Menu

 

Pencuri yang Mengendap-endap

 


Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.




Seperti Biasa hampir setiap hari ada Leader meeting. Walaupun tidak setiap hari sih. Tergantung Teteh apa ada meeting lain. Beliau sibuk banget sebagai penulis dan pebisnis. Bahasa kerennya apa yaa? Apa Mompreneur?

Sudah tahu sih tahun 2022 ada perbedaan di setiap kelas atau platform Indscript Creative. Salah satunya ada sharing di grup leader. Dalam hati sih bilang oh barangkali ada leader baru, jadi ada sesi perkenalan. Ok!

Dari pagi sudah minta ijin mau mandi pagi, ternyata belum dapat ijin.

 "Boleh, tapi cuci muka saja."

"Mau keramas, boleh?"

"Boleh, rambutnya aja. Tundukkin kepala, cuci rambutnya."

Mendengar jawaban seperti ini, bikin geli sendiri. Gimana caranya cuci rambut atau keramas tanpa membasahkan badan hahaha. Sudah pasti semua kedinginan. Terang aja kan harus buka baju semua biar enggak basah. Ada-ada saja obrolan pagi ini.

Akhirnya, ya ga ngapa-ngapain. Langsung nemenin sarapan pagi. Rawan kalau jam segini ngomongin bisnis online pagi hari. Walaupun boleh ngikutin zoom tanpa buka kamera dan pakai hearphone satu sisi. Untung ...! jalannya ga miring sebelah hahaha.

Sebelum denger ijin dulu. Beritahu tema hari ini apa saja. Kadang lagi nemenin sarapan, sudah masuk sharing Leader. Beruntung hari ini agak smooth karena beberapa hari sudah di woro- woro kalau banyak jadwal zoom dan apa saja kegiatan yang akan dilakukan.

Persetujuan itu penting. Jadi tidak seperti pencuri yang berjalan mengendap-endap.


Love, Audy

Share:

Berani Hanya Takut WiFi Mati Aja

 





Ceritadiri.com
~ Menjadi host di zoom yang akan diadakan membuat ketakutan sendiri.
Share:

Bertanya Memori Mama di Tahun 1993

 


"Terus, Ma!"

"Ya namanya Kinichi Honda! Teman mama waktu di Australia. Ada juga teman dari Thailand, Jerman, Switzerland, China, Jepang banyak deh. 

"Ada yang naksir atau ditaksir, Ma?"

Hihihi anak remaja di rumah ngejar mama. Bertanya tentang masa muda dulu. Mau bercerita banyak, sedikit sungkan karena pacar terahir yang sekarang jadi suami  sedang mondar-mandir di sekitaran kompor.

Iyaa ... pada minta digorengkan sosis dan chicken nugget, enggak  gimana jadi nyambung ke teman-teman lama waktu ikut kursus bahasa Inggris di Australia. Jadinya teringat deh cerita zaman dulu.

"Ada photonya, Ma? Mau lihat. Ada ceritanya?"

"Ada dong! Satu buku ditulis." Sambil berpikir apa ada tulisan yang musti disensor enggak yaa! Sebelum dikasih ke para remaja yang pengen denger cerita mamanya.

Kebetulan kedua remaja senang main game, atau yang berbau Jepang. Sehingga waktu mama menyinggung nama temen kebangsaan Jepang, semua pada ngejar mamanya.

Musti dicari dulu nih album yang disimpan.

Semoga ada pembelajaraan yang didapat. Berharap tulisan enggak perlu disensor. Berbahaya kalau ada. Hehehe namanya buku diary sudah pasti ada kata-kata cinta bertebaran.



Love, Audy

Share:

Mulai Menulis

 



"Ada yang hubungi mama, Dek! Tanya kelas anak. Mamakan enggak tahu karena belum daftarin. Adek maukan ikut nulis!"

Tangan putri kecilku tetap saja mengusap layar tab.

"Main apa ya, Dek? Seru sepertinya. Mama enggak bisa main kayak gitu. Adek jagoan yaa!"

Kembali lagi ke subyek yang utama.

"Mau pilih judul yang mana, Dek? Mau dua-duanya? Tenang aja kan ada mama. Nanti sama mama diajarin. Maukan!"

"Yaaa ...!"
Secepat kilat mama daftar.

"Sudah daftar ya, Dek. Tinggal masuk grup."

Pembicaraan pagi ini selesai. Wush step pertama selesai.

Tinggal gimana caranya suruh masuk Telegram.

Sudah makan siang, sepertinya cukup kenyang.
"Telegramnya sudah masuk belum, Dek? Sini mama ajarin caranya. Nah, ini ada linknya. Masuk deh! Sambil mengajarkan cara masuknya. Biar gampang Adek bikin folder."

Kebiasaan mama jadi mentor tiba-tiba kambuh hwhwhw. Ngajarin deh bikin folder.

"Mama di grup ada apa ini!" Hihihi ada nama tante Diah Octivita muncul.

"Enggak apa-apa, lagi ngobrol saja. Coba sapa, Dek. Bilang halo nama saya Abigail Thalia Nataprawira dipanggil Gyle aja  (pake nama pena yang mendadak dibuat, biar sama seperti mama ada nama pena)

"Ga mauuuu ... sambil masuk kamar kunci pintu!"

"Halah ... Ronde kedua selesai. Nunggu Ronde ketiga."

Bersambung ...🤪


Love, Audy

Share:

Kilas Balik Renungan Diri



Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. 




Sedikit keluhan di pagi akhir tahun karena terlambat bangun.

 "Ya ampun!"

Kalimat "kesiangan" sudah pernah dengar hehehe

Sudah bangun, tapi tarikkan selimut lebih kuat.

Mata masih mengantuk karena tidur larut. 

Ada yang dikejar tadi malam. Ternyata episode terahirnya tidak ada. Belum muncul. Uaaa sedikit jemgkel. Karena sudah bela-belain " melotot sampai jam 12 hanya mengejar episode terahir.

Kebiasaan jelek di diri ini kalau mengejar Drama film itu harus tahu episode terahirnya. Apakah happy ending atau sad ending. 

Yang biasanya mengecek  berapa episode yang muncul tetapi tidak dilakukan. Sehingga merasa kesal dan jadinya memble ga ada bagian akhir.

Nah, kira-kira begitulah moment perasaan yang timbul  di tanggal 30 Kemaren. 

Sekarang ini memasuki tanggal terahir di hari jumat ini, kok merasa proyektor film seperti bermain di pelupuk mata. Slide demi slide tiba-tiba berjejer di depan mata. Apa yang sudah terjadi dan pencapaian apa yang belum didapat. 

Ada rasa perih dalam hati, ketika slide perjalanan kesedihan muncul. Rasanya berkecamuk. Yang sudah terjadi, ya sudah! Biarkan berlalu.

Kehidupan itu kalau diumpamakan sebuah  puzzle. Harus berpikir keras untuk menyatukan potongan yang ada. Sehingga menjadi sebuah gambaran kehidupan yang sempurna.


Baca Juga 


Apakah puzzel kehidupan kita semua sudah tersusun  rapih? 

Terima kasih  Tuhan, bisa menjejakkan kehidupan di akhir tahun ini. Berharap belas kasihan-Mu untuk kehidupan baru dan lebih baik di Tahun depan. 

Doa dipanjatkan selalu untuk kesehatan diri dan keluarga.

Tentu saja dengan slide yang ada ternyata hanya kesehatan yang prima di dalam kehidupan ini yang terpenting.


Love, Audy

Memory





Share:

Our Moment in December 2021

 



Rasa sayang kepada anak, kadang ditunjukkan dengan mengajak mereka jalan-jalan.
Share:

Belajar Soft Selling

 



Jualan lama yang masih berjalan, sekarang nongol lagi hehehe.

Berjualan secara soft selling, harus banyak bercerita. Masalahnya sudah bercerita pada baca aja ga ada yang beli hehehe. Apalagi kalau lihat harganya. Ihh! Dimana-mana juga harga berbicara. Ada sparkling emasnya nih!

Belajar memperkenalkan produk dengan poster di Canva seru juga. Jadi tambah pelajaran deh cara menjual produk dengan cantik.

Semoga jualan tambah laris manis yaa.
Pakai parfum biar wangi untuk menyenangkan keluarga, khususnya buat yang tercinta❤





Love, Audy 

Kelas Canva ABCD Batch 22
Tugas ke 7
Desain poster produk dengan Reflections Effect

Share:

Bersyukur Selalu






Kaget sedikit sih hehehe.
Gayanya ... merasa karya diri bagus hehehe. Eits, masa enggak percaya diri?

Percaya diri itu penting. Yang tidak pernah terpikirkan cuma ada pemilihan desain terbaik.

Mencari ide di kelas yang diikuti kadang suka blank. Mau mendesign apa. 

Cara mencari ide, pertama hanya mencoret di Canva kosong. Apa saja. Setelah itu tiba-tiba datang ide itu tanpa disadari. Akhirnya jadi seperti design Canva yang terbaik.

Senang banget. Rasanya mau ikut lagi kelas ini. Masalahnya harus satu persatu ikut kelas. Kebanyakkan ikut jam pribadi menjadi ga karuan. Yang ada Hubby mulai melotot karena diri ini ga hisa bagi waktu sesuai dengan jadwal yang dibikin sendiri.

Ah, nikmat banget hidup yang diberi Tuhan Yesus untuk diriku.
Bersyukur ....

Love Audy


 

Share:

Karya Diri



Selamat Natal 2021
Untuk diriku.

Sampai juga di tanggal merah di Bulan Desember.

Semoga umur panjang untuk diriku.


Lihat photo diri di atas dengan frame cantik, suatu kebanggaan karena bisa menjadi Canva Contributor.

Iya, frame yang dimaksud dijual ke Canva dan di apresiasi. Seperti hal yang ini :



Mengikuti kelas Canva salah satunya untuk lebih membuka wawasan. Sekalian menambah skill tentang Canva. Karena sebagai penulis Ebook memerlukan Canva sebagai pembuat Cover. Juga kontent untuk yang lainnya.

Kalau sudah buat kontent suka lupa. Tapi yah begitulah kalau sudah senang.

Berharap bisa selalu sehat dan tetap semangat, dimasa sekarang menjelang 55 tahun. Enggak muluk-muluk hanya kesehatan yang diminta.

Semoga di tahun depan bisa berkarya lebih lagi.

Selamat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022


Love, Audy



 

Share:

Momen Berdua bersama Abigail




Ceritadiri.com ~ Jadi deh buat malam Natal.
Share:

Nyeri Yang Bikin Curhat

 



Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Share:

Dibalik Kelemahan ada Ketangguhan



Perempuan diciptakan lemah gemulai.

Kadang meneteskan air mata kesedihan. 

Kadang tangguh.

Berhenti sejenak, merenung.

Mengapa Tuhan menciptakan perempuan?

Ternyata perempuan adalah manusia yang kuat. Karena air mata yang diteteskan sanggup menghapus kelemahan di dalam hati.

Baca Juga 



Love, Audy


Share:

Belajar Menikmati

 



Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

 

"Mulai besok pagi, jadwal bangun dirubah ya!"

 

Wah, mama mulai keluar taringnya. Kalimat yang biasanya rendah sekarang mulai meninggi.
Pernah enggak mom seperti ini?
Dulu sih terus terang aku tuh "galak" dalam artian harus pas gitu kalau melakukan sesuatu. Masalahnya biasalah ... takaran kasih sayang berbeda dalam pengertian di actionnya antara mama dan papa.
Sekarang sih mengikuti irama saja, sesuaikan dengan umur para remaja.
Beberapa kali ikutin acara live di Telegram di grup IIDB ibu-ibu doyan bisnis kayaknya kok belum tembus juga cara pengasuhan dan mendidik sesuai umur.
Nah, yang punya anak umur remaja gimana nih. Ada saran enggak?



Saran yang ada biasanya selalu berpikiran positif saja. Nikmati saja begitu saran dari seorang teman. Betul sih! Jadi keinget kalimat ini sewaktu anak masih bayi. Nanti ada masalah yang berbeda waktu anak-anak mulai besar. Ada masalah di masa sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan juga Waktu Kuliah. Jadi ... nikmati saja.

Bisa gitu menikmati? Jadi kebablasan deh kalau gitu!

Tetap saja ada perbedaan pola asuh antara suami dan istri. Semua dikarenakan pola asuh sewaktu masih anak-anak. Jadi Pola bawaan yang menempel pada orang tua biasanya diterapkan ke anak sendiri.

Apalagi ditambah karena keadaan yang ada. Seperti mendapatkan keturunan yang terlambat. Hal ini menjadi pemicu pola yang lebih condong ke arah lebih memanjakan. Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan? Mau menyalahkan orang tuanya orang tua? Hahaha bahasa apa itu!

Betul juga kalau udah baca tulisan ini. Nikmatilah cara mengasuh anakmu! Lihat perkembangan yang terjadi sambil tetap mempraktekkan pembelajaran yang didapat dari setiap sesi konseling parenting yang ada. Trial and Error

Semangat untuk diri ini.


Love, Audy

Share:

Mulai Dari Dasar di Tingkat Sepuluh








Awal bulan sudah berjalan seperti biasa. Layaknya bulan lalu. 

Seperti keadaan manusia. Selalu berubah setiap waktu. Rasanya sih tidak berubah kalau diperhatikan. 

Diibaratkan grafik kadang terlihat seperti tidak berubah. Masih di titik 0 tapii ... titik 0 yang terlihat itu di tingkat berapa? Enggak mungkin masih di tingkat dasar, bisa -bisa di tingkat sepuluh.

Kadang merasa stuck, tidak bergerak masih jalan di tempat. Kita tidak bisa melihat diri kita sendiri. Hanya orang lain yang bisa menilai diri kita bagaimana.

Selagi masih diberi nafas,  teruslah bergerak memberikan sikap yang terbaik. Lakukan semua hal hanya untuk kemuliaan Tuhan. Jangan tanggung-tanggung.

Apa yang kita lakukan hari ini, akan kita tuai dimasa depan. Jadi jangan berputus asa kalau masuk dalam masalah berat. Anggap saja ketika masalah itu datanberarti Tuhan sedang mengunjungi kita.


Love, Audy

Share:

Tidak Bergantung Dengan Jam Terbang Semua Bisa

 



Membuat suatu tulisan kadang membutuhkan waktu juga. Kecuali memang ada moment yang akan ditulis. Seperti yang sering diucapkan para miss di kelas atau Channel Kenal Ebook.

"Enggak bisa nulis. Bingung mau nulis apa! Enggak ada semangat." Begitu kira-kira tanggapan dari semua kalau diajak menulis.

Kalaulah mereka tahu. Menulis sama saja dengan berbicara hanya dituliskan saja di sebuah kertas. Gampangkan!

Setiap hari kan ngobrol. Nah, itu yang dicatat di kertas.

Kalau sudah mengetahui cara menulis sudah pasti nanti tidak akan berhenti menulis. Cari waktu yang dijadwalkan untuk menulis di sebuah blog. harus menepati janji dengan diri sendiri untuk membuat sebuah tulisan. Tidak usah indah, seadanya saja. Karena cara menulis akan berubah seiringnya waktu. Penulis yang sudah lama atau jam terbangnya sudah tinggi masih juga ada kesalahan. Jadi tidak ada yang sempurna.

Setiap waktu yang sudah dijadwalkan, siapkan diri di depan laptop atau handphone dan membuka blog. Mulai dengan menulis apa yang ada dipikiran. Apa saja boleh! Nanti dari situ akan muncul kalimat bersambungnya. Atau lihat photo yang pernah diambil, nanti dari melihat photo itu akan keluar kata-kata untuk mulai dituliskan.


Love, Audy

Share:

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement