Menu

 

Ternyata Yang Tampak Itu Belum Tentu Benar



Saling menghormati adalah salah satu sifat paling kuat dari persahabatan yang baik. Ada banyak aspek yang harus dihormati. Misalnya, temanmu harus menjaga rahasiamu, tidak membicarakanmu di belakang, dan menghargai waktumu


Ceritadiri.com - Melihat masalah harus dari berbagai sudut. Jangan hanya dari sudut favorit saja.

Benar?

Ketika lihat dari sudut lain, ternyata baru kelihatan "luka-luka" itu.


Jangan Kobarkan Api Yang Sudah Mulai Padam.

"Nganu, si Ibu Endang tuh kalau ngomong enggak bener."

"Iya, bahasanya engga ngerti. "

"Tergagap-gagap." 

"Enggak sekolah, kayaknya."

Huff, kalau denger kumpulan lagi ngobrol rasanya ingin ikut meramaikan. Siram dengan "bensin" sedikit pasti berkobar lagi "arang kayu."

Pernah enggak dalam posisi itu. Saya pernah. Masa belum bertobat seperti seru kalau ngobrolin kejelekkan orang. Enggak ada habis-habisnya. Mulai dari menyalahkan bentuk badan, wajah, penampilan, cara dandan, cara jalan, semuanya bisa cepat disebarkan.


(Baca juga: Mawar dan Penjahat Putih )


Ternyata rasa kebaikan tidak ada yang bisa disebarkan. 

"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Melihat kesalahan dan keburukan orang lain, memang lebih mudah daripada melihat dan mengakui kesalahan serta kelemahan sendiri.


Tersadar Ketika Memakai Sepatu Yang Sama

Merasakan apa yang pernah dia rasakan ketika masalah yang sama datang.

Ternyata rasa keperihan di hati seperti ini. Bagaimana dia yang dibicarakan bisa melewati masalah ini.

Kembali teringat perbuatan yang tidak menyenangkan itu. Ketika membicarakan seseorang dengan seenaknya. 

Dan rasa tidak enak itu seperti menampar wajah ini. Minta ampun!

Ceritanya sekarang sudah "bertobat" , tetapi kadang masih kebablasan enggak munafik. Apalagi kalau ketemu teman yang "pas". Pas bisa nyambung, segala sesuatu bisa dibahas. 

Ada Rambu Keluarga

Ngerem kalau sudah melesat cepat. Ada rambu-rambu yang muncul tiba-tiba dari  dalam hati.

Apalagi ketika sedang membicarakan topik keluarga. Berhenti!

Dalam prinsip cara berbicara, saya paling tidak suka membicarakan kejelekkan keluarga. Karena sama saja, ternyata saya menampar wajah sendiri. Lah, yang dibicarakan keluarga saya, yang dimana saya termasuk. Berarti keluarga dijelekkan, ternyata saya juga jelek dong!

'nd

Jadi kalau ditanya tentang keluarga, sudah pasti yang manis dan keren banyak diumbar.



Love, Audy

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement