Menu

 

Sekolah Baru

 






Audy Jo ~ Ahhh! Teriakkan rasa lega yang berkepanjangan.  Saya merasa beban yang berat terangkat. 


    Bukan kekesalan karena tidak diterima di PPDB sekolah negeri? Bukan! Tetapi penantian yang panjang selesai. 

    Dari mulai masuk jalur Prestasi sampai Zonasi semua dijalani. Lelahnya itu menunggu hasil yang akan muncul.

    Dari awal juga kami sekeluarga sudah menyiapkan hati, kalau tidak diterima ya sudah berlapang dada.

    Termurah dan Bagus

    Enggak munafik buat saya, Ananda harus masuk negeri, dimana biayanya tidak ada; 5 juta untuk biaya gedung sudah pasti, untuk sekolah tertentu yang kami datangi. Informasi didapat tanpa sengaja dari orang tua yang sedang mengambil raport.

    "Bisa dicicil kok, Bu! Bisa juga sesuai kemampuan kita."  Penjelasan panjang lebar pun diberikan. Padahal saya belum kenal dengan beliau. Sedikit banyak jadi memgetahui latar belakang perjalanan anak beliau sehingga bisa bersekolah di sini, di sekolah negeri yang saya dan Hubby kunjungi.

    Ada kebimbangan juga dalam hati, "Rumah di bukit apa bisa enggak diterima di jalur zonasi?"

    Bukan Kesalahan Anak

    Mau marahin anak karena gagal di jalur prestasi? Score raport tidak masuk. Eaaa, kesalahan bukan pada anak ... kesalahan.pada orang tua. Kenapa enggak dilesin, kenapa enggak.diajarin, kenapa ... kenapa .... Bersyukur anaknya mau belajar sendiri. Meskipun dari awal sudah diberi wejangan ... cie kayak pengajaran di keluarga Pandawa hehehe. Sebagai orang tua sudahlah diberikan nasehat. Kalaupun ada pelajaran yang tidak bisa, biasanya bisa langsung ke gurunya atau ke orang tua.

    Menyesal karena tidak bisa mengajarkan? Enggak juga sih, Ananda belajar sendiri juga pintar. Dalam hati sih, "apakah karena umurnya belum pas dengan usia masuk sekolah?" Banyak sih pikiran di kepala yang berkecamuk.

    "Ya sudahlah, Mama." Ade enggak masalah! Anak baik. 

    Baca juga :



    Pilihan Orang Tua vs Anak

    Pilihan sekolah banyak yang dipilih, sampai minta diskon sama suster pun dilakukan, itu pilihan saya, sedangkan papanya sudah memilih sekolah yang dekat dengan sekolah lamanya pun Ananda tidak mau. "Ada yang suka bully di sana," katanya Hah!

    Isu ini sampai juga di meja makan, biasa ketemu omanya anak-anak. "Kalau zaman dulu sih harus ada amplop!" kata Beliau. Saya rasa sekarang juga masih. Terakhir sewaktu angkatan Ananda yang pertama. Saya tidak berani melakukannya, padahal sudah ada informasi, "Bisa Kok!"


    Bau Busuk Enggak Bisa Ditutup

    Tuh kan benar, enggak sengaja ketemu reel di Fb, ada sidak mendadak dari petinggi pemerintahan di daerah. Dilihat dari video tersebut, rumah anak murid yang sudah terdaftar di cek satu-satu, nama anak murid tersebut tidak ada, atau tidak terdaftar di alamat yang sudah dicatat di PPDB online. Ribet deh! Kalau sudah begini bagaimana? Mau diulang kembali, atau Yang bersangkutan namanya dihapus dari pendaftaran, sehingga yang memang alamatnya benar-benar ada bisa masuk terpilih. Wah, ribet besar. Percuma adanya pemilihan secara online. Apa mau dikembalikan ke cara lama, persaingan melalui ujian tertulis? Duh ada kesusahannya sendiri nanti. Bisa pakai cara tipu-tipu juga, pakai joki ikut ujian.

    Kayaknya tambah susah, manusia itu mencari jalan mempermudah. Tambah ribet semuanya akhirnya dibuat jalan pintas mempermudah. Hebat ya manusia itu. Namanya juga punya akal budi, Tuhan menciptakan manusia itu sempurna dan pintar, hehehe.


    Pilihan Terakhir

    Kembali ke cerita penerimaan anak murid melalui PPDB, Setelah keluar hasil seleksi kemaren pukul dua, akhirnya ya sudahlah masuk ke SMAK Kristen Dago saja. Enggak sengaja juga sih ketemu nama sekolah ini. Saya sih berasumsi kalau sekolah ini sudah tidak ada. Hal ini terjadi ketika melewati jalan Dago, bekas sekolah sudah tidak kelihatan karena wilayah sekolah di tutup seng.

    Ceritanya, ketika hasil seleksi belum keluar, dan beberapa pertimbangan pilihan sekolah, saya men-scroll pilihan sekolah yang ada di PPDB online. Di PPDB ini ada pilihan sekolah negeri, atau swasta. Terkejut juga ketika saya menemukan sekolah pilihan ini. Oh, ternyata masih ada. 

    Banyak sejarah yang dilalui sekolah ini. Adik saya lulusan di sini, juga beberapa orang terkenal yang pernah bersekolah di sini seperti Bekas Presiden Alm Pak BJ. Habibie, juga artis di zaman saya yang terkenal. Tetapi mengapa jadi menyedihkan seperti ini? Bukan rahasia lagi, bisa kok dicari di pencarian Google. Banyak cerita yang didapat di sana.

    Akhirnya, keputusan diambil, ya sudahlah kita daftar saja ke sekolah pilihan terakhir. 

    Entahlah apa memang sudah jalannya. Malam kemaren kok bisa ngobrol sama teman mengenai sekolah pilihan terakhir ini. "Enggak apa bagus kok sekolahnya, Mom! Adik saya, keponakkan juga sekolah di sini." Wah berita ini sangat menguatkan hati saya untuk melanjutkan langkah ini.


    Beaya Masuk Sekolah

    Biaya masuk bikin tercengang, Satu juta, lima ratus ribu  untuk duapuluh pendaftar pertama, dan setahun tidak bayar SPP bulanan. Selanjutnya, bayar bulanan 300 ribu perbulan. Terus ... boleh dicicil!

    Saya terkejut. Bagaimana terkejut? Terus kalau enggak dapat beasiswa bagaimana? "Bayar dua juta, lima ratus, Bu! Uang bulanannya 350 ribu."

    Wah! Terkejut ... terkejut. OMG ... hari begini masih ketemu angka fantastis banget. Apalagi buat saya, seperti menerima "durian runtuh". Lanjuuutt !

    Ternyata setelah mendaftar kami mendapat tambahan info, kalau biaya sekolah murah, dikarenakan tidak ada unsur materialistik tetapi untuk memberikan "pelayanan", untuk mendidik anak-anak. Dan Akreditasi sekolah "A"

    'nd

    Beruntung Ananda tidak pernah protes, Hayuuu, katanya. 

    Semua sekolah sama, memberikan pendidikan. Jadi tidak juga menjamin keluar dari SMA, langsung jadi kaya atau berhasil. Kecuali memang dari keluarga kaya.

    Semua perjuangan dilakukan oleh yang bersangkutan untuk mencapai impian masing-masing. Jangan patah semangat kalau mendapat rintangan

    Doa yang terbaik untuk Ananda, mengiringi perjalanannya.


    Love, Audy


    Source WA


    🇮🇩◻️🇲🇨◻️🇲🇨◻️🇲🇨◻️🇲🇨◻️🇮🇩


    ◼️◻️ *P E N D A F T A R A N*  ◻️◼️

    *PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU* 

    *SMAK DAGO BANDUNG* 

    *_TAHUN AJARAN 2023-2024_*

    💥💥💥


    *SMA KRISTEN DAGO  MEMILIKI VISI  MENGHASILKAN LULUSAN-LULUSAN YANG  MENGEDEPANKAN  KARAKTER, BERWAWASAN LINGKUNGAN, UNGGUL DALAM PRESTASI DAN DAPAT MENGHADAPI TANTANGAN DUNIA GLOBAL.*


    *GRATIS SPP SELAMA SATU TAHUN PENUH BAGI 20 ORANG PENDAFTAR PERTAMA*


    *FASILITAS PEMBELAJARAN YANG LENGKAP.*

    1. RUANG KELAS NYAMAN

    2. LAB. BIOLOGI & FISIKA

    3. LAB KOMPUTER

    4. R.PERPUSTAKAAN

    5. SARANA OLAHRAGA

    6. LINGKUNGAN YANG AMAN


    🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹

    ```UNTUK INFORMASI LENGKAP DAN PENDAFTARAN, HUB:

    DRA.ROSMIAN.MIL (081805190567)

    YUDA (081321210577)

    TLP SEKOLAH (022) 2502737

    PADA HARI DAN JAM KERJA ATAU LANGSUNG KUNJUNGI LINK....

    https://forms.gle/Bh5FoNt41fNU6GiCA```

    Website : smakdagobandung.or.id


    *ALAMAT SEKOLAH:* 

    *JL.CIUNGWANARA 10 BDG*

    🔹🔸🔹🙏🙏🙏🙏🙏🔹🔸🔹

    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar

    AJPena Online Class

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement