Menu

 

Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diary. Tampilkan semua postingan

Keingintahuan








Share:

Seri Menyapa Setiap Hari di Kelas

 




Tulisan di Grup Kenal Ebook



Zaman berubah terus yaa.

Miss Audy kadang gaptek. Sebetulnya miss  generasi X masih mau belajar sesuatu yang baru. Masih mau mengulik. Kalau suami masuk generasi baby boomer. Wuih memang loh generasi ini udah ga mau ngapa-ngapain jadiiii ... semua miss yang pegang.

Mulai dari WA kadang suami suka malas baca. Urusan IT. Cie cie miss harus bisa. Kecuali yang susaahhh banget baru beliau yang urus. Apalagi yg namanya gambar udah pasti beliau yg urus. Ya iyalah kerjaannya gambar. Hehehe.

Miss itu seperti Sekretaris Direktur di rumah. Hehehe. Untung terakhir kerja sebagai Sekretaris Direktur di Sekolah Tinggi Telkom di Bandung. Sedikit banyak bisa menghandle. Bersyukur Tuhan kasih kesempatan menjadi seperti sekarang ini.


Yuk miss yang mau banyak ilmu buat ebook belajar yukkk. Berpacu dengan umur nih. Semoga miss Audy diberi umur panjang.


Aih jadi melantur lebay.


Balik lagi mengenai zaman sekarang yaa! 

Kadang menemukan hal yang baru malu mau mencoba. takut diketawain!

Truss 

Miss Audy suka perhatikan dengan sudut mata kiri. Ceritanya sih  he ..e.. bisa, tapi lagi amati dan tiru orang.

Kalau miss gimana? Pas ketemu hal baru atau barang baru?


Baca juga Belajar Mesin Baru

Selamat Pagii.


Love, Audy


Share:

Seri Menyapa Di Kelas Lagi

 





Tulisan di Grup Kenal Ebook



Kalau cari foto diri sendiri kadang tidak banyak pilihan.


Hampir semua foto keluarga. Foto anak-anak. Foto Ayah dengan anak-anak. Atau foto diri dengan anak-anak. Trus yang moto aku siapa?

Yaaa Selfie deh. 


Suka perhatikan enggak album foto. Kecuali miss foto model sudah pasti banyak di foto sama tukang foto  hehehe.


Selamat Pagi 

Semoga hari ini semua sehat, usaha yang dijalankan berhasil.


Semangat kamis.


#fotoselfie

#Digitalimaging







Love, Audy

Share:

Utuber Ebook




Akhirnya ....

Berdecak kagum, proud of my self.

Mengikuti kelas You tube yang gokil akhirnya bisa "memperbaiki arah" yang salah dalam aplikasi you tube yang sudah dibuat.

Sewaktu di cek ternyata buat you tube sejak 2013. Karena kurang pengalaman kadang hanya tempat untuk mengupload video yang dianggap sopan untuk di share.

Ternyata tidak semudah itu untuk mengupload. Ada beberapa kriteria untuk bisa mendapat subscriber.

Tema dari You tube tidak bisa beragam. Hanya satu tema atau "niche" yang diperbolehkan. 

Menimbang-nimbang apa yang bagus tema You tubenya. Akhirnya pilihan kepada tutorial membuat ebook.

Sebetulnya masih meraba apa yang harus di upload. Kalau semua dibuat, trus ngapain ada kelas Ebook. LOL.

Kutak-katik, beranikan diri. Akhirnya mulai kelihatan gaya utubernya, sedikit tergelitik nih hati ini. Ternyata ... selama ini sembarangan saja upload Video yang ada.

Membereskan  file yang ada di You tube. Diklasifikasikan supaya lebih gampang.

Semoga ide-ide terus berdatangan.


Selamat Malam


Love,  Audy









Niche = secara teknis, niche adalah suatu kata yang dikhususkan bagi sesuatu yang penting untuk mencapai target marketing. 

Share:

Seri Menyapa Setiap Hari 2

 



Tulisan di Grup Kenal Ebook



Perjalanan hidup kita yang menentukan.


Benar?


Tapiiii ... kadang kita sudah menentukan arah tujuan. Mindset dirubah eehhh ...


Ternyata, perjalanan hidup kadang disenggol orang lain. Jengkel.


Trus apa yang harus kita lakukan?


Tetap pada jalur yang sudah kita tetapkan sambil kita evaluasi. Kenapa bisa  ada halangan? 


Kadang apa yang kita tabur di masa lalu biasanya kita akan tuai.


Percaya ga percaya kadang hukum karma itu terjadi!


Apa yang kita lakukan terjadi di kehidupan kita.


Nahh .... berbuat baiklah hari ini.


Baca juga : Menyapa-setiap-hari-di-kelas



Selamat pagiiii


Have a nice weekend with your family.

Big hug for you and your kids from me.

And Bless for this day


Share:

Bisa Akhirnya Melewati Momen Ini

 


Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. 



Mencoba suatu hal yang baru, menyenangkan juga. Asal tetap berduaan yaa ... kayak lagu aja.

Dapat teman karena online. Akhirnya dapat pesanan buku, sekalian minta tanda tangan. Ok lah!

Sudah lama enggak mencoba transportasi umum. Semoga bisa kuat. Dari Lippo Cikarang mencoba Selamat Trans ke Bandung. Kapan ya terahir naik seperti ini?

Untung pergi berdua jadi ga terlalu capai. Hehehe bawa bawaannya.

Tung ting tung Whatsapp bunyi terus. Bunyi ringtone special yang dipasang. Suaranya berbeda dengan notifikasi standar. Jadi kalau lagi tidak pegang handphone suara itu terdengar dan sudah tahu siapa pengirimnya.

Banyak kerjaan sudah menumpuk di pikiran. Enggak ada laptop susah mau ngapain.  Banyak tulisan yang mau dipindahkan menjadi ebook. 

Wah, sabtu banyak yang musti diurus.

Berdoa untuk kekuatan diri dan suami. Semoga momen ini cepat berlalu kami sekeluarga tetap semangat.



Love love Audy Jo.







Share:

Momen Berdua di Waktu Ini

 





Huhu capai juga, sudah 2 hari berkeliaran antara cikarang jakarta dan Bsd. 

Ada urusan, sebagai co pilot ga pernah ketinggalan ngintilin suami. Namanya juga suami isteri, semua di urus berdua.

Memang beda waktu badan masih segar maksudnya umur masih muda. Sekarang lebih cepat capai. 

Urusan perut paling males deh. Itu tuh ke WC. Enggak bisa nongkrong dimana aja. Kalau bisa sih ditahan sampai kembali ke rumah. Kalaupun enggak cari tempat yang bagus. 

Makanya setiap pergi jalan sudah diciriin tempat "nongkrong" yang bagus. Sampai yang mahal juga tahu.

Sudah dibilang sih, "istirahat di hotel aja", tapi enggak mau karena cuma istirahat sebentar. 

Kalau yang namanya istirahat sebentar di hotel sama aja ambil yang short time, konotasinya negatif. Sudah menjadi rahasia umum, kalau artian seperti itu tempat orang berbuat mesum. 

Iihh ... jadi berpikir beberapa kali. 

Saya sih berpikir, semua tempat nginap pastilah ada yang seperti itu walaupun mahal juga.

Kalau memang niatnya dipakai seperti itu yaa ga bisa kita bilang hotel kecil tempat seperti itu. 

Akhirnyaaa ... tiduran di mobil, kesana kemari masuk mall buat ke WC hahaha.

Menunggu dari jam 10 pagi dan akan bertemu pukul  7 malam. Pegal semua badan.

Mencoba kursi refleksi, berteriak karena bulatan di kursi seperti tangan raksasa yang sedang memijit. Kayak apa saja yaa hihihi belum pernah merasakan nih. 

Menunggu ... menunggu ... pesanan makan malam. Lama juga. Pesan air putih hangat lama juga. Rasanya hari ini sesak. Pengen pulang ke Bandung.

Semoga cepat selesai urusan hari ini.


Semangat ... semangat ....


Love, Audy


#tidaknyamankarenaperutbertindak

Share:

Akhirnya Tetap Harus Kembali


 

Janganlah kamu menangisi orang mati dan janganlah turut berdukacita karena dia. Lebih baiklah kamu menangisi dia yang sudah pergi, sebab ia tidak akan kembali lagi, ia tidak lagi akan melihat tanah kelahirannya. 




Irama badan sudah hampir mengerti apa yang dimau.

Yang tadinya seperti "kapal oleng" sekarang sudah mulai tenang,

Menikmati keadaan yang ada saja. Beberapa kelas masih  berjalan. Dan ada yang sudah selesai pelajarannya.

Banyak sekali kelas Gokil. Di bulan Oktober semua dengan harga kelas yang murah.

Belajar ... belajar. Walaupun umur tidak muda lagi. Tapi sukaa. Apalagi dengan pelajaran favorit.

Benar enggak?

Seperti hari ini, ada kabar sedih datang dari grup kalau PJ bukuin yang dulu suka ngajarin editing sudah berpulang ke rumah Bapa di surga. Berjuang dengan penyakit mematikan. Tapi Tuhan lebih sayang kepada beliau. Semoga tenang di surga dan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan.

Jadi melihat perkembangan diri sendiri. Menanti saat itu. Melihat kesehatan yang ada hanya belas kasihan dari Tuhan saja untuk diri ini.


Semoga umur panjang.



Love, Audy


Share:

Semua Perlu Rencana



Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?


Rencana yang dibuat, dicoba di eksekusi. Tidak mudah juga rupanya.

Penawaran penjualan buku secara fisik, malah ditawarkan kembali secara online.

"Kalau seperti ini saya sudah masukkan secara online, Bu!" begitu kira-kira jawaban yang saya berikan kepada ibu yang menjaga di toko. Beliau sebagai perantara saya dengan pimpinan toko barang keperluan rumah tangga yang dikelola koperasi.

"Baik bu akan saya sampaikan kepada bapak." jawabnya.

Kira-kira di mana yang bisa saya titipkan buku ya ....

Insting selalu berjalan tanpa menentukan prioritas, yang berakibat kelaparan dan masuk angin.

Hanya dari beli obat, jadinya mampir sana mampir sini. Sedangkan waktu sudah menunjukkan makan siang. Gaya sih! Dikenyangkan dengan camilan gorengan saja. Kuat rasanya!

Mampir disalah satu toko buku yang suka penuh dengan diskon.

Baca jugaDaripada Diam Bergerak aja 

Dalam hati bertanya, kalau diskon gimana cara perhitungan buat jual buku ya. Sedikit keraguan timbul. Jadi enggak ... jadi enggak! Dicoba saja!

Sedikit semangat ketika penerimaan dari toko buku yang diwakilkan marketingnya menerima saya yang datang tanpa rencana.

Rasanya penampilan bertamu kurang sopan. Memakai baju kaus yang kerahnya sudah morat marit plus celana pendek sedikit di bawah lutut, sandal yang mulai robek walaupun tidak terlihat.

Saling memberikan informasi, bagaimana, apa yang harus dilakukan, berapa perhitungan yang harus dibuat. Banyak belajar juga cara menitipkan buku di toko ini. Sesuatu yang baru. Belajar dari pengalaman adalah guru yang terbaik. Jadi ke inget deh kalimat ini.

Akhirnya diambil rencana selanjutnya. Saya akan memperhitungkan harga dulu sebelum dimasukkan ke toko begitu jawaban yang saya berikan kepada marketing toko. Sambil berpikir, bagaimana perhitungannya.

Begitulah kalau terlalu bersemangat sampai lupa makan siang. Mulai rasa mual melanda. Hubby yang mengantar tiba-tiba rasanya muter kepala ... vertigo kumat. OMG. 

Rasa bersalah pun muncul. Kenapa ya enggak planning. Cuma berpikir mumpung lagi di bawah, bisa mampir sana ... sini.

Meminta maaf untuk kejadian hari ini. Semoga esok lebih baik. Membuat rencana lebih matang sebelum "action".

Selamat akhir pekan.



Love, Audy

Share:

Kekuatan Jari dan Pikiran Itu Berbeda




Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" 


Ceritanya mau ikut anak-anak kekinian. Apa daya kekuatan badan tidak sama dengan pikiran.

Pikiran masih duapuluh tahunan. Badan bla ... bla .... 

Ikut kelas yang lagi heboh, kelas Gokil namanya. Murah sih. Cuma sepuluh ribu. Pesertanya 250 orang. Sesuai kapasitas saja di Whatsapp grup.

Asiknya tuh bisa kenalan denga teman-teman seluruh Indonesia. 

Entahlah belum terlalu diperhatikan apa ada yang umurnya sama. Barangkali senasib hehehe. Ampun! Mata enggak bisa diajak komporomi.

Kayaknya sudahlah. Habis ini kayaknya santai aja. Daripada keleyengan plus yang di sebelah cuap-cuap. Tahu diri saja. 

Sambil tetap mempraktekkan ilmu yang didapat, perlahan-lahan saja. Sepuluh orang minimal atau duapuluh kalau pas waktu dan kekuatan. Yang penting melakukan reply status.

Semoga bisa mengikuti kelas yang lain.


Semangat.



Love, Audy

Share:

Daripada Diam Bergerak Aja






Menjual nama ibu sendiri itu boleh boleh aja. Dalam artian positip yaa.

Dekat rumahkan ada Koperasi, nah dekat koperasi ada toko yang menjual barang-barang kebutuhan pokok dan lainnya.

Toko ini diurus sama Koperasi. Jadi Barang kebutuhan di suplai oleh anggota koperasi. 

Dulu sih udah pernah jadi anggota, karena pindah daerah jadi ditutup. Kasihan kalau nyuruh ibunda bolak balik ngurusin tabungan koperasi. Padahal asik juga nabung, enggak perlu uang besar di sini.  Karena Koperasi kan nabungnya ada minimal tiap bulannya.Tapi ya sudah. Sudah lewat masa itu.

Sekarang ceritanya lagi mau coba usaha offline. Masarin buku hasil cerita sendiri. Walaupun dalam bentuk Antologi, tetap harus ada andilnya dalam memasarkan buku. 

Eh, kalau dirimu gimana?

Sebelum masuk "rumah orang" biasanya menyapa dulu yaa. Begitulah kira-kira yang diriku lakukan.

Bertanya apa bisa, bla ... bla ....

"Wah, ibu anggota Koperasi bukan?"

Sudah pasti jawabnya "tidak!" Ada rasa pesimis akhirnya menggelitik di hati. Yah gagal!

"Sebetulnya dulu anggota sih!" Tapi karena pindah jadi ditutup.

"Memang ibu tinggal di mana?"

"Di Ligar Cantik."

"Wah dekat sama ibu Joris ya?"

"Saya anaknya!"

"Ibunda anggota koperasi tuh!" ujar ibu penjaga toko. 

Wah kesempatan seperti terbuka. Suasana yang tadinya sedikit kaku menjadi lebih luwes. 

"Oh kalau begitu nanti ketemu bapak anu!" Nama bapaknya dirahasiakan yaa. Barangkali nanti beliau baca cerita ini, tidak ada masalah di belakang. Lol.

Akhirnya, titip nomer Whatsapp saja di sebuah kertas. Karena beliau sedang ada tamu belum bisa di ganggu Barangkali nanti bisa bertemu dengan bapak "anu".

Untung rumah tidak begitu jauh dari tempat koperasi. Jadi bolak balik ke tempat ini enggak masalah.

Semoga saja berhasil.


Love, Audy

Share:

Akhirnya Berani Live



 

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.


 

Tertawa tidak berhenti-henti. Lucu melihat mamanya bergaya bak artis.

Dapat tugas membuat video perkenalan memakai bahasa inggris dari kelas inggris.

Enggak pernah membuat video secara live untuk masuk medsos.

Ah tahu dirilah. Siapa diri ini. 

Kalau dilihat langsung sih kata hubby aku cantik. Tapi tetap aja enggak merasa fotogenik. Tapi aku tetap menyatakan diriku cantik. Self healing.

Jadi yang namanya live di medsos no ... no .... Eh, malah sekarang harus buat PR live dan pakai bahasa inggris.  Edun.

Umur sudah tidak muda lagi, sudah pasti kelihatan garis-garis kerutan. Rasanya sedikit menyesal. Kenapa enggak dari dulu? Tuh, yang muda jangan sampai menyesal kayak aku ya!

Sebetulnya malas mau buatnya. Kondisi badan rasanya lagi  enggak enak sehabis di vaksin. Bawaannya mau tidur saja. Sambil membaca tugas pakai sarungan di tempat tidur. "Ihh, pada ngebayangin yaa!"

Buat rencana sehabis makan siang saja. Lumayan ada tenaga.

Mandi pagi menjelang siang. Paling asyik mandi jam segini, karena airnya hangat jadi enggak pakai pemanas air. Keramas, keringkan dengan cantik. 

Ampun! Lagi menikmati sup kacang merah dengan ayam. Tiba-tiba gigi patah. OMG! Masih untung gigi atas bagian samping. Jadi kalau tersenyum masih enggak kelihatan banget. Duh! Udah kebayang uang yang dikeluarkan. Tahu sendirikan biaya kalau ke dokter gigi? huhuhu!

Penghuni rumah tertawa keras melihat penampilan diri yang konyol ini. Sudah oma-oma!

Siapa takutlah buat Video!

Coba sajalah!

Beberapa kali mengambil gambar salah terus. Tertawa terus. Repotnya. "Ya, sudahlah mama saja yang buat sendiri!"

Beberapa kali ambil tanpa pakai kaca mata seperti meraba-raba. Memakai kaca mata lumayanlah. Kalau mau dibandingkan cara melihat diri sendiri susah juga. Angle yang kita bilang jelek belum tentu kata orang lain. 

Yah sudahlah! Hehehe banyak menjawab pasrah ke diri sendiri.

Setelah dirasa cukup. Mulailah mengedit video. Lumayan melelahkan. Hubby sudah mulai mengeluarkan "taringnya". 

"Kapan berhenti? Istirahat! Tidur! Baru di vaksin jangan capai! Serem deh kalau hubby sudah begini. Tapi hubby sayangku asal jawabnya yang benar. "Lima menit lagi ya, Pa?"

Upload ke medsos butuh keberanian. 

Di Fb @Audrey Joris dan Instagram @JorisAudrey  

Dua kali uploadnya hihihi malu

Terahir, ambil keputusan berani. Siapa takut upload ke You tube @Audy Jo




Biarlah!

Selamat menikmati yaa keberadaan live Audy Jo.

Biar enggak pada kaget. Si mungil ini dengan suara beratnya. Hehehe campuran Sunda dan Ambon.

Selamat hari Rabu.


Love,  Audy



Share:

Mendobrak Ketakutan

 


Hari kedua, kok rasa-rasanya gimana gitu!

Banyak ketakutan tiba-tiba datang. 

Perlu Sule nih!

Bingungkan? Apa hubungan ketakutan sama sule?

Ini sih cuma insight yang saya dapat saja. Kalau membahas soal covid 19.  Memerlukan dopamin untuk menenangkan diri kalau lagi ketakutan.

Hormon ini memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh. Hormon dopamin juga disebut sebagai hormon pengendali emosi. Saat dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon ini akan meningkatkan suasana hati, sehingga orang akan merasa lebih senang dan bahagia. Alodokter


Belum ketemu artis lain sih yang bikin lucu. Kalau sudah nonton, ga berhenti tertawa.

Coba deh!

Mulai dari munculnya berita harus di vaksin. Mencari vaksin yang bisa cepat daftarnya. Ada ketakutan juga mau di vaksin, karena banyaknya cerita yang mengikuti. Serem.

Akhirnya, mulai vaksin pertama sudah terlewatkan dan kemaren vaksin kedua sedikit terkejut ditambah perasaan yang lain yang campur aduk. Kayak es campur saja.

Jadwal vaksin kedua pagi hari. Merasa sih sedikit ragu, karena yang namanya pagi hari sudah pasti antrian panjang.

OMG!



Benar juga panjang antrian. Yang enggak enak itu cara antrinya. Sebetulnya sih enak antrian begini kalau tidak berdiri lebih cepat.

Duduk, berdiri, duduk, berdiri. Awalnya tidak masalah. Lama-kelamaan lutut rasanya jadi pegal, lemas. Lebih baik berdiri saja. Jadi kalau antrian jalan, tidak terlalu berpengaruh di lutut. Pusing juga kalau sambil mengetik di handphone. Jadinya maaf saja buat yang WA, maupun Telepri enggak dijawab karena telpon genggam disimpan dalam tas. Ceritanya mau diam saja.



Sampai juga di tempat suntikkan. "Suster jangan keras-keras yaa!" Daging tangan dijepit. "Tarik nafas ... terus cus terasa ada yang menusuk. Tarik nafas lagi. Sudah bu! Silahkan ke tempat Observasi untuk di buat kartunya.

Menunggu lagi di tempat Observasi. Duh lamanya! Untung ada adik yang menemani. 

Ada momen di jam sepuluh. Waktunya makan snack. Seperti orang keblingsatan kelaparan. Mulut sedang ditutup masker, curi-curi melalui bawah masker lewat dagu makan crakers, cuek saja. Lanjut makan apel. Secepat kilat menghabiskan apel merah yang dibawa. Ampun itu apel belum dipotong masih utuh! "Sikat" saja! Rasanya dunia hanya milik sendiri. Enggak ada orang lain.

Lah! Lama banget nama enggak dipanggil untuk kartu vaksinnya. Sedangkan adik sudah duluan. Apa formnya jatuh? Jamnya mau makan siang nih! Akhirnya nama dipanggil juga.

Beres!

Fyi penulisan di hari kedua setelah vaksin, bawaannya ngantuk berat. Menulis dengan mata terpejam. Lol


Love,  Audy




Share:

Open Mindset

 




Seperti matematika? Apa iya? Rasanya gampang ah! Apa karena sudah melalui yang susah ya.

Banyak benar pertanyaan dalam hati. 

Mengolah pertanyaan, dan jawaban sendiri.

Begitulah kira-kira pikiran seorang perempuan yang menjadi pengajar.

Mencari pola baru setiap habis kelas yang ada. Mulai dari kelas sebelum masuk di institusi yang sekarang. Terus mengasah pemikiran tentang materi yang dikuasai.

Sebagai pengajar, enggak hanya ilmu yang ada saja dipelajari. Tetapi ilmu yang berkaitan juga di pelajari. Berbagai aplikasi dicoba. Ilmu yang tadinya malas dipelajari, sekarang harus dikuasai. Untuk menambah tips yang di share di kelas kolam belajar dari institusi yang lain.

Kalau sudah belajar, semua ilmu diolah supaya bisa dimengerti dan dibuat sesimpel mungkin.

Senang sih kalau sudah mulai mengobrol. Bertanya dengan lawan bicara yang memang serius. Asyik kadang jadi lupa juga.

Tapi senang kalau mendapat teman baru. Dengan catatan semua harus berpikir positif jangan ada "dusta di antara kita". Ada-ada aja nih! 

Persahabatan yang baik itu tidak melihat latar belakang,  berasal darimana, agama apa, pendidikan apa, dan masih banyak lagi deh. Yang kadang sifat begini kurang diterima di lingkungan pergaulan.

Benar enggak?

Sudah dua hari ini sepertinya kurang fit. Biasa ... enggak pernah mandi eits maksudnya keramas pagi pukul 05.30 sekarang keramas dan mandi air dingiiiinnn. Gas air panas habis dan mau coba mandi air dingin saja. Brrrr ....

Tapi demi melakoni sebagai pengajar, yaa semua dilakukan. Yang penting hubby mendukung, walaupun dengan omelan sedikit. 

"Enggak belajar dari pengalaman." kata beliau. 

Merayulah!

Walaupun belum 100 persen, tapi sudah Lumayan. Ijin sudah dikeluarkan. Tinggal bagaimana jadwal di balance dengan keluarga.

Semangatlah!


Love, Audy


Share:

All About Me Edisi Comic

Share:

Berpikir dari Sisi "Sebelah"

 



Waktu sepertinya berjalan terus.

Kadang tanpa terasa, sehari sudah berlalu. Rasanya belum selesai persoalan yang ada.

Kadang malah bertambah pelik persoalan yang ada.

Menata jadwal untuk diri sendiri rasanya masih belum pas. Bongkar pasang jadwal untuk yang harian dan bulanan. Masih meraba-raba. Kira-kira kalau yang ini gimana? Tapi kalau hanya melihat dan tidak dieksekusi enggak akan tahu pola mana yang benar dan berhasil.

Rasanya itu bagaimana ya? Entahlah bercampur aduk. Menerima yang menjadi hak diri sendiri. Didapat dengan usaha sendiri itu memang berbeda. Mau berbagi masih mikir-mikir dulu, apa yang harus dibagi. Lol. 

Sepertinya pepatah, walau sedikit berani memberi belum masuk ke dalam pola pikir yang ada. Lah! Yang diobrolin belum masuk rekening hehehe.

Kadang seperti di "tok", kenapa tidak dari muda melakukan hal yang seperti ini.

Tetap saja pepatah yang ada mengatakan, "lebih baik terlambat dari pada tidak melakukan sama sekali!"


Love, Audy






Share:

PTMT, Tidak Menarik Hati

 




Akhirnya PTMT yang ditunggu datang juga. Persiapan sudah dilakukan sejak hari sabtu. Bahan apa yang kurang, yang musti dibawa ke sekolah. Sampai hari minggu pun semua di cek ulang. Kebiasaan papanya anak-anak lebih teliti.

Dengan perasaan yang tak menentu akhirnya senin dengan "loncat sana, loncat sini" semua bisa dilakukan. Sudah hampir dua tahun di rumah sekarang boleh bersekolah. Irama kehidupan sedikit terguncang.

Sampai di sekolah, sudah siap beberapa guru, satpam yang bertugas untuk mengarahkan para murid untuk melakukan protokol kesehatan. Bersyukur sebelum masuk sekolah, sudah dibagikan info tata cara masuk sekolah bagaimana, peta jalur masuk dan pulang, juga video protokol masuk sekolah.

Berjanji kepada si kecil, kami akan menunggu di mobil sampai pulang sekolah. Membutuhkan waktu kalau pulang ke rumah yang jauh di bukit. 

Tiba-tiba melihat Whatsapp dari si kecil kalau dia ketinggalan peralatan untuk laptopnya seperti mouse, earphone. "Ampun!" Secara berbenah sepertinya sudah beres. Rasanya aku lihat earphone ada di meja.

Yang kalimat "secepat kilat" terjadilah. Oh begini artinya. Walaupun tidak seperti jagoan Flash.

Akhirnya, semua yang dibutuhkan sampai juga ke si kecil. Walaupun melalui rintangan, karena satpam yang dititip salah masuk kelas. Sebetulnya memang kelas yang sudah ada dijadwal. Entah bagaimana masuk sekolah bisa jadi berbeda kelas. Setiap kelas diberi nama supaya siswa yang sudah dikelompokkan tahu dimana harus masuk kelas.

Setelah menunggu dua jam akhirnya selesai juga PTMT pertama. Banyak cerita yang diungkapkan si kecil. Tapi kok suaranya tidak terlalu antusias.

Benar kan ....

Keesokkan harinya, "mau sekolah saja dirumah, Ma!"

PTMT empat hari, akhirnya terlewatkan.




Love, Audy


Share:

Menarik Nafas lebih Dalam, Mendapat Ketenangan




Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.



Sudah dapat ide permainan apa yang akan ditulis.

Sudah review juga, tiba-tiba ... mba idenya sudah ada yang buat. Maaf harus dirubah karena beliau sudah daftar duluan.

Waduh! Mendadak. "Kapan ya duluannya? Kok enggak pernah lihat.

Ya sudahlah, cari judul permainan lain. Sambil berpikir kira-kira permainan apa ya? 

Rasanya sudah hampir semua menulis permainan yang ada waktu kecil.

Ikut enggak, ikut enggak. Rasanya mau mundur aja. Rasanya, tiba-tiba yang namanya freeze terasa benar. Tidak bisa berpikir. Akhirnya tarik nafas, tenang ... tenang.

Oh, Google .... Inilah teman setia dikala susah atau senang jari akan cepat mencari sesuatu. Akhirnya apa yang dicari dapat. 

Berpikir pola apa yang akan dipakai dalam penulisan. Ah akhirnya selesai juga. 

Yang mau dibagikan itu dari pengalaman hari ini. 

Apa yang menjadi tekanan kalau diterima dengan tenang pasti dapat jalan keluarnya. Bisa berpikir apa yang harus dilakukan.

Semangat buat diriku.



Love, Audy 

Cuap-cuap Akoe



Share:

The Power of Emak-emak


"Berhenti menulis Blog?"

Hahaha enggaklah!

Nih, tulisan yang dimunculkan! Ada beberapa tulisan yang dibuat dan di share di platform lain. Jadi tulisan di personal blog tidak dipublikasikan.

Hari ini, tulis menulis lebih santai. PR menulis "CERNAK", cerita anak sudah selesai. Apalagi yang sangat menguras tenaga dan pikiran penulisan di platform Kompasiana. 

Event yang diadakan Kompasiana tanggal 15 September kemaren seru banget! "Blog Competition, Heritage of Toba".

Dalam hati berani ikut kompetisi hahaha. Diberanikan saja, sekalian belajar mengenal daerah lain di Indonesia.

Mencari referensi, dengan membaca dari Google, Wikipedia.  "The Power of Emak-emak", bertanya pada teman perempuan.

Rasanya, data-data yang didapat sepertinya cukup, dan mulailah menulis.

Kerjaan emak-emak stop sampai sini? No!

Seperti hari ini, hadir di dua kelas. Walaupun materi yang dibagikan sama, tetap saja memutar otak. Memberikan ilmu yang terbaik untuk kelas. Berharap apa yang dibagikan bisa bermanfaat dan bisa ada ide yang dapat muncul.

Sayang ilmu yang sudah di dapatkan tidak dibagikan. Walau memang tidak semua ilmu dibagikan. Namanya juga berbisnis dalam Pendidikan hahaha sedikit geli di hati.

Selesai sharing, cooling down untuk melanjutkan sesi zoom kelas penulisan CERNAK, cerita anak, yang sekarang masuk dalam pembahasan review naskah.

Semoga siang ini lancar. Lancar internetnya. Setiap pukul dua siang biasanya suka "freeze" internetnya. 



Love, Audy

Cuap-cuap Akoe


Share:

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas






Hampir saja terlewatkan pertemuan orang tua murid dengan sekolah yang diwakilkan kepala sekolah dan para guru.

Terlalu asyik dengan dunia sendiri. Dunia penulisan. Sebagai mentor kelas E-book banyak yang ingin dibagi dengan teman-teman yang baru. Membentur persoalan yang ada. Bagaimana caranya untuk tidak mengumbar technical cara pembuatan E-Book.  Kasihan kelas yang berbayar.

Apalagi hari ini badan seperti lelah banget. Barangkali efek dari vaksinasi kemaren sore.

Enggak tahu gimana bisa tersadar kalau ada janji pertemuan dengan sekolah.

Dengan kondisi badan yang kurang fit masih bisa bersyukur karena ada suami yang menemani. Bisa berdua hadir melalui zoom untuk bertemu dengan para guru. 

Pertemuan kali ini membahas tentang PTMT pembelajaraan Tatap Muka Terbatas.

Pertanyaan yang diajukan " Apakah sebagai orang tua mengijinkan anaknya masuk sekolah.

Sekolah sudah mendapat ijin dari Satgas covid 19. Dari dinas pendidikan juga.

Masalah yang ada apakah orang tua setuju atau tidak. 

Karena yang dimaksud bisa hadir di sekolah dihitung dari  25% dari jumlah orang tua yang setuju.

Semoga apa yang dicanangkan pemerintah bisa berjalan baik. Anak-anak bisa masuk sekolah dengan kebiasaan yang baru. Bukan mama enggak setuju anak-anak sekolah online di rumah, tetapi kalau bisa bersekolah mama di rumah bisa ada waktu istirahat untuk tidak mengomel setiap hari. Lol.


Love, Audy

Ceritadiri.com



Share:

AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement