Menu

 

Keluar dari Masalah

 






Audy Jo 


"Potong rambut dulu ya!" Imah terkejut ketika ibundanya memberitahu kalau sebentar lagi dia akan pergi ke rumah temannya, kita sebut saja Rina. 

Imah dan Rina dulu bertetangga, dan dulu ada salon di garasinya. Dari mulai berdiri, Ibunda Imah sering potong rambut disana. "Cocok!" Katanya.

Padahal kalau dilihat rambut Ibunda Imah itu pendek, entahlah kalau menurut beliau itu bukan pendek sudah panjang. Dibandingkan rambut Imah yang sebahu itu disebut pendek pikir Imah. Tetapi daripada berantem soal pepesan kosong, Imah hanya mengiyakan saja. Yang penting Ibundanya senang.

***

Saya kenal juga dengan Rina. Dia perempuan yang ulet enggak pernah memyerah dalam menghadapi persoalan hidup. Apalagi ketika keluarga dalam lilitan hutang. Dia bisa berdiri tegak, mengejar materi untuk menghidupi keluarganya.

Saya malu sebetulnya. Ketika dia bisa berdiri dalam artian meng-handle diri dan keluarga. Saya hanya melihat saja tanpa berbuat apa-apa. Padahal saya pernah diajak untuk bersama-sama kursus kecantikan. Saya menolak! Sekarang menyesal banget karena dia berhasil menghidupi dirinya dan keluarga. 

Saya tahu setiap dia dapat pesanan makeup jutaan masuk ke kasnya. Kalau sudah begini saya ada rasa iri hati  Padahal engga boleh ya!

Ini barangkali yang bisa disebut anak-nak, "Habis Gelap Terbitlah Terang!"

Rasanya tidak mau membuka kacamata Kuda yang saya pakai. Karena ketika dibuka banyak bermacam perempuan yang ada di sekitaran kita dengan kelebihan dan kekurangannya. 

Fokus pada diri sendiri saja. Bagaimana menjadi pribadi yang baik dan mengerti tentang anak-anak yang mulai remaja. Tentulah menjadi ibu yang terbaik, perlu belajar terus setiap hari. 

Saya rasa di luaran sana banyak juga ibu-ibu yang berjuang untuk keluarganya. Saya belum bisa masuk dalam scope yang luas. Lebih memilih scope kecil saja. Karena keterbatasan diri sehingga tidak semua bisa saya rangkul.

Berdua dengan suami, kami memilih membantu dalam scope kecil di gereja melalui Cool atau komunitas kecil bagian dari gereja.

Beruntung kami dipercaya memegang diakonia, yaitu bagian penyediaan sembako untuk teman-teman yang memang membutuhkan.

Terkejut... terkejut! Melihat apa yang sedang terjadi dalam lingkungan kecil kami. Ternyata masih ada teman yang berkekurangan, mereka tidur di jalan.

Rasanya ingin cepat membantu, tetapi tidak semudah itu! Doakan saja ya ... semua menjadi lebih baik.


Love, Audy 



Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement