Nasehat saya sebagai mamanya anak-anak minggu-minggu ini sedikit keras. "Berhenti main!"
Saya rasa bukan hanya kesehatan mata saja, tetapi merembet ke kesehatan perut juga.
Tingkat stres yang terjadi mulai dengan nyeri perut, asam lambung naik, susah tidur. Bermimpi yang seram. Sampai kadang mual.
Baca juga :
14 Tahun Umurku
Memang bukan karena asam lambung saja, tetapi mengakibatkan masalah buang besar yang tertahan. Rasa sakit perut yang memang sudah waktunya, ternyata tertahan karena posisi duduk yang menahan karena keasyikkan main. Tidak mau berhenti melewatkan momen seru yang terjadi di permainan.
Memang sih ada teguran dari papanya anak-anak untuk saya, kenapa tidak diperhatikan. Saya masih mencari pola yang baik dan benar untuk kedua anak remaja dewasa kami. Mengapa disebut remaja dewasa? Dari umur yang besar sudah mempunyai KTP, asumsi saya berarti dia sudah dewasa. Sedangkan adiknya remaja di umur belasan dan sudah berovulasi.
Bagaimana ada masukkan, Bunda?
Berbagai metode dilakukan mulai dari nada suara lemah, lembut, sedang sampai keras. Kadang saya lupa kalau mereka berbeda umur cukup jauh. Lima tahun! Semua disama ratakan cara bicara saya.
Belum mempan juga! Apakah harus mencabut internet? Ada kesulitan juga nanti! Berdoa sudah pasti meminta kemampuan sebagai mama yang baik.
Kalau sudah begini kadang membayangkan, perjalanan seorang mama yang sudah berhasil membawa anak-anaknya sukses. Tentu ada pengorbanan yang diberikan. Wah saya belum sampai level sana! Bagaimana ya melewatinya? Salut!
Di lain sisi juga, kedua Ananda semua anak-anak yang baik, kalau dibilangin menurut, tetapi kebiasaan kadang sulit dilepas. Ah enggak begitu sulit juga sih kalau dipikir! Saya nya saja yang terlalu banyak maunya ... semua harus perfect ... sempurna!
Semua pelajaran, mereka sudah dilepas dari SD untuk mencoba sendiri, tidak ada banyak bantuan dari saya dan papanya ... ketika ada yang sulit baru mereka bertanya ... khususnya ke papanya. Hehehe!
Beruntng lagi ... apa karena saya terlalu cerewet? Atau karena pertanyaan yang sring diajukan oleh papanya .... Anak-anak selalu bercerita secara bebas tentang apapun juga. Tidak ada yang ditutupi ... kecuali ketika mereka berdua punya komunikasi yang sama ... misalnya tentang permainan game baru, papa dan mamanya tidak bisa mengerti.
Baca juga :
Momen Ulang Tahun
"Anak-anakmu baik ya?" Kadang ada pujian yang mampir ke telinga saya dan Hubby mengenai kedua anak kami. Kalau sudah begini rasanya kami berdua bahagia. Ternyata di mata orang lain kedua anak kami memang tumbuh sopan dan mengerti orang lain ... empati.
Yang terpenting sekarang keduanya kami arahkan untuk menjadi pelayan Tuhan. Belajar untuk selalu menjadi orang yang baik. Harapan saya dan papanya, mereka selalu dalam lindungan Tuhan dimanapun mereka melangkah.
Bagaimana Bunda? Jalan yang saya tempuh sudah benar?
Love, Audy
0 Comments:
Posting Komentar