Menu

 

Mencurahkan Isi Hati Untuk Kekuatan Diri



Menggenjot diri sendiri ... hem .. diumpamakan diri sendiri seperti sepeda. Melalui jalan yang mendaki perlu tambahan tenaga. Entah dari mana tenaga yang datang. Sekuat tenaga mengembalikan posisi untuk berlari di jalurnya.



Beberapa hari sibuk dengan diri sendiri alias istirahat karena kecapean, masuk angin seabreg tidak enak melanda. 

Pegang alat komunikasi seperti nya tidak ada tenaga.  Banyak momen menulis yang terlewat. Apa boleh buat ....


Hari ini lumayan bisa duduk enak, walaupun aga muter rasa di kepala. 

Habis liburan di kota Bandung kondisi badan jadi berbeda. Salah satu penyebabnya karena cuaca yang berbeda dengan BSD. Angin lebih kencang dan dingin di derah perbukitan menyebakan masuk angin yang berkepanjangan. Sampai BSD mulai dari malam sampai pagi hari bolak balik ke kamar mandi. Keluar dari atas, keluar dari bawah. Lemes ....


Apa karena badan sudah tidak muda lagi ya. LOL bisa aja menertawakan diri sendiri.

Berharap semua berjalan lancar dengan keadaan sekarang. Kekuatan hanya dari Tuhan saja.


Love, Audy


Klik 👉👉 All about Me





Share:

Menanti Perubahan Untuk Keputusan Yang Telah Di Ambil

 


Yang ada di benak hanya satu "easy going" saja. 

Maksudnya semua yang dikerjakan sekarang santai saja, sesuai keinginan hati. 

Mau nulis blog atau update di sortir saja. "No feed back"

Sudah beberapa hari di Bandung, mencerna kegiatan apa yang harus dilakukan. Bingung juga rumah berada di bukit jauh dari keramaian  walaupun ada warung tetap saja ada yang kurang. Indomaret sekarang ada di bukit ligar musti extra kalau jalan kaki, menuruni jalan raya yang menurun, kebayang kalau kembali ke rumah ... menanjak wuih! Kalau sudah sampai rumah keluarga ini malas mau pergi lagi. Memperhatikan dari jendela kamar bukit di sebelah sudah penuh dengan rumah yang berdempetan, cepat sekali pembangunan di bukit ligar ini. Dulu daerah di sini terkenal dengan ungkapan "Tempat jin buang anak" sekarang sepertinya ungkapan itu sudah tergusur dengan tumpukkan bangunan. 

Beruntung orang tua memilih rumah di jalan yang buntu dengan pemandangan lepas memandang kota bandung di lembah yang dikelilingi gunung. Ah sayang hari ini tertutup kabut tebal enggak bisa kelihatan pemandangannya.

Tujuan ke Bandung hanya untuk ke pernikahannya keponakan. Sebetulnya sedikit gentar karena enggak pernah pergi untuk berkerumun.

Acaranya sendiri di gelar di taman dengan dikelilingi pohon pinus yang tinggi, tetapi tetap saja waktu makan dan foto buka masker. Kadang bertemu saudara suka enggak ngerti mau main peluk cium duh... lagi physical distance tetep di sosor. Terpaksa menolak secara tegas.

Marah?

Ah biar saja .... mohon maaf saja.

Semoga pernikahan langgeng dan saling mengerti, jadi keingat masa waktu dulu. Berat juga memakai baju pengantin apalagi di sasak rambutnya. Make up tebal untuk sebuah foto abadi yang bagus.

Brrr ... udara dingin setiap hari rasanya suka enggak tahan. Mau jalan kaki naik turun bukit ihh rasanya mau menjerit hahaha ampun hari ini lagi lebay.

Kesibukkan sekarang lagi bertanya-tanya ke Tuhan apa yang harus dikerjakan. "Melirik kiri kanan" bertanya sana-sini kira-kira bisnis apa yang bagus dan bisa dijalani untuk kami berdua karena suami sudah selesai pekerjaannya.

Senang bisa berdua, semoga selamanya minta kepada yang Kuasa untuk ijin-Nya.

Semoga rencana sesuai dengan Kehendak-Nya.

Happy Monday.



Love, Audy


Klik 👉👉 All about Me



Another Blog :

KeCap Akoe

Audy Jo Books Shop





Share:

Selalu Introspeksi

 


Ceritadiri.com ~ Memasuki bulan penuh cinta.

Share:

Setiap Pilihan Ada Kesusahannya Sendiri.

 



"Yah sudah kita pindah, kembali ke rumah."

Percakapan final di ambil oleh kepala keluarga.

Memutuskan langkah apa yang harus diambil, begitu sulit.

Banyak pertimbangan cari yang terbaik menimbang plus minusnya.




Tanya anak-anak, terserah orang tua. Sebagai orang tua kadang ada rasa takut pilihan yang diambil sudah benar sesuaikah? 

Kalaulah bisa melihat masa depan sudah pasti pilihan bisa ditentukan dengan mantap. Karena pilihan yang kita ambil menjadi dasar apa langkah kita ke depan. 

Belajar menetukan free will sendiri bertanggung jawab untuk pilihannya. 

Tuhan akan memberkati apa yang sudah kita pilih kalau berkenan, dan akan mulus semua langkah kita. 

Enggak bisa juga kita hanya berteriak-teriak, Tuhan ... Tuhan ... tolong pilihkan kemana kita harus melangkah. Setelah itu pilih kancing yang ada di atas atau  yang ada di bawah, warna merah apa putih.




Yang pasti pilihan sama dengan bertanggung jawab.

Pernah ketemu masalah? Terus milih di antara dua kancing yang sudah di tandai.

Kancing A jawaban Iya, kancing B jawaban Tidak. Seperti gambling atau judi ya? 

Mau dengar suara Tuhan?  Sampai sekarang sepertinya belum bisa kecuali hati nurani yang berbicara dengan nalar yang ada. Ambil waktu setiap subuh untuk merenungkan segala sesuatu yang sudah terjadi atau yang akan terjadi kalau sudah memilih tujuan hidup.




Keputusan sudah diambil, mantapkan saja tinggal berserah kepada Tuhan. Kalau memang pilihan tepat semua berjalan mulus. Kalaupun tidak pasti ada jalan lain yang Tuhan belokkan. 

Percaya saja.

Selamat Hari Rabu sobat.



Love, Audy

Bsd maret31


AJ Books Shop


Klik 👉👉 All about Me




Share:

AJPena Online Class

Cerita Lain di Blog

Buletin My World

Klik Ikuti - Untuk Cerita Terbaru

Ebook Audy Jo







Klik Gambar Buku untuk Beli
Pembayaran via : CC, Alfamart, GoPay, OVO

Advertisement