Ceritadiri.com ~ Di tengah hutan ada kota bernama, Segala Ada, dan di dekatnya ada danau yang besar.
Anak-anak Harus Bisa
Sarapan Di Rumah Bata
Coba Yuuk!
Sudah Dirawat?
Yang Cantik Yaaa!
Ceritadiri.com ~ Di tengah hutan ada kota bernama, Segala Ada, dan di dekatnya ada danau yang besar.
Mendengarkan cerita zaman dulu asyik banget. Seperti masuk ke zaman yang sepertinya tidak ada kesusahan. Semua masih simpel enggak banyak yang dipikirkan. Benar enggak?
Sekarang tinggal di Bandung bersama Ibunda yang sudah sepuh. Beliau banyak bercerita tentang berbagai hal. Misalnya masa saya kecil. Juga masa beliau kecil. Masalah cuma satu, karena pendengaran beliau berkurang, jadi harus sedikit berteriak hehehe. Semoga yang mendengar tidak menganggap saya sedang marahan dengan Ibunda.
Kalau sudah kumpul beliau bercerita tentang kota asal Beliau. Cileduk, kota kecil yang terletak di daerah Cirebon.
Sepertinya sudah beberapa tahun berlalu sejak saya pergi ke kota tersebut. Biasanya keluarga dari Ibunda mengadakan pertemuan keluarga. Sekalian pertemuan arisan keluarga, sebagai daya tarik untuk berkumpul. Yang mau dapat arisan biasanya menyediakan tempat untuk didatangi.
Yang masih tinggal di Ciledug, adik Ibunda. Saya panggil Tante Nyai.
Banyak sih, perbedaan yang ada di keluarga Ibunda. Baik dengan adik kandung ataupun keluarga besar dari klan sunda. Tetapi, kami tidak mempermasalahkan itu. Entahlah kalau di belakang "punggung".
Ibunda juga bercerita mengenai Alm. Ayahandanya yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Indramayu. Jabatan petugas polisi yang berkedudukan tinggi memungkinkan untuk di makamkan di tempat yang spesial. Sayang juga saya tidak mengenal beliau. Walaupun masa kecil pernah digendong.
Saya membiasakan diri memanggil Opa. Mustinya Kakek yaaa. Kebiasaan dari Ayahanda saya yang orang Ambon memanggil Opa dan Oma. Jadi yang lebih tua panggilannya seperti itu.
Anak-anak saya juga diajarkan seperti itu. Sayangnya, saya tidak begitu pintar berbahasa sunda. Karena dari kecil berpindah tempat mengikuti Orang tua saya yang bekerja di perusahaan Minyak BUMN. Rasanya lebih mendekat ke bahasa Melayu- Malaysia.
Senangnya kalau bertemu dengan teman baru. Karena saya orangnya termasuk yang suka kepo. Apalagi daerah yang teman baru tinggal.
Kebiasaan dari kecil suka berpindah tempat. Jadi senang kalau bisa pindah-pindah daerah.
Berbagai makanan yang berbeda. Cara berbicara yang berbeda.
Beruntung, sekarang pasangan saya asli sunda, jadi mengerti bahasa sunda. Kalau anak-anak ada PR, tinggal tanya Papanya saja, karena Mamanya menyerah hahaha.
Seru yaa kalau sudah menceritakan latar belakang keluarga. Mustinya saya dulu ambil kuliah tentang sejarah yaa. Jadi Sejarahwati hehehe.
Love, Audy
Memasuki bulan Ramadhan, awal puasa seperti tahun sebelumnya biasanya lebih tenang.
Hari pertama beberapa kantor ada yang memberi ijin libur satu hari. Kalau pertokoan yang saya perhatikan masuk lebih siang. Pola yang dirubah hanya untuk hari pertama mulai puasa. Bagaimana di tempat Sist?
Kalau sudah masuk bulan Ramadhan sama dengan persiapan Hari Raya Lebaran. Benar enggak? Catatan pengeluaran belanja kalau enggak dirapihin atau dikontrol bisa berantakan.
Beruntung buat umat muslim yang bekerja, biasanya dapat gajian double. Sama juga yang Natalan. Biasanya memang uang Tunjangan Hari Raya (THR) diperuntukan buat belanja. Kapan lagi bisa beli baju baru atau lainnya.
Saya juga begitu, THR Natal dapatnya pas Hari Raya Lebaran. Kadang bingung juga THR nya berbeda. Ada baiknya juga sih. Biasanya gaji pembantu double, jadi THR berguna juga untuk dipakai di saat ini.
Denger cerita adik yang baru datang dari Jakarta. Orang tua murid yang dia ajar minta ijin untuk tidak sekolah karena mau liburan, ada yang mau ke Australia, Bali, Amerika. Memang beda ya kalau yang punya uang banyak!
Sebelum lebaran para orang tua murid sudah mengambil ancang-ancang berangkat sebelum hari H. Tahu sendiri kan, Sist! Hari H yang dimaksud biasanya 7 hari sebelum hari raya, semua jalur transportasi penuh.
Saya kalau pergi ke luar kota biasanya pas hari H nya. Berangkat subuh. Biasanya kosong.
Persiapan lebaran apa saja yang sudah dipersiapkan untuk mudik tahun ini? Yang pasti persiapan Boster vaksin sudah dilakukan yaaa! Harus dilaksanakan dulu deh syarat mudik!
Kebiasaan buruk pas hari raya biasanya lebih besar pasak daripada tiang. Rasanya sudah biasa. Entahlah apa ada syarat yang tidak tertulis, kalau pulang kampung tuh harus begini atau harus begitu. Maksudnya supaya terlihat terpandang atau bisa dilihat orang "nih aku sudah berhasil loh!" Apa betul begitu!
Semoga tahun ini tidak yaaa!
Baca tulisan di Kompasiana, dikatakan bahwa sewa mobil meningkat tajam. Seperti di Malaysia, sewa mobil dengan merk Alphard dan Vellfire sangat digemari. Apakah karena kemewahan atau kebutuhan?
Saya mau berkomentar? Ah, siapakah saya. Yang punya uang mereka, apa urusannya dengan saya. Yang bisa mengkritik mereka. Biarkan sajalah!
Menuliskan cerminan diri saja setiap tahun. Hanya untuk mengingatkan saja di awal, sebelum melangkah lebih jauh untuk mengambil keputusan yang salah.
Lol jadi geli sendiri. Ngapain susah-susah urusin mudik lebaran, wong diri ini enggak lebaran. Dan lagian sudah enggak dapat THR lagi alias pensiunan. Ngapain dipikirin. Ya, sudah nikmati saja beritanya di Televisi.
Love, Audy
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Hemmm, desahan panjang mau menulis yang rasanya tabu buat saya. Dan sampai sekarang masih menduga-duga, apakah formula yang saya terapkan sudah tepat.
***
Enggak usah terlalu jauh deh, lihat diri sendiri aja dulu. Zaman sekarang dan dulu enggak jauh beda. Bedanya hanya kecepatan bertemu saja.
Pornografi sudah ada dari dulu, zaman saya memang banyak kaset video yang tersedia dan musti dicari di toko kaset video dengan diam-diam. Walaupun ada juga "berbau sedikit" di pajangan. Zaman sekarang sekelip mata sudah terbuka.
Terus mau 24 jam sebagai "anjing penjaga". Saya menyerah! Bukan "que sera-sera, it will be, will be" yaaa. Hehehe kok malah jadi nyanyi!
Tetap ada peraturan yang dikeluarkan untuk anak-anak.
Kembali lagi penekanan kepada dosa yang akan terjadi jika melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
"Mama tidak bisa melihat apa yang kalian lakukan, tetapi ada Allah di atas yang akan melihat!"
Ancaman?
Sedikitlah!
Mengeluarkan nasehat terlalu banyak, anak sekarang mendengarnya masuk kuping kiri, keluar kuping kanan.
Masih beruntung ananda kecil, emailnya nebeng sama saya, jadi kalau ada perubahan atau histori bisa dicek.
Tetap penjagaan ketat ala mamak dilakukan. Saya sebut "Kontrol mata-mata". Berpura pandangan ke depan, tetapi tangan bergerak secepat kilat. Kadang berpura pinjam sebentar, cek histori. Ataupun sambil ngobrol sewaktu mereka bermain gadget, mata melirik. Begitulah hebatnya, kalau perempuan sudah jadi penyidik, Lol.
Sampai saat ini semua baik-baik saja. Karena Mama sambil ngobrol sama anak-anak, lirik kiri-kanan tetap dilakukan.
Love, Audy
"Kenapa ya kalau belanja di Supermarket rasanya lebih banyak uang keluar? Harganya dihitung duakali barangkali."
Membeli kenyamanan, kalau saya bilang. Semua sudah diatur rapih, tinggal mencari produk yang diinginkan.
Pemilihan ayam juga musti berhati-hati, karena tergantung timbangan.
Kalau dari jauh kadang harga promo bikin magnet banget. Bisa langsung pesan ayam yang di promokan. Ternyata ... harga promo itu, dengan timbangan misalnya kurang dari satu kilogram. Kadang 900 gram. Nah, kalau ibu rumah tangga yang kalap sudah pasti ga perhatikan.
Ini pernah terjadi juga pada saya.
Ketika masuk supermarket, kaget melihat flyer besar tulisan promo buru-buru mendatangi stand ayam.
Untungnya dibaca ulang promo itu. Ternyata harga ayam dengan timbangan tidak sampai satu kilogram.
"Pernah enggak kejebak seperti itu?"
... akhirnya, ya sudah beli juga hehehe.
Sambil pergi meninggalkan stand ayam, ada beberapa ibu-ibu yang berbisik harga ayam murah.
Saya kasihan juga.
"Coba deh perhatikan gramnya, Bu!"
Akhirnya, enggak tahan memberitahukan kesalahan yang saya alami tadi.
Merusak pasaran kalau begini hehehe. Untung, enggak kedengaran sama petugas di bagian stand ayam.
Belanja di bulan puasa begini, saya pikir tidak terlalu ramai. Ternyata, dugaan saya salah.
OMG penuh sesak di waktu mau berbuka puasa.
Saya pikir, oh mau berbuka yaa. Tetapi, salah lagi. Semua sudah pada berbuka sebelum waktunya.
Jadi? Dimana yang berpuasa.
Semoga pemandangan yang saya lihat hanya satu saat itu saja yaaa.
Entahlah, kadang jadi takjub!
"Bagaimana, masih kuat menahan lapar dan haus?"
Love, Audy
"Mama, ini temen tahu tentang Kakak!" seruan Ananda. Mama kaget juga, jadi kepo deh nyamperin.
"Apa, Kak? tanya saya. Kok temennya tahu? Darimana? Coba tanya?" Bertubi-tubi pertanyaan saya.
"Cari nama Timmy di Google langsung keluar, ada di Web Mama katanya."
Pas saya lihat screenshot dari temannya, memang langsung keluar di google. Ihh keren juga hahaha.
Buat teman ananda Attila Timothy Nataprawira, terima kasih yaa sudah baca ceritadiri.com. jangan lupa dikasih ulasan di komen. Biar tante tahu ulasannya bagaimana.
... Hehehehe, cie tante nich!
Seru kalau punya anak remaja eh kayaknya sudah dewasa yaa. Kan sudah punya KTP hehehe.
Jadi ngobrolin ananda yang paling besar.
Dari kecil, sama mamanya sudah dicekokin kalau mau kuliah masuk jurusan Dokter atau Arsitektur yaa.
Akhirnya, masuk juga Arsitektur Maranatha.
Jadi Dokter lumayan juga biayanya.
Lagian Papanya lulusan Arsitektur, ya gampang dong ditanya kalau ada PR.
Bener juga, tuh! Setiap ada tugas pasti tanya Papanya. Hehehe.
Banyak deh cerita perjalanan kuliah diceritakan ke Papa dan Mama. Sampai teman ga bisa buat PR pun ada.
Mama yang suka lihat ada kesempatan langsung saja kasih ide.
"Buka les saja, Pa! Buat teman Timmy." Ayoo teman Attila kalau mau less hubungi yaaa.
Setelah tahu temannya bisa masuk ke Web Blog, saya jadi berpikir ulang.
Apakah yang saya tulis tidak menjelekkan anak saya ya? Perasaan sih tidak. Hanya seorang ibu bercerita tentang a kesayangannya saja.
Semua yang ditulis tidak pernah menjelekkan keluarga. Prinsip saya hanya satu. Menceritakan kejelekkan keluarga, sama saja menjelekkan diri sendiri.
Musti dicek ulang semua tulisan saya di ceritadiri.com, takut ada yang kurang berkenan.
Pic. Audy Jo Kelas KaLBOO |
Rasanya jadi semangat buat konten cerita. Tetapi dengan pilihan cerita yang tidak menjelekkan nama ananda.
Ternyata yaaa, anak sekarang cepat banget mencari seseorang, hanya tinggal tulis nama di "om" Google.
Hemmm nyari mantan bisa juga. Halah! Ga ada kerjaan. Sudah dapat paling best dah!
Eh, kecuali apa dia korek-korek cerita lama dia. Ish! Awas ya!
Love, Audy
Akhirnya, acara yang sudah dibuat dari Februari kemaren, berhasil dilaksanakan tanggal 3 April.
Sedikit deg degkan karena ini baru pertamakali.
"Yang buat siapa acaranya, Ma?" tanya Hubby.
"Mama yang buat untuk grup KaLBOO," sahut saya.
"Oh, berarti nanti ada kata sambutan dari Mama ya?" tanyanya lagi.
"Ha!" Seperti tersambar ... Maksudnya?"
"Loh! Yang buat acara kan harus pembukaan dulu memperkenalkan yang diundang."
Masih dengan gaya yang tidak menerima, saya mengajukan alasan lain.
'Kan mereka yang kasih link zoom," sahut saya.
"Yang buat acara siapa kan, Mama!"
Waduh, saya baru tersadar sore itu sebelum acara di mulai.
Yang tadinya perasaan bisa di kontrol malah tiba-tiba jadi deg-deg kan. Rasanya mau event ini cepat berlalu. Lol.
Masuk di zoom, memberanikan diri, ala penyelenggara hahaha. Berani juga akhirnya. Walaupun rasanya sedikit "berlepotan"
Acara lumayan juga untuk yang perdana.
Ehhh ditengah lagi serunya belajar ada gangguan yang menurut saya kurang ajar banget. Pengen yang mengganggu itu saya ... finish di kepala penuh dengan hal kejam.
Ada Eksibisionis!
"Ya, subscribe yaa!"
"Sudah, Bu."
"Ibu ngajar penulisan." Kata Hubby. Tiba-tiba nyeletuk.
Wah, surprise, tiba-tiba bisa bantu jawab pertanyaan tiga orang gadis di konter casing Handphone.
Entahlah, gimana caranya dari beli casing jadi pada subscribe You Tube.
Coba gimana ya tadi? Sepertinya, pertanyaan pertama yang suka dilontarkan, "sudah punya aplikasi Telegram? Ikut yuk, ada grup perempuan belajar."
... Seperti biasa, memperkenalkan KaLBOO.
Tadinya, ga ada niatan sampai ke obrolan ini.
Datang ke Bandung Elektronik Center (BEC), cuma mau cek Handphone yang lama. Ada beberapa yang perlu diperbaiki biar si kecil bisa pakai. Ehh, malah harga service mahal, sama dengan harga handphone baru.
Ya, sudah enggak jadi. Bisa sih diakalin yang rusak cuma tombolnya. Jadi ditutup casing saja sudah cantik lagi.
Nah, ketemu toko ketiga, jual casing, harganya lebih murah dan cukup masuk akal. Jadi cerita bersambung ke mereka yang mau subscribe.
Untung, anak-anak enggak ikut. Biasanya mereka lihat mamanya suka pada jerit kecil.
"Mama, ngapain sih ajak orang lain ngobrol!" Seperti itu pernyataan yang mereka lontarkan.
Kebiasaan jualan kosmetik secara offline menjadi kebiasaan menyapa orang lain.
Iya, sudah keluar dari zona nyaman kalau soal sapa menyapa. Sebelum itu, mau mandang orang lain aja serem.
Pernah ditolak? Pernahlah. Sakit di "sini", nyess .... Tetapi lanjut saja,
... kan cari uang secara halal.
Beruntung setiap ada yang nawarin barang enggak pernah ngomong kasar. Takut hukum karma hehehe. Jadi setiap nawarin barang ga pernah ketemu yang kasar nolak.
Yang pastinya semua berkat atau rejeki sudah ada porsinya masing-masing.
Berserah saja kepada Tuhan, biar DIA yang mengatur.
Semangat terus, pantang menyerah.
Love, Audy
Di suatu negeri antah berantai, Ada Kerajaan Pena. Kerajaan yang dipimpin oleh Raja dan Ratu yang bijaksana. Mereka mempunyai putri yang cantik bernama Putri Pena.
Putri Pena yang riang sudah cukup umur untuk dipinang para pangeran dari kerajaan tetangga.
Sayang sekali sampai sekarang belum bertemu jodoh yang sesuai.
Entahlah, apakah karena karakter putri yang begitu keras, dan banyak kemauannya.
**
Alkisah, di kerajaan sebelah, tinggalah Pangeran Kertas di Kerajaan kertas. Pangeran yang tampan dan berkulit putih sudah mendengar tentang Putri Kertas yang sedang dijodohkan.
Bertanya ke Ayahanda, bolehkah dia meminang sang putri.
Pangeran Kertas bertemu pertama kali dengan Putri Pena ketika tanpa sengaja masuk ke daerah Kerajaan Pena. Saat itu musim berburu, tanpa sengaja binatang yang diburu masuk ke wilayah Kerajaan Pena. Putri Pena saat itu sedang berlatih ketrampilan memanah di wilayah tersebut.
Terpesona oleh kecantikan putri, pangeran melupakan binatang buruannya. Dia ingin menjadikan putri sebagai istrinya.
**
Akhirnya, pernikahan Putri Pena dan Pangeran Kertas pun terlaksana dan mereka hidup berbahagia.
Kerajaan Pena dan Kerajaan Kertas pun berbahagia karena bisa bersatu.
Selesai.
Menulis?
Banyak hal yang dipikirkan?
Tulisan itu tidak akan pernah muncul!
Membuat konten yang bagus, dan menyatukan cerita sedikit sulit. Kenapa bisa dibilang sedikit? Janganlah dibilang "banyak"! Akan membuat tidak bergerak untuk menorehkan tulisan. Karena sudah melebelkan akan menemui banyak kesulitan.
Belum bertemu dengan kata pertama yang sesuai.
Ambilkan pena dan kertas dan mulailah menulis.
Sepertinya, apa yang dituliskan antara seseorang dengan yang lain pasti berbeda.
Sudah jadi pun, kadang ..., "kok rasanya kurang bagus!" Ubah lagi.
Enggak ada yang sempurna semua.
Di masa sekarang pena dan kertas sudah jarang dipergunakan untuk mengarang cerita. Hanya jempol dan layar gadget tempat penulisan.
Sekarang, semua lebih dipermudah hanya kemauan saja yang perlu didorong.
Cari kata pertama saja untuk memulai, dan pasti untaian kata cantik berikutnya akan muncul tanpa terkendali.
Mulailah mencoba. Jangan hanya diam.
Ayo mulai!
Love, Audy
Menghitung kembali uang recehan yang dikumpulkan. Rasanya berat. Haruskah?
Anak muda, tetangga sebelah hari ini datang lagi.
Seperti biasa dengan berapi-api menceritakan bisnis yang dijalaninya.
Betapa sukses yang didapatnya. Sekarang mengajak ibu tua itu untuk ikut bergabung dalam bisnis.
Berbagai cara penolakan sudah dilakukan, tapi anak muda itu terus menerus datang mengganggu.
Semua karena penampilan luar yang sering orang lihat.
Penampilan rumah yang sebetulnya tidak terlalu mewah, tetapi hanya karena ibu tua itu bisa merawat dengan baik sehingga kelihatan seperti banyak uang.
Semua hasil biaya, dari kerja Alm. suaminya sebagai tukang sapu di Ibukota.
Sekarang dia hanya menerima uang pensiunan dari kantor Almarhum.
Sambil membawa recehan yang sudah dikumpulkan lama, dia menemui anak muda di ruang tamu.
"Ini, uang sudah dikumpulkan selama ini, Nak. Silahkan, kalau mau dipakai. Ibu rela. Tidak usah dikembalikan."
Anak muda itu tertegun ketika melihat tangan keriput menyodorkan berapa botol plastik kemasan berisi uang receh. Wajahnya terasa panas. Seperti ada hawa menjalar dari leher ke wajah.
Tidak pernah berpikir, kalau ibu tua yang didatanginya mau memberikan uang simpanannya.
Anak muda itu, kemudian pergi membawa uang tanpa ada rasa iba sedikit pun. Meninggalkan ibu tua yang hanya bisa menghela nafas panjang.
***
Dalam berbisnis kadang kita bertemu batu sandungan.
Teman yang kita ajak kerjasama, eh malah menipu kita.
Ternyata, sudah keluar uang puluhan juta hasil yang didapat tidak ada.
Uang raib entah kemana. Yang punya bisnis dipenjara. Pengennya sih, jangan dipenjara tapi kembalikan uangnya dulu!
Kalau sudah begini bagaimana?
Banyak rasa dada. Alhasil, hanya pasrah dan berserah melanjutkan kehidupan.
"Bagaimana dengan Anda semua. Pernahkah mengalami hal seperti ini?"
Kalau sudah masuk dalam masalah, satu-satunya jalan, hanya mengejar yang di atas. Karena Hanya Dia yang bisa menyelesaikan persoalan.
"Benar?"
Semoga hari ini bisnis kita lancar dan keluarga sehat adalah yang terpenting dari semua masalah yang ada.
Love, Audy
❤️
Semua perjalanan hidup selalu berubah.
Mulai dari dalam kandungan, bayi, anak, remaja, dewasa, tua.
Kalau lihat tanaman juga sama ya. Kadang berpikir, bagaimana pikiran tanaman ini tentang kehidupan. Apakah ada rasa perih?
Kalau sering nonton film animasi anak-anak, digambarkan mereka juga bisa sedih. Hehehe, kebanyakan nonton jadi semua bisa dijadikan nyata.
Kalau di kehidupan manusia nyata, Tuhan sudah menciptakan manusia dengan berbagai macam indera perasa, benar enggak?
Dibuat pasti ada maksudnya. Misalnya hidung buat mencium bau, telinga untuk mendengar suara.
Nah, kenapa di mata ada airnya?
Kita membahas soal air mata yuk!
Kenapa Tuhan beri manusia air mata?
Tentu buat membasahi bola mata yang memang harus selalu basah. Supaya tidak seret kalau lihat yang cakep dan cantik.
Sesekali boleh, menitikan air mata.
Memang tujuan ada air mata salah satunya supaya mendapat kelegaan.
Tidak dilarang kok untuk laki-laki menangis. Karena ada petuah di masyarakat, laki-laki dikatakan banci kalau menangis.
Boleh dong menangis. Tapi jangan keterusan.
"Sudahkah menangis minggu ini?"
Peluk erat buat yang sedang sakit. Cepat sembuh dan sehat.
Love, Audy