Semua sudah tersedia ... bukan hanya makanan tetapi satu tas yang berisi baju dan segala pernak-perniknya untuk tiga hari ke Yogyakarta.
Sayang anak ... sayang anak .... Begitulah!
Tadinya Ananda juga malas mau pergi, enggak kenal sama adik kelas, katanya. Sungkan! Jangan gitu kak! Kenalan dong sama adik kelasnya. Biar banyak teman.
Akhirnya jadi juga pergi. Tadinya mau diantar tetapi dia bersikeras bisa pergi sendiri. Cuaca yang dingin dan sedikit gerimis mengiringi kepergian Ananda dari rumah, kami hanya mengantarkan saja sampai pintu pagar.
Mendebarkan melihat kepergiannya. Terlupakan ketika aplikasi Location Life 360 belum berjalan. Aplikasi ini bisa mengetahui dimana posisi anggota keluarga.
Beruntung anak-anak saya mau menerima, ketika semua gawai memakai aplikasi ini.
Dimanapun posisi mereka saya dan papanya bisa tahu, dan mereka juga tahu posisi saya dan papanya.
Memang dengan aplikasi ini menguras batere lebih cepat, sehingga bisa diakalin ketika tidak dipakai bisa dinon-aktifkan.
Fyi tidak semua anak remaja mau dipantau oleh orang tuanya. Apalagi ketika mereka mulai berbohong, aplikasi ini membatasi pergerakkan mereka.
***
Sebagai orang tua, pasti ingin mengetahui keberadaan Ananda, bagaimana keadaannya.
Apa yang ditakutkan pun terjadi.
Saya pernah mengatakan ... sepertinya nanti tidur bareng sama adik kelas ... eh ternyata benar.
Mulai dari tidak bisa menerima OTP, sampai ketika makan siang yang terlewatkan.
Masalah yang terjadi memang membuat kami sedikit panik, tapi semua bisa dilalui.
Beruntung saya menyediakan snack untuk berjaga-jaga, kalau tiba-tiba Ananda lapar.
Banyak cerita yang disampaikan, salah satunya ketika bertemu teman eks-SMA, BSD. Memang sudah janjian sebelumnya.
Ditraktir makan, Ma! Wah habis segini, Ma! Mulailah Dia bercerita, makanan apa yang dimakan dan kejadian apa saja. Ada juga cerita ketika hampir ditinggal tukang ojeg online.
"Makanya harus cepat kalau naik motor!" tanggap saya.
Padahal lagi pakai helm, jadi taruh makanannya dulu di tempat duduk. Katanya
Saya rasa itu yang membuat tukan ojeknya pergi, dikirain Ananda sudah duduk di belakangnya. Disini saya hanya tertawa geli teringat kebiasaan Ananda ketika mau naik motor online, terlalu lama memang. seperti ada ritualnya hahahah.
Ternyata ... benar juga, barang yang dianggap sepele digunakan pada waktu yang tepat!
Apa kata Mama!
0 Comments:
Posting Komentar