Menu

 

Petualangan

 



Audy Jo 


"Loh, perasaan baru juga berbaring, pejamkan mata. Tiba-tiba sudah terbangun lagi. 

"Sudah subuh?"  tanya saya ke Hubby. Ternyata sudah pukul 4.30 subuh. Waktunya "mendengarkan" pukul 05.00. 


    Jadwal Biasa

    Menyambut pagi mulai dengan jadwal biasa, menyiapkan gorengan buat bekal Ananda sekolah.

    Sambil memperhatikan situasi Ananda yang dari kemaren seperti kehilangan sesuatu. Wajahnya muram, entahlah apa karena sudah mau xxxx tiap bulan, karena sudah dekat tanggalnya, atau karena esok harinya akan mulai masuk sekolah baru, dan belum mengetahui apa yang akan terjadi nanti.

    Sedikit was-was, karena kebiasaan sejak kecil, kalau belum mengetahui lingkungan baru, Ananda suka muntah-muntah. 

    Wajah saya dan Hubby sih sumringah, karena bangga Ananda sudah mulai masuk sekolah SMA, ada kebanggaan tersendiri, Ananda sudah besar.

    Sambil memperhatikan situasi, saya rasa hari ini bisa dilalui dengan baik-baik saja.

    Menumbuhkan Kepercayaan

    "Mau Mama ke sekolah, De?" tanya saya.

    "Mau, Ma," jawab Ananda.

    Secepat kilat, saya mulai mempersiapkan  diri, biar berangkat bisa bareng.  Setiap hari pertama biasanya saya dan Hubby selalu mendampingi. Memberikan kekuatan. Memperlihatkan kalau dia tidak sendiri. 

    Apalagi saya sebagai seorang ibu, kadang memperlihatkan diri saya disekolah. Saya pikir saya seperti "anjing", yang "mengencingi" setiap sudut atau daerah, untuk menunjukkan kekuasaan, LOL

    Kebiasaan ini kami lakukan, agar Ananda bisa percaya diri, karena ada dukungan dari saya dan papanya. Saya rasa tahap awal ini sangat diperlukan untuk Ananda. Setelah mendapat teman, saya dan papanya, akan terlupakan dan disuruh cepat pulang, hehehe.


    Kemacetan di Pagi Hari

    Hari pertama sekolah sudah pasti macetnya pol. Ananda dengan Hubby, naik motor lewat jalan pintas, jalan Gagak. Saya dengan Ojol.

    Eaaa, gegara salah titik peta, si ojol salah mendarat. Saling ngobrol via chat, dan mengarahkan arah, akhirnya si ojol sampai rumah. Wah, sudah beda berapa menit nih sama Ananda? 

    Salahnya saya tuh, sudah tahu, seluruh anak-anak yang berlibur mulai masuk sekolah. Biasanya kemacetan di pagi hari sudah pasti terjadi.  

    Sudah pasti macet dimana-mana, mustinya lewat jalan pintas, jalan Gagak, eeehh, malah saya minta jalan raya saja, jalan besar. Ampunnn! macetnya luar biasa. Kapok deh!

    Di perjalanan, pikiran saya melayang-layang. Duh, Ananda sudah masuk atau belum? Karena jadwal  masuk hari Senin ini, pukul 6.45. sedangkan saya masih diperjalanan. Pasrah saja. Kalau memang masih bisa terkejar, pasti ketemu sama Ananda sebelum masuk sekolah.

    Setelah melewati depan jalan Gagak, dimana tadinya saya menolak rute ini, depannya sepi! Tidak semacet dari arah pahlawan, masuk jalan Suci. 

    Kemacetan terjadi karena di pinggir jalan raya Suci ini ada sekolah Taruna Bakti, dan kantor Imigrasi. 

    Penyesalan sih ada dalam hati, mengapa saya menolak jalan pintas tadi, kalau enggak kan saya sudah sampai sekolah dari tadi.


    Ketidaktahuan atas Keberadaan Sekolah

    Ampun ... si ojol, malah antar saya ke sekolah SMAN 1. 
    "Salah pak!" SMAK Dago, bukan SMAN1!" 

    "Tapi kan bisa lewat samping."

    Loh! memang lewat samping mau kemana? Kan tanah terlantar! 

    Kayaknya si ojol ga tahu kalau sekolah sudah pindah tempat. Mustinya ngerti ya, halaman sekolah sudah ditutup seng.

    Sedikit jengkel juga, karena keterlambatan.

    "Masuk lewat Jl. Ciungwanara, Pak! seru saya. Masuk dari depan ITB!" 

    Akhirnya, sampai juga deh di depan sekolah. Hubby dan Ananda masih duduk di teras sekolah. Ah, tidak terlambat.

    Rupanya ada upacara yang dilakukan terlebih dahulu!

    ***

    Teman yang Berbeda

    Surprise sih, anak-anak sedikit, dan banyak anak-anak dari pulau Irian Jaya.

    Ada gelitikkan dalam hati, ketika mendengar mereka berkomunikasi. Saya jadi teringat mendiang alm. Ayahanda. Saya rasa aksennya mirip. Apakah nanti Ananda akan "tertular" aksennya? Lucu juga, bisa-bisananti sasatsasatu rumah berubah juga. Yang biasanya aksen Sunda menjadi aksen Indonesia Timur.

    Sambil menunggu Ananda upacara, saya berkenalan dengan salah satu orang tua murid. Beliau juga sedang menunggu anaknya. 

    Panjang lebar semua diceritakan, ketika saya bertanya tentang kegiatan  bersekolah di sini.

    Kalau dari pembicaraan, kayaknya semua baik-baik saja, lancar. Sedikit terganggu, sebentar-sebentar ketika ada anak murid datang, beliaua memberikan kue kecil atau entahlah bungkusan apa. Rupanya ananda juga dapat bingkisan. Oh, kue kering!

    Keterkejutan

    Karena hari ini merupakan hari pertama juga buat saya mengenal sekolah dan sekitarnya. Ada rasa keterkejutan yang saya rasakan. Melihat suasana yang ada. Karena sudah terbiasa dengan sekolah yang besar. Meskipun ada juga yang kecil seperti suasana sekolah anak pertama saya, tapi fasilitasnya lebih bagus karena termasuk sekolah Internasional. 

    Setelah upacara saya masuk saja ke dalam. Mau lihat Ananda di kelas mana. Sedikit terkejut buat saya melihat kondisi kelas. Ah! Ananda bisa enggak ya?

    Semangat .. Tuhan pasti memberikan yang terbaik. 

    Pengalaman yang Terjadi

    Semangat menunggu Ananda pulang sekolah. Banyak juga sih ceritanya. Dia disuruh memperkenalkan diri dengan berbahasa inggris. Keren juga.

    Ada program Olimpiade, yang nanti Ananda bisa ikuti. Hal ini disampaikan oleh Bapak guru di sekolah tadi pagi. Semoga saja.

    "Teman sudah ada, Ma," jawab Ananda ketika saya tanya apa sudah berteman.

    Bekal yang dibuat tidak dimakan. Kenyang! Kata Ananda. Mau juice saja, mau yang dingin saja. Wah banyak maunya juga. Semua dituruti oleh papanya.

    Barangkali di masa transisi ini, ada gejolak dalam hati, rasa ketidaknyamanan untuk lingkungan baru.

    Ketika malam ada kesedihan yang menyeruak.  Tergugu. Saya rasa banyak yang berkecamuk dalam hati. Disuasana hormon estrogen lagi menurun, saya rasa sedikit saja kesedihan bisa membobolkan pertahanan.

    'nd

    Tuhan memberikan berkat yang luar biasa untuk Ade, memberikan selalu yang terbaik. Tuhan juga dekat dengan Ade, dalam setiap perkara, semua diselesaikan dengan luar biasa, meskipun kadang tidak terduga dan tidak sesuai dengan ekspektasi.
    Peluk erat dari papa mama untuk Ade.


    Love, Mama Audy
    Bandung, 17-18 July 2023




    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar




    AJPena Online Class

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement