Menu

 

Potong Rambut









Kecewa Tidak Sesuai Harapan



Ceritadiri.com ~ Kayaknya mau potong rambut pendek seperti ini. Berombak!




    Ananda mau potong rambut!

    Sekarang sudah punya kehendak sendiri,  jadi enggak pernah saya paksa lagi. Tinggal menunggu pertanyaan dan kemauan Ananda. 

    Seperti saat ini. Mau dipotong pendek.  



    Sebetulnya keinginannya ingin rambut gelombang seperti saya, tetapi enggak bisa semudah itu.
    Perjalanan saya ikal juga baru ada ketika kuliah.

    Waktu itu rambut lurus, Kalau ke salon saya minta dikeriting 30 menit biar curly atau ikal gelombang. Kenapa 30 menit? Karena ketika dicuci dan di keringkan jadinya ikal sesuai keinginan.

    Begitu terus kalau rambut sudah saya lihat mulai lurus, saya ke salon buat dikeriting sebentar.

    Sampai suatu saat saya malas, entah kenapa rambut berubah menjadi ikal sendiri, lol!

    Sampai sekarang rambut menjadi ikal. 

    Pernah saya bertemu dokter di sebuah rumah sakit. Takjub melihat rambut saya. Apa benar ini rambut asli? Tanyanya waktu itu. Saya rasa dia enggak percaya melihat rambut saya hahaha!
    Benar dok, rambut saya seperti ini. Mulailah bercerita asal muasal saya. Mulai dari darah Ambon dan Sunda. Mulai keriting untuk ikal sampai menjadi sekarang seperti ini.

    Rupanya Ananda kepengin seperti saya. Sudah saya beri saran, untuk saat ini hanya bisa digulung saja dengan rol.

    Tetapi yang saya perhatikan dalam perjalan hidupnya, masuk remaja sudah mengerti artinya mengurus rambut. Tidak seperti waktu dia SD masih mati-matian mempertahankan panjang rambut.

    Sekarang kalau melihat foto diri yang lama dia tertawa. Ih, jelek ya rambutnya belah tengah lepek! Iya jawab saya. Coba deh lihat. Kalau model itu terus bisa botak di bagian tengah garis rambut. Fyi ... potongan rambut selesai belahan tengah. Sehingga kalau panjang mulai kelihatan botak di tengah rambut.

    Keputusan Baru

    Dari kemaren sudah ambil keputusan mau dipotong. Mau pendek katanya.
    Deg-degkan juga, karena harus yang benar nih salonnya.

    Takutnya sudah potong malah salah. Tetapi sebelum potong biasanya saya encourage supaya menerima apapun yang terjadi. Sambil memberikan nasehat. Rambut akan panjang lagi! Enggak usah kuatir.

    Transportasi

    Ampun mau pergi saja musti hitung-hitungan.
    Pesan mobil online sampai tiga aplikasi dibuka.

    Aplikasi Gocar yang biasa kenapa mahal ya? Jarak antara rumah dan salon 36.500 ribu. 

    Iseng buka aplikasi Maxim, Car dipatok harga Rp. 23.300, murah banget. Coba saja bandingkan.
    Masalah yang ada, mobil enggak kunjung datang.

    Iseng coba aplikasi InDrive ... ampun cuma  rp. 23.000 murah amat. Murah dibandingkan Gocar ya!

    Syukurlah, mobil cepat datang.

    Ternyata pak supir banyak juga kerjaan sampingan. Bisa antar atau jemput dengan harga flat. Tetapi sesuai perjanjian sih. 

    Iseng nanya fee untuk Ananda ke Sekolah bisa Rp. 22.000,- pulang juga begitu.

    Untuk Ibunda juga bisa antar ke Gereja Maranatha. Harga sekitaran 22 ribu-an.

    Barangkali nanti iseng mau dicoba.

    Kecewa, Kok Begini!

    Setelah dari kemaren cari salon yang cocok enggak ketemu. Akhirnya balik lagi ke salon yang saya biasa potong rambut. 

    Mestinya saya harus hapal nama yang motong karena pernah kecewa dengan salah satu hairstyles-nya. Motongnya kurang bagus.





    Makanya saya enggak datang lagi. Dan kembali ke salon lama saya waktu kuliah. Eh sama kecewa juga deh!

    Rasanya saya dari awal sudah bilang mau model yang seperti dicontoh. 

    Kayaknya sudah panjang lebar saya kasih tahu. Modelnya pendek saja seperti dicontoh.

    Jawabannya iya.

    Dalam pemantauan saya kok motongnyaseperti itu, plain. Rasanya seperti ambil model biasa. Seperti bob aja. Padahal kalau dilihat contoh rambut yang diinginkan itu bertrap. Memang jadi lebih pendek.

    Kan mumpung rambutnya masih panjang jadi bisa diatur panjang pendeknya.

    Bener saja! Jadinya tidak sesuai. Alasannya nanti kalau sudah di blow akan sama dengan contoh.  Saya sedikit spanning naik pitam! Mulai deh cerewet saya keluar. 




    Sudah, nanti di blow saja katanya sambil pergi. Saya perhatikan potongan rambut Ananda kok enggak sama dengan yang diingini. Saya samper deh ke meja kasir. Lalu saya tunjukkan model contoh dengan rambut anak saya. Apa memang sama?

    Dipanggil lagi deh tukang potongnya, katanya nanti kalau di blow pasti jatuhnya sama dengam contoh. What!

    Saya jadi malas terus berargumen dengan orang yang tidak mau menerima kesalahan. Enggak usah di blow, keringkan saja! Sedikit jengkel.

    Sesudah bayar ditanya apa sesuai potongan rambutnya? Saya jawab tidak, dengan menggelengkan kepala. 

    Kecewa!



    Mondar-Mandiri 

    Dari rumah sih punya niat, kalau sudah potong rambut makan pizza yang murah saja.

    Jalan deh dari bengawan ke Taman pramuka. Ea ...sambil di foto-foto.





    Mulai deh Ananda menggerutu, sambil melihat foto yang sudah jadi. Ih, kok jelek!

    Mulai deh ceramah saya keluar. Mustinya modelnya bukan begitu. Gimana apa mau dibenerin lagi?

    Tadi di salon, Ananda enggak mau lihat saya emosi, jadi bilangnya sudah-sudah saja. Enggak usah memperpanjang masalah. Jadi dengan kata lain terima saja potongan rambut yang sudah jadi. Meskipun dia tahu jelek!


    Opini Kedua

    Lagi berjalan menuju restoran pizza, ternyata ada salon di pinggir jalan. 

    "Ayo kalau mau dirapihkan lagi? ajak saya. Nanti Mama yang bayar."

    "Enggak usah, Abel aja yang bayar,"ucap Ananda.

    Kami berdua mencoba menyeberang. Sedikit sulit karena lalu lintas satu arah, dan jalan modelnya berputar. Seperti huruf O. Daerah taman pramuka jadi ditengah perputaran jalan Aceh-Riau.

    Oh, salonnya di atas. Saya mencari pintu masuk salon. Sepi di dalam.

    Mulai deh saya bertanya tentang potongan rambut Ananda. Ternyata mereka ramah, memberikan opini untuk model rambut Ananda. Stylesnya bilang ditunggu panjang lagi enggak apa-apa. Karena panjang rambut sudah pendek. 

    Saya juga bersyukur juga dapat opini positif dari mereka. Sambil berpikir ulang dengan harga potong rambut di sini. Lebih mahal dari salon yang pertama tadi.

    Saya pikir, mumpung datang konsumen langsung diterima saja. Atau mereka takut menerima Ananda dengan sikap saya yang galak dan banyak omelan yang keluar dan bercerita kesalahan salon yang tadi. LOL!


    'nd

    Akhirnya, keluar dari salon mau melanjutkan ke restoran pizza. Eh entahlah jadi enggak semangat. 

    "Pulang sajalah," ajak saya Kita makan saja di rumah!"

    Pesan Mobil online sedikit kaget juga karena harus cepat memilih tawaran mobil yang ada. Tetapi garis besarnya aplikasi InDrive masih lebih ramah daripada aplikasi yang lain.

    Ahhh! Momen hari ini luar biasa.


    Love, Audy


    Akhirnya, dapat foto candid. Keesokan harinya. Karena Ananda enggak mau difoto rambutnya.


    Akhirnya ... mau difoto



    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar

    AJPena Online Class

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement