Menu

 

Mulai Dari Dasar di Tingkat Sepuluh








Awal bulan sudah berjalan seperti biasa. Layaknya bulan lalu. 

Seperti keadaan manusia. Selalu berubah setiap waktu. Rasanya sih tidak berubah kalau diperhatikan. 

Diibaratkan grafik kadang terlihat seperti tidak berubah. Masih di titik 0 tapii ... titik 0 yang terlihat itu di tingkat berapa? Enggak mungkin masih di tingkat dasar, bisa -bisa di tingkat sepuluh.

Kadang merasa stuck, tidak bergerak masih jalan di tempat. Kita tidak bisa melihat diri kita sendiri. Hanya orang lain yang bisa menilai diri kita bagaimana.

Selagi masih diberi nafas,  teruslah bergerak memberikan sikap yang terbaik. Lakukan semua hal hanya untuk kemuliaan Tuhan. Jangan tanggung-tanggung.

Apa yang kita lakukan hari ini, akan kita tuai dimasa depan. Jadi jangan berputus asa kalau masuk dalam masalah berat. Anggap saja ketika masalah itu datanberarti Tuhan sedang mengunjungi kita.


Love, Audy

Share:

Tidak Bergantung Dengan Jam Terbang Semua Bisa

 



Membuat suatu tulisan kadang membutuhkan waktu juga. Kecuali memang ada moment yang akan ditulis. Seperti yang sering diucapkan para miss di kelas atau Channel Kenal Ebook.

"Enggak bisa nulis. Bingung mau nulis apa! Enggak ada semangat." Begitu kira-kira tanggapan dari semua kalau diajak menulis.

Kalaulah mereka tahu. Menulis sama saja dengan berbicara hanya dituliskan saja di sebuah kertas. Gampangkan!

Setiap hari kan ngobrol. Nah, itu yang dicatat di kertas.

Kalau sudah mengetahui cara menulis sudah pasti nanti tidak akan berhenti menulis. Cari waktu yang dijadwalkan untuk menulis di sebuah blog. harus menepati janji dengan diri sendiri untuk membuat sebuah tulisan. Tidak usah indah, seadanya saja. Karena cara menulis akan berubah seiringnya waktu. Penulis yang sudah lama atau jam terbangnya sudah tinggi masih juga ada kesalahan. Jadi tidak ada yang sempurna.

Setiap waktu yang sudah dijadwalkan, siapkan diri di depan laptop atau handphone dan membuka blog. Mulai dengan menulis apa yang ada dipikiran. Apa saja boleh! Nanti dari situ akan muncul kalimat bersambungnya. Atau lihat photo yang pernah diambil, nanti dari melihat photo itu akan keluar kata-kata untuk mulai dituliskan.


Love, Audy

Share:

Belajar Menjadi Mentor Yang Baik




Tetap yaa isinya nulis. Nulis ga usah bagus kok! Nanti.diajarin nulis standar aja. 

Enggak bisa dibilang nulis itu jelek yaa ... karena semua harus berlatih terus.

Di kelas Ebook atau buku digital enaknya kalau nulis salah bisa dihapus. Walaupun sudah terbit bukunya. 

Namanya juga digital gampang hapusnya.

Mulai tahun 2022 ada tambahan ilmu baru dalam bidang Photography yaa,  biar berani ikutan Challenge Photography yang banyak di Instagram.

Sudah daftar buat tgl. 1 - 3 Januari?

Begitulah kira-kira iklan dari kelas Ebook yang dibuat untuk jadwal bulan Januari 2022. Lebih banyak ke penulisan, khususnya menulis di Blog.

Ada juga tambahan belajar photo. Bersyukur banyak mengikuti kelas online dari tahun kemaren. Terpaksa enggak juga sih. Karena pandemi yang terjadi jadi banyak di rumah.

Mengisi waktu dengan yang berguna daripada banyak menonton drakor. Walaupun masih menonton tetapi presentasinya tidak besar. Menonton juga perlu karena menambah referansi untuk penulisan cerita menjadi Ebook.

Senang saja menulis untuk dijadikan warisan.

Sebagai Mentor kelas menulis berharap semoga semua murid menjadi pandai membuat Ebook dan bisa menjadi Ebook yang bermanfaat juga. Semoga yaa.


Love, Audy

Share:

Lebih mengenal lagi Sedikit






Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Share:

Tambah Pelajaran Baru








PR kedua yang baru selesai hampir pkl. 22.00 ngulik dari siang dengan banyaknya distraction.

Sepertinya gampang kalau lihat gambar. Ternyata sulit juga. Apa karena baru pertama kali jadi belum tahu tricknya. 

Kadang mencapai satu tujuan atau melakukan sesuatu suka menduga-duga. Belum apa-apa sudah menyerah. Ternyata kalau sudah melakukan cuma bilang "oh, begitu saja!"

Nah, semua harus dilakukan dulu yaa!

Mengikuti pelajaran Canva begitu menyenangkan. Sepertinya sudah tahu standard di Canva tetapi rupanya masih banya element yang belum diketahui.
Kalau dipikirkan sebetulnya Canva ini khusus untuk orng-orang yang mengerti tentang art, karena diperlukan sense of art.

Bisa saja sih seperti saya yang tidak pintar menggambar, berusaha saja.

Untuk spesial gambar rumah, rasanya lumayan pegel juga menumpukkan layer garis, satu demi satu. Rasanya enggak sabar. Tetapi berusaha saja.

Yang di rumah tertawa saja melihat gambar ibundanya hehehe. Apalagi suami yang arsitek senym-senyum saja melihat proses menumpuk garis di Canva.



Love, Audy❤️

Share:

Mengenal Kebiasaan Baru

 




Pindah ke tempat yang baru selalu harus mempersiapkan kebutuhan apa yang harus dihapalkan.

Yang pertama tentu tentang informasi kesehatan. Mulai dari tempat beli obat, vitamin. Kalau tidak ada informasi bisa beli obat lebih mahal di apotik yang satu. Ternyata ada apotik yang lebih murah. Nah, sepertinya sepele tapi penting ya.

Lihat sekitar rumah, apa yang terpenting? Ada Koperasi, juga dibuat minimarket yang ada fotokopiny. Catat!

Ada Minimarket Indomaret, dengan berjalan kaki lebkur 7 menit. Lebih lengkap, walaupun tidak seperti Supermarket.

Tempat berobat ada juga seperti puskesmas. Nah, ngobrolin tentang ini, apakah memakai BPJS atau Umum. 


BPJS harus daftar dulu. Cek kelebiham puskesmas ini. Kadang kalau tidak cocok bisa pindah ke tempat lain.yang penting ada pilihan Faskes.

Kalau sudah begini install Aplikasi BPJS yaa ... namanya JKN mobile. Lumayan fiturnya.

Bisa cek ketersediaan tempat tidur di  rumah sakit.

Kalau sudah beres semua urusan kebutuhan. Nah dicoba!

Seperti  beberapa hari ini lagi Batuk pilek plus lumbar 5 sedang nyeri dicoba dong pergi ke BPJS yang ada di Klinik Sumirat dekat Rs. Borromeus.

Kembali dulu deh ceritanya, karena belum mengetahui posisi Klink BPJS jadi saya searching via Google. Hanya karena nama yang terkenal jadi pilih tempat itu. Ternyata waktu di datangi sepi sih lumayan bersih masalahnya ga ada Klinik gigi. Padahal klinik ini penting banget buat anak-anak yang masih dalam pertumbuhan. Akhirnya ... nah itulah enaknya kalau punya aplikasi mobile jadi hanya kutak-katik di handphone memindahkan Klink Pratama Faskes ke tempat yang lain ... walaupun menunggu tiga bulan untuk alamat Faskes baru. Its worthed


Mencoba Klinik Pratama Surya Sumirat. Diperkirakan ramai! Ternyata tidak. Menurut saya sepi hanya beberapa saja pasien yang ada. Barangkali sekalian jumlah pengantar. Mau dibilang sesuai dengan selera, yaa relatiflah namanya juga Klinik gratisan yang disediakan pemerintah. Eits Bayar dong! hehehe bulanan maksud saya. TST lah! 

Dokter wanita yang tersedia dan masih muda. Cukup baik dalam pelayanan dan komunikatif sih menurut saya.  Bersyukur pilih klinik ini karena ada pilihan Klinik giginya. Masalahnya kalau berobat ke klinik BPJS tidak bisa langsung masuk ke Klinik Umum atau Klinik Gigi, harus pilih salah satu.  Jadi kalau pilih Klinik umum baru bisa keesokkan harinya pilih Klinik Gigi.

Begitupun juga dalam pengobatan. Misalnya sekarang sakit apa? Nah, itu saja yang di obati. Kalau minta rujukkan misalnya untuk fisioterapi harus bertanya esok hari ke dokter. Hihihi aneh yaa.

Informasi dari dokter,  BPJS hanya akan menerima satu keluhan saja satu hari. Ahhh! Sesuai uang yang keluar yaa!

Begitu pun dengan Klinik gigi sama. Ada kriteria untuk pengobatan gigi, kalau tidak sesuai akau dirujuk ke tempat lain. Seperti yang dialami suami saya, beliau di rujuk ke Rs. Bungsu karena penanganan tidak bisa di klinik Pratama. Ada pilihan lain bisa ke Rs. Halmahera tapi menunggu bisa bulanan karena semua GRATIS.

 Sedangkan.RS. Bungsu yang ditunjuk bayar setengah. Sakit gigi sekarang nunggu berbulan-bulan untuk dipanggil.gimana itu ceritanya. Menyedihkan.

Akhirnya, ambil keputusan ya sudah berbayar yang setengah saja. Sedih deh hati ini ....

Ceritanya mau minta rujukkan Fisioterapi, tapi harus bertanya keesokkan harinya. Mencoba langsung ke rs borromeus ternyata ada prosedurnya harus ke dokter dulu untuk minta surat rujukkan. Yah sama saja. Kalau begini harus ke dokter bpjs saja gratis daripada harus ke dokter spesiali syaraf berapa tuh duitnya. Kalau suami masih kerja dan dibayar bulanan its ok. Tapikan sekarang sudah pensiun dan sebagai arsitek freelance sayang duitnya hehehe walaupun bisa bayar jugaa. 

Sakit di lumbar sudah beberapa hari ditahan. Nyerah deh. Cari klinik yang cepat aja ga usah rujuk2.  Browsing klinik swasta yang ga usah nanya riwayat kesehatan akhirnya dapat juga.

Seperti biasa di urut dan di sinar

Leher yang kaku juga dirawat. Suami yang tadinya enggak mau akhirnya mau juga di rawat bagian lehernya. 

"Ibu dan bapak harus rajin ya berolah raga. Semua pada kaku ototnya!"  Jadi geli sendiri dengan pernyataan sang Fisioterapis.

Ahh, speechless!

Hari ini hampir setengah hari main ke luar rumah. PR menunggu, grup belum diperhatikan secara benar.

Semangat belajar lagi!


Love, Audy




Share:

Teman Satu Visi Belum Didapat

 



Mencari teman yang satu visi ternyata tidak mudah.

Sudah membuat Flyer ngajakkin yang mau bantu "tidak ada suara" kecuali di kelas ebook yang berbayar.

Pertanyaan dalam hati apakah sesulit itu?

Ah, semoga bukan yaa hanya pada belum tertarik.

Trus! Apakah berputus asa? Ehee nope!

Masih bisa dihandle sendiri dong! Sebetulnya gampang mengurus seperti ini. Beruntung background dari Sekretaris jadi sudah biasa underpressure heemmm tulisan disambung enggak yaa?

Kadang menulis suka menduga duga bemar enggak ini cara penulisannya. Tapi sampai sekarang belum ada yang koment alias silent Hihihi kayak silent in the Lamb. Apalagi itu!

Ah, cari terjemahannya sendiri. Peace ...

Oot deh!

Sampai saat ini tgl. 30 Desember belum ada info jelas yang mau membantu. Kecuali ada dua orang yang sudah menulis di GForm. Masalah yang ada mereka belum selesai buat Ebooknya.

Semoga teman yang satu visi bisa didapat yaa ... berharap.



Love, Audy

Share:

Srot Srot dan Jeritan

 




Audy Jo

Sudah beberapa hari hubby batuk pilek. Bertahan enggak ke dokter ngobatin sendiri pakai obat yang ada di rumah.
Share:

Bom Waktu Setahun Sekali



Baca Juga di Kompasiana

Mendekati hari lebaran suka bikin deg-degan, karena seperti tahun sebelumnya ART pasti sudah berganti. 
 
Kadang sudah dibaikin malah enggak kena sepertinya.  
 
Kok rasanya lebih banyak keluar uang kalau tiap lebaran. Mulai dari membeli bahan kain, kue-kue dan lain sebagainya alias mempersiapkan sogokkan supaya ART bisa balik lagi kerja di rumah. 
 
Kenapa sih ngomong begini, kayaknya suka enggak rela. 
 
Udah dari baru datang sebagai ART , diajarin, diarahkan segala macam keahlian supaya bisa sesuai selera dengan keinginan keluarga. 
 
Entahlah apa karena aku punya indera ke enam, jadi kadang tahu ART mana yang cocok dengan keluarga. 
 
Biasanya bulu kuduk suka berdiri melihat cara kerjanya. 
 
Maksudnya kalau cari pacar sepertinya nyambung kalau lagi bicara. 
 
Kalau ada  ART, kerjaan sebagai ibu rumah tangga menjadi lebih mudah. Olah raga pagi bisa dilakukan tanpa ada gangguan. apalagi rumah cepat bersih dan pekerjaan rumah tangga lainnya beres. sehabis olah raga bisa bersantai sejenak dan setelah itu bekerja secara online, ahh hidup menjadi lebih mudahhh 
 
pengennya memilih ART tuh yang umur enggak usah muda banget dan ga tua juga. tapi pada prakteknya gak bisa seperti itu.  
 
Mencari dengan berkeliling di komplek perumahan sudah biasa, bertanya-tanya. Mulai dengan obrolan basa basi sampai akhirnya tujuan utama dipertanyakan. 
 
Biasanya menunggu beberapa hari untuk mendapatkan info ART yang mau bekerja. Karena kelamaan menunggu akhirnya pelerkaan rumah tangga sudah bisa di urus sendiri walaupun dengan tenaga seadanya. 
 
Kalau sudah begitu, keinginan punya ART lagi pupus sudah. Malas menambah orang baru dalam rumah. 
 
 
Love, Audy
Share:

Jadi Mentor Harus Galak?




Kata Teteh,
"Nih yang udah nyaman ga usah mikirin apa-apa! Ngapain mau ngajar ebook!"

Ah teteh enggak tahu, aku tuh kalau enggak ngajar kayak ga ada tujuan hidup. Kadang mual kalau enggak ada yg dikerjakan. Emang siih banyakan nonton Drakor. Cuma kalau udah semingguan rasanya blank. Cobain deh pakai sepatu aku!

Akhirnya, enggak tahu gimana caranya sekarang jadi mentor Ebook. 

Barangkali darah keturunan sekarang berbicara. Kalau ditilik kebelakang keluarga dari Ambon kebanyakan guru.

Hahaha geli sendiri. Orang Ambon kalau ngajar galak katanya!

Buat kelas untuk para perempuan sampai sekarang belum ketemu selahnya.

Dituruti enggak bergerak juga ambil keputusan baru. Share materi hanya tiga hari setelah itu praktek sebulan.

Apa boleh buat karena masuk Google nunggu verifikasi dua belas hari.  Kalau sampai akhir bulan ga ada hasil, yaa ditinggal 🛵🌬  

Nahhh galakkan!

Cuma prakteknya jam bicara bisa tuh 24jam. Hubby udah mulai kasih warning. 
"Atur jam bicaranya!" Hihihi kayak dokter aja.
"Ok ok, Pa!"

Kayaknya kalau diterapkan kelas yang udah berjalan enggak mungkin. Mulai aja dengan kelas yabg baru.

Setiap kelas rasanya momennya berbeda. 
Banyak pelajaran yang di dapat dari setiap individu.

Ah, para perempuan pintar.


Love, Audy







Share:



AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement