Menu
KELAS PEREMPUAN GRATIS
The Power of Emak-emak
"Berhenti menulis Blog?"
Hahaha enggaklah!
Nih, tulisan yang dimunculkan! Ada beberapa tulisan yang dibuat dan di share di platform lain. Jadi tulisan di personal blog tidak dipublikasikan.
Hari ini, tulis menulis lebih santai. PR menulis "CERNAK", cerita anak sudah selesai. Apalagi yang sangat menguras tenaga dan pikiran penulisan di platform Kompasiana.
Event yang diadakan Kompasiana tanggal 15 September kemaren seru banget! "Blog Competition, Heritage of Toba".
Dalam hati berani ikut kompetisi hahaha. Diberanikan saja, sekalian belajar mengenal daerah lain di Indonesia.
Mencari referensi, dengan membaca dari Google, Wikipedia. "The Power of Emak-emak", bertanya pada teman perempuan.
Rasanya, data-data yang didapat sepertinya cukup, dan mulailah menulis.
Kerjaan emak-emak stop sampai sini? No!
Seperti hari ini, hadir di dua kelas. Walaupun materi yang dibagikan sama, tetap saja memutar otak. Memberikan ilmu yang terbaik untuk kelas. Berharap apa yang dibagikan bisa bermanfaat dan bisa ada ide yang dapat muncul.
Sayang ilmu yang sudah di dapatkan tidak dibagikan. Walau memang tidak semua ilmu dibagikan. Namanya juga berbisnis dalam Pendidikan hahaha sedikit geli di hati.
Selesai sharing, cooling down untuk melanjutkan sesi zoom kelas penulisan CERNAK, cerita anak, yang sekarang masuk dalam pembahasan review naskah.
Semoga siang ini lancar. Lancar internetnya. Setiap pukul dua siang biasanya suka "freeze" internetnya.
Love, Audy
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Hampir saja terlewatkan pertemuan orang tua murid dengan sekolah yang diwakilkan kepala sekolah dan para guru.
Terlalu asyik dengan dunia sendiri. Dunia penulisan. Sebagai mentor kelas E-book banyak yang ingin dibagi dengan teman-teman yang baru. Membentur persoalan yang ada. Bagaimana caranya untuk tidak mengumbar technical cara pembuatan E-Book. Kasihan kelas yang berbayar.
Apalagi hari ini badan seperti lelah banget. Barangkali efek dari vaksinasi kemaren sore.
Enggak tahu gimana bisa tersadar kalau ada janji pertemuan dengan sekolah.
Dengan kondisi badan yang kurang fit masih bisa bersyukur karena ada suami yang menemani. Bisa berdua hadir melalui zoom untuk bertemu dengan para guru.
Pertemuan kali ini membahas tentang PTMT pembelajaraan Tatap Muka Terbatas.
Pertanyaan yang diajukan " Apakah sebagai orang tua mengijinkan anaknya masuk sekolah.
Sekolah sudah mendapat ijin dari Satgas covid 19. Dari dinas pendidikan juga.
Masalah yang ada apakah orang tua setuju atau tidak.
Karena yang dimaksud bisa hadir di sekolah dihitung dari 25% dari jumlah orang tua yang setuju.
Semoga apa yang dicanangkan pemerintah bisa berjalan baik. Anak-anak bisa masuk sekolah dengan kebiasaan yang baru. Bukan mama enggak setuju anak-anak sekolah online di rumah, tetapi kalau bisa bersekolah mama di rumah bisa ada waktu istirahat untuk tidak mengomel setiap hari. Lol.
Love, Audy
Ceritadiri.com
Bersusah Payah Dahulu
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Bacaan ini juga di Kompasiana
Seperti mengejar apa aja.
Hampir beberapa bulan ini, sejak dapat hasil "nilai biru" setiap tempat vaksinasi di datangi.
Walaupun begitu enggak semua mau di masuki. Dilihat saja dari jauh, kalau lihat antrian panjang ga jadi vaksinasi.
Kalau umur masih muda enggak masalah. Antri berjam-jam.
Emang malas antri?
Dengan kondisi sekarang memang malas antri. Apalagi bertabrakan dengan jadwal makan. Enggak bisa sembarangan menguyah sesuatu.
Ada takaran, ada waktunya. Jadi selalu berharap ada tempat vaksin yang kosong. Kalau enggak ada masalah sudah pasti tempat vaksinasi dimanapun dijabani.
Dan lagian harus bisa vaksinasi dengan si kecil yang berumur 12 tahun.
Akhirnya kesempatan itu datang juga.
Ceritanya tuh keponakan cewek vaksinasi ke 2 dari sekolahnya. Mamanya cerita kalau mau vaksin hari minggu sore. Disuruh datang ke Grand Eastern. Oh ok. "Memang bisa langsung?" Enggak tahu juga, infonya begitu kata beliau. Ya sudah sambil mengiyakan info tersebut, sambil berharap info yang didapat benar.
Pas hari H nya, datanglah aku dan suami berkunjung ke tempat yang sudah diberitahukan.
Ternyata! Jadwal baru esok senin dimulai jam 08.00 pagi. Sedikit kecewa. Tetapi ya sudah.
Hari kedua berarti hari senin, datang lagi pagi hari. Ternyata wah antrian panjang banget. Hampir gagal lagi.
"Coba tanya, Pa!" Bertanya dengan petugas yang ada. Bagaimana cara untuk ikut vaksinasi.
Ternyata yang antri memakai link yang dapat dari gereja. Jadi beberapa gereja dijadikan satu. Dapat info disuruh datang pukul 14.00 siang. Ya sudah!
Setelah zoom yang diadakan salah satu mentor di IIDB grup telegram, berangkat ke tempat vaksinasi. Duh lewat dari pukul 14.00 kekuatiran sedikit melanda.
Sesampainya di tempat vaksinasi, wahh ... sudah kosong! Bagaimana ini. Nah kalau sudah begini pepatah Malu bertanya sesat di jalan. Malu bertanya gagal vaksinasi lagi.
"Langsung saja, Pak. Ke lantai 3." Di lantai 3 bertemu petugas yang mendata diri.
Asyik, akhirnya bisa masuk.
![]() |
| Cek tensi. |
![]() |
| Persiapan di suntik. Diberi alkohol |
![]() |
| Posisi disuntik 1 |

































.jpg)