Hari keempat setelah lebaran. Semoga tukang sayur sudah ada, biar enggak usah jauh belanjanya, harapan dalam hati.
Anak-anak Harus Bisa
Sarapan Di Rumah Bata
Coba Yuuk!
Sudah Dirawat?
Yang Cantik Yaaa!
Hari keempat setelah lebaran. Semoga tukang sayur sudah ada, biar enggak usah jauh belanjanya, harapan dalam hati.
Matanya tertuju hanya ke layar kaca televisi saja. Tanpa melihat tangannya bermain di atas joystick. Tangannya sudah bergerak otomatis mengikuti keinginan hati. Sangking semangatnya, terkadang mulut terdorong ke depan seperti memberikan tenaga ekstra jagoannya memenangkan pertandingan.
Cerita pemilihan presiden sih udah lama di gaungkan. Ketika hari H mulai mendekat kok malah nambah deg-degkan. Takut jagoannya kalah tentu saja menjadi pemikiran mendalam. Apa yang akan terjadi nanti?
Hampir sepuluh hari kolom blog ini dibiarkan kosong. Rencana memang akan menulis tanggal 18 Des. Waktu itu acara Natal WBC, Natalnya ibu-ibu di gereja. Tetapi ... begitulah kemalasan datang.
Subuh-subuh dapat pemberitahuan dari anaknya Mba yang kerja di rumah, kalau hari ini dia enggak masuk.
Woek ... woek! Hampir tiap pagi, subuh deh mulai ramai! Bukan suara bayinya hehehe. Suara batuk berdahak.
Coba enggak ya? Duh, tapi jam makan siang! Sanggup enggak ya? Wah, panas banget! Atau gimana ya? Naik Mobil online lumayan juga harganya! Naik motor? Ah, tadi disuruh naik mobil! Jalan ajalah! Kan ada topi! Dari seberang sebalah sana coba lihat angkot apa! Wah, angkot apa ya! Caringin, Sadang Serang, St. Hall.
Hai ... hai .... Menyemangati diri buat bangkit menulis lagi. Wadah menulis, di Blog Ceritadiri.com.