Cari baju dokter kebesaran semua. Adanya baju suster. Mau pake 1x eleh ..., mahal juga. Enggak jadi ah!
"Mau arsitek aja, Pa!" belain cari topi buat gaya arsitek. Akhirnya dapat.
Warna ada beberapa macam. Di coba warna ini, warna itu. Keputusan terahir diambil warna kuning.
Pas hari H nya, sebelum berangkat sekolah di foto dulu barangkali nanti di sekolah ga bisa foto.
Bener juga. Kumpul semua di lapangan upacara dipakai deh! Walaupun enggak bisa difoto sama mama, karena di aula sekolah. Jadi mama bisanya lihat lewat pagar, wah keren juga.
Rombongan pawai siap berangkat, anak-anak mulai berbaris. Mulai dari kelas 1 SD kelas 6, dibagi per profesi.
Ditunggu di depan gerbang. Mana nih arsitek ciliknya dengan topi kuning!
Eala ..., keluar enggak pakai topi santai aja bawa bendera loh!
"Kemana itu topi. Kok ga dipakai?"
"Ga mau, Ma. Ditinggal di kelas."
Pas dilihat memang semua temannya pakai baju biasa semua. Kayaknya pada malas pakai baju buat pawai.
Yahhh! Sedikit kecewa deh mama.
Tapi apa boleh buat anaknya mau seperti itu. Tetap mama foto.
Melayang jauh, mengingat masa itu. Rasanya ingin kembali. Pernah enggak rasa kepengen itu muncul?
Waktu dulu pengen tahu, kalau nanti 32 tahun lagi kayak apa ya? Eh sekarang sudah sampai masanya pengen balik ke jaman dulu. Namanya manusia enggak puas ....
Awal pacaran itu mulai tanggal 18 Februari 1989. Yang lain pada sibuk valentine, kami pilih empat hari sesudahnya. Maksudnya biar enggak banyak yang merayakan hahaha. Bukan maunya aku sih! Tapi maunya yang "nembak".
Gimana 32 tahun bersama?
Masih cinta-cinta seperti dulu. Harus lah! Tetap kemanjaan ini tak pernah berlalu. Padahal yaa ... dulu jagoan sekarang lemes kayak putri-putri.
Bersyukur untuk kebersamaan di tanggal pacaran. Bukan tanggal pernikahan yaa hahaha ... suka salah nih! Tergantung yang baca saja. Kadang lihat foto langsung ucapin selamat. Itulah kebiasaan kalau malas baca. Padahal jadian pacaran dibilang pernikahan. Malu? Entahlah.
Punya momen indah sama doi?
Banyak .... Setiap momen indah selalu dilakukan berdua. Dari pernikahan awal 10 tahun berdua terus karena belum diberi momongan. Bertahan.
Akhirnya perjalanan pernikahan setelah 10 tahun itu baru merasakan sebagai orang tua. Banyak naik dan turunnya. Tapi Tuhan itu baik.
Bersyukurlah dengan pasangan yang ada. Plus minus kelakuan, tetaplah dia jodohmu. Jangan bosan-bosan menatap penuh cinta.
Setiap cerita ada yang terungkap dan
ada yang hanya di bawa angin terbang ke angkasa. Begitupun rahasia di antara
kita. Kamu hanya bisa menatap saja apa yang aku ungkapkan. Tak ada sepatah kata
yang kau ucapkan. Kau siap menampung segala keluh kesahku. Tak ada nasihat yang
bisa kau berikan, kecuali tiba-tiba tangan ini menyentuhmu dengan nama judul yang
sesuai dengan jawaban untuk harapanku. Aku merasa aman di sekelilingmu. Kalauh
kau bisa bercerita bagaimana kau bisa hadir di dalam keluarga besarku.
Bagaimana nenek moyangku terhadap dirimu. Sahabat terbaikku. Jagalah rahasia
yang terjadi di sini.
~ Audy Jo ~
Bandung,
Toko buku itu sudah lama berdiri.
Hampir lima generasi tinggal di sana. Menjadi saksi bisu setiap kejadian yang
terjadi di lingkungan jalan Cihapit. Dengan jendela berwarna putih lebar yang menghadap
ke timur. Setiap pagi cahaya mentari menyinari langsung kedalam toko.
Menghangatkan setiap buku yang kedinginan sejak malam hari. Kalaulah buku itu
bisa bicara, betapa ucapan terima kasih tak henti-henti diucapkannya
setiap hari.
Toko tadinya tidak begitu besar,
sekarang ditambah beberapa ruangan, ada beberapa tempat yang ditata ulang
rapih dengan sentuhan yang modern.
Siapa saja yang datang pasti ingin
berlama-lama di dalam toko buku. Beberapa kursi dan sofa tersedia untuk
menopang bisnis toko buku, membuat rasa nyaman untuk pengunjung yang hendak
membaca di toko.