nyaman untuk pengunjung yang hendak membaca di toko. 




Love, Audy


E-Book Digital book
At Google Play Store/Book
Audy Jo 

Klik 👉👉 All about Me



Share:

Kebiasaan Buruk Memakai Bedak Tabur

 



Ceritadiri.com ~ Lagi enggak enak badan. Mau mandi atau keramas suka mikir dua kali. Ngilu semua badan.
Share:

Dari Mata Turun Ke Perut

 



Tertegun melihat piring cantik yang dihasilkan. Tidak terbayangkan bagaimana seorang Stefanie Hering bisa menciptakan piring yang dipakai di restoran  terkenal di seluruh dunia. Juga artis dunia yang menyukai piring cantiknya seperti Nichole Kidman, Oprah winfrey.




Setiap piring yang dihasilkannya di poles berkali-kali dengan tangan.

Dengan berbagai inovasi tercipta berbagai bentuk piring, mulai dengan pinggiran yang bolong atau dibagian tengahnya berbentuk bundaran berwarna biru tua. 

Cantik .... Dipadu padan dengan masakan istimewa dari seorang chef yang terkenal.


Banyak juga penghargaan yang  Stefanie dapat.

Kagum dengan inovasi yang diciptakannya. Kadang berpikir, bagaimana seorang perempuan  bisa menciptakan sesuatu yang indah. Masing-masing perempuan sudah Tuhan ciptakan dengan talenta yang berbeda. Kalau sama semua, rasanya dunia ini hanya berwarna hitam atau putih.



Bersyukur untuk talenta yang ada pada diri kita masing-masing. Tinggal bagaimana kita memakai talenta itu untuk menyenangkan Tuhan dan memberkati orang-orang tercinta di sekeliling kita.



Love,  Audy



Reff :

Inovator chanel DW

Picture from Stefanie Hering at Pinteres


Klik 👉👉 All about Me



Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop


Share:

Jelajah Waktu Dari Sekretaris Menjadi Penulis

 



Perjalanan sebagai mentor yang mengajar kelas Penulisan E-Book masih terlalu dini. Mau disebut berhasil tergantung dari sudut pandang. Kalau sebagai diri pribadi yang menjalankannya  pekerjaan ini termasuk sukses. Kenapa bisa disebut sukses? Karena diri sendiri berani melangkah.  Sebagai mentor yang mengumpulkan materi sendiri untuk diajarkan berani menerima murid saja sudah menjadi tolak ukur kalau tantangan ini berhasil. Keluar dari tempurung kata orang tua jaman dulu.

Sebagai seorang penulis, biasanya dilihat dari berapa banyak buku yang diterbitkan. Apalagi kalau buku bisa dijual di penerbit besar menjadi suatu kebanggaan. 

Untuk pencapaian saat ini, baru 12 buku yang sudah terbit dan masih ada 4 dalam percetakkan. Semua masih dalam bentuk kumpulan cerpen yang ditulis bersama-sama penulis lain. Buku Antologi dengan berbagai cerpen dari setiap karakter penulis yang berbeda. 



Sebagai seorang penulis, ingin lebih lagi mempunyai titel penulis plus. Mengikuti perlombaan penulisan cerpen. Ada yang menang dan ada yang gagal. Tapi tetap semangat untuk tetap mengikuti lomba. 

Entah mendapat kekuatan atau talenta dari Tuhan akhirnya bisa membuat E-Book atau buku digital yang bisa dibaca dari gadget. Sampai saat ini baru membuat 30 buah E-Book. Ada yang berbahasa Inggris juga. 



Bahasa Inggrisnya bagus? Ah siapa bilang? Standar saja you know I know hahaha. Jaman sekarang memakai penterjemah sudah lebih gampang. Aplikasi Google translate sangat membantu dalam setiap terjemahan. Walaupun berbeda sedikit dalam penerjemahan bahasa yang diinginkan. 


Berani yaa? 

Berani saja. Kenapa takut untuk salah. Paling kalau salah ada yang menegur, jadi tahu kesalahannya di mana. Tinggal di perbaiki. Jadi deh buku yang sempurna. 




Sudah puas menjadi Penulis?

Rasanya belum semua yang diinginkan tercapai. 

Sebagai seorang Blogger yang masih belajar masih banyak pencapaian yang belum di dapat. Walaupun menulis Blog sejak tahun 2018. Belum merasa sempurna dalam penulisan. Belajar menulis, belajar dari para blogger lain. Tidak semua di contek. Enggak sesuai dengan diri pribadi. Cari formula untuk diri sendiri. Mau seperti apa? Mencari ciri khas seorang Audy Jo tidak mudah. Harus bertemu dengan kegagalan untuk mendapat hasil yang lebih baik di mata orang lain. Karena semua penilaian bukan di dapat dari diri sendiri, tetapi orang lain yang menilai diri kita itu bagaimana.

Membekali diri dengan berbagai ilmu, baik penulisan buku, penulisan digital, photography penunjang untuk membuat layout penulisan E-Book dan juga Blog biar cantik dilihat. Cukup berhasil. Mendapat pujian dari mentor Blog. Tidak berbangga diri, masih terus di usahakan yang terbaik untuk diri sendiri.


Sudah sampai sini saja? 

Tidak bisa juga. Ingin memberi kesempatan kepada yang suka menulis, akhirnya terbit buletin. Buletin My world dibuat bertujuan ingin mengajak para penulis pemula untuk menuangkan ide, atau unek-uneknya. Walaupun untuk pencapaian kesuksesan masih jauh tapi tidak ada kata menyerah untuk berusaha lebih giat lagi.




Berbekal hanya ijasah belajar sekretaris dan manajemen, perjalanan hidup bisa berbelok menjadi seorang penulis. 


Tidak pernah terpikirkan. 

Pada awal perjalanan karier setelah lulus dari Akademi sekretaris di bandung. Melamar sesuai dengan ijasah yang ada. Banyak panggilan yang di dapat. Yang paling berkesan sampai sekarang ketika dipanggil oleh kedutaan Jepang untuk posisi lowongan kerja sebagai sekretaris.  Pencapaian terbesar untuk waktu itu karena susah untuk mendapat kesempatan. Tetapi apa yang terjadi? Tidak sesuai dengan mimpi indah. Larangan keras dari orang tua untuk bekerja di Jakarta. Karena waktu itu memang tinggal di Bandung.  Adat istiadat ketimuran sepertinya masih melekat, yang namanya anak perempuan itu tidak usah pergi jauh-jauh dari rumah. Percuma bekerja mencari penghasilan yang besar kalau akhirnya menikah hanya menjadi seorang ibu rumah tangga saja.


Menyerah? 

Tentu tidak. Walaupun dengan kekecewaan. Melamar di berbagai Hotel di Bandung. Diterima sebagai Sekretaris General Manager di salah satu hotel bintang  dua+. Sedikit lagi jadi bintang tiga hahaha ...,  masalahnya cuma satu belum ada kolam berenang sebagai syarat bintang tiga.

Bekerja selama setahun. Kemampuan berbahasa Inggris yang dipelajari di Australia banyak di pergunakan di sini.

Akhirnya dilamar ....

Berhenti bekerja, belum sih ..., diterima di Sekolah Tinggi yang bergerak di telekomunikasi. Ampun cuma merasakan tempat duduk sebagai Sekretaris Direktur sebentar. 

Akhirnya jadi seorang istri dengan bekerja di rumah. Apa doa orang tua manjur? Aih enggak tahu juga hahaha.



Kita tidak pernah  tahu masa depan kita. Yang penting apa yang ada sekarang di pergunakan dengan sebaik-baiknya.

 

 Apa yang kita perbuat sekarang hasilnya akan terlihat di masa depan. Yang penting berani melangkah. Tuhan menyertai dalam segala keputusan yang baik.


 

Love, Audy



Tulisan ini diikutsertakan dalam 15 Days Writing  Challenge Blogger Pemula

(2)


Klik 👉👉 All about Me

Another Blog :

KeCap Akoe

Renungan

Audy Jo Books Shop 




Share:

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement