Curhatan di Waktu Pagi Hari

 



Sesekali boleh dong, mau curhat pagi hari.

Yang biasanya rapih nulis, entahlah pagi hari ini kayaknya mau ngadu hahaha. Silahkan baca yaa, Sist. 

Dari malam enggak enak badan, rasanya .... Iih lebay.

Bangun pagi hari  juga rasanya bagaimana. Kok rasanya semua lambat. Si kecil sudah bangun. Seperti biasa, Hubby sudah menyiapkan semua sarapan pagi hari untuk si kecil pergi sekolah. 

Saya biasanya langsung bergegas ke dapur. Pagi hari ini bekal yang mau dibawa hanya roti dan telur. Bosen juga sih, tetapi apa boleh buat. 

Beruntung kemarin Ibunda baking roti. Potong dulu roti yang bertabur wijen. Di iris tidak terlalu tebal, cukuplah untuk sarapan pagi hari. 

Pilihan telur mau di scramble  atau dadar. Hasil akhirnya malah roti disemir mentega dibolak-balik  dalam kocokkan telur, terus panggang dengan mentega dalam wajan. Ups hampir gosong, cuma coklat tua sedikit. Karena ditinggal cuci perkakas lain. Enggak sadar kalau api kompor, nyala lebih besar.

Hampir saja, bisa kena marah sama Hubby karena gosong. Biasa kadang disuruh tapi enggak pas selera sama Hubby, "kalau kayak gini mustinya dikerjakan sendiri, 'kan ga bisa membaca pikiran satu sama lain.

Sudah beres bekal, naik ke kamar si kecil, "Minta dikepang, Ma!" Omg pagi hari ini mau rambut model lain. Sudah lama enggak bikin kepang rambut. Duh Tuhan gimana ini bikin kepang rambut. 

Beranikan diri buat kepang rambut, cara membuat kepang sih tahu. Tetapi pas mau diaplikasikan ke rambut mulai deh menduga-duga.  Hahaha. 

Sudah umur segini ngepangin lagi. Enggak ketemu karet yang sama.

"Pakai karet ungu sama orange yaa?"

"Jangan, Mama!"  Bukannya tadi sudah dikasih karetnya? "

"Wah, mana karetnya, kayaknya belum dikasih deh!" 

Si kecil secepat kilat keluar dari kamar mengambil karet untuk kepang rambut yang sudah disediakan. Rupanya tertinggal di luar kamar dekat kamar mandi. Akhirnya, ketemu juga yang sama. Warna ungu.

Giliran buat kepang rambut sebelah kanan kok lebih susah ya? Kenapa ya? Sepertinya tiga kali bongkar pasang kepang rambut. 

"Sudah biarin saja yang ini jadiin saja, Ma." Hahaha si kecil mulai memerintah. Bagus atau jelek cut berhenti saja buat kepangnya. Alarm minum obat gula sudah berbunyi, alarm untuk berangkat sekolah juga sama. 

Sebetulnya masih ada spear waktu lima menit lagi untuk berangkat. Aman sih. Enggak telat, tetapi suka menjaga saja takut kemungkinan ada macet di jalan Supratman. 

Kadang memprediksi tidak macet, tetapi macet. Entahlah kembali lagi kita tidak bisa menduga pikiran setiap manusia. Kecuali semua dikomunikasikan. 

Enggak ada atau belum pernah ketemu moto, yang aku tahu isi kepala dan hatimu, dan kamu juga tahu isi kepala dan hatiku. Ish! Kepala dan hati kayaknya beda. Hati masih bisa ditebak deh itu juga kalau lagi masa bercinta, aku cinta kamu, kamu cinta aku. Cut

Akhirnya, dengan kerempongan yang terjadi semua bisa teratasi. Hampir setiap pagi hari seperti ini dengan suasana baru.

Biasanya setelah masak untuk anak pergi sekolah, terus masak sesi kedua untuk yang pergi kerja. Tetapi sekarang yang pergi sekolah hanya ananda yang perempuan saja. Sedangkan ananda yang besar libur, dan kuliah online. Hubby karena sudah tidak kerja hanya di rumah saja.

Seperti biasa yang dilakukan pagi hari, setelah mencuci pakaian dengan mesin cuci, membereskan tempat tidur si kecil yang cantik, memasukan baju yang sudah diseterika. 

Kebiasaan di keluarga, bangun tidur saya dan hubby langsung membereskan tempat tidur sendiri. Tidak pernah orang lain. Pantang bagi kami berdua, ada orang lain yang membereskan tempat tidur kami. Walaupun anak-anak sudah diajarkan juga, tetapi kadang kami berdua masih kurang percaya kalau mereka membereskan tempat tidur. Hehehe enggak baik ya kami ini, terlalu memanjakan anak-anak.

"Ada masanya nanti." kata Hubby mereka bisa sendiri. Berharap masa itu saya masih ada di dekat mereka. Karena rasanya seperti berlari mengejar waktu yang tertinggal. 

Setelah semua selesai saya bertelut pagi hari ini untuk perlindungan seluruh keluarga. Mencoba mengadu untuk apa yang sudah saya lewati. Mengucapkan terima kasih untuk orang di sekitar keluarga yang membantu. Mengucap syukur untuk berkat, dan apa yang sudah saya alami. Meminta pertolongan di dalam melangkah setiap hari untuk masa ke depan, semoga semua tetap dalam lindungan-Nya.

Beberapa ide mulai muncul di benak, untuk pebaikan kelas oline yang saya pegang. Bberapa trial and error saya dapati dalam membuat kelas online. 

Kalau mau diceritakan,ah terlalu perih. Enggak mau terjerembab dengan cerita yang bisa menguras air mata pagi hari ini. Tetap memompa semangat diri. 

Yang tadinya mood jelek timbul di pagi hari, tambah siang mood mulai tambah stabil.  Rasanya apa saya kekurangan gula atau kelebihan gula, entahlah, banyak kalimat entahlah yang sering saya lontarkan. Enggak bisa memprediksi apa yang akan terjadi, sehingga kalimat entahlah sering muncul pagi hari ini.

Beberapa pekerjaan sudah saya selesaikan. Memasak hari ini juga simple saja, sop sayur dan memanaskan beberapa bala-bala dan ayam kecap yang digoreng dengan mentega, lumayan enak.

Baca juga : Ayam Kecap

Rasanya pagi hari ini ingin ada booster untuk tenaga tambahan biar saya bisa membereskan beberapa lemari, memindahkan buku-buku dari lantai atas ke lantai bawah, dan membongkar beberapa kardus pindahan dari BSD, yang belum beres-beres. Rasanya kekuatanku cukup sekian untuk hari ini.

Baca juga: Sampai Jumpa Lagi

Bagaimana cerita curhatanku panjang banget yaaa. Kalau mau disambung bisa sampai malam hari cerita dituangkan dalam tulisan. Cerita yang ditulis pagi hari ini hanya sampai pukul sepuluh. Hahaha. Semoga ada hikmah yang didapat.



Love, Audy

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement