Menu

 

Tiup Lilin yang Terlambat

 





Tiup lilin yang terlambat ...

Share:

17 Tahun Umurku

 





Selamat Ulang Tahun.... anak Papa Mama yang cantik!

Sampai juga papa mama bisa melihat di usia 17 tahun ini.

Ketika awal tahu kamu ada di perut mama, ada terbersit, "Apakah Mama bisa melihatmu terus." Ternyata Tuhan masih mengijinkan. 

Selamat ya, Nak! Ini umur yang spesial di dalam kehidupanmu. Doa Papa Mama apapun yang Abigail lakukan semua berhasil!

Dalam perjalanan kehidupan banyak senang dan sedih, tetapi itu adalah perjalanan untuk membentuk diri kita, karakter kita yaa .... Terimalah apa adanya yang Tuhan sudah beri. Karena Abigail spesial di mata-NYA.

Dalam kesulitan atau kesenangan jangan lupa berdoa, mengucap syukur selalu!

Kiss kiss 💋 It's your Birthday 🎂 🎈 

🎂 Papa dan Mama


***

Caption ucapan ulang tahun yang saya buat di Media sosial. Saya suka rekam jejak di media sosial. Ketika tanggal itu muncul tahun depan, seperti Facebook akan mengingatkan kembali. Harapannya ... ketika saya atau papanya tidak ada, akan menjadi memori yang indah untuk anak-anak kami.

Luar biasa untuk umur sekarang ini. Ditandai dengan punya KTP sendiri dan sikap yang harus sesuai umurnya.

















Mau kado apa, De? 

Mau boneka aja, jawabnya. Masuklah kamu ke Istana Boneka di BSD, Serpong. Wah masuk ke dalam istana yang penuh boneka.

Ternyata ... umur dewasa kesukaan masih sama boneka. Padahal masih ada 4 peti plastik berisi bermacam-macam boneka. Hehehe.

Sehat selalu ya Anak Cantik peluk cium dari Mama Audy yang suka menulis ini. 🥰😍🤗

Di masa depan ketika mama sudah tidak ada ... kalau kangen bisa baca di blog mama yaaa ... banyak cinta mama disini. Juga buat Kakak Timmy, kangen mama, baca juga cerita mama yang banyak disini. 

Love you both 🥰😘

Mama Audy Jo (gimana suaranya kalau sebutin nama mama hehehe ... Mamaa Audy jooo)

Share:

87 Oma Sophie

 








Akhirnya ... kesampaian bisa bertemu Oma Sophie di Serpong, Jakarta. 

Share:

Ketika Bahasa Menjadi Kendala

 







Di sebuah kampung kecil di tepi sungai, hidup Rustam — pemuda sederhana dengan hati yang tulus, dan Ratih — gadis cantik yang menjadi bunga desa. Namun, cinta mereka harus terhenti ketika Datuk yang terpandang datang melamar Ratih demi menjaga nama baik keluarga.
Bisik-bisik kampung semakin memperkeruh keadaan. Ratih terhimpit antara cinta dan kewajiban, sementara Rustam berjuang mempertahankan harga dirinya. Fitnah, tekanan keluarga, hingga maruah yang dipertaruhkan membuat perjalanan cinta mereka tak lagi mudah.
Apakah cinta sejati akan menemukan jalannya, ataukah Ratih harus menyerahkan hati demi kehormatan keluarga?
Sebuah kisah penuh pergulatan batin, pilihan sulit, dan keberanian untuk menentukan jalan hidup.
---
📖 Baca kisah lengkapnya di Google Play Books! Rustam dan Datuk


***

Pikiran saya melayang ketika membaca cerita ini, rasanya kembali ke masa kecil saya yang tinggal jauh dari pulau jawa, di ujung Kalimantan. Dulu Kalimantan Timur, sekarang menjadi Kalimantan Utara. Pulau Bunyu, pulau yang dikelilingi lautan. Sulit mendapatkan sayuran segar, lebih banyak tangkapan ikan laut sebagai makanan utama.

Informasi yang didapat melalui televisi kebanyakan dari negara Malayasia, karena pulau Bunyu lebih dekat ke negara Tawau. Jadi bahasa yang saya kuasai tentu bahasa melayu. Kadang anak-anak lebih cepat menyerap apa yang mereka dengar. Beruntunglah saya!

Ketika keberuntungan itu menjadi suatu yang merugikan, saya tidak terlalu ambil pusing, karna itu hanya menyangkut bahasa. Membaca tulisan sendiri kadang tiba-tiba pop up pemberitahuan, apakah tulisan yang saya baca itu mau diterjemahkan? What! Itukan bahasa Indonesia saya pikir. Mengapa harus diterjemahkan? Ternyata ... dianggap tulisan itu bahasa melayu.

Tanpa sadar, saya menulis sesuai dengan bahasa yang sudah saya pelajari dari kecil.

Bagaimana menurut Anda? Ada yang pernah mengalami seperti saya?


Love, Audy
Share:

Tragedi Dalam Keluarga






Cerita Audy Lainnya 



Seperti tidak percaya ketika Pak Dilman mendengar kabar anak kesayangannya jatuh dari motor.

Share:

Kelemahan Diri

 





"Haduh, capek, Pa!"
Keluhan saya, terdengar manja. 
Share:



AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement