"Malas bangun, Ma!" Noni cantik menggeliat dalam selimut, ketika dibangunkan oleh Mamanya, Shinta.
Anak-anak Harus Bisa
Sarapan Di Rumah Bata
Coba Yuuk!
Sudah Dirawat?
Yang Cantik Yaaa!
"Malas bangun, Ma!" Noni cantik menggeliat dalam selimut, ketika dibangunkan oleh Mamanya, Shinta.
Nina merasa penampilannya hari ini sudah pantas. Tadinya dia hanya mau memakai baju kaos berkerah saja. Tetapi ketika dia bertemu dengan Ibundanya, malah teguran yang didapat. "Cobalah memperhatikan etika ketika diundang orang lain."
"Suara Mama besar banget!" ucapan anak-anak membuat saya tersadar. Benarkah? Bukannya mereka dari kecil sudah mendengar suara saya yang seperti ini!
Bangun tidur pertama kali yang dipencet pasti jam digital. Karena di keremangan malam pengin tahu apa saya bangun sudah pas jamnya! Kalau belum pas tentu lanjut tidur lagi. Kalau kelebihan ... yaaa kebablasan tidurnya.
"Potong rambut dulu ya!" Imah terkejut ketika ibundanya memberitahu kalau sebentar lagi dia akan pergi ke rumah temannya, kita sebut saja Rina.
Siklus manusia sejak lahir dan tua hampir sama. Ketika baru lahir dan tidak bisa apa-apa ada yang menolong baik itu ibu dan orang yang ada di sekitar, yang mengasihi.
Ada murid baru, Ma! ujar Thalia, ketika pulang sekolah. Sudah beberapa kali dia bilang, nanti kelasnya akan ada anak baru. Tetapi belum datang.
Hani termenung, sambil melihat keluar jendela. Hari ini dia berjanji bertemu dengan Dewi teman masa kecilnya.
Suara khasnya terdengar setiap saya ketemu dengan kontennya. Nada yang menjadi ciri khas kalau dia itu berasal dari daerah Jawa.
Saya sampai melongo melihat gambar di depan saya. Kapan saya bisa kesana? Merasakan sensasi yang mereka rasakan.
Tiba-tiba dapat kiriman gambar. Di dalam gambar itu ada pembicaraan mengajak kerjasama jualan produk. Saya jawab saja ke pengirim gambar, "Saya belum ada minat untuk berbisnis," begitu jawab saya tanpa mengklik gambar tersebut.
Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, hari bersejarah khususnya untuk para perempuan.
Saya pikir hidup saya yang paling menyedihkan ... ternyata ada teman saya, sebut saja Diah yang lebih menderita dari saya.
Bukan hanya pas hari raya besar saja, semua orang ingin terlihat baik. Mulai dari pempilan wajah, baju sampai aksesoris harus terlihat sempurna.
Warung di atas sudah buka belum ya? Sudah barangkali. Pertanyaan di benak, yang saya jawab sendiri.