Menu

 

Toko You Bandung






Ceritadiri.com  ~ Kalau lagi main ke  Bandung coba deh mampir ke tempat makan legendaris yang bernuansa klasik tempo doeloe.
Share:

Taman Kota II









Bikin jadwal Olah raga keluarga. Pengen jalan berempat saja seperti biasa. 
Share:

Keluar dari Zona Nyaman



Ceritadiri.com ~ "Bu, kayaknya seru nih!" tiba-tiba dapat Instapri dari temanku.

Share:

Audy Jo Quote

Share:

Hias Menghias dengan Kertas




Natal sebentar lagi, sudah mulai rasa hati sedikit berubah. Warna merah dan hijau seperti mendominasi di mata. Keinginan merubah suasana ruang tamu menjadi lebih besar. Sudah banyak ide di kepala yang ingin di ungkapkan. 

Cari alternatif pernik-pernik yang lebih murah. Kebanyakan produk hiasan sudah jadi di toko dan tinggal beli. Tetapi dimasa pandemi seperti ini, bagaimana rasanya kita memutar isi kepala mencari hiasan yang gampang dikerjakan di rumah.



Enggak sengaja ketemu buku yang sudah 50 tahunan bawaan suami, yang isinya seni bulu kertas, menghias dengan kertas. 

Pekerjaaan yang membutuhkan kesabaran untuk mengerjakannya. Seni bulu kertas adalah seni menggulung, menekuk dan melipat carikan kertas kecil sehingga terbentuklah beberapa gulungan dan kumparan dan kemudian dirakit agar menjadi desain dekoratif dua dan tiga matra. Bentuk dekoratif ini biasanya dipasangkan pada tepinya sehingga sebelah dalam keritingnya tampak jelas.



Bahan yang dibutuhkan :

* Memerlukan carikan kertas kecil serta kotak karton tempat menggantungnya.

* Alat penggulung seperti tusuk gigi

 


* Perekat putih cair

* Gunting Kuku

* Alat penjepit desain kecil

* Jarum pentul,

*Secangkir air atau spon lembab untuk memabasahi carikan kertas dan membersihkan jaaari 

* Kotak telur atau kaleng roti untuk memilah-milah bentuk. Gunakan karton berombak ukuran 25 kali 45 sentimeter yang ditutup karton manila atau kertas berat lain yang berpola.

Gunakan kertas lilin untuk menutup pola goresan pensil karena permukaannya yang licin tidak akan melekat pada kertas tiras atau perekat. Pola yang ditutupinya masih jelas tampak dari atas.








Bahan :

Buku  ANEKA HOBI RUMAH TANGGA

Oleh Angela Lynch


Klik 👉👉 All about Me



Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop


Share:

Jangan Sampai Korban Mode

                     




Mengikuti mode boleh saja, tapi kalau kita mengikuti tanpa berpikir panjang berarti kita menjadi korban mode. Nah yang seperti ini yang enggak boleh.

Contoh deh, jaman sekarang lagi trend pakai celana pendek, hampir semua perempuan sudah biasa memakai celana keren ini, tapi model celana pendek harus disesuaikan dengan si pemakainya. Yang cocok biasanya postur badannya langsing dan kaki jenjang. 

Apalagi yang merasa kalau kakinya kelihatan dari depan bagus, belum tentu bagian belakangnya atau betis dan paha belakangnya bagus. Kadangkala bagian belakang kaki penuh dengan varises atau lemak yang bertumpuk.

Pemakaian juga harus mengenal tempat, kalau pun ingin memakai celana pendek, kita bisa memakai ukuran yang lebih sopan, panjang celana pendek mendekati lutut kaki. Karena kebanyakan pemakaian celanan pendek lebih baik dipakai dirumah sehingga tidak menimbulkan kerisihan di tempat umum.

Iihh... semua kok diumbar! Untuk calon suaminya apa ya? Tidak ada "sisa" yang bisa ditampilkan sewaktu malam pertama. 😆 hahahaha LOL.

Contoh lainnya pemakaian skinny jeans, celana panjang yang sekarang menjamur. Banyak di jual di Mall. 

Apa semua postur badan sama ya? Terbersit sih pikiran sekilas. 

Trus untuk postur tubuh kecil mungil dengan tungkai kaki pendek bagaimana? Rasanya celana harus di lipat-lipat nggak karuan.

Kalau postur badan tinggi langsing semampai, kaki jenjang tentulah cocok, apalagi dengan pinggang ukuran small minimal ukuran 10 deh. Kayaknya pantas nih pakai celanan skinny. Kadang kala karena kepengen di bilang langsing memaksa memakai model ini. 

Yaa tentunya postur badan tidak berbohong. Badan besar, perut buncit sudah pasti penampilan menjadi bahan lelucon yang melihatnya. Hanya karena ingin dilihat mengikuti mode kekinian.


Duh itu kacamata cantik banget. Aku juga pengen .... 

Tapi apa daya dengan hidung yang mancung rata-rata orang Indonesia ... hahaha ..., kayaknya kesempatan itu ga bisa diambil. 
Raut wajah kecil mungilku pasti tenggelam dengan besarnya kacamata cantik itu.

Yah sudah bersabar saja, cari model kekinian yang sesuai dengan raut wajah. Biasanya kacamata besar mengikuti raut wajah yang besar dengan hidung yang mancung.

Enggak perlu kuatir kalau nggak mengikuti mode. Yang penting kita jangan jadi korban mode yaa ....





Bsd 201120
audyjo.blogspot.com

Share:



AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement