Kebiasaan Bertanya dan Bercerita

 



"Ma diundang masuk grup telegram." Seru anak yang sulung.

"Enggak apa-apa. Masuk saja bergabung. Sekalian kenalan yaa! Perkenalkan diri." 

"Enggak ah malu."

Belum apa-apa sudah berpikiran negatif nih putra sulungku. Walaupun akhirnya menginstal aplikasi telegram dan masuk dalam grup Fakultas Seni rupa dan Design, Jurusan Arsitektur.

"Banyak ceweknya, Ma!" 

Hahaha sedikit geli juga. Segala sesuatu dilaporkan. Bersyukur untuk anak-anakku sampai sekarang masih mau bercerita untuk apa yang mereka alami. 

Bangga tentu ada dalam hati karena merasa apa yang diajarkan atau didikan sebagai orang tua berhasil. Sesuai dengan yang diinginkan. Maksudnya anak-anak menjadi lebih baik.

Kadangkala ada orang tua yang perlu bertanya ke anaknya. "Apa yang kamu lakukan" tapi tidak ada jawaban. Kadangkala musti dipaksa.

Pernah enggak mengalami seperti itu?

Memang awalnya tidak mudah. Kan aku belum pernah jadi orang tua apalagi menjadi seorang mama. Trial and error sering terjadi. Mencoba mencari formula yang pas untuk mendidik anak. Apalagi dengan perbedaan keinginan dengan papanya anak-anak. Sebagai mama kepengen anaknya tangguh, dilain sisi sang papa sangat memanjakan anak-anak.

Menurut penelitian kalau kedua orang tuanya saling bertolak belakang akan membuat sifat anak menjadi plin plan alias susah mengambil keputusan. Harus menunggu perintah selalu.

Sebagai orang tua yang tadinya berbeda, akhirnya mengambil kesepakatan. Adakalanya ada waktu tegas, lain waktu  memanjakan.

Ah coba pakai "sepatu aku".

Gimana ada yang sama dengan aku dalam mendidik anak-anak?

Kembali lagi cerita tentang anak-anak yang senang bercerita kepada orang tuanya. Kalau dilihat cara pengasuhan aku dan suami memang sering bercerita kepada anak-anak. Apa saja  kegiatan yang kami lakukan. Apalagi suami kalau pulang kerja sudah pasti kalimat utama yang sering ditanyakan "hari ini pada ngapain?" Kalimat pertama sejak masuk pintu rumah. Anak-anak sudah hapal pertanyaan papanya.

Begitulah kekuatan kalimat yang sering ditanyakan sang papa kepada anak-anak. Mau enggak mau mereka akan bercerita dan papanya juga akan bercerita apa yang dilakukannya hari ini.

Tidak sebentar juga untuk menciptakan atmosfir tanya jawab di antar kami sekeluarga.

Terus saja bercerita, bertanya. Mulai dari kita sebagai orang tua mendekat kepada anak dengan bercerita tentang kegiatan yang kita lakukan.

Kadang berpikir "apa nanti kalau mereka besar sudah tidak mau  bercerita." Semoga enggak terjadi yaa ... mereka tetap akrab dengan kami sebagai orang tua.




Love, Audy

All About Me

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement