Menakutkan!

 





"Mama Suka Diisengin"


Ceritadiri.com ~ "De, titip yaa ... kalau ada bel tolong bukain. Takutnya Kakak pulang."

"Mama mau kemana?"
"Mau mandi!"



Pesan ke Ananda yang kecil takut Kakaknya pulang kuliah ga ada yang buka pintu.

Maklum, kadang saling tunggu satu dengan yang lain kalau sudah bunyi bel rumah. Alias enggak ada yang bergerak.

Kadang malas juga, karena turun naik, dan lutut suka ngeyel hehehe.

Padahal kalau mau dibilang dalam rumah ini lebih banyak anak mudanya, tapi enggak ada yang bergerak dengan inisiatif sendiri, kecuali diteriakkin. Itu juga kalau dengar.  

Baca juga : Mawar dan Penjahat Putih 

Keluar kamar mandi, ruang tamu masih gelap. Mengerjapkan mata, menajamkan pandangan untuk melihat bayangan hitam di ruangan bawah. Apa itu orang atau apa saya salah lihat?





Sosok hitam sedang menunduk enggak kelihatan wajahnya. Memakai baju hoodie hitam terpaku di bawah tangga.

"Ngapain di sana, diam-diam aja! saya berteriak. Kalau enggak bergerak, entar dilempar keramik!" Umbar saya sedikit marah.

Sosok hitam itu menengadahkan wajahnya ke atas sambil meringis.

Hiiis! Ananda yang besar dengan kebiasaan jeleknya suka nakut-nakutin mamanya.

Kadang keluar dari tempat gelap berjalan perlahan. Untung mamanya udah tahu kebiasaan jeleknya.

Masalahnya mamanya pernah ikut beladiri, takut silap sedikit, anaknya kena pukul atau dilempar perabotan yang banyak di sekitaran dalam ruangan. Hi, gucinya oma banyak yang besar, sekali angkat lempar ke orang, tahu sendirikan!

Sedikit ngomel berkepanjangan, saya nasehati tidak baik gayanya begitu.
Yang dinasehati cuma meringis aja.
Iiih!

Pertama kali sih enggak sadar, lama kelamaan jadi memperhatikan gayanya ketika kami bertatap muka. Kalau dilihat pura-pura mundur bersembunyi. Kalau saya pura-pura enggak perhatikan, baru dia memajukan wajahnya melihat saya.

Kadang dari lorong antar kamar muncul tiba-tiba mau mengagetkan saya yang baru keluar kamar mandi. Tetapi saya kadang tidak pernah menanggapinya, padahal saya kaget banget. 

Kenapa saya tidak mau menanggapinya? Nanti jadi kebiasaan suka menakuti saya, karena berbagai wajah keterkejutan saya yang nampak sepertinya menyenangkannya.

Apakah ini bentuk dari mencari perhatian? Entahlah, semua sama dalam pola pengasuhan pada kedua ananda.

Barangkali hanya ingin "mengganggu" saya saja. Memang kesenangannya. Begitu juga kalau mengganggu adik kecilnya, sama saja. Cuma memang dia paling senang memegang ujung rambut sambil diputar-putar. Gemas katanya. 

Selalu siaga karena beberapa kejadian yang pernah ada di rumah ini. Ketika si mba ketemu orang jahat. Jadi membuat saya selalu siaga.

Masuk dapur, keponakkan sedang duduk dengan hoodie hitam menutup kepala. Haduhh!




Love, Audy



Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement