Menu

 

Masa Depan?

 




Setahun Lebih Tua 

Ceritadiri.com ~ Peluk cium dari subuh. Kirain lupa nih, hari spesial saya. Ternyata aman. Hubby masih ingat!

Sekarang sih kebalikan. Dulu waktu masih remaja senang kalau bertambah umur. Di usia sekarang rasanya tidak mau bertambah tua. Kulit bertambah keriput.

Tersentuh dengan beberapa quote yang ada di google. Sebetulnya sepenggal kalimat saja. Tetapi ketika dijadikan satu kok jadi keren.

"Setahun lebih tua, selangkah lebih berani. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."

Memang enggak bisa mengetahui apa yang ada di "depan". Yang pastinya ke arah "sana" sudah menanti.

"Japri saja ya, enggak usah ramai di grup," cetus saya kepada teman Cool saya. Dia tertawa saja. Kenapa saya bilang seperti ini, karena beliau dan istrinya paling duluan suka mengucapkan selamat ulang tahun di grup. 

Ternyata, saya lupa titip pesan kepada isterinya. Haiyah! Pecah telur hehehe.

Setiap ulang tahun, pasti yang diingat teman dan saudara yang tanggal lahirnya sama. Karena kami bolak balik memberi ucapan selamat. Hehehe geli deh! Hari ini yang duluan malah saudara dari Hubby, kirim ucapan dari Subuh.

Aman  ... saya lihat di grup masih belum ada. 

Pernah sih ada yang bilang, kenapa enggak mau. Padahalkan dapat berkat, didoakan banyak kasih perhatian. Memang sih, cuma rasanya untuk umur sekarang kok rasanya seperti "mendekat" jadi ada pikiran kurang baik yang timbul.

Kalau sudah heboh, yah enggak apa juga, tinggal membalas satu persatu di grup.

Lebih suka wapri atau telepri, alias komunikasi dua arah saja. 

Surprise banget, tiba-tiba ada yang kirim kue. Cantik lagi. Kebiasaan saya itu cepat "menangkap momen". Berterima kasih  untuk ketua Women Blessing Community sub Love, Titie yang sudah mengirimkan kue cantik.







Lihat penampakan imut gini, gimana mau dimakannya. Sayang! Ternyata ada lilinnya, ambil keputusan, di potongnya entar malam saja, pas Hubby sudah pulang kantor.

Lengkap sudah, ada kue juga ada nasi kuning.

Geli sendiri, yang ulang tahun digadang buat belanja sayuran untuk buat nasi kuning. Saya rasa dimana-mana yang merayakan ingin dapat surprise. Jadi enggak usah pikir mau masak apa hari ini. Tetapi yah sudah lah! Resiko sebagai ibu rumah tangga, yang menyiapkan menu setiap hari.






Menikmati nasi kuning buatan si mbak. Hari ini ayam dibeli doble, biar makan sepuasnya. Enggak takut-takut  makannya.

Kembali melihat diri sendiri,  ish belum mandi dari pagi. Rasanya biasa saja. Berlutut mengucap syukur untuk berkat yang diberikan hari ini. 

Semoga, apa yang diimpikan semua diizinkan terjadi. Kesehatan sempurna yang terutama.

Love, Audy 





Share:

0 Comments:

Posting Komentar

AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement