Menu

 

Married Life

 


Kehidupan Pernikahan



Jadi flashback deh, kalau lagi ada yang merayakan ulang tahun pernikahan. 

    Kok bisa ya? Banyak keajaaiban untuk saya ketika menjadi pasangan seperti sekarang ini. Married Life, atau kehidupan pernikahan yang diimpikan dirasakan.


    Impian Masa Depan

    Sobat perempuan yang sudah pernah melewati, pasti punya perasaan sama. Ketika kita gadis mempunyai impian tentang masa depan, dan bingung menentukan jalan hidup, apalagi mencari pacar terus mencari pasangan hidup. Kadang dalam hati, duh nanti siapa ya calonku, baik enggak, bagaimana visi dan misinya, kehidupan pernikahan nanti awet enggak ya? Banyak pertanyaan dalam benak, benar enggak?

    Perjalanan pernikahan sekarang telah melewati angka 30, harapan tentu ada, ingin seperti pasangan lain yang sudah masuk ke ulang tahun pernikahan ke 50 tahun. Semoga saja dikabulkan oleh Tuhan.

    Baca juga : 

     

    Ciri Khas Pasangan

    "Ibu sama Bapak mah gampang dicari!" begitu kalimat yang saya dapatkan ketika bertemu dengan teman lama disuatu acara gereja. 

    Loh kok? Cari saja pasangan yang selalu duduk dempetan .... 

    Wah! Rupanya begitu, ada ciri khas ketika mereka melihat kami. Saya dan Hubby tertawa mendengar julukkan yang mereka "labelin" untuk kami berdua.

    Hubby sampai mengulang lagi pertanyaan yang sama, "Memang mereka tahu kita duduk dimana, Ma?" 
    Saya tertawa saja, "barangkali rambut kita sudah memutih, jadi kelihatan kepala kita," sahut saya sambil tertawa geli.

    Barangkali di antara teman-teman bisa melihat keadaan kami berdua. 

    Hal yang tidak mudah memang, untuk mempertahankan pernikahan. Dasar yang diterapkan dalam pernikahan kami harus takut dengan Tuhan. 

    Dalam perjalanan pernikahan hanya satu kali ucapan mau xxx, ketika awal pernikahan. Setelah itu pantang diucapkan sampai sekarang.

    Beruntung Hubby selalu mengalah dengan kekerasan sifat saya. Kalau enggak, bisa berantem luar biasa. 

    Untuk rasa percintaan, memang lama kelamaan seperti pacaran saja, semua karena dibiasakan. Untuk membiasakan rasa seperti mula-mula pertama kali bertemu. Bergandeng tangan, berpelukkan, berciuman dan saling mendekat, harus selalu kami lakukan.

    Ada Dong!

    Tiba-tiba ada kalimat yang terpikirkan, "Apa selalu berdua? Enggak ada Me time-nya?

    Selalu berdua tentu, "Harus!"
    Dalam kondisi apa dulu, enggak mungkin juga ikut ke kantor. 

    Me time sudah pasti ada dong! 

    Kalau saya lagi menulis, enggak mungkin juga Hubby menunggu saya di samping ... bengong! Pastilah dia dengan kesibukkannya juga, menonton sepak bola, berita, kalau ada pesanan gambar, nah dia bisa lupa sama saya hahaha ... ngebut cari "setoran".

    Baca juga:  

    Anak-anak juga kami biasakan untuk melihat tingkah laku kami yang mesra. 

    Apa selalu mesra? Tidak juga, kadang ada selisih paham. Selalu kami berdua mencari jalan keluarnya. Dan anak-anak juga melihat. Tetap ada beberapa perbedaan yang terjadi.

    Yang sering saya sampaikan, dalam pernikahan itu harus selalu menjaga nada bicara, memandang wajahnya dan tersenyum lewat mata. Kalau tidak percaya coba praktek! Hehehe.

    Kadang suka miris, mendengar si anu baru nikah sudah bercerai. Terus mau menikah lagi. Kalau pasangan masih ada di dunia, jangan bercerai. 

     

    Setiap individu memang berbeda sifat dan karakternya dengan diri kita, gak ada yang sama, walaupun kembar sekalipun. (Kutipan dari Ebook  Dua Sisi)

     


    "nd

    Jadi dengan pasangan yang ada, bertahan terus selamanya.

    Harapannya untuk sobat yang sedang merayakan pernikahan, selalu langgeng yaaa


    Love, Audy

    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar

    AJPena Online Class

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement