Mendobrak Ketakutan

 


Hari kedua, kok rasa-rasanya gimana gitu!

Banyak ketakutan tiba-tiba datang. 

Perlu Sule nih!

Bingungkan? Apa hubungan ketakutan sama sule?

Ini sih cuma insight yang saya dapat saja. Kalau membahas soal covid 19.  Memerlukan dopamin untuk menenangkan diri kalau lagi ketakutan.

Hormon ini memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh. Hormon dopamin juga disebut sebagai hormon pengendali emosi. Saat dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon ini akan meningkatkan suasana hati, sehingga orang akan merasa lebih senang dan bahagia. Alodokter


Belum ketemu artis lain sih yang bikin lucu. Kalau sudah nonton, ga berhenti tertawa.

Coba deh!

Mulai dari munculnya berita harus di vaksin. Mencari vaksin yang bisa cepat daftarnya. Ada ketakutan juga mau di vaksin, karena banyaknya cerita yang mengikuti. Serem.

Akhirnya, mulai vaksin pertama sudah terlewatkan dan kemaren vaksin kedua sedikit terkejut ditambah perasaan yang lain yang campur aduk. Kayak es campur saja.

Jadwal vaksin kedua pagi hari. Merasa sih sedikit ragu, karena yang namanya pagi hari sudah pasti antrian panjang.

OMG!



Benar juga panjang antrian. Yang enggak enak itu cara antrinya. Sebetulnya sih enak antrian begini kalau tidak berdiri lebih cepat.

Duduk, berdiri, duduk, berdiri. Awalnya tidak masalah. Lama-kelamaan lutut rasanya jadi pegal, lemas. Lebih baik berdiri saja. Jadi kalau antrian jalan, tidak terlalu berpengaruh di lutut. Pusing juga kalau sambil mengetik di handphone. Jadinya maaf saja buat yang WA, maupun Telepri enggak dijawab karena telpon genggam disimpan dalam tas. Ceritanya mau diam saja.



Sampai juga di tempat suntikkan. "Suster jangan keras-keras yaa!" Daging tangan dijepit. "Tarik nafas ... terus cus terasa ada yang menusuk. Tarik nafas lagi. Sudah bu! Silahkan ke tempat Observasi untuk di buat kartunya.

Menunggu lagi di tempat Observasi. Duh lamanya! Untung ada adik yang menemani. 

Ada momen di jam sepuluh. Waktunya makan snack. Seperti orang keblingsatan kelaparan. Mulut sedang ditutup masker, curi-curi melalui bawah masker lewat dagu makan crakers, cuek saja. Lanjut makan apel. Secepat kilat menghabiskan apel merah yang dibawa. Ampun itu apel belum dipotong masih utuh! "Sikat" saja! Rasanya dunia hanya milik sendiri. Enggak ada orang lain.

Lah! Lama banget nama enggak dipanggil untuk kartu vaksinnya. Sedangkan adik sudah duluan. Apa formnya jatuh? Jamnya mau makan siang nih! Akhirnya nama dipanggil juga.

Beres!

Fyi penulisan di hari kedua setelah vaksin, bawaannya ngantuk berat. Menulis dengan mata terpejam. Lol


Love,  Audy




Share:

Open Mindset

 




Seperti matematika? Apa iya? Rasanya gampang ah! Apa karena sudah melalui yang susah ya.

Banyak benar pertanyaan dalam hati. 

Mengolah pertanyaan, dan jawaban sendiri.

Begitulah kira-kira pikiran seorang perempuan yang menjadi pengajar.

Mencari pola baru setiap habis kelas yang ada. Mulai dari kelas sebelum masuk di institusi yang sekarang. Terus mengasah pemikiran tentang materi yang dikuasai.

Sebagai pengajar, enggak hanya ilmu yang ada saja dipelajari. Tetapi ilmu yang berkaitan juga di pelajari. Berbagai aplikasi dicoba. Ilmu yang tadinya malas dipelajari, sekarang harus dikuasai. Untuk menambah tips yang di share di kelas kolam belajar dari institusi yang lain.

Kalau sudah belajar, semua ilmu diolah supaya bisa dimengerti dan dibuat sesimpel mungkin.

Senang sih kalau sudah mulai mengobrol. Bertanya dengan lawan bicara yang memang serius. Asyik kadang jadi lupa juga.

Tapi senang kalau mendapat teman baru. Dengan catatan semua harus berpikir positif jangan ada "dusta di antara kita". Ada-ada aja nih! 

Persahabatan yang baik itu tidak melihat latar belakang,  berasal darimana, agama apa, pendidikan apa, dan masih banyak lagi deh. Yang kadang sifat begini kurang diterima di lingkungan pergaulan.

Benar enggak?

Sudah dua hari ini sepertinya kurang fit. Biasa ... enggak pernah mandi eits maksudnya keramas pagi pukul 05.30 sekarang keramas dan mandi air dingiiiinnn. Gas air panas habis dan mau coba mandi air dingin saja. Brrrr ....

Tapi demi melakoni sebagai pengajar, yaa semua dilakukan. Yang penting hubby mendukung, walaupun dengan omelan sedikit. 

"Enggak belajar dari pengalaman." kata beliau. 

Merayulah!

Walaupun belum 100 persen, tapi sudah Lumayan. Ijin sudah dikeluarkan. Tinggal bagaimana jadwal di balance dengan keluarga.

Semangatlah!


Love, Audy


Share:

Endorse Artis

 



"Edun endorse nya!"

Sedikit kaget, membaca tulisan di medsos sewaktu share video Trie Utami. Penyanyi idola masa muda dulu. Oh jadi sekarang sudah tua? Lol.

Kesempatan dalam kesempitan barangkali ada yang berpikir seperti itu. Ah masa bodoh! Terserah mau berpikir apa.

Yang ditanya mau kok orangnya! Dengan catatan "maaf ga punya uang" 

Beruntung Manajer alias suami yang kebetulan adik sepupu suami, mau membantu.

"Mau seperti apa, Mba? Redaksinya gimana?"

Dasar yaa ... ga pernah urusan sama artis. Jadi jawaban salah. Kirain redaksi itu nama perusahaan apa. Lol. Padahal yang ditanyakan hanya kalimat apa yang akan dibagikan kepada penonton. Halah!




Ah! Artis idola masa-masa pacaran dengan doi. Kalaulah artis itu tahu hwhwhw. Apa aku dapat tanda tangan ya. Padahal terahir, bukan terahir aja pertama dan terahir Lol. Berkenalan dan ngobrol di rumahnya. Kenapa enggak minta foto ya?

Momen indah, yang bisa disimpan galeri foto, lebih tepatnya video di galeri.

Serasa keikutan terkenal deh! Ide lain mulai berdatangan.

Coba kesini, diakan kenal sama artis itu. Dulukan dia pacaran sama sepupunya. Bisa tuh dicoba! Atau coba ini nih sepupunya kan mc terkenal itu. Banyak deh nyambungnya.

Padahal orang terdekat di rumah, hubby maksudnya teman SMA nya penuh artis. Hubby tetap low profile enggak mau heboh. Iih! Padahal anak band tapi enggak mau heboh. Teman bandnya terkenal. Ada yang nikah sama penyanyi. Ada juga pemain gitar terkenal  artis cantik,  pragawati semua temannya enggak mau diumbar. Sebel sih. Padahalkan bisa ya minta tanda tangannya. Lol.

Kalau mau mikirin begituan enggak maju-maju nih hidupnya. Ya sudahlah memang begitu hidup hubbyku ini.

Cukup hanya memandang hubby sudah melihat artis top. Dengan wajah tampan memetik gitar lagu kesayangan.

Duh! Cuaca di luar mendung, udara sedikit dingin.



Love, Audy

All about me

Reff:

Video dari Trie Utami untuk Audy Jo- Kelas Ebook Ananda




Baca juga : Jorisen=Joris 


Cek Tulisannya di Kompasiana


Share:

All About Me Edisi Comic

Share:

Berpikir dari Sisi "Sebelah"

 



Waktu sepertinya berjalan terus.

Kadang tanpa terasa, sehari sudah berlalu. Rasanya belum selesai persoalan yang ada.

Kadang malah bertambah pelik persoalan yang ada.

Menata jadwal untuk diri sendiri rasanya masih belum pas. Bongkar pasang jadwal untuk yang harian dan bulanan. Masih meraba-raba. Kira-kira kalau yang ini gimana? Tapi kalau hanya melihat dan tidak dieksekusi enggak akan tahu pola mana yang benar dan berhasil.

Rasanya itu bagaimana ya? Entahlah bercampur aduk. Menerima yang menjadi hak diri sendiri. Didapat dengan usaha sendiri itu memang berbeda. Mau berbagi masih mikir-mikir dulu, apa yang harus dibagi. Lol. 

Sepertinya pepatah, walau sedikit berani memberi belum masuk ke dalam pola pikir yang ada. Lah! Yang diobrolin belum masuk rekening hehehe.

Kadang seperti di "tok", kenapa tidak dari muda melakukan hal yang seperti ini.

Tetap saja pepatah yang ada mengatakan, "lebih baik terlambat dari pada tidak melakukan sama sekali!"


Love, Audy






Share:

Torang Bisa!




Torang Bisa- Kompasiana





Pekan Olahraga Nasional XX,disingkat PON XX, atau PON Papua 2020 adalah ajang olahraga nasional utama Pekan Olahraga Nasional, yang diselenggarakan di Papua.

Pekan Olahraga Nasional 2020 akan berlangsung pada 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021. Wikipedia

Tanggal: Sab, 2 Okt 2021 – Jum, 15 Okt 2021

Lokasi: Jayapura

Tuan rumah: JayapuraPapua

Jumlah atlet: 6,442

Tempat utama: Stadion Lukas Enembe

Jumlah disiplin: 37 Cabang olahragaMoto: Torang Bisa!

***



Torang Bisa!

Kalimat yang dielu-elukan sebagai moto Pekan Olah Raga Nasional PON XX di Papua

Nama daerah di sebelah timur Indonesia yang jarang terdengar dengan berita positifnya, kecuali berita negatif tentang Hak Asasi Manusia.

Semoga Pekan Olah Raga atau PON Yang Ke XX bisa mengharumkan nama Papua.

PON sendiri sudah membuat perubahan yang signifikan di Papua. Acara olah raga akbar ini bisa memakmurkan rakyat disekitar. Penjualan souvenir dan cinderamata khas daerah meningkat.

Ah, jadi mengingat saat dulu waktu mengikuti PON tahun 1980.

Baca juga : "Berhenti Sampai di Sini"

Pada PON kali ini, sangat membanggakan karena sebagai tante dari dua keponakan yang yang cantik yang sama-sama mencoba mengharumkan Cabang Olah raga yang mereka pilih.

Glorya Famiella Ralahalo ( GGWP.ID) Wakil Ketua Bidang Kompetisi PB ESI yang cantik dan berkharisma, menawan dalam pembawaan dirinya. Kalau dekat si cantik ini terasa hangat hati ini. Salah satu putri kembar dari Zus Mielitza Kiriwenno dan . Mielitza merupakan anak pertama dari Tinneke Joris dan cucu perempuan dari Lodwick Joris.

PB ESI atau Pengurus Besar Esports Indonesia yang penuh dengan anak-anak muda Indonesia yang punya kompeten si, Integritas dan Profesional dalam menghasilkan karya bagi bangsa Indonesia.

Indonesia dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KON) secara resmi mengakui Esports sebagai cabang olah raga prestasi.







Sumber foto Google/Pressconf Eksibisi Esports
Sumber foto Google/Pressconf Eksibisi Esports

 

Esport yang dimulai tanggal 21 September sebagai Eksibisi pembuka sebelum PON. Sudah berakhir bulan lalu tanggal 26 september 2021. Diadakan Stadion Hockey Indoor Doyo Baru, Kab Jayapura, Papua.







Pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", begitu pun yang terjadi di Keluarga Novi Kiriwenno, anak dari Tineke Joris dan Jacobis Kiriwenno. Tineke Joris anak perempuan, keturunan dari Lodwick Joris.

Baca juga silsilah keluarga "Benarkah Sejarah Yang Tercatat?"

Kalau dilihat keluarga Bung Novi, berkumpul srikandi-srikandi.

Valencia Kiriwenno sebagai Isteri dari bung Novi Kiriwenno juga seorang ibu dan Atlet.

Sewaktu menjadi Atlet anggar Maluku, Valencia dikenal dengan nama Valencia Nio atau Nona Nio. Beliau kelahiran Ambon, 01 Juni tahun 1973.

Berolah raga Anggar mulai dari tahun 1989 - 2008. Medali yamg sudah didapatkan:

* Medali Mas, PON XVI 2004 di Palembang.

* Medali Mas, SEAF (Asia tenggara) 2005 di Brunai.

* Medali Mas, terakhir 2008 PON XVII di Kal-Tim.

* Medali Perunggu.

Sejak Tahun 2013-2020 menjadi Pelatih Anggar DKI.

Tahun 2020- sekarang dikontrak Club Olimpic Jakarta Selatan. (Klub anak-anak Korea dan Cina)


Begitu pula dengan putri di keluarga Bung Novi Kiriwenno, si cantik, atlet dari Olah Raga Anggar. Nona Ambon dengan senyum manisnya yang menawan. Nona ambon kelahiran Ambon 16 juni tahun 1997. Sudah menyabet beberapa medali dan penghargaan baik dalam maupun luar negeri.

Voryn Thalia Kiriwenno,

* Atlit DKI dari tahun 2008- 2018.

*2019 - sekarang bergabung dengan team Anggar Papua

* Medali Perunggu untuk Team DKI, Pertama kali sewaktu ikut kejuaraan PON XVIII di Riau.

* Medali Perak, PON IXX di Ja-Bar 2016.

* Peringkat 1 Nasional, sebagai Atlet Asian Games 2018.

* 2 Medali Emas, Kejurnas Kaltim 2014.

* Peringkat 1 Junior Nasional, Kejuaraan Asia di Dubai

Dan masih banyak lagi penghargaan yang di dapat oleh ibu dan anak perempuan dalam ajang olah raga Anggar.
















Sebagai bagian dari keluarga besar turut merasa bangga untuk setiap pencapaian yang mereka dapat. Hanya bisa berdoa untuk setiap kesempatan yang ada, supaya bisa terus mengharumkan nama bangsa Indonesia di ajang olah raga Nasional dan Internasional.


Yess Torang Bisa!


Love, Audy
Ceritadiri.com


Reff:
Google/Pressconf Eksibisi Esports
Suara Maluku


Dok pribadi




Glorya Famiella Ralahalo
Novi Kiriwenno
Meilitza kiriwenno









dok. pribadi Voryn


Cek Tulisannya di Kompasiana
Share:

PTMT, Tidak Menarik Hati

 




Akhirnya PTMT yang ditunggu datang juga. Persiapan sudah dilakukan sejak hari sabtu. Bahan apa yang kurang, yang musti dibawa ke sekolah. Sampai hari minggu pun semua di cek ulang. Kebiasaan papanya anak-anak lebih teliti.

Dengan perasaan yang tak menentu akhirnya senin dengan "loncat sana, loncat sini" semua bisa dilakukan. Sudah hampir dua tahun di rumah sekarang boleh bersekolah. Irama kehidupan sedikit terguncang.

Sampai di sekolah, sudah siap beberapa guru, satpam yang bertugas untuk mengarahkan para murid untuk melakukan protokol kesehatan. Bersyukur sebelum masuk sekolah, sudah dibagikan info tata cara masuk sekolah bagaimana, peta jalur masuk dan pulang, juga video protokol masuk sekolah.

Berjanji kepada si kecil, kami akan menunggu di mobil sampai pulang sekolah. Membutuhkan waktu kalau pulang ke rumah yang jauh di bukit. 

Tiba-tiba melihat Whatsapp dari si kecil kalau dia ketinggalan peralatan untuk laptopnya seperti mouse, earphone. "Ampun!" Secara berbenah sepertinya sudah beres. Rasanya aku lihat earphone ada di meja.

Yang kalimat "secepat kilat" terjadilah. Oh begini artinya. Walaupun tidak seperti jagoan Flash.

Akhirnya, semua yang dibutuhkan sampai juga ke si kecil. Walaupun melalui rintangan, karena satpam yang dititip salah masuk kelas. Sebetulnya memang kelas yang sudah ada dijadwal. Entah bagaimana masuk sekolah bisa jadi berbeda kelas. Setiap kelas diberi nama supaya siswa yang sudah dikelompokkan tahu dimana harus masuk kelas.

Setelah menunggu dua jam akhirnya selesai juga PTMT pertama. Banyak cerita yang diungkapkan si kecil. Tapi kok suaranya tidak terlalu antusias.

Benar kan ....

Keesokkan harinya, "mau sekolah saja dirumah, Ma!"

PTMT empat hari, akhirnya terlewatkan.




Love, Audy


Share:

Mau Belajar Setiap hari?

 


Perlu Belajar Setiap Hari - Kompasiana

Berpacu dengan waktu, kalimat yang sering di share, ke teman-teman terdekat kalau mereka bertanya,"kenapa mau jadi penulis?"

Kadang jawab seadanya saja,"suka saja!"

Berpikir ulang juga sering dilakukan, setelah terlontar kalimat tersebut. Seperti enggak ada tujuan saja. 

Menjadi penulis enggak secepat itu juga, masih butuh proses. Untungnya di wadah tempat saya belajar, Indscript Creative  tercinta banyak kelas-kelas pembelajaraan yang bisa  diikuti. 

Apalagi sekarang ada pembelajaraan baru via You tube yang dilakukan oleh Teteh Indari Mastuti, Ceo dan Founder Indscript Creative. 

Salut buat beliau, enggak pernah capainya memberikan pembelajaraan buat para perempuan. Keren ih!

Jadwal setiap sore, pukul 16.00 Wib biasanya ada sharing live pembelajaraan tentang dunia bisnis.



APA INVESTASI TERBAIK DI MASA KRISIS





Lihat juga: 100 JUTA DARI WHATSAPP




Sebagai penulis, bisa juga dikaitkan dengan pebisnis. Karena apa yang kita tulis tujuannya bisa dibaca banyak orang. Tentu memerlukan tehnik khusus untuk melobi para pembaca.

Yang namanya berilmu bisa darimana saja. Yang penting, "kosongkan gelas", untuk menerima pembelajaraan yang baru.


Love, Audy Jo 

Reff:

Indscript Creative 

Indscript Bussineswomen University 


Jangan lupa subscribe yaaaa



Share:

Perlu Minum Banyak atau Sedikit?

 




Minum banyak atau sedikit saat minum obat?

"Harus banyak minum!" Kalimat dari satu orang, "biar lancar ginjalnya. Katanya sih dari informasi biar enggak mengendap di ginjal."

Dari informasi lain, "minum tuh sedikit saja, seteguk gitu. Jangan banyak-banyak. Nanti buat kembung!"

"Dari dua pernyataan di atas, kira-kira yang mana menurut Anda yang benar?"

Menurut saya, dua-duanya bisa juga dipakai. Kalau dipikir secara umum. Kembali lagi standar minum yang dianjurkan 7-8 gelas sehari sudah bisa membuang residu obat dalam tubuh dengan catatan ginjal Anda dalam keadaan baik.

Minum secara banyak bisa melancarkan gerakkan tablet atau kapsul dari mulut, ke Perut.

Kadang ada yang menelan tablet  secara langsung. Kebiasaan ini tidak baik dan biss menempel di langit-langit mulut yang menyebabkan rasa pahit.  

Air juga melancarkan tablet sehingga tidak tersedak ditenggorokkan.

Pernah dengar dari saudara saya, kalau ibunda beliau minum obat pakai pisang, karena tidak tahan dengan pahitnya obat yang dimakan. 

Minum air putih berlebih juga tidak baik karena kalau malam hari,  akan sering ke "kamar mandi". Jadi kalau tablet yang diminum malam  ditukar ke pagi barangkali lebih baik.

Tadinya, setiap malam saya minum obat yang sudah harus rutin setiap hari dengan air segelas penuh. Dengan harapan yang saya minum cepat larut dan keluar. Ternyata yang ada, malah tidak bisa tidur nyeyak, karena harus sering ke kamar mandi.

Lelah dan juga mengantuk di pagi harinya. 

Sekarang, karena saran dokter yang menangani saya, minum obat hanya seteguk atau secukupnya saja. Ternyata, betul juga frekuensi ke kamar mandi jadi berkurang.

Kebiasaan minum banyak yang dilakukan malam hari, diganti ke pagi, dan siang hari. Minum banyak saya lakukan sampai sore saja.

Sebetulnya, berharap dengan minum air putih yang banyak, wajah dan kulit tidak cepat keriput dan tetap awet muda.Lol.

Itu sih, hanya seijin Tuhan Yang Maha Kuasa saja yaa. Ah! Siapa tahu, daripada tidak melakukan apa-apa, ke salon mahal jadi cari cara yang mudah dan tidak mengeluarkan biaya, minum air putih saja yang penting bersih dan matang.

Love, Audy

Reff:

Kanal Liputan 6

Lifestyle Okezone

Pic. pixabay publikdomainpictures

Cek Tulisannya di Kompasiana

Share:

Membedah Diri Sendiri





Membedah Diri Sendiri



"Sepertinya senang menulis ya?" Begitu kira-kira pertanyaan yang sering dilontarkan setelah melihat tulisan saya dimedsos.

Biasanya saya jawab dengan kalimat standar, "Iya betul"

"Bagus gambarnya."

Saya merasa seperti di awang-awang dengan banyaknya pujian yang ditunjukkan.

Selain saya sebagai penulis, mengajar cara membuat Ebook, membuat konten video, juga penunjang penulisan seperti Canva, aplikasi gambar harus saya kuasai.


Baca juga : cara membuat Ebook

Semua saya pelajari dengan otodidak. Hanya karena penasaran! Semua saya pelajari tanpa bantuan orang lain. Pertanyaan dan jawaban biasanya saya tanya ke "Mbah Google"

Sebagai mentor kelas penulisan Ebook kadang merasa apa yang lakukan masih belum maksimal.

Barangkali kurang untuk iklannya, atau lebih sulit dimengerti apa yang saya materikan.

Melihat mentor kelas lain yang bersemangat, membuat sedikit iri di hati. Saya enggak mau munafik- lah.

Barangkali rejeki orang enggak pernah tertukar.

Masih bertanya dalam hati, "apasih mentor itu? Apa dengan coaching?"

Kalimat yang kadang diucapkan berulang kali oleh Ceo Indscript Creative Indari Mastuti. Salah satu mentor saya yang sangat saya idolakan. Dari beliau arah penulisan saya menjadi lebih baik, dan banyak perjalanan penulisan saya dimulai dari kelas penulisan yang beliau ajarkan. Seperti membuat penulisan solo, antologi, sampai penulisan Ebook yang sekarang saya tularkan kepada perempuan lain.













Beliau sebagai pemerhati perempuan, yang rajin memberikan ilmunya, keahliannya untuk memajukan semua perempuan. Walaupun kegiatannya banyak, tapi beliau masih ada waktu menambah ilmu untuk diri sendiri.

Mentor dan coaching rasanya hampir mirip sama-sama mengajar. Kalau dari kamus bahasa Inggris, mentor artinya pembimbing sedangkan coaching artinya pelatih.

Dalam mentoring terdapat evaluasi, sehingga peserta bisa meningkatkan kemampuan mereka dan belajar dari kesalahan yang telah lalu. Mentor mengarahkan peserta ke arah masa depan yang lebih baik. Sementara coaching, manfaatnya adalah untuk membantu Anda berpikir kreatif dalam mengembangkan ide untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Jadi setiap masalah dicari solusinya oleh diri sendiri. Coaching hanya memberikan pertanyaan apa yang harus diri kita lakukan, sehingga menemukan solusi sendiri.

Kalau yang saya tangkap, dari tulisan di atas, mentor sudah menetapkan tujuan, dan langkah yang harus dicapai," begini loh caranya!" Sedangkan coaching, lebih banyak bertanya, "tujuan kamu apa? Sudah ada ide untuk mencapai tujuan kamu?"

Setiap orang memang perlu menggali bakat di dirinya sendiri. Apa dia termasuk seorang mentor atau coaching. Rasanya saya mulai memilah-milah memori yang ada, bagaimana sebetulnya pengajaran yang pernah dilakukan, dan akhirnya saya melabelkan diri saya hari ini, sebagai seorang mentoring.

Entahlah kalau "jam terbang" saya sudah tinggi, barangkali bisa berubah. Siapa tahu!




AJ

Love, Audy Jo




Cek Tulisannya di Kompasiana




Share:

AJPena Online Class

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement