Bersusah Payah Dahulu

 



Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.



Bacaan ini juga di Kompasiana



Seperti mengejar apa aja.

Hampir beberapa bulan ini, sejak dapat hasil "nilai biru" setiap tempat vaksinasi di datangi. 

Walaupun begitu enggak semua mau di masuki. Dilihat saja dari jauh, kalau lihat antrian panjang ga jadi vaksinasi.




Kalau umur masih muda enggak masalah. Antri berjam-jam. 

Emang malas antri?

Dengan kondisi sekarang memang malas antri. Apalagi bertabrakan dengan jadwal makan. Enggak bisa sembarangan menguyah sesuatu.




Ada takaran, ada waktunya. Jadi selalu berharap ada tempat vaksin yang kosong. Kalau enggak ada masalah sudah pasti tempat vaksinasi dimanapun dijabani.

Dan lagian harus bisa vaksinasi dengan si kecil yang berumur 12 tahun.

Akhirnya kesempatan itu datang juga.

Ceritanya tuh keponakan cewek vaksinasi ke 2 dari sekolahnya. Mamanya cerita kalau mau vaksin hari minggu sore. Disuruh datang ke Grand Eastern. Oh ok. "Memang bisa langsung?" Enggak tahu juga, infonya begitu kata beliau. Ya sudah sambil mengiyakan info tersebut, sambil berharap info yang didapat benar.






Pas hari H nya, datanglah aku dan suami berkunjung ke tempat yang sudah diberitahukan. 

Ternyata! Jadwal baru esok senin dimulai jam 08.00 pagi. Sedikit kecewa. Tetapi ya sudah.

Hari kedua berarti hari senin, datang lagi pagi hari. Ternyata wah antrian panjang banget. Hampir gagal lagi. 

"Coba tanya, Pa!" Bertanya dengan petugas yang ada. Bagaimana cara untuk ikut vaksinasi.

Ternyata yang antri memakai link yang dapat dari gereja. Jadi beberapa gereja dijadikan satu. Dapat info disuruh datang pukul 14.00 siang. Ya sudah! 

Setelah zoom yang diadakan salah satu mentor di IIDB grup telegram, berangkat ke tempat vaksinasi. Duh lewat dari pukul 14.00 kekuatiran sedikit melanda.

Sesampainya di tempat vaksinasi, wahh ... sudah kosong! Bagaimana ini. Nah kalau sudah begini pepatah Malu bertanya sesat di jalan. Malu bertanya gagal vaksinasi lagi.

"Langsung saja, Pak. Ke lantai 3."  Di lantai 3 bertemu petugas yang mendata diri. 

Asyik, akhirnya bisa masuk.




Ditanya riwayat kesehatan bla..bla.. cek tensi, keluarkan surat yang nilai kesehatan berwarna biru.


Setelah disuntik menunggu di area observasi, dan melaporkan kalau sudah di vaksinasi. 
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan surat keterangan dan jadwal selanjutnya vaksinasi ke dua. 

"Asyik banget nih surat keterangannya, Ma!" Seru suami. Karena beliau tidak mendapatkan info keterangan langsung sesudah di vaksinasi di tempat lain. Jadi hanya mendapatkan seperti sebuah buku vaksinasi.


Akhirnya ... ketakutan hari ini terlewatkan.
Pas lagi penulisan ini ada kekuatiran juga karena sedang merasa-rasa "apa yang sedang terjadi di tubuhku?"

Eits ... masih besambung ceritanya.

Ternyata!

Suami memberitahukan kalau vaksinasi ini untuk anak 12 tahun+ bisa! 

OMG

Anak bungsuku tertinggal di rumah. Enggak menyangka kalau ini bisa diperuntukkan untuk anak remaja. Kalau dilihat dari banner ditulis dari 18 tahun.

Soo dengan kekuatan yang ada kami berdua menjemput si kecil. Di Whatsapp  untuk mempersiapkan diri secepat mungkin.

Kenapa buru-buru?

Info dari panitia tutup pukul 16.00. Sedangkan di jam tangan sudah pukul 15.30. Kalaulah mobil ini bisa terbang, dalam hitungan detik sudah sampai di depan rumah menjemput si kesayangan.

Butuh waktu untuk pulang pergi 20 menit. Sesampainya di tempat vaksinansi pukul 16.20. 
Berharap semua masih ada. Ternyata "Puji Tuhan" masih bisa.




Akhirnya kesayangan papa mama bisa juga di vaksin.

Ada beberapa momen dari kesayangan yang mama abadikan. 



Cek tensi.



Persiapan di suntik. Diberi alkohol

Posisi disuntik 1


Suntikan yang diberikan. Wajah biasa aja. Good job girl









Akhirnya aku dan si bungsu sudah di vaksin,  artinya kami sekeluarga sudah di vaksinasi walaupun belum selesai ke tahap 2.

Betapa untuk memulai lebih susah dari orang lain. Mulai dari pindah domisili dari daerah panas ke tempat dingin. Adaptasi dengan cuaca ekstrem, kebiasaan makan, tidur yang berbeda.

Salam sehat. 



Love, Audy







Share:

Tolong Enggak, Enggak Tolong

 




Bacaan ini juga di Kompasiana


Ah ga sopan dan pantas mau foto orang yang lagi berbaring bergelojotan atau kejang-kejang seperti merengang nyawa.

Ceritanya bermula ketika mampir ke toko di daerah perumahan. Toko serba ada atau Mini market dengan nama yang terkenal.

Oh iya cerita tentang mini market dulu nih. Dulu ada mini market yang kurang terkenal berdiri di sini. Enggak tahu juga ceritanya bagaimana. Mini market yang lama ditolak di perumahan ini. Isu yang terdengar karena tidak ijin dengan yg ada di perumahan dan menyalip toko kecil yang dibuat koperasi. Aih enggak ngerti juga sih perbisnisan retail.

Akhirnya ... tutuplah "dia" diganti dengan mini market yang terkenal.

Senang juga ada toko serba ada di perumahan. Kenapa? Rumah jauh di bukit, perlu waktu untuk ke daerah " bawah" untuk berbelanja keperluan harian. Walaupun tetap harus ke toko serba ada yang lebih besar atau Supermarket untuk mendapat barang yang dibutuhkan.

Ya sudah begitu cerita tentang toko serba ada yang bikin dunia menjadi menyenangkan.

Tadinya malas mau turun karena sudah mandi. Kan jaman pandemi ini setiap habis keluar rumah, kembali ke rumah harus mandi bersih. Kalau enggak di protes sama pak boss. Lol.

Ijin dulu pak boss enggak turun dengan perjanjian sampai rumah enggak keramas hehehe ... dingin ....

"Ya sudah, Papa turun dulu belanja!"

"Iya." Sambil melihat raut muka suami yang seperti kaget melihat sesuatu di belakang samping kiri mobil.

Menoleh dong ke kiri melihat arah yang dipandang suami.

Ohh! Ada sesosok lelaki yang tergeletak di parkiran mobil di samping kedai mie bakso. Dikelilingi beberapa orang yang memperhatikan laki-laki yang berbaring di tanah berdebu.

"Tiba-tiba bergelojotan nih!" terdengar seruan seseorang. 

"Sakau sepertinya."

Banyak yang menduga-duga sambil memperhatikan.

"Duh bagaimana ini!" Ketakutan melanda tiba-tiba. Takut tiba-tiba diminta pertolongan suruh mengantar ke rumah sakit. 

"Munafik jadi orang!" Apa boleh buat enggak suka cari masalah apalagi dijadiin masalah.

Akhirnya meloncat keluar mobil, sambil berteriak ke suami, "ikut, pa!"

"Kok ketakutan?" Kata suami.

"Malas kalau duduk di mobil, tiba-tiba ada yang ketuk, "tolong antar orang ini kerumah sakit, bu! Hiiii!"

Flashback mengingat ketika masih kuliah ingin menolong orang, tapi dituduh aku dan adik-adik menabrak orang yang berbaring di jalan. Jadi sedikit tabu menolong orang yang tidak dikenal. Kalau menolong orang yang dikenal ada juga sih. Seperti yang mau melahirkan. Ampunnn ... kalau ingat peritiwa ini. Merinding.

Sambil mulai berbelanja memperhatikan sekeliling. 

Lelaki yang tadi kolaps sudah duduk di depan toko serba ada. Walaupun sepertinya belum sadar 100%. Untung ada temannya yang menemani.

Cepat-cepat kabur dari sini.

"Rasanya kok aku merasa sedih ya, pa? Kalau sebagai mama melihat anak seperti itu. Gimana kalau mamanya tahu. Sedih banget pastinya." Naluri keibuan tiba-tiba berbicara melihat kesakitan yang terlukis dibadan.

Sore yang kelabu.



Love Audy

All About Me

Cuap-cuap Akoe 


Share:

Menjadi Lebih Baik?

 



"Ampun 4 hari skip nulis di Blogger."

"Kemana aja bu?"

"Enggak kemana-mana sih!"

Pertanyaan sendiri dan dijawab sendiri. Begitu kira-kira kalau diri ini ada dua rupa. Yang satu si pemalas dan yang lain si rajin.

Menulis masih terus walaupun tidak sepanjang seperti di blogg.  

Apalagi sekarang didaulat menjadi seorang mentor kelas ebook dari Indscript Bussineswomen University rasanya banyak yang perlu dibuat. Mulai dari materi, banner kelas, menawarkan kelas sampai mulai mencari reseller untuk jual kelas.

Semua adalah hal baru yang harus dilakukan. Tapi siapa takut.

Selain jadi mentor bisa juga menjadi leader dan reseller. Semua dipelajari satu persatu. 

Sebetulnya sedikit lelah kalau semua dikerjakan. Enggak fokus. Memang lebih enak ngajar, walaupun suka jualan juga.

Pas hari H PTL banyak juga yang ikut kelas perkenalan E-Book. Semoga semua lancar.


Love, Audy

Cuap-cuap Akoe 



Share:

Yang Hangat di Udara Dingin

 


"Makanan yang Bikin Nagih"

Ceritadiri.comPernah enggak kepikiran, "Kenapa kalau bakso atau yang berkuah panas paling enak makan di Bandung?" 
Share:

Skoliosis Apa Itu?




Mencuri perhatian nih tulisan di depan. Penasaran apa sih Scoliosis?

Nambah ilmu darimana saja. Yang di depan mata bisa nambah ilmu juga hehehe. Yang tadinya enggak tahu, jadi tahu.

"Yuk coba perhatikan sekeliling,  siapa tahu ada yang bisa sobat share."







Apa sih Skoliosis?

Lengkungan di samping tulang belakang. Skoliosis paling sering terjadi selama percepatan pertumbuhan sebelum pubertas.

Membutuhkan diagnosis medis

Kebanyakan kasus adalah kasus ringan dengan sedikit gejala. Beberapa anak mengalami deformitas tulang belakang yang menjadi lebih parah saat mereka tumbuh. Skoliosis parah bisa menyakitkan dan melumpuhkan.


Orang mungkin mengalami

Area nyeri: punggung
Juga umum: kelainan bentuk fisik,
miring ke satu sisi, otot tegang
atau pinggang tidak sejajar

Perawatan:

*Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan Seringkali, perawatan tidak diperlukan. Terkadang diperlukan penopang/brace atau operasi. 

*Perangkat: Penopang tulang punggung

*Bedah : Transplantasi tulang dan Fusi tulang belakang

*Perawatan diri : Latihan fisik

*Terapi : Peregangan otot


Semoga bermanfaat.


Love Audy


Share:

Pilih Kotor atau Bersih



Ceritadiri.com ~ Enggak boleh pelihara kucing. Huhuhu ....
Share:

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement