Menu

 

Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan

Perlu Minum Banyak atau Sedikit?

 




Minum banyak atau sedikit saat minum obat?

"Harus banyak minum!" Kalimat dari satu orang, "biar lancar ginjalnya. Katanya sih dari informasi biar enggak mengendap di ginjal."

Dari informasi lain, "minum tuh sedikit saja, seteguk gitu. Jangan banyak-banyak. Nanti buat kembung!"

"Dari dua pernyataan di atas, kira-kira yang mana menurut Anda yang benar?"

Menurut saya, dua-duanya bisa juga dipakai. Kalau dipikir secara umum. Kembali lagi standar minum yang dianjurkan 7-8 gelas sehari sudah bisa membuang residu obat dalam tubuh dengan catatan ginjal Anda dalam keadaan baik.

Minum secara banyak bisa melancarkan gerakkan tablet atau kapsul dari mulut, ke Perut.

Kadang ada yang menelan tablet  secara langsung. Kebiasaan ini tidak baik dan biss menempel di langit-langit mulut yang menyebabkan rasa pahit.  

Air juga melancarkan tablet sehingga tidak tersedak ditenggorokkan.

Pernah dengar dari saudara saya, kalau ibunda beliau minum obat pakai pisang, karena tidak tahan dengan pahitnya obat yang dimakan. 

Minum air putih berlebih juga tidak baik karena kalau malam hari,  akan sering ke "kamar mandi". Jadi kalau tablet yang diminum malam  ditukar ke pagi barangkali lebih baik.

Tadinya, setiap malam saya minum obat yang sudah harus rutin setiap hari dengan air segelas penuh. Dengan harapan yang saya minum cepat larut dan keluar. Ternyata yang ada, malah tidak bisa tidur nyeyak, karena harus sering ke kamar mandi.

Lelah dan juga mengantuk di pagi harinya. 

Sekarang, karena saran dokter yang menangani saya, minum obat hanya seteguk atau secukupnya saja. Ternyata, betul juga frekuensi ke kamar mandi jadi berkurang.

Kebiasaan minum banyak yang dilakukan malam hari, diganti ke pagi, dan siang hari. Minum banyak saya lakukan sampai sore saja.

Sebetulnya, berharap dengan minum air putih yang banyak, wajah dan kulit tidak cepat keriput dan tetap awet muda.Lol.

Itu sih, hanya seijin Tuhan Yang Maha Kuasa saja yaa. Ah! Siapa tahu, daripada tidak melakukan apa-apa, ke salon mahal jadi cari cara yang mudah dan tidak mengeluarkan biaya, minum air putih saja yang penting bersih dan matang.

Love, Audy

Reff:

Kanal Liputan 6

Lifestyle Okezone

Pic. pixabay publikdomainpictures

Cek Tulisannya di Kompasiana

Share:

KELAS PEREMPUAN GRATIS








Selamat Pagi Miss Semua ....

Belajar tidak mengenal usia.
Mau muda ataupun tidak muda.
Selama Tuhan masih memberikan kita kesempatan. Pergunakan waktu dengan baik.

Sesuatu yang baru bisa menambah pengetahuan kita.
Yang belum tahu, ayo belajar tahu.
Susah? Semua yang pertama itu susah, apalagi tidak mencoba melakukan.

Miss sudah kenal Ebook?
Tempat bertanya Ebook
Gunakan kesempatan mengenal EBook yuk!

Love, Audy

Sharing Kelas KeNal EBook

#kelasperempuan
#indscriptbusinesswomenuniversity 
#mentor



 

Share:

Bersusah Payah Dahulu

 



Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.



Bacaan ini juga di Kompasiana



Seperti mengejar apa aja.

Hampir beberapa bulan ini, sejak dapat hasil "nilai biru" setiap tempat vaksinasi di datangi. 

Walaupun begitu enggak semua mau di masuki. Dilihat saja dari jauh, kalau lihat antrian panjang ga jadi vaksinasi.




Kalau umur masih muda enggak masalah. Antri berjam-jam. 

Emang malas antri?

Dengan kondisi sekarang memang malas antri. Apalagi bertabrakan dengan jadwal makan. Enggak bisa sembarangan menguyah sesuatu.




Ada takaran, ada waktunya. Jadi selalu berharap ada tempat vaksin yang kosong. Kalau enggak ada masalah sudah pasti tempat vaksinasi dimanapun dijabani.

Dan lagian harus bisa vaksinasi dengan si kecil yang berumur 12 tahun.

Akhirnya kesempatan itu datang juga.

Ceritanya tuh keponakan cewek vaksinasi ke 2 dari sekolahnya. Mamanya cerita kalau mau vaksin hari minggu sore. Disuruh datang ke Grand Eastern. Oh ok. "Memang bisa langsung?" Enggak tahu juga, infonya begitu kata beliau. Ya sudah sambil mengiyakan info tersebut, sambil berharap info yang didapat benar.






Pas hari H nya, datanglah aku dan suami berkunjung ke tempat yang sudah diberitahukan. 

Ternyata! Jadwal baru esok senin dimulai jam 08.00 pagi. Sedikit kecewa. Tetapi ya sudah.

Hari kedua berarti hari senin, datang lagi pagi hari. Ternyata wah antrian panjang banget. Hampir gagal lagi. 

"Coba tanya, Pa!" Bertanya dengan petugas yang ada. Bagaimana cara untuk ikut vaksinasi.

Ternyata yang antri memakai link yang dapat dari gereja. Jadi beberapa gereja dijadikan satu. Dapat info disuruh datang pukul 14.00 siang. Ya sudah! 

Setelah zoom yang diadakan salah satu mentor di IIDB grup telegram, berangkat ke tempat vaksinasi. Duh lewat dari pukul 14.00 kekuatiran sedikit melanda.

Sesampainya di tempat vaksinasi, wahh ... sudah kosong! Bagaimana ini. Nah kalau sudah begini pepatah Malu bertanya sesat di jalan. Malu bertanya gagal vaksinasi lagi.

"Langsung saja, Pak. Ke lantai 3."  Di lantai 3 bertemu petugas yang mendata diri. 

Asyik, akhirnya bisa masuk.




Ditanya riwayat kesehatan bla..bla.. cek tensi, keluarkan surat yang nilai kesehatan berwarna biru.


Setelah disuntik menunggu di area observasi, dan melaporkan kalau sudah di vaksinasi. 
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan surat keterangan dan jadwal selanjutnya vaksinasi ke dua. 

"Asyik banget nih surat keterangannya, Ma!" Seru suami. Karena beliau tidak mendapatkan info keterangan langsung sesudah di vaksinasi di tempat lain. Jadi hanya mendapatkan seperti sebuah buku vaksinasi.


Akhirnya ... ketakutan hari ini terlewatkan.
Pas lagi penulisan ini ada kekuatiran juga karena sedang merasa-rasa "apa yang sedang terjadi di tubuhku?"

Eits ... masih besambung ceritanya.

Ternyata!

Suami memberitahukan kalau vaksinasi ini untuk anak 12 tahun+ bisa! 

OMG

Anak bungsuku tertinggal di rumah. Enggak menyangka kalau ini bisa diperuntukkan untuk anak remaja. Kalau dilihat dari banner ditulis dari 18 tahun.

Soo dengan kekuatan yang ada kami berdua menjemput si kecil. Di Whatsapp  untuk mempersiapkan diri secepat mungkin.

Kenapa buru-buru?

Info dari panitia tutup pukul 16.00. Sedangkan di jam tangan sudah pukul 15.30. Kalaulah mobil ini bisa terbang, dalam hitungan detik sudah sampai di depan rumah menjemput si kesayangan.

Butuh waktu untuk pulang pergi 20 menit. Sesampainya di tempat vaksinansi pukul 16.20. 
Berharap semua masih ada. Ternyata "Puji Tuhan" masih bisa.




Akhirnya kesayangan papa mama bisa juga di vaksin.

Ada beberapa momen dari kesayangan yang mama abadikan. 



Cek tensi.



Persiapan di suntik. Diberi alkohol

Posisi disuntik 1


Suntikan yang diberikan. Wajah biasa aja. Good job girl









Akhirnya aku dan si bungsu sudah di vaksin,  artinya kami sekeluarga sudah di vaksinasi walaupun belum selesai ke tahap 2.

Betapa untuk memulai lebih susah dari orang lain. Mulai dari pindah domisili dari daerah panas ke tempat dingin. Adaptasi dengan cuaca ekstrem, kebiasaan makan, tidur yang berbeda.

Salam sehat. 



Love, Audy







Share:

Skoliosis Apa Itu?




Mencuri perhatian nih tulisan di depan. Penasaran apa sih Scoliosis?

Nambah ilmu darimana saja. Yang di depan mata bisa nambah ilmu juga hehehe. Yang tadinya enggak tahu, jadi tahu.

"Yuk coba perhatikan sekeliling,  siapa tahu ada yang bisa sobat share."







Apa sih Skoliosis?

Lengkungan di samping tulang belakang. Skoliosis paling sering terjadi selama percepatan pertumbuhan sebelum pubertas.

Membutuhkan diagnosis medis

Kebanyakan kasus adalah kasus ringan dengan sedikit gejala. Beberapa anak mengalami deformitas tulang belakang yang menjadi lebih parah saat mereka tumbuh. Skoliosis parah bisa menyakitkan dan melumpuhkan.


Orang mungkin mengalami

Area nyeri: punggung
Juga umum: kelainan bentuk fisik,
miring ke satu sisi, otot tegang
atau pinggang tidak sejajar

Perawatan:

*Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan Seringkali, perawatan tidak diperlukan. Terkadang diperlukan penopang/brace atau operasi. 

*Perangkat: Penopang tulang punggung

*Bedah : Transplantasi tulang dan Fusi tulang belakang

*Perawatan diri : Latihan fisik

*Terapi : Peregangan otot


Semoga bermanfaat.


Love Audy


Share:

Mengupgrade Diri Menerima Tanggung Jawab

 


Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 



Masa Pandemi belum berakhir, PPKM masih diperpanjang sampai 6 September. Duh! Lama banget.

Belum dapat info level PPKM kota Bandung  berapa ya?

Perasaan bosan ... hari ini sudah mulai bisa diatasi. Sudah beberapa hari rasanya mau melakukan sesuatu  malas. Hanya mau berbaring nonton saja. 

Ada kekuatan baru hari ini. Mulai menata kembali talenta yang sudah Tuhan berikan. 

Menghubungi kembali tempat awal  belajar menulis grup yang penuh dengan perempuan yang strugle. Meyampaikan keluhan dan bagaimana jalan keluarnya.

Wow PTL sangat cepat jawaban yang diberikan dan jalan keluarnya. Aih keren. Jadi sedikit malu juga karena kalau dibandingkan sang mentor,  beliau lebih strugle menghadapi persoalan.

Bermula dari sakit dan masuk rumah sakit di awal tahun. Semua perjalanan mentoring menjadi menurun. Apalagi masalah yang datang bertubi-tubi datang. Rasanya keinginan untuk berkarya menurun 50%. 

Enggak ada yang memberikan kekuatan karena semua masalah dipendam sendiri tidak dikonsumsi untuk orang lain.

Bawaan diri melankolis terus. Menyedihkan. Tanpa kekuatan untuk melawan keadaan yang ada.

Sedikit demi sedikit mulai "berdiri" walaupun masih sedikit goyah. Terpaan datang lagi. Setelah masalah hubby sekarang masalah anak dalam mengatasi adaptasi di lingkungan barunya. 

Dengan ramainya pemberitahuan semua harus vaksinasi menjadi masalah tersendiri juga bagi kami sekeluarga khususnya untuk diri ini.

Dengan kondisi yang belum "pas" rasanya sudah mulai beradptasi dengan cuaca yang dingin. Hampir 12 tahun  hidup di daerah panas sekarang di daerah dingin. Rasanya ingin "menjentikkan ibu jari" dan mengucapkan sim salabim semua berubah. Kalau kedinginan ingin sedikit kehangatan. 

Sudah hampir 5 bulan, rasanya badan sudah mulai bersahabat dengan udara yang dingin. Dari baju 4 rangkap plus celana panjang, sekarang sudah mulai berani hanya satu rangkap. Walaupun demikian celana panjang masih sering dipakai karena setiap subuh kaki suka kejang sendiri kalau kedinginan.

Oohh ....

PTL kondisi Hubby dan sulung tidak ada masalah sewaktu vaksinasi pertama, semoga vaksinasi kedua semua lancar.

Untuk diriku karena banyak "PR" merahnya, sudah mendapat lampu hijau dengan surat sakti dari dokter kalau boleh di vaksinasi. Tetapi sampai saat ini belum dapat tempat untuk vaksinasi karena si kecil mau bersama-sama ikut di vaksin.

Mencari informasi kesana kemari belum menemukan tempat vaksinasi yang pas dengan umur mulai 12 tahun. Kalaupun ada harus isi link. Ada yang on the spot tapi pas di datangi antrian sudah panjang. Ah untuk kekuatan diri sudah tidak bisa antri panjang lagi karena asupan makan yang dibatasi dengan waktu. Jadi semua takaran harus dibatasi sesuai anjuran ahli gizi.

Kalaupun mau pergi dilihat waktu yang paling sesuai dengan pola makan supaya tidak kelaparan membabi buta.

Akhirnya ... label sebagai mentorpun di cap sah! Dimasukkan ke grup  Mentor Hebat, sedikit merasa ada tekanan di diri. Tapi semua dilawan, "aku bisa!" gumamku.

Surprise ... sebagai mentor yang sah ada fee yang bisa diterima. PTL. Akhirnya dapat merasakan hasil kerja sendiri. Exciting!

Semoga tanggung jawab yang diterima bisa berjalan dengan lancar. Di dalam grup mentor juga welcome untuk teman baru.

Semoga kelas E-book lancar dan sesuai dengan ekspektasi.



Love, Audy

Cuap-cuap Akoe 

All about me


Share:

Akhirnya ... Vaksinasi pertama.

 




"Untung saja ... cuek aja kita turun ke bawah." Begitu kira-kira sepotong cerita seru yang dilontarkan sang suami ketika mau di vaksinasi.

Sudah beberapa bulan di tempat yang baru, daerah yang udaranya beda banyak persiapan yang perlu dibenahi. Mulai dari adaptasi kondisi badan, makan, pola tidur, kebiasaan baru semua harus disesuaikan dan running well. 

Apalagi mulai dari awal dalam hal kesehatan. Berkas-berkas riwayat kesehatan tidak ada di Rumah Sakit manapun. Memindahkan BPJS membutuhkan waktu. Daftar Rumah Sakit untuk pegangan, sekalian dokter yang menangani harus hapal dengan kondisi badan. Capek mengulang dari awal ... bercerita lagi ... terus menerus. Rasanya berat tapi apa boleh buat harus dilakukan. Dari hasil raport merah sampai akhirnya dapat surat boleh vaksinasi.

Setelah semua berjalan baru mulai melihat keperluan yang lain, seperti vaksinasi ini.

Ikut daftar di dekat rumah, tidak ada quota. Sampai diajak saudara tidak dapat juga. Mau daftar yang tanpa antri minta KTP kota ih kok! 

Ternyata tidak mudah mau di vaksinasi.  Dapat link pertama. Sejak mulai daftar ditolak karena quota penuh. 

Masuk link kedua di tempat yang sama dan berhasil.

Dapat di tanggal 24 kemaren pukul 16 persiapan sudah dilakukan. Info dari yg pernah vaksinasi di tempat ini harus persiapan minum dan makan.

"Coba cek dulu kok ada info suruh datang!" Suami minta di cek WA nya karena ada info terbaru.

WA tempat daftar dengan link pertama ternyata ... tiba-tiba nyuruh datang karena bisa vaksinasi. Pertama bingung kok bisa mendadak. Ternyata ya .... Ada dapat info dari IG tentang "vaksinasi dimana" kalau ada pak menteri yang datang kesana dan sepi, jadi tiba-tiba mengundang yang sudah ditolak weleh ... weleh... memangnya semua orang pada santai pas dapat undangan mendadak.

Yang bingung tuh ... kan sudah dapat jadwal di link yg kedua, dan dapat jadwal tanggal dan waktu kok bisa suruh datang. Sampai sekarang ga habis pikir.

Jadi dari link pertama diundang dan dijadwalkan tgl. 26 untuk Vaksinasi yang mana tanggal 24 sudah terdaftar melalui link kedua untuk vaksin. Hihihi bingung engga bahasaku .... Aku juga bingung  hehehe.

Jadi diabaikan saja info dari link pertama yang awalnya sudah menolak karena quota ga ada.

Ajaibnya pada tanggal 24 sesuai daftar di link kedua hampir saja ditolak. 

Dimana-mana kalau diundang sudah harus siap dan datang sebelum acar dimulai benar enggak? Dapat jadwal pukul 16 otomatis dari rumah pukul 15 karena tidak terlalu jauh tempatnya dari rumah.

Di gerbang pintu masuk dicegat sama sekuriti, "Pak vaksin sudah habis jadi datang besok lagi!" Bengonglah terkaget dong! Wong jadwal pukul 16 kok jam 15:30 ditolak buat vaksinasi. Untung  ... masih ada untungnya. Suami ambil inisiatif " saya coba cek dulu ya pak kebawah!" Gedung Ganesha memang terletak seperti dilembah kalau dilihat. 

Sambil bertanya di sekitar gedung dimana tempat vaksinasi. Sepi ....

Akhirnya ketemu tempat vaksinasi itu. Enggak ada orang tambah bingung deh. Bertanya kepada petugas yang sudah pada santai. "Saya mau Vaksinasi dapat pukul 16 bagimana?" Begitu kira-kira pertanyaan suami. "Bapak dari komunitas atau umum?"

Dijawab dari "umum"

"Sebentar di cek dulu!"

Info yang didapat dari suami kok panitia seperti sudah tidak ada. Dan rata-rata seperti tidak siap, karena sewaktu pencatatan saling bertanya "ini nyatatnya bagaimana, terus gimana bla ... bla ...

"Silahkan bisa, Pak!" Tiba-tiba dari petugas mempersilahkan suami dan anak yang besar boleh vaksinasi bersama empat orang lainnya yang memang jadwal pukul 16.




Akhirnya selesai juga vaksinasi dengan tidak ada kendala setelah di observasi 15 menit.

Hanya ada sedikit tidak berkenan dengan cara pelayanan panitia yang ada mulai dari penjaga pintu di awal kedatangan sampai petugas yang memeriksa. 

Kenapa bisa dibilang begitu? Setahuku sewaktu cek tensi harus mengulang beberapa kali. Ini hanya satu kali dan tensi suami 160/100 mereka mengasumsikan "capek ya habis jalan, Pak?" So ... mustinya suruh istirahat dulu sebentar biasanya untuk diambil tekanan darah lagi beberapa menit kemudian. Nah di sini yang tidak. 

Bersyukur kedua yang terkasih tidak ada masalah. 

Semoga kita selalu sehat.

Giliran sang cewek-cewek jadwal vaksinasi. Lihat faskes yang bisa menerima Ibu dan anak.



Love, Audy

Cuap-cuap Akoe 

Share:

Wadah Masker Bolak Balik Tanpa Tali




Akhirnya ...

Model masker kain warna biru jadi juga. Walaupun tangan ini suka nakal hehehe maksudnya suka kebanyakkan ide yang mau dilakukan. Padahal sudah ada cara buatnya, tinggal ngikutin aja. 

Di "kepala" suka bertanya kalau "jalan" begini gimana? Jadinya bagaimana. Sudah mau selesai ternyata harus dibongkar lagi karena "jalan" baru salah. Iihh!

Kalau sudah ketemu selahnya cepat 20menit juga sudah beres. Pertama buat butuh beberapa menit karena belum tahu. Perlu beberapa kali setrika yang ternyata tidak perlu disterika, kecuali kain kusut banget yaa.

Ada kendala sedikit sewaktu sudah jadi. Masker kain tidak menempel dengan kencang di wajah. Tapi ah pengen gaya modis hehehe ....

Yuk buat :

1. Ambil masker yang cocok sama kita.



2. Lipat dua

3. Lebarkan 

4. Jiplak di kertas gambar bagian mukanya.



5. Untuk sisi tinggal diberi titik saja.



6. Hubungkan titik tersebut.




7. Gunting

8. Taruh di pola. Perlu 2 pola untuk depan belakang.

9. Tambah nat 1cm untuk jahit



10. Tindas pakai karbon di bagian jelek kain. Supaya rapih jahitannya. (Kalau aku ga suka mengulang dua kali kerja)



11. Jahit pinggiran

12. Jahit celah terus dibalik

13. Sisipkan di bagian yg bagus.


Untuk bagian celah :

1. Jiplak bagian sisi belakang masker. Lebih kurang 3cm nanti taruh dilipatan kain.

2. Butuh 2 lipatan untuk kiri dan kanan.








Ah susah jelasinnya 😆

Lihat u tubenya yuk!





Selamat mencoba


Love,  Audy

Ceritadiri.com

Note:

Dapat ide nih sebelum di balik, utk pinggiran dikasih karet elastis. Jadi pas dibalik pinggiran agak berkerut.



Share:

Perbedaan Itu Ada Walaupun Tidak Terlihat

 

 

Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka. 


Bertahan ... tetapi kalau ada perlakuan yang tidak adil ngapain juga dipertahankan.

Walaupun institusi sepertinya keren tetapi di dalamnya tidak mengenal kesopanan dalam hirarki ya sudahlah memang belum jodohnya.

***

Melewati sosialisasi seperti training sudah biasa, tetapi kalau ada perlakuan yang berbeda itu tidak biasa.

Memang sudah pilihan sendiri hanya mengambil lulusan D3 pada jaman itu, dengan harapan cepat kerja. Enggak berpikiran neko-neko yang penting cepat selesai kuliah dan empat adik juga bisa sekolah.

Berpikiran positif sih, tapi kalau ada perbedaan di depan mata bagaimana? Lebelnya sih Sekretaris Direktur, tapi perlakuan sejak mulai training seperti tidak terlihat.

 Apa karena pendidikan yang rendah?

Mencoba bertahan, daripada terbuang sia-sia beberapa tahun pengalaman kerja untuk melengkapi ketrampilan sebagai sekretaris yang baik. Akhirnya tak tertahankan karena tugas  sebagai sekretaris  menjadi cleaning service isi lemari file. 

Lah! memang ada cakupan kerja juga membereskan file. Eits ... membereskan dan membersihkan beda tipis hahaha.

Menyesal  yess .... Ada rasa sesal di hati karena meninggalkan pekerjaan yang paling disuka hanya karena ingin mempunyai momongan. Yang ternyata setelah meninggalkan pekerjaan itu masih menunggu lama untuk mendapatkan momongan.

Pekerjaan sebagai Sekretaris General Manager sebuah Hotel bintang 3 sangat mengesankan. Walaupun dengan label itu pekerjaan yang dilakukan hampir seperti "ibu rumah tangga yang mengurus rumah yang besar dengan banyak kamar dan anak banyak".

Tapi Aku suka.

Mulai dari awal kedatangan ketempat kerja untuk absensi. Melihat sekeliling "rumah", menerima laporan untuk diberikan ke atasan nanti sewaktu briefing. 

Sesuailah kerjaan sebagai sekretaris, merangkap semua urusan administrasi, keuangan, "urusan dapur" untuk restoran dan sebagai alarm untuk atasan "Pak GM" yang tidur di salah satu kamar Hotel yang sudah dianggap "rumah sendiri". 

Nah! Yang begini nih. Kalimat di atas diberikan garis merah bukan dalam arti negatif ya. Karena pak GM sangat baik hati. Kalau dilihat dari tugas sebagai sekretaris mustinya enggak sampai sebegitunya. Begitulah kalau belum punya isteri alias singleman perlu orang lain membangunkan. Eits ... banyak kok yang membangunkannya.

Hihihi senyum ... senyum dikit.

Setiap pekerjaan yang tidak sesuai dengan job desk tidak masalah buat orang seperti aku. Semua dengan senang hati dilakukan karena bisa menambah tulisan di kolom pengalaman curiculum vitae.

Yang terutama di hati tak tersakiti karena ada perbedaan dalam latar belakang pendidikan.




Love, Audy

Ceritadiri.com

All About Me



Share:

Yellow


 
Share:

Merubah BPJS Kesehatan Karena Pindah Domisili

 




Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.

 

Ceritadiri.com ~ Sedikit jengkel sih. 
Share:

Mencoba Bisnis Baru Untuk Membereskan Yang Belum Beres

 




Peyek ... peyek.

Punya bisnis baru mencoba berjualan peyek. Memang enak sih peyeknya hehhe bukan karena 'mbakku' yang bikin ya. Tapi sesuai dengan lidahku.

Berdua dengan adikku yang di Bandung mencoba memasarkan. 

Setiap berjualan enggak ngoyo juga, menikmati saja. Semua tergantung konsumen. Cuma kadang berpikir apa karena profile diriku jadi setiap aku share jualan cuma dilihat saja hahaha. Dipikir ya ampun beneran jualan apa cuma main-main jualan hehehe. 

Namanya juga pengen jadi bisnis woman kerennya. Barangkali pasarannya bukan untuk teman kali ya? Khusus jualan buat orang yang kenal profile aku.

Tujuannya sih memang pengen dapat uang buat sendiri maksudnya mau berdiri sendiri punya penghasilan. Sedih enggak sih kadang mau beli buat sendiri ga ada uang hahaha ... ngeles ... namanya ikut suami dsn enggak kerja ya resikonya begitu. Terima uang dari suami. Betul apa benul?

Gimana menurut para Sista yanga kayak aku? Mau beli bedak apa beha minta uangnya kemana hahaha ... terahir keluar pertanyaan perlu atau tidak perlu? 

Kembali lagi ke 'laptop' kata si pelawak itu. Kembali ke tujuan asal dapat uang dari suami untuk kebutuhan apa? Kebutuhan keluarga yang terpenting benarkan?

Sampai sekarang kalau jadi mahasiwa belum lulus juga nih buat keuangan keluarga masih ada minusnya, tinggal sedikit lagi sih. Doain ya biar cepat beres biar tenang hidupnya.

Kalau punya sharing boleh dong komen, biar nambah ilmu buat aku.

Have a nice Friday. Almost weekend.



Love, Audy.

Klik 👉👉 All about Me

Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop 

Renungan



Share:

Persepsi Yang Berbeda, Karena Tidak Mengerti




"Bu giginya sudah tinggal 20% jadi musti di onlay biar enggak gampang pecah." 



Begitu kira-kira percakapan dengan dokter gigi mengenai gigi yang sedang dirawat. Terletak di kiri atas. Memang kalau dilihat dan dirasa sendiri gigi bentuknya sudah menyudut kecil jadi tidak proporsional lagi perlu perawatan yang ekstra.

Menimbang-nimbang perkataan dokter gigi.

"Duh kayaknya repot yaa. Kalau nanti giginya sakit gimana susah deh rawatnya." Mencoba menolak dengan minta alternatif lain sepertinya tidak bisa karena tambalan gigi gampang pecah karena tidak kuat.




"Yah sudahlah ikut kata dokter saja." Maklum orang awam tidak mengerti. Ternyata setelah browsing di mbah Google ternyata ada perbedaan antara onlay, inlay dan disarung atau Crown hehehe.




Yuk belajar kalimat baru ....


 Inlay atau Onlay


Inlay dan onlay adalah jenis restorasi untuk memperbaiki kerusakan gigi akibat karies atau trauma gigi

Inlay merupakan tambalan gigi kecil yang diletakkan pada permukaan gigitan gigi 

sementara Onlay  menutupi gigi  yang lebih luas dan meliputi satu atau lebih tonjolan gigi. Smile Works




Semoga bermanfaat.




Love, Audy

Klik 👉👉 All about Me

Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop 


Cuplikan dari Google

Smile work 

Cobra Dental

Share:

Istilah Di Dalam Photography Banyak yang Belum Dimengerti

 



Ceritadiri.com ~ ROT in BW, apa itu!

Share:

Kemasan Pelindung Yang Dirakit

 



Barang yang seperti tidak berguna kalau dilihat di toko, karena memang untuk sehari-hari memang tidak kita butuhkan. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menyimpannya.

"Untuk apa kadangkala kita berpikir, seperti mengumpulkan sampah saja."

Kecuali untuk Aku yang suka kumpulin barang yang aneh. Lol.

Kalau ketemu kardus besar dan jarang ada pasti disimpan. Demikian juga, botol bekas selai yang lucu. Barang semua disimpan. Sampai akhirnya dengan berat hati dibuang karena tidak bisa dibawa pindahan rumah.

Sedikit kelabakan ketika kita harus packing barang yang ada dirumah supaya lebih mudah untuk diangkut. 

Mencari tempat jual beli perabotan rumah tangga tidak semudah itu, kebanyakan yang jual saja.

Kalau di daerah Kota Bandung ada tempat yang namanya Cibadak khusus jual semua kardus berbagai ukuran. Lebih mudah untuk memilih ukuran yang kita inginkan.

Sedangkan di BSD kebetulan searching di Google ada yang namanya BSD KARDUS di Jl. Rawa Buntu Utara sebelum Mesjid dekat Psr. Modern. Pilihan ukuran kardus tidak banyak, yang paling besar ukuran kardus bekas rokok ... ah bau rokok deh. Namun demikian, apa boleh buat.

Untuk  kardus yang berbau harum harus cari yang baru hehehe. Cari di Ikea hanya menemukan kardus cantik yang bisa di jinjing. Dengan ukuran minimalis karena sudah tidak menjual kardua yang lebih besar yah ...! Apa boleh buat.

Packing ... packing ...

Fyi :

Karton pertama kali diproduksi pada tahun 1817 Di Inggris. Pada saat itu diperlukan sebuah kemasan pelindung yang tidak terlalu memakan ruang pada bagasi kapal dan dapat dirakit untuk kemudian digunakan berulang-ulang sebagai bentuk penghematan pengeluaran jasa pengiriman akibat adanya perang. Wikipedia.

Karton atau Kardus

Mengutip dari    uspackagingandwrapping.com    asal mula kardus dimulai pada 1874. 

Ketika itu sedang terjadi industri besar-besaran di Amerika, memaksa para produsen mencari cara menyimpan barang dagangan dengan suatu wadah yang ringan dan tidak mudah rusak. 

Oliver Long orang yang pertama kali mematenkan kardus sebagai penemuannya, berawal dari sebuah kertas yang kemudian ditambahkan pada karton yang bergelombang yang pada akhirnya dikenal sebagai single face.

Pada tahun yang sama G Smyth berhasil melakukan pengembangan terhadap penemuan sebelumnya, yaitu dengan menambahkan dua lapisan liner di permukaan atas dan bawah dari kertas bergelombang, yang dinamakan Corrugated Board atau karton bergelombang.

Semoga bermanfaat yaa. 

Selamat Hari Senin.



Love, Audy

Klik 👉👉 All about Me



Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop




Dikutip dari Tagar.id

Google

Share:

Mempermudah Kehidupan Berumah Tangga

 




Ampos, ngamprak rasanya tidak bertenaga. Pasrah saja dengan kekuatan badan umur "Dilipuhta."

Memindahkan, mengatur barang, memposisikan supaya kelihatan cantik dan sesuai membutuhkan tenaga ekstra.

Bertemu dengan lemari besar rasanya ingin menjentikkan jari saja "sim sa la bim" langsung pindah ketempat yang diinginkan. Lol kebanyakan nonton fantasi jadi kebawa ke dunia nyata.

Tanpa sengaja melihat iklan di IG ada alat buat pindahin barang yang berat wah seru!

Jari jemari langsung berolah raga mencari informasi. Bisa beli juga di toko online harga kalau dilihat sesuai saja tergantung daerah belinya.


Yang musti diperhatikan kekuatan alat tersebut buat berapa kilo.

Kalau dipikir secara seksama melihat gambar dan secara nyata belum tentu sama, tetap harus melihat langsung. Dipegang bahannya baru bisa percaya.

Mencari di toko yang suka ada produk sejenis, seperti ACE Hardware ketemu juga masalahnya barang cuma ada satu, sepertinya sudah menunggu kami pembelinya hahaha.


Mover Tools untuk 200 kg 


Ihh langsung praktek pindahin lemari dari kayu jati. Gampang banget.




Walaupun mempermudah, tetap saja harus ada yang mengontrol pergerakannya kadangkala barang yang ada tidak sama sudutnya ada yang lebih pendek, jadi kedudukan di alatnya tidak pas sehingga alat mover bisa keluar.

Semoga bermanfaat yaa, sekarang pindahin barang enggak perlu kuatir, lebih mudah.



Love, Audy


Share:

AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement