Ibu Guru Galak





"Cepat, masuk kelas sebentar lagi Ibu Nana akan datang!" Begitulah, teriakan kecil di kelas empat SD. Mentari setiap pagi.

Kenapa sih, anak-anak berteriak, seperti "ketakutan" saja kalau Ibu guru Nana datang!

Ibu guru Nana terkenal akan kegalakannya. 

Sebetulnya bukan dibilang galak, tetapi tegas dan disiplin.

Anak-anak yang nakal, dan jarang mengerjakan pekerjaan rumah tangga kadang sering dihukum. Bukan hukuman berat, hanya disuruh membaca buku di perpustakaan saja.

Hari ini, anak-anak merasa seperti ada yang kurang. 

Suasana kelas menjadi lebih sepi. Biasanya, penuh dengan kehebohan. 

Iya, biasanya kalau ada Ibu guru Nana, suasana pasti cerah ceria, anak-anak menjadi manja, karena semua diladeni dengan kasih sayang. 

Ibu guru Nana, hari ini ijin tidak masuk karena kurang enak badan.

Ternyata, ada sisi baik yang diperlihatkan oleh Ibu guru Nana. 

Selain Galak dan disiplin, dengan caranya mengajarkan anak-anak untuk lebih memperhatikan pelajaran.


***


Membuat rencana ke depan, perlu banyak data yang perlu dilihat.

Belajar buat mind mapping, tapi engga pernah di tulis. Ngatur di kepala saja. 

Aneh bin ajaib, makanya kadang suka lupa apa yang akan dituju. Kecuali to do list yang suka dibuat perhari.

Mencari pola yang baru terhadap grup yang ada, terus saja dilakukan.

Kenapa sih mau berlelah? 

Kembali lagi semua karena passion. 

Dasarnya senang memberikan perhatian untuk orang lain. 

Salah satunya dengan memberikan pengetahuan yang dasar untuk para perempuan. 

Walaupun tidak semua, tentulah kan sebagai mentor Ebook ada yang harus juga disimpan sebagai mata pencaharian. 

Bisa juga kok diajarin buat Ebook tapi dengan model lain.

Semoga saja yang di sharingkan ada manfaatnya. Tetapi ... ah jawab saja sendiri hehehe.

Sebagai perempuan dan ibu rumah tangga, kadang kalau lagi datang mood kurang semangat, seharian maunya berbaring saja. 

Memaksakan diri satu-satunya jalan supaya semangat. 

Kalau mau mewek, sudah banyak curahan hati yang di obralkan di blog ini. Tetapi, gak mau memperlihatkan hal negatif. Lebih baik, menangis saja sendiri.

Harapan yang besar, ilmu yang sudah didapat semua bisa diaplikasikan oleh para mentee. 

Kadang tahu sih, pasti ada yang berkata,"kelasnya mahal amat, 

... kayaknya mudah sih buat seperti itu!" 

Kalau mau dibahas bisa panjang juga. Tetapi, yaa sudahlah. Coba sesekali memakai sepatu orang lain!

Ahaaa hari ini jadi banyak cuap-cuap akunya.

Menjadi Mentor adalah hal satu-satunya untuk meninggalkan kesan yang tentunya baik di mata semua orang khususnya untuk anak-anak. 

"Mama yang bekerja." 

Karena,anak-anak suka bertanya, "Mama kenapa tidak bekerja? 

"Bekerja, Ma! Cari uang seperti ibu-ibu lain." 

Pertanyaan yang sudah sering dilontarkan anak-anak kalau melihat Mama ada di rumah saja. 

Pertama sedih juga sih ada pertanyaan itu. 

... tetapi sekarang bisa dijawab dengan bangga. 

Mama sudah bekerja sebagai Mentor. Mentor KaLBOO, kenal Ebook dan Blog. 

Memberi tanpa meminta, hemm kadang mau sih memakai kalimat ini, 

... tetapi kalau sudah bekerja harus ada timbal balik yang diberi, benarkan? 

Kompensasinya, memberikan ilmu lain untuk para kesayangan. Seperti, membuat tutorial di You tube untuk dipelajari.

Semoga apa yang dikerjakan, ada sisi positif yang dapat dibagikan.

Doa yang sering dipanjatkan akhirnya dijawabTuhan.


Love, Audy



Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement