Menu

 

Pekerjaan Rumah Dari Sekolah

 


Audy Jo  


Bagaimana Kalau Siswa tidak diberikan PR? Setuju atau Tidak?



    "Wah!" Ucapan terlontar begitu saja ketika membaca judul suatu tulisan. Langsung menghayal kemana-mana. Anak saya pasti senang nih kalau memang terjadi hal seperti ini


    Pro dan Kontra

    Membaca beberapa ulasan ada yang pro ada pula yang kontra. 

    Pertanyaan seperti itu tentu saya jawab setuju dengan catatan, PR dikerjakan di sekolah. Jadi seperti review pelajaran yang diberikan apa sudah dimengerti oleh anak-anak.

    Kalaupun ingin anak-anak supaya lebih mengerti tentang pelajarannya, berikan saja jadwal ulangan yang mana nantinya anak-anak juga akan belajar untuk mempersiapkannya di rumah.

    Bagaimana, ada jawaban lain, Bunda?


    Yang Penting Pelajaran Kesukaan

    Kalau saya mengingat kembali, dulu rasanya setiap pulang sekolah harus mengerjakan PR, rasanya malas. Enggak dari satu pelajaran saja. Ada mata pelajaran lain yang ikut memberikan PR. Tapi kalau pelajaran Sejarah saya paling suka, hehehe. Membaca cerita zaman dahulu kala adalah kesenangan saya. Menghayal kembali ke zaman dulu.

    Ada sih positifnya kalau diberikan PR. Mengulang pelajaran yang didapat di sekolah. Tetapi saya pikir itu sama dengan belajar kala mau menghadapi ulangan keesokkan harinya. Mau enggak mau harus belajar.

    Yang pasti kalau ada PR anak-anak pasti enggak akan main kemana-mana. Selalu diam di rumah. Entahlah untuk anak lain, hehehe. Ini yang terjadi dengan anak saya. Walaupun mengerjakan PR kadang malam hari sebelum makan malam, atau mau tidur. 


    Enggak Ada PR = Game?

    Ada sih sedikit kekuatiran, kalau nanti anak tidak ada PR, apa yang akan banyak dilakukan anak-anak dalam mengisi waktunya dalam sehari di rumah?

    Saya sudah lepas tangan sejak mereka sudah mengerti baca tulis dan dasar Matematika. Dan mereka bisa dan pintar. Sampai sekarang kedua Ananda mandiri dalam mengerjakan tugas sekolah mereka. Meskipun ..., nah ada sedikiiit ... kalau ada yang tidak dimengerti, baru mereka bertanya kepada saya atau papanya.

    Beruntung buat saya, hehehe pelajaran matematika papanya bisa jawab, lol. Sedangkan pelajaran lain bisa tanya saya hahaha. Apalagi Sejarah.

    Sampai sekarang tidak ada masalah yang terjadi dengan adanya Pekerjaan Rumah, PR. Kalaupun mereka tidak bisa pun, ada guru yang bisa membantu. Ah, hidup ini easy going saja. 

    Lihat dari pelajaran yang saya terima dari kecil, kok rasanya tidak ada yang nyantol di kepala, hahaha. Semuanya sekarang serba canggih, lebih mudah mencari jawaban.


    Apresiasi Untuk Pembawa Perubahan

    Patut diapresiasi nih Pak Wali kota Surabaya, Pak Eri Cahyadi yang meminta sekolah tidak membebani PR untuk para siswa. Tetapi akan diganti dengan pembentukan dan pertumbuhan  karakter. 

    Kalaupun ada PR tetapi porsinya dikurangi. 

    Rencana ini  tanggal 10 November nanti pelaksanaannya ... tapi cuma buat Surabaya, lol.


    'nd

    Semoga rencana tersebut berhasil dan kota lain bisa mengikuti.

    Bagaimana asyiik enggak, Bunda?



    Love, Audy

    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar

    AJPena Online Class

    Cerita Lain di Blog

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement