Menu

 

Hampers Lagi!

 




Audy Jo

Memasuki bulan Ramadhan dan akan masuk ke Idul Fitri sudah kebayang deh, hampers berbagai rupa. 

Antaran ke sanak saudara, handai taulan, juga di antara sesama relasi bisnis. Ramai sekali. 

Meskipun saya tidak merayakan Idul Fitri, tetapi saya pernah merasakan keramaian hilir- mudiknya hampers di saat Natal tiba.

Perasaan yang membungah ketika mendapat kiriman. Pada masa itu Alm. Ayahanda menjabat di salah satu bagian di perusahaan minyak pemerintah. Bermacam isi hampers, mulai dari kue kering, buah kaleng, sampai ada toples cantik sebagai hampers untuk keluarga, khususnya untuk Orang tua saya.

Baca juga : Memoar Two

Menurut Anda perlu enggak sih hampers ini? 

Menurut saya perlu enggak perlu sih! Bayangin dalam satu hampers berisi bermacam barang kalau barang pilihan bisa sampai jutaan. Apalagi prang yang dituju mempunyai jabatan bergengsi. Hampir bisa dibilang hampers yang kita pilih mencerminkan 'ini loh saya, tolong perhatikan saya!'

Saya pernah mengalami kejadian yang menurut saya miris. Hubby mendapat sisa hampers dari pak bos. Setelah sampai rumah anak-anak begitu gembira menyambut hampers itu. Bilangnya pak bos kelebihan hampers jadi enggak ke makan. Hampers itu saya rasa sudah beberapa hari di rumahnya. Entahlah!

Ketika kami membukanya, banyak bermacam buah. Ada yang busuk! Ada juga yang 'masih bisa dimakan. Saya kok merasa sebagai tempat pembuangan sampah ya? Cepat-cepat saya 'hapus' pemikiran negatif itu! Ampuni saya Tuhan. 

Bersyukur saja untuk hampers yang Hubby bawa. Ambil saja sisi positifnya, ada beberapa yang masih dimakan dan itu kesukaan saya dan anak-anak. Jadi kami tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk membeli buah kesukaan.

Kalau dihitung dengan uang tentu ada ratusan ribu untuk satu hampers. Bagaiimana Anda pernah menghitung hampers yang dibuat atau diserahkan saja pembeliannya kepada orang yang dipercayai.

Sebagai produsen atau pemilik toko, ingin menghabiskan stock barang yang banyak di gudang. Tidak pernah tergiurkan dengan hampers yang wah! Apalagi setelah melihat di bagian bawah kaleng atau kue kering. yang mendekati tanggal kadaluarsa ... tega banget!

Kalau mau memberi lebih baik mentahnya saja! Tetapi sulit juga nanti dikira malah memberikan sogokkan ... atau 'pilihlah saya untuk mendapatkan proyek!'

Baca juga : Hampers vs Parcel

Keras enggak pernyataan saya? Mohon maaf yaa ... tetapi begitulah adanya. 

Sudah menjadi kebiasaan di masyarakat kita ... sudah menjadi tradisi yang susah dihilangkan.

Ups! Bisa aja di tengah hampers ada barang berharga, hehehe, mengharap! Tetapi belum pernah ketemu.

Bagaimana lebaran Anda tahun ini? 

Apa sudah ada bayangan siapa yang pantas dikirim hampers? Atau toko langganan Anda, masih bisakah memberikan diskon besar ketika pak bos menyuruh Anda memesan 50 hampers? Yesss... pundi-pundi selisih diskon masuk saku Anda. Lumayan ... anak-anak bisa mendapat baju baru.

Baca juga : Kue Lebaran

Semoga semua lancar yaa ... puasanya poll ... selesai! Tapi kok, baru memasuki hari ketiga tempat makan tetap membludak? Entahlah! Lagi pada datang bulan barangkali, atau lagi menjamu tamu yang diagungkan. Semoga tidak ya? Hanya pas saja semua momen terjadi bersamaan di saat bulan puasa.


Love, Audy 



Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement