Isolasi Mandiri






Ceritadiri.com ~ Yeaa ... udah beberapa hari pasien pertama, makannya sulit. Sekarang mulai banyak makannya.


    Pasien kedua, dua hari ini juga diberikan sup hangat setelah sarapan pagi, parasetamol. Paling malas kalau udah masuk demam. Berharap enggak keterusan. Pilek mulai, demam ga jadi. 

    Baca juga : Bertahan Untuk Yang Gratis

    Tembak terus dengan Vit C, dan Anta ... cocok!


    Enggak Berjaga-jaga!

    Eaaa, yang suka bawain nampan bangun pagi hari ini, "Kok tenggorokan perih?" Mulai deh, meriang!" Cepat ... cepat! 

    Aih, gantian mau manja sama yayangnya  "yang suka bawain nampan", eaaa mau pergi tugas ke Jakarta, duh ... duh syedih!

    Lanjut ... pesan sayur, brak ... bruk urus dua pasien, masak secepat kilat! Beres!

    Urus jemputan untuk pulang yang di sekolah. Beres!

    Eit, ... nyuci enggak ...nyuci enggak ... haiyah ...  Matahari edun panasnya. Serasa memanggil, nyuci! Haiyah!

    Tenaga masih ada deh ... jemur di teras belakang ajah! Enggak sanggup hari ini lari ... lari angkat jemuran kalau hujan. Kecuali lari secepat kilat urusan "kebelakang!" Anak tangga pun di jabani! Lol!

    Akhirnya, ... kelar .. eh sedikit lagi ... pasien kedua bandel ga mau minum vitamin ajah! Musti diantar ke mulut plus air hangatnya. 

    Ah, beres .... Nulis di blog untuk setiap momen takut tertinggal.


    Eaaa Kena Juga!

    Keesokkan harinya, pergi ke Dokter deh. Si kecil mulai demam juga. Badan saya juga lemas. Bersyukur karena dapat dukungan buat pergi ke klinik.

    Ternyata klinik JPKM hanya bisa untuk BPJS dan khusus anggota saja. Kebetulan dan kebetulan banget BPJS lagi terlambat bayar. Jadi enggak bisa dipake.

    Ah, nasib!

    Ya sudah boleh ke poliklinik Borromeus. 








    Salahnya tuh, kami masuk barengan. Yang lagi demam berempat.

    "Yang demam, dan batuk siapa?" tanya petugas.

    Dengan santainya kami menjawab, berempat. 

    "Wah kalau begitu ga bisa ke Poliklinik, harus ke IGD semua!"

    Jadinya kami berempat digiring ke IGD. Suami yang sehat pun mengikuti. Ahhtempat kenangan sama ananda Abigail

    Setelah diperiksa tensi dan suhu badan. Kami dibawa ke ruangan untuk diperiksa.

    Satu ruangan untuk Ibunda dan Ananda Abigail. Satu ruangan untuk saya dan Ananda Attila.

    Seperti biasa, banyak pertanyaan yang musti dijawab.  "Sudah vaksin lengkap? Sudah booster?"

    Baca juga : Akhirnya Vaksinasi pertama 


    Menunggu adalah pekerjaan membosankan!

    Duh! Lama banget nunggu dokter mampir. Badan sudah pegal semua.

    Dari pukul 9 akhirnya pukul 10 lewat dokter datang. Cek satu persatu. Yak antigen semua! Omg!

    Ibunda dan  Attila di ambil darah.

    Setelah mulai rasa bosan baru keluar hasilnya. Yess, berempat positif.

    Rasanya gimana gitu, biasa aja. Barangkali sudah biasa ya dengar bahasa ini

    Baca juga : BPJS Pengalaman Kehidupan Tahun 2020

    Engga boleh kemana-mana, isolasi mandiri alias isoman 10 hari. Hehehe sudah biasa enggak kemana-mana. Siapa takut, yang takut kalau enggak ada internet. Nah ini yang paling takut kalau enggak nyala.


    'nd

    Akhirnya ... setelah berhitung, dan terkaget kaget, kami pulang saja ke rumah. Bagian Hubby yang urus sisanya.

    Sakit itu enggak enak! Apalagi "kantong" nya. Semoga rejekinya lancar terus yaaa!


    Love, Audy



    #audyjo

    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar

    AJPena Online Class

    Cerita Lain di Blog

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement