Menu

 

Pertama Kali








Senang banget, dengar suara tawa yang lepas. Wah, bisa juga nih Ananda tertawa! Penasaran deh!

    Teman Pertama di Sekolah Baru

    Saya yang ada di kamar sebelah kok merasa kepo. Penasaran mendengar tawa Ananda di ruang kerja sekalian tempat menerima tamu anak-anak.

    Mau nanya entar dikira Mama kepo banget, padahal memang iya.

    Setiap pulang sekolah Ananda suka bercerita tentang kakak kelasnya. Kebetulan saya juga sudah kenal dengan anaknya. 

    Perkenalan Pertama

    Waktu pas hari pertama Ananda masuk sekolah saya berkenalan dengan sorang ibu yang sedang menunggu anak-anak masuk kelas.

    Pada saat itu anak-anak sedang upacara bendera. Berbicara panjang lebar ketika saya menanyakan perihal sekolah. Beliau seorang penulis, sangat keren karena sudah masuk ke publisher besar. Senangnya! 

    Tertegun ketika beliau memberitahukan bahwa agama yang dianut berbeda dengan sekolahan ini. Dalam hati saya, kok mau ya? Barangkali beliau berpikiran liberal hehehe duh bahasa apa ini? 

    Saya mau melenceng sedikit nih, di luar topik hari ini. Beliau yang saya kenal, selain penulis juga sering datang ke sekolah memperhatikan anak-anak. Saya melihat buah tangan seperti kue-kue diberikan kepada anak-anak yang baru datang dan masuk ke ruangan. 

    Rasa penasaran pun terlontarkan, "Sudah pada kenal dengan anak-anak ya, Bu?"

    "Iya, semuanya sudah saya kenal. Sejak anak saya kelas X, murid kelas X sampai kelas XII saya sudah hapal."

    Wah keren juga ibu satu ini. Kendatipun murid hanya sedikit; satu kelas berisi 10 anak kalau enggak salah lihat. Buat saya sedikit sulit untuk menghapalkan nama satu persatu; barangkali perlu waktu untuk saya selalu hadir menghapalkan nama murid disini.

    Baca juga :


    Harapan Perubahan 

    Saya sih bersyukur kalau Ananda berteman dengan Kakak kelasnya yang terkenal karena menang Olimpiadi Bahasa Inggris  dan masih banyak lagi. 

    Harapannya sih biar ketularan semangatnya. 

    Bagaimanapun saya tetap harus bersyukur karena Ananda cantik belajarnya luar biasa, semua dikerjakan sendiri. Ketika pelajaran susah, baru bertanya ke saya dan papanya; Hem ... rasanya matematika bukan buat saya.

    "Teman ade mau datang, Ma!" jelasnya.
    "Teman yang mana ya, De?" tanya saya, sambil berpikir keras mengingat wajah-wajah anak murid di sekolahnya.
    "Sasa, Ma," balasnya.
    "Oh, Sasa! Ya enggak apa-apa. Silahkan saja! Kapan mau datang?'
    "Sabtu siang. Sekalian mau buat kue. Paling Pancake saja. Nanti beliin bahannya ya, Ma," mintanya.

    Saya dan Hubby janjian membelikan bahan buat Ananda cantik. Biar senang karena ada yang mau berkunjung.

    Kebersihan Menyambut Tamu

    Hari yang dinantikan tiba. Sebagai yang punya rumah haruslah kebersihan diutamakan. 

    Mulai bangun pagi semua yang saya pikir akan "didatangi", saya bersihkan hahaha.

    Kamar mandi pun saya sikat, bersihkan jendela kaca. Debu-debu di lemari pun saya bersihkan. Yey ... lutut mulai lemas, kamar mandi dalam pantauan saya belum 100% brsih. Masih ada yang belum terjangkau oleh tangan saya. Akhirnya si mbak pun diminta bantuannya, walaupun pada akhirnya, kembali lagi saya turun tangan, "Kok belum bersih ya?"

     "Ampun, Mama!" anak-anak berseru melihat kegiatan mamanya.

    Aih, Buah Tangan!

    Yang ditunggu akhirnya datang. Wah bawa oleh-oleh, tahu sutra yang sudah digoreng sekilas  saya lihat bawa buku berwarna hitam.

    Setelah pertemuan itu, seperti biasa, mama dan papanya kepo. Apa sih yang dibahas antar kedua anak perempuan?

    Biarpun kamar berdekatan, tetapi pembicaraan tidak terlalu saya dengar, karena terdistrak oleh drakor kesayangan.

    Ternyata buku hitam yang sekilas saya lihat adalah buku gambar.






    Keren banget, karena kalau dicoret langsung berwarna.
    Mulailah ada kompetisi di antara papanya dan Ananda cantik.




    Sudah selesai lalu menantang saya dan kakaknya, yey ... mentang-mentang mamanya ga bisa gambar hehehe.


    'nd

    Tadinya saya mau mengambil foto Ananda dan temannya. Tetapi saya berpikir palingan berdua akan buat foto selfie.  Jadi enggak ada deh momennya. 

    Sedikit menyesal karena melewatkan momen pertama, kunjungan teman dari sekolah  SMAK Dago.

    Janjinya sih pengin datang lagi, ketika teman Ananda cantik pamit pulang. Meminta izin kalau diperbolehkan mampir lagi.

    Saya sih welcome saja selama dalam pantauan semua positif saja buat Ananda cantik.
    Loh! Kemana Ananda cantik? Ternyata tertidur kelelahan. Mau dibangunin untuk makan malam kok jadi engga tegaan. Saya dan Hubby memberi waktu untuk tidur sejenak.



    Love, Audy



    Share:

    0 Comments:

    Posting Komentar

    AJPena Online Class

    Buletin My World

    Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

    Ebook Audy Jo







    Klik Gambar Buku untuk Beli
    Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

    Advertisement