Menu

 

Kebiasaan Jelek

 




"Ya, subscribe yaa!"

"Sudah, Bu."

"Ibu ngajar penulisan." Kata Hubby. Tiba-tiba nyeletuk.

Wah, surprise, tiba-tiba bisa bantu jawab pertanyaan tiga orang gadis di konter casing Handphone.

Entahlah, gimana caranya dari beli casing jadi pada subscribe  You Tube.

Coba gimana ya tadi? Sepertinya, pertanyaan pertama yang suka dilontarkan, "sudah punya aplikasi Telegram? Ikut yuk, ada grup perempuan belajar." 

... Seperti biasa, memperkenalkan KaLBOO.

Tadinya, ga ada niatan sampai ke obrolan ini. 

Datang ke Bandung Elektronik Center (BEC), cuma mau cek Handphone yang lama. Ada beberapa yang perlu diperbaiki biar si kecil bisa pakai. Ehh, malah harga service mahal, sama dengan harga handphone baru.

Ya, sudah enggak jadi. Bisa sih diakalin yang rusak cuma tombolnya. Jadi ditutup casing saja sudah cantik lagi.

Nah, ketemu toko ketiga, jual casing, harganya lebih murah dan cukup masuk akal. Jadi cerita bersambung ke mereka yang mau subscribe.

Untung, anak-anak enggak ikut. Biasanya mereka lihat mamanya suka pada jerit kecil. 

"Mama, ngapain sih ajak orang lain ngobrol!" Seperti itu pernyataan yang mereka lontarkan. 

Kebiasaan jualan kosmetik secara offline menjadi kebiasaan menyapa orang lain. 

Iya, sudah keluar dari zona nyaman kalau soal sapa menyapa. Sebelum itu, mau mandang orang lain aja serem.

Pernah ditolak? Pernahlah. Sakit di "sini", nyess .... Tetapi lanjut saja, 

... kan cari uang secara halal. 

Beruntung setiap ada yang nawarin barang enggak pernah ngomong kasar. Takut hukum karma hehehe. Jadi setiap nawarin barang ga pernah ketemu yang kasar nolak.

Yang pastinya semua berkat atau rejeki sudah ada porsinya masing-masing. 

Berserah saja kepada Tuhan, biar DIA yang mengatur.

Baca Juga

Semangat terus, pantang menyerah.


Love, Audy

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement